Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan An.

I dengan Hiperbilirubin
Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

1. Pengkajian
A. Identitas Pasien dan Keluarga
Nama : An.I
Tanggal Lahir : 14-05-2018
Usia : 4 Hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : sarijadi 18 no 39 rt/rw 02/06 sukasari kecamatan sarijadi
prov. Jawa barat.
Agama : Islam
Status : belum kawin
No. RM : 00016866282
Diagnosa Medis : hiperbilirubin
Tanggal Masuk RS : 14-05-2018
Tanggal Pengkajian : 17-05-2018

B. Identitas Keluarga
Nama : Ny.I
Alamat : sarijadi 18 no 39 rt/rw 02/06 sukasari kecamatan sarijadi
prov. Jawa barat
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan Pasien : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : bayi baru lahir
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Seorang ibu G3 P2 A0, dengan hamil cukup bulan, riwayat ketuban pecah dini (-)
riwayat perdarahan (-) riwayat keputihan banyak dan bau (-) riwayat hipertenti (-)
melahirkan anak perempuan langsung menangis, degan APGAR score 1’ = 7 dan 5’=9.
Ditemukan joundice dan sklera ikterik lagu bayi dirawat diruang HCU 1 dan sudah
dirawat 4 hari sejak 14-05-2018.
Klien diberikan ampicilin 2x150 IV, dan gentamisin 1x12mg IV, dilakukan foto
terapi.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien dirawat diruang pernatologi dan di HCU 1 awalnya klien menggunakan
NCPAP PEEP fiO2 30%, namun pada saat dikaji klien sudah tidak terpasang ventilator
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Riwayat Prenatal
Ibu dengan G3P2A0, lahir cukup bulan (39minggu, kepala, spontan)
Riwayat Natal
Persalinan spontan, bayi lahir dengan berat 3kg dengan panjang badan 50cm dibantu oleh
dokter. Obat-obat resmi seperti multivitamin : tablet fe, gizi cukup,
Riwayat Post Natal
APGAR score 1’ = 7 dan 5’=9 dan langsung menangis, namun terdapat sesak nafas.lama
prsalinan <1jam. Letal anak kepala, tali pusat panjang 40cm, tidak ada kelainan, placenta
berat 500gr, ukuran 20x20cm. Jarak sympisis kepala 26cm sympisis kaki 24cm. Tarikan
nafas pertama <1menit, tarikan menangis <1menit.
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ibu klien mengatakan tidak mengidap hipertensi, tidak ada riwayat keputihan..
Riwayat ADL :
No. Jenis Kegiatan Sebelum Sakit
Pola Nutrsisi dan Cairan
Kebutuhan nutrisi : 270-330kkal/hari
Makan
Jenis Makanan -
Frekuensi -
Jumlah porsi -
1. Alergi Tidak ada
Kebutuhan cairan : 100-160ml/kgBB/jam= 300-480ml/hari
Minum
Jenis minuman Asi, susu formula
Frekuensi 8x40 cc
Pola Eliminasi
BAK

Frekuensi Kencing
2. Warna Kuning
Jumlah 38ml pada jam 16.00 /5jam
BAB

Frekuensi Di popok
Warna Kuning kecoklatan
Konsistensi Lengket
Balance Cairan
Input cairan = asi 8x40 = 320ml
Output cairan : urine = 38cc + IWL = 30 cc x 3 = 128ml
Balance cairan = 320-128=172ml
Output urin :
1-2kg/BB/cc/jam = (1x47)-(2x47) = 47-94 = 1128-2256 cc normal
Pola istirahat tidur
Siang
Kualitas Nyenyak
Kuantitas Tidur bangun, lebih banyak tidur
3. Malam
Kualitas Nyenyak
Kuantitas Lebih banyak tidur
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Bayi dimandikan setiap pagi
Kebersihan gigi Belum tumbuh
4. Kebersihan rambut keramas setiap mandi
Kebersihan kuku Pendek
5. Mobilisasi Tidur terlentang dalam box

3. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Stage 5 (eyez opened/closed, crying)
Kesadaran : Kompos mentis
- TTV
Nadi 145x/menit, RR 40 x/menit, Suhu 36°C.
- Antropometri
BB 3000gr pada persentil 50% pada rentang normal
PB 50cm pada persentil 50% pada rentang normal
LK 33cm pada percentil antara 50% - 10% pada rentang normal namun kurang sedikit.
- Head To Toe
a. Kepala:
Inspeksi : fontanel anterior 2x2cm, sutura normal rambut hitam, kepala simetris
Mata: Inspeksi : Bentuk simetris, Konjungtiva anemis,
Hidung : Inspeksi : choana ada, PCH tidk ada.
Mulut : Inspeksi : peroral sianosis tidak ada, tidak ada celah langit-langit,
makroglosia tidak ada
b. Leher :
Inspeksi : bentuk simetris.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan bruit
c. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk.
Paru – paru :
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, RR 49x/mnit, tidak ada batuk, tidak ada alat
bantu nafas
Menangis kuat, suara vesikuler
Jantung : jantung membesar tidak ada,
Auskultasi : Terdengar suara S1 (lub) dan S2 (dub), HR : 145 x /menit murni
reguler
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar lembut, tidak teraba hepar dan lien
Auskultasi : Bising usus ada, umbilikus tangal
e. Genital : ada, anus ada
f. Ekstermitas
Ekstermitas atas : normal
Ekstremitas bawah : joundice

3+4+3+3+3+3=19
4+3+4+3+3+3=20

Skrinning Risiko Jatuh

Parameter Kriteria Nilai Skor


Usia < 3 Tahun 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi 3
(diagnosis respiratorik,
dihaidrasi, anemia, anoreksia,
Sinkop, Pusing, dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Tidak menyadari keterbatasan 3
Kognitif lainnya
Lupa akan adanya 2
keterbatasan
Orientasi baik terhadap diri 1
sendiri
Faktor Riwayat jatuh / bayi 4
Lingkungan diletakkan ditempat tidur
dewasa
Pasien menggunakan alat 3
bantu / bayi diletakkan dalam
tempat tidur bayi / perabot
rumah.
Pasien diletakkan pada 2
tempat tidur
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan / Dalam 24 jam 3
sedasi/ anestesi Dalam 48 jam 2
>48 jam dan tidak menjalani 1
pembedahan / sedasi /
anastesi.
Penggunaan Penggunaan multiple 3
medika mentosa sedative, obat hypnosis,
barbiturate, fenotiazi,
antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu 2
diatas
Penggunaan medikasi lainnya 1
/ atau tidak ada medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty
Standar resiko rendah
4. Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Nilai Normal Ket
Tgl 16-06-2018
Hemoglobin 19,5 g/dL 14,5-22,5 Normal
Hematokrit 56,5% 45,0-67,0 Normal
Lekosit 13,77juta/uL 13,0-8,0 Normal
Eritrosit 5,55 juta/uL 4,0-6,6 Normal
Trombosit 224 ribu/uL 150-450 Normal
MCV 101,8Fl 78-102 Normal
MCH 35,1 pg 25-35 Normal
MCHC 34,5 % 31-37 Normal
Basofil 0 0-1 Normal
Eusinofil 5 0-4 Meningkat
Neutrfil batang 0 3-5 Normal
Neutrofil segmen 61 30-40 Meningkat
Limfosit 28 40-81 Rendah
Monosit 6 3-8 Normal
CRP kuantitatif 2,44mg/dl <0,3 Meningkat
Bilirubin total 11,669mg/dl 0,100-1,000 Meningkat
Bilirubin direk 0,201mg/dl 0,100-0,300 Normal
Bilirubin indirek 11,468 0,200-0,800 Meningkat

Ro Thorax (14-05-2018)
Thorax AP
 Cor tidak membesar (CTR 42%)
 Sinuses dan diafragma normal
 Pulmo: hili normal, corakan bronkovaskuler normal, tidak tampak perbecarkan di kedua
lapang paru, tampak hiperaerasi di kedua lapang paru bawah
 Kesimpulan : tidak tampak kardiomegali, emfisema pulmonum bilateral
Terapi
a. Ampicilin
Ampicillin adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri,
seperti infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan, jantung (endokarditis), saluran
kemih dll. Obat yang termasuk ke dalam golongan antibiotik penisilin ini bekerja dengan
cara membunuh bakteri penyebab infeksi.
b. Gentamicin
Gentamicin termasuk ke dalam golongan obat antibiotik. Obat ini digunakan untuk
menangani infeksi akibat bakteri dengan cara membunuh sekaligus mencegah
pertumbuhan bakteri. Contoh infeksi yang dapat diatasi dengan gentamicin meliputi
infeksi mata, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, serta infeksi kulit.
5. Analisa Data
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. DS: - Hiperbilirubin Resiko terjadi
DO : ↓ komplikasi
Kelebihan bilirubin indirek
- Warna kulit bayi terlihat

kuning pada bagian
Resiko masuk ke otak
ekstremitas bawah

- Penggunaan fototrapi
Resiko meracuni otak
- Bilirubin total =

11,669mg/dl
Resiko kernikterus
- Bilirubin indirek =

11,468mf/dl
Resiko terjadi komplikasi
- Nadi 145x/menit, RR 40
x/menit, Suhu 36°C
- CRP kuantitatif 2,44
6. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya komplikasi : kern ikterus berhubungan dengan kadar bilirubin indirek
tinggi

7. Rencana Tindakan Keperawatan


Nama Pasien : By.I Ruangan : Ruang HCU 1 perinatologi
No Medrek : Nama Mahasiswa : Evalia
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan a. Merupakan
tindakan selama 24 jam a. Kolaborasi dengan dokter indikator untuk
diharapkan resiko tinggi untuk foto therapy,O2, menilai jumlah
terjadinya kern ikterus injeksi ampicilin dan bilirubin klien serta
dapat dihindari dicegah gentamicin IV waktu yang
dengan kriteria : b. Observsi pemberian cahaya diperlukan dalam
 Kadar Bilirubin sesuai dengan kebutuhan terapy klien
berkurang dan kondisi klien b. Dengan
 Tidak terjadi kern c. Observasi keadaan umum mengobservasi
ikterus klien setelah therapy pemberian cahaya
d. Cek intake dan output sesuai dengan
selama penyinaran kebutuhan dapat
e. Kolaborasi dengan Lab mengetahui dan
untuk memeriksa bilirubin menilai penurunan
setiap 8 jam minimal setiap kadar bilirubin serta
24 jam sejauhmana klien
f. Beri minum yang banyak mengalami injury.
g. Observasi Vital sign c. Untuk mengetahui
tingkat
perkembangan klien
dan sejauhmana
terjadinya dehidrasi
d. Menilai apakah
jimlah cairan yang
masuk sesuai
dengan instruksi
dokter
e. Untuk menilai
apakah kadar
bilirubin klien
melebihi normal
atau kurang dari
normal
f. Agar dehidrasi
tidak terjadi dan
Untuk memenuhi
kebutuhan cairan
klien karena klien
berada dibawah
terapi sinar
g. Melihat sejauhmana
perkembangan klien
8. Catatan Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : By.I Ruangan : Ruang Perinatologi
No Medrek : Nama Mahasiswa : Evalia

No Dx Tgl/jam Implementasi Respon Paraf

17-05-2018
1 14.00 - Mengobservasi vital sign - Nadi 145x/menit, RR 40 x/menit, Suhu
14.05 - Memonitor warna kulit bayi 36°C
14.06 - Melakukan tindakan kolaborasi dengan - Kulit bayi masih tampak kuning
dokter untuk foto therapy ekstrmitas bawah
14.30 - Memberi susu bayi - Foto therapy terpasang jam 14..00 bayi
16.00 - Memberi minum bayi tampak menangis
16.30 - Mengganti popok, perineal care - Bayi minum susu spenatau perdot 20ml
17.00 - Memberikan injeksi gentamicin IV - Bayi minum 20ml perdot
18.00 - Memberi susu bayi - Bab kekuningan kecoklatan + pipis +
18.10 - Mengoservasi kondisi kulit dan mata klien 38ml
19.00 - Mengobservasi keadaan umum bayi - Injeksi ampicilin bayi menangis
20.30 - Mengobservasi intake dan output - Susu bayi 40ml spen
20.40 - Mengobservasi penutup mata - Kulit baik mata tertutup dengan baik pula
20.50 - Memberi susu bayi - Keadaan umum masi lemah
21.00 - Injeksi ampicilin - Mata tertutup rapat dengan kain kasa dan
21.00 - Mengobservasi penutup mata dan popok dilapisi dengan karbon begitu pula
21.00 - Memmonitor warna kulit bayi, ttv dengan popoknya tertutup dengan baik

- Kulit bayi masih tampak kuning
- Klien mendapat injeksi ampicilin
mengangis
- Suhu 36,5 C, RR : 40 x/mnt, DJJ : 144x/
mnt.
- Kulit baik masih tampak kuning, mata
tertutup dengan baik saat foto therapy

9. Catatan Perkembangan : SOAP
Nama Pasien : By.1 Ruangan : Ruang perinatologi
No Medrek : Nama Mahasiswa : Evalia

No Dx Tgl/jam Catatan Paraf

1 17-05- S:-
2018 O : kulit pasien berkurang kuningnya, intake output baik
Pkl 21.00 A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi, untuk mengecek suhu, intake
output, kadar bilirubin
DAFTAR PUSTAKA

.
.
Nurarif, Amin. (2015). Asuhan Keperawatab Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA. Jakarta

Doenges, M.E (2009). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC


LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN AN.R DENGAN SLE DI RUANG KENANGA 2

RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun untuk memenuhi tugas Profesi Ners Stage Anak

Disusun Oleh :

Evalia Rahmat Puzian

220112170507

PROGRAM PROFESI NERS XXXV

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018

Anda mungkin juga menyukai