Disusun oleh :
Kelompok I
Secara umum komponen bahan kimia (toksikan) akan didistribusi ke dalam beberapa
komparteman termasuk di distribusi ke dalam air, udara, tanah dan ke dalam biota. Proses
distribusi tersebut seperti tergambar di bawah ini :
Gambar 3.4 Aliran dan proses yang dialami bahan toksikan dalam lingkungan
Sumber: Toksikologi Lingkungan. Kursus Pengelolaan Limbah Berbahaya Kerja sama
BAPEDAL PROV JAWA TIMUR dengan AusAid. 1998
ABSORPSI TOKSIKAN
Absopsi merupakan perpindahan xenobiotic dari luar organisme menuju ke aliran darah dari
organisme. Umunya mengikuti proses pemaparan dan menunjukan dosis zat xenobiotic yang
diterima oleh organisme. Proses absopsi toksikan dalam tubuh dapat melalu saluran pencernaan,
saluran pernapasan (paru) dan kulit. Namun aturan jalur khusus seperti injeksi intraperitoneal,
intramuskuler, dan subkutan, sering digunakan dalam studi toksikologi.
Absorpsi Toksikan pada Saluran Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan merupakan salah satu jalur penting dari absorpsi toksikan.
Banyak toksikan lingkungan masuk melalui rantai makanan dan diserap melalui saluran
pencernaan. Proses absorpsi tersebut tidak menimbulkan efek toksik kecuali jika diserap oelh
tubuh. Lambung merupakan tempat penyerapan yang baik untuk asam lemak dengan bentuk
non-ion yang larut dalam lemak. Untuk basa lemah yang mengion dan tidak larut dalam lemak
tidak mudah diserap oleh lambung, pada umumnya diserap oleh usus. Sebaliknya untuk basa
organic lebih banyak diserap usus daripada di lambung.
Usus Kecil (intestin)
Alasan mengaoa usus kecil (intestin) merupakan organ pentig dalam proses penyerapan,
adalah :
1. Banyak fili (bulu sepanjang intestin sebagai alat penyerap)
2. Pertukaran dengan darah berlangsung baik
3. Mempunyai lapisan sel tipis (sebagai barier) dengan tebal satu lapis sel
4. Melibatkan asam empedu
S
D A
A Nasofaringeal L
U
R R
Trakeobronkiolar A
A N
H P
E
Alveolar N
C
E
Getah Bening R
N
A
A
N
Kulit seorang lelaki adalah sekitar 18.000 cm 2 atau sekitar 10% dari berat tubuh. Pestisida
organofosfat diserap melalui kulit oleh pekerja kebun. Klorofenol ditemukan dalam hewan liar
dan banyak solven industri yang diserap oleh semua spesies. Bahan kimia deterjen dapat
meningkatkan penetrasi bahan toksik sedangkan ester dan alkohol rantai panjang dapat
menurunkan penetrasi zat toksik ke dalam kulit.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENGAMBILAN (UPTAKE)
Pada umumnya xenobiotik berpindah dengan transport pasif yang dikendalikan oleh
perbedaan konsentrasi dan tidak memerlukan enersi (kondisi lebih pekat/kadar lebih besar di
dalam daripada di luar). Proses difusi dijelaskan dengan hukum Ficks seperti di bawah ini :
Hukum Ficks
ID = laju difusi
K = konstanta difusi
A = area
C2-C1 = perbedaan konsentrasi
D = ketebalan membran
TRANSPORT AKTIF
Beberapa xenobiotik terserap dengan menggunakan protein pembawa yang tertanam
dalam struktur membran yang berlaku sebagai kendaraan pengangkut. Hal ini disebut transport
aktif dan memerlukan energi.
Sebagai contoh adalah transport aktif dari timbal (Pb) dalam GIT (gastrointestinal) ada
protein pengangkut untuk Ca++ yang juga digunakan oleh Pb karena kesamaan kimiawinya
dengan kalsium. Hal tersebut merupakan satu alasan toksisitas berbagai unsur, yaitu karena
kesamaannya dengan unsur esensial.
DAFTAR PUSTAKA
Mukono. Toksikologi Lingkungan. 2005. Sursbaya: Airlangga University Press