Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang
menaruh pehatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas. Langkah pertama
dan yang paling sederhana dalam menciptakan sistem semacam itu adalah menilai biaya kualitas
aktual saat ini. Pencatatan biaya kualitas actual secara terperinci berdasarkan kategorinya dapat
memberikan dua masukan pandangan penting. Pertama, catatan tersebut mengungkapkan
besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori yang memungkinkan para manajer menilai dampak
keuangannya. Kedua, catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori
yang memungkinkan para manajer menilai kepentingan relatif dari setiap kategori.
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat dinilai lebih mudah
dengan menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan aktual. Sebagai
contoh melaporkan biaya kualitas Ladd Lightning Corporation mencakup 15% untuk tahun fiscal
2008. Mengacu pada prinsip yang berlaku umum, biaya kualitas sebaiknya kurang dari 2,5
persen, Ladd Lightning Corporation memiliki kesempatan yang baik untuk meningkatkan laba
dengan mengurangi biaya kualitas. Akan tetapi, pengurangan biaya ini seharusnya melalui
perbaikan kualitas. Pengurangan biaya kualitas tanpa upaya peningkatan kualitas merupakan
strategi yang mengakibatkan bencana.
Para manajer tentunya memiliki tanggung jawab dalam menilai tingkat kualitas optimal
dan menetapkan jumlah relative yang seharusnya dikeluarkan untuk setiap kategor. Ada dua
pandangan mengenai biaya kualitas optimal, yaitu pandangan tradisional yang mengacu pada
pencapaian tingkat kualitas yang dapat diterima dan pandangan kontemporer yang dikenal
sebagai pengendalian kualitas total. Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer
masukan pandangan tentang bagaimana biaya kualitas sebaiknya dikelola.
Lad Lighting Corporation
Laporan Biaya Kualitas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Maret 2008
Dua fungsi biaya diasumsikan yaitu biaya control dan biaya kegagalan. Fungsi
control adalah kurva yang menurun ke bawah, menunjukkan presentase unit cacat yang
meningkat ketika jumlah dana yang dikeluarkan untuk aktivitas pencegahan dan penilaian
meningkat. Total biaya kualitas menurun ketika kualitas meningkat sampai pada titik tertentu.
Tingkat optimal unit cacat diidentifikasi dan perusahaan bekerja untuk mencapai tingkat tersebut.
Tingkat unit cacat yang diterima ini diidentifikasi sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima.
Sudut pandang AQL berdasarkan pada definisi produk detektif (cacat) tradisional.
Dalam skema klasik, sebuah produk cacat jika berada di luar batas yang dapat ditoleransi untuk
suatu karakteristik kualitas. Di bawah pandangan ini, biaya kegagalan hanya muncul jika produk-
produk gagal untuk sesuai dengan spesifikasinya dan pertukaran optimal ada Antara biaya gagal
dan control. Pandangan AQL mengizinkan, dan kenyataannya, mendorong produksi dalam
jumlah tertentu unit yang cacat. Pada dasarnya model cacat nihil mengklaim bahwa merupakan
keuntungan biaya untuk mengurangi unit yang tidak sesuai degan kualitas sampai titik nol,
menurut pandangan model kualitas yang sehat, suatu kerugian dialami dari aktivitas produksi
produk yang bervariasi dari nilai sasaran dan semakin jauh jaraknya dari nilai sasaran, maka
semakin besar kerugiannya. Model kualitas sehat memperketat definisi unit cacat, memurnikan
pandangan kita terhadap biaya kualitas dan mengintensifkan persaingan kualitas.
Manfaat Ekoefiensi
1) Perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi dapat dan sudah seharusnya saling melengkapi
2) Perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai amal,
melainkan sebagai kebersaingan
3) Ekoefiensi adalah suatu pelengkap dan pendukung pengembangan yang
berkesinambungan