masyarakat Amerika dalam mengundang seseorang , seperti yang kita tahu bahwa, disetiap akhir
undangan mereka sering mengakiri undangan mereka dengan megucapkan “ come , if you want it” ,
datang jika anda mau. Karena orang Amerika tidak mau memaksa seseorang untuk menerima undangan
mereka jika orang yang mereka undang tidak mengiginkan untuk menghadiri undangan tersebut,
berbeda sekali dengan angapan menurut pemahaman masyarakat Inggris , karena jika mereka
mendengar ungkapan yang seperti itu, maka mereka akan merasa kurang dihargai sebagai seorang tamu
yang akan di undang, hal ini di karenakan mereka mengalami kesalahpahaman dalam bentuk
miskomunikasi, yaitu mereka akan merasa kurang yakin dengan ketulusan dari seseorang yang
mengundang tersebut, presepsi mereka yaitu berupa , apakah mereka benar-benar diundang untuk
wajin menghadiri undangan tersebut, atau cuma sebuah undangan yang berupa suatu tawaran saja.
Kemudian controh lainnya yaitu seperti budaya penawaran masyarakat Amerika, contohnya seperti
seseorang dari Negara Arab atau Muslim yang diundang untuk berkunjung ke sebuah rumah dari warga
Negara Amerika Serikat, seperti yang kita tahu budaya orang Arab/Islam kita diajarkan untuk menolak
suatau tawaran tersebut paling banyak sebanyak dua kali, namun jika budaya tersebut kita terapkan
pada masyarakat Amerika, maka yang punya rumah atau orang yang mengundang tersebut akan
berasumsi bahwa tamunya telah menolak seluruh tawarannya karena tamunya benar-benar tidak ingin
untuk mencicipi hidangannya yang telah disediakan, karena kita athu, budaya penawaran masyarakat
Amerika yaitu mereka cendrung menawarkan sesuatu hanya sekali dan maksimal sebanyak tiga kali, jadi
hal itu akan menyebabkan misunderstansding dalam sebuah budayan terutama terhadap budaya
masyarakat yang beragama islam.
Jadi, saya menarik kesimpulan bahwa salah satu penyebab paling umum dari kesalahpahaman tentang
budaya adalah adanya miskomunikasi dan salah tafsir makna antara masyarakat yang berbeda budaya.
Maka dari itu dengan mempelajari mata kuliah Cross Culture Understanding (CCU) ini, kita mampu
untukmemahami perbedaan antar budaya agar terhindar dari kesalahpahaman khususnya dalam hal
budaya.
http://julianprananda.blogspot.com/2014/11/tugas-cross-culture-understanding-ccu.html?m=1
Kasus II
Permasalahan:
Seorang pebisnis Indonesia memandu sekelompok orang Jepang ke rumah sakit setempat
dalam perjalanan bisnis. Direktur rumah sakit melemparkan segenggam kartu namanya di meja
untuk di ambil orang Jepang.
Kajian masalah:
Hal tersebut membuat orang Jepang sangat tersinggung. Tidak mungkin menunjukkan
rasa hormat jika melempar kartu pada seseorang. Di Jepang, menyajikan sebuah kartu dengan
dua tangan mengungkapkan rasa hormat. Negara jepang merupakan negara yang budayanya
berkonteks tinggi dimana bahasa tubuh sangat diperhatikan. Sehingga, harus berhati-hati dalam
bersikap saat berkomunikasi dengan orang Jepang agar tidak terjadi miskomunikasi seperti kasus
tersebut. Berikut ini merupakan cara bertukar kartu nama dengan orang Jepang:
Pastikan gelar sudah termasuk dalam kartu nama. Jepang menekankan pada status dan hierarki
Kartu nama selalu diterima dengan dua tangan tetapi dapat diberikan dengan hanya satu tangan
Selama pertemuan, tempatkan kartu nama di meja di depan Anda dalam urutan orang-orang yang
duduk
Ketika pertemuan berakhir, letakkan kartu nama dalam kotak kartu nama atau portofolio
Kasus III
Kota kecil Waterloo, Wisconsin (populasi 2.888), adalah tempat terakhir yang Anda
harapkan untuk menemukan pembuat sepeda khusus terbesar di dunia. Tapi Trek Sepeda
memulai bisnis global tepat di tengah-tengah Wiscconsin yang merupakan negara pertanian.
Hampir 40 persen dari penjualan teknologi tinggi, Y-frame sepeda berasal dari pasar
internasional. Masa depan penjualan ke luar negeri tampak menjanjikan. Eropa membeli 15 juta
sepeda setahun, sementara pembelian Amerika dan Kanada hanya 10 juta. Di Asia, sepeda
adalah alat transportasi utama. Untuk mengakomodasi pelanggan domestik dan internasional,
Trek memelihara situs Web yang sibuk di <www.trekbikes.com>.
Saat menunggu pengurusan bea cukai di Meksiko, kargo sering berceceran sehinnga diperlukan
usaha untuk mempercepat pengurusan tersebut agar kargo tidak berceceran seperti praktik
yang telah terjadi. Berikut adalah beberapa tips untuk mempercepat pengiriman ke Meksiko:
Menggunakan faktur untuk mempercepat pengurusan bea cukai. Konsolidasi faktur untuk
menghindari beberapa kebiasaan pembukuan Meksiko. Tambahkan kolom untuk Mexican
Harmonized Tariff Schedule. (Itu membuat lebih mudah untuk menyiapkan pedimento-dan
menghemat waktu.) Ini juga baik untuk memiliki kolom untuk pengiriman dari beberapa item,
negara asal dan untuk membuat catatan dari setiap NAFTA-produk berkualitas.
Reputasi untuk kepatuhan dapat mempercepat waktu proses. Pastikan anda up-to-date pada
persyaratan sebelum mengirim kiriman.
Teruskan jalan jika Anda bisa. Traktor yang penuh dengan barang-barang, bergerak ke
perbatasan Meksiko, mungkin akan memungut beban muatan lain di Laredo dan menuju kembali
ke utara. Tapi eksportir kadang-kadang dapat mengatur trailer yang membawa barang-barang
mereka ke perbatasan untuk mengangkut mereka semua sampai ke tujuan akhir di Meksiko. Hal
ini menghemat waktu dan uang karena kargo tidak harus dipindahkan. Obligasi untuk menjamin
trailer bisa mahal, jadi pastikan ini adalah pilihan yang paling ekonomis.
Palletize jika mungkin. Sebagian besar perusahaan AS tahu bahwa barang-barang palletized
dikirim di atas peti dangkal -seperti platform yang bekerja seperti rak-membuatnya lebih mudah
untuk memindahkan penanganan pengiriman dan mengurangi kerusakan. Itu adalah ide yang
sangat baik ketika mengekspor ke Meksiko.
Dalam bekerja sama dengan orang Jerman jangan sesekali menampilkan gambar Betty Boop.
Hal tersebut membuat Jerman tersinggung karena karakter kartun Betty Boop mengingatkan
Jerman dengan Perang Dunia II. Dimana pesawat pengebom pihak sekutu dihiasi oleh
gambar Betty Boop. Hal yang dapat dilakukan Perusahaan Trek adalah mengganti gambar
tersebut dengan gambar lain.
Jangan menawarkan apalagi menjual helm berwarna hijau kepada pria Singapura yang telah
menikah. Di Singapura, bila seorang suami menggunakan penutup kepala berwarna hijau,
berarti dia menyatakan bahwa istrinya tidak setia. Sehingga, suplai helm berwarna hijau di
Singapura dikurangi karena semua pria dewasa yang telah menikah akan menolak memakai
helm tersebut.
Dalam meningkatkan citra perusahaan tentang sensitivitas lingkungan di Jerman, mendesain
ulang kemasan untuk mengurangi limbah dan memenuhi kebutuhan lingkungan sangat
diperlukan. Jadi, untuk membangun goodwil, mendesain ulang kemasan yang ramah
lingkungan sangatlah tepat.
https://www.scribd.com/doc/31549186/Komunikasi-Antar-Bangsa