Anda di halaman 1dari 15

Pemantauan

Kualitas Air

UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN BLHD


PROVINSI BANTEN
Definisi Pemantauan Kualitas Air
• Pemantauan Kualitas Air adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan pada himpunan lokasi dan waktu yang telah ditentukan
yang meliputi kegiatan pengambilan sampel , Pengukuran parameter
lapangan(DO ,Temperatur ,pH , Conductivity , dan Turbidity )
pencatatan kondisi lapangan , pengambilan sampel untuk analisa di
laboratorium , Intepretasi data laboratorium dan lapangan dan
diakhiri dengan penyusunan laporan
• Kegiatan pengambilan sampel yang tidak permanen disebut sebagai
survey kualitas air
• Pemantauan kualitas air seyogyanya diawali dengan proses
perencanaan yang baik dengan terlebih dahulu dilkukan survey
survey pendahuluan untuk mengumpulkan data primer dan
sekunder yang lengkap
• Gambar skematik berikut menggambarkan proses pemantauan
kualitas air
Faktor Alam
Sumber Sumber
Polusi SDM , Teknis &
Pengguna Air Sumber
Pembiayaan
Undang Undang
& Kebijakan

Pemilihan Stasiun
Tujuan W Q M Sampel

Pemantauan
Hydrologi
Program W Q M Pengoperasian
Pemantauan
Lapangan

Pengoperasian Kontrol Kualitas


Laboratorium Data

Database Kualitas
Air

Prosesing Data

Perbaikan Intepretasi Data


Program

Legenda
Pengelolaan Penyiapan & _____ Rute Normal
Penggunaan Air Diseminasi --------- Rute pilihan
Laporan
Pengendalian
Polusi
Faktor faktor Dalam Proses Pemantauan
Kualitas Air
• 1. Faktor alam , Sumber Polusi , Pengguna air dan
Kebijakan Pemerintah .
• 2 . Tujuan Monitoring Kualitas Air .
• 3. Penyiapan Program Kualitas Air .
• 4 . Operasi Lapangan Monitoring Kualitas Air .
• 5 . Operasi Laboratorium .
• 6 . Kontrol Kualitas Data .
• 7 . Penyimpanan dan Pemrosesan Data .
• 8 . Data Intepretasi .
• 9 . Penyiapan dan Disseminasi Pelaporan .
• 10 . Perbaikan Program Kualitas Air .
Faktor Alam , Sumber Polusi dan Kebijakan
Pemerintah dan Tujuan Monitoring
• Keadaan alam daerah basin sungai akan mempengaruhi letak stasiun
dan jumlah stasiun yang ditentukan , demikian juga sumber polusi
menentukan letak stasiun dan parameter yang dianalisa . Pengguna
air yang penting harus diperhatikan dan diatas intake pengambilan
air sebaiknya di jadikan stasiun pemantauan kualitas air . dan
akhirnya ditentukan oleh kebijakan pemerintah yang merupakan
interaksi dengan antar stake holder .
• Tujuan monitoring kualitas air adalah mengukur standart kualitas air
di basin sungai dalam jangka panjang .Hasil pengukuran dicocokan
dengan standart Nasional atau Propinsi . Pemilihan parameter
kualitas air dipengaruhi oleh standart Nasional dan Propinsi .
Penyiapan Program Kualitas Air, dan Operasional
Lapangan Monitoring Kualitas Air

• Yang termasuk aktivitas dalam penyiapan program


kualitas air adalah menilai dan memilih stasiun kualitas
air , menentukan frecuency pengumpulan sampel ,
menentukan parameter yang akan dianalisa , membuat
prakiraan biaya , memastikan ketersediaan biaya dan
SDM .
• Aktivitas lapangan yang berhubungan dengan
monitoring kualitas air adalah pengumpulan sampel ,
pengukuran parameter lapangan termasuk dalam hal ini
pengukuran debit , pengawetan dan pengiriman sampel
,pelaporan aktivitas lapangan ,pelaporan hasil analisa
laboratorium .
Gambar Jaringan Lokasi Pemantaun
Kualitas Air

7
Laboratorium Kualitas Air , Kontrol
Kualitas Data dan Penyimpanan Data
• Laboratorium Balai PSDA harus dioperasikan sesuai dengan standart
akreditasi nasional . Apabila di Balai PSDA tidak tersedia
laboratorium , pekerjaan analisa kualitas air dapat dikontrakan ke
labororium yang baik dan terakreditasi . Sebaiknya ada hubungan
yang baik antara Laboratorium kontrak dengan Balai PSDA untuk
menjamin kualitas data .
• Ini adalah merupakan aktivitas yang komplex , yang banyak menyita
waktu , Kepala Balai PSDA harus memperhatikan dan membuat
sistem kontrol kualitas data yang formal .
• Data setelah mengalami pemeriksaaan dan disahkan oleh fihak yang
bertanggung jawab dimasukkan kedalam database kualitas air
Diusahakan database mempunyai sistem backup .
Data Intepretasi
• Data hasil laboratorium dibandingkan dengan standar
nasional dan propinsi , selanjutnya intepretasi dilakukan
dengan memperhatikan faktor lingkungan , sebagai misal
daerah industri , urban , pengguna air , perundang
undangan dan kebijakan pemerintah
• Berdasarkan SK MenLH 115/203 Tentang Status Mutu Air
Dilakukan intepretasi dengan Metode Index Pencemaran
& Storet
(1) Pemantauan Kualitas Air Ditinjau dari
Aspek Hukum
MENGACU UU No 7 TAHUN 2004 TENTANG SDA , BAB III ,
PASAL 23 , AYAT 3 ,
PP 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR
DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENJADI ACUAN
OPERASIONAL DI LAPANGAN (BIARPUN LEBIH DULU
TERBIT)
(2) Pemantauan Kualitas Air
Dari Aspek Hukum
• Dalam UU No 7 Tahun 2004 , belum disebut secara explicit
• Pemantauan kualitas air adalah bagian dari proses pengelolaan
kualitas air
• Pemantaun Kualitas Air disebut secara explisit pada PP No. 82 tahun
2001 Bab II Pengelolaan Kualitas Air , Bagian Keempat Baku Mutu Air
, Pemantaun Kualitas Air & Status Mutu Air
• Pasal 13 menyatakan , Pemantauan kualitas air pada :
• SA dalam wilayah Kab/Kota dilaksanakan oleh Pem Kab/Kota
• SA yang berada dalam dua atau lebih Kab/Kota dilaksanakan oleh
Pem Prov
• SA yang berada dalam dua wilayah Propinsi atau lintas negara
dilakukan oleh Pemerintah
• Pemerintah dapat menugaskan pemerintah Provinsi untuk
melakukan tugas tsb diatas
• Pemantaun kualitas air dilakukan sekurang kurangnya 6 bln sekali
(3) Pemantauan Kualitas Air Dari Aspek
Hukum
• Selanjutnya berdasarkan PP 38 / 2011 Tentang Sungai Pasal 18 ayat 1
:
(1) Pengelolaan Sungai meliputi :
• a) konservasi sungai
• b) pengembangan sungai ; dan
• c) pengendalian daya rusak air sungai
• Selanjutnya PP 38/2011 Tentang Sungai Pasal 20 ayat 1 :
• (1) konservasi sungai sebagaimana dimaksud pasal (18) ayat 1 huruf
a dilakukan melalui kegiatan :
• a. perlindungan sungai ; dan
• b . pencegahan pencemaran air sungai
(4) Lanjutan Pemantauan
Kualitas Air Dari Aspek Hukum
• Selanjutnya PP 38/2011 Tentang Sungai , Pasal 27 ayat 1 dan ayat 2 :
• (1) Pencegahan pencemaran air sungai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (1) huruf b dilakukan melalui :
• a. penetapan daya tampung beban pencemaran
• b. identifikasi dan inventarisasi sumber air limbah yang masuk ke
sungai
• c. penetapan dan persyaratan dan tata cara pembuangan air limbah
• d. pelarangan pembuangan sampah ke sungai
• e. pemantauan kualitas air pada sungai ; dan
• f. pengawasan air limbah yang masuk ke sungai
• (2) Pencegahan pencemaran air sungai dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan per undang - udangan
Diseminasi Pelaporan
• Setelah monitoring kualitas air dilaksanakan oleh Balai PSDA , dan
intepretasi data dilakukan .Selanjutnya Balai PSDA menyiapkan
pelaporan , ada 3 jenis pelaporan yang dibuat oleh Balai PSDA yaitu :
• Laporan Survey
• Laporan Triwulan
• Laporan Tahunan
• Laporan laporan tersebut selanjutnya diedarkan ke pada instansi
yang relevan melalui forum DSDA (Dewan Sumber Daya Air) ,
TKPSDA (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air) , forum DAS
(Daerah Aliran Sungai ) dan forum lingkungan hidup yang lain .
15

Anda mungkin juga menyukai