Anda di halaman 1dari 6

RESUME TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN

RESUME MATERI PENGENDALIAN OPT DENGAN MUSUH ALAMI

Disusun Oleh:
Nama : Nisrina Ulfah Firdaus
NIM : 165040101111056
Kelas :B
Jurusan : Sosial Ekonomi

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PENGERTIAN MUSUH ALAMI SERANGGA HAMA
Musuh alami merupakan serangga yang ada di alam yang dapat
membunuh sekaligus melemahkan serangga, sehingga dapat menyebabkan
kematian pada seangga dan mengurangi faktor produksi serangga. Musuh alami
biasanya mengurangi jumlah populasi serangga dengan memakan individu.
Untuk beberapa spesies, musuh alami merupakan kekuatan utama yang
mengatur dinamika populasi serangga, sehingga penting bagi kita untuk
mengetahui bagaimana musuh alami dapat mempengaruhi populasi serangga
untuk mengestimasi pengaruhnya. Dalam pest management program, kita perlu
memahami musuh alami untuk memanipulasinya di lapangan sebagai pengendali
hama.
Pengendalian hayati (biological control) adalah taktik pengendalian hama
yang melibatkan manipulasi musuh alami hama yang menguntungkan untuk
memperoleh pengurangan jumlah populasi dan status hama di lapangan.
Biological control berbeda dengan natural control, natural control dalam
prakteknya melibatkan agen lain selain musuh alami, misalnya cuaca atau
makanan. Beberapa author mengungkapkan bahwa biological control dalam arti
luas termasuk semua metode yang melibatkan organism hidup sebagai bagian dari
taktik pengendalian, seperti penggunaan inang yang resisten, pelepasan serangga
steril, atau manipulasi genetic.
Organisme dalam aktivitas hidupnya selalu berinteraksi dengan organisme
lainnya dalam suatu keterkaitan dan ketergantungan yang kompleks. Interaksi
antar organisme tersebut dapat bersifat antagonistik, kompetitif atau simbiotik.
Sifat antagonistik ini dapat dilihat pada musuh alami yang merupakan agen hayati
dalam pengendalian hama. Musuh alami memiliki peranan dalam pengaturan dan
pengendalian populasi hama, sebagai faktor yang bekerjanya tergantung kepada
kepadatan, dalam kisaran tertentu musuh alami dapat mempertahankan populasi
hama di sekitar aras keseimbangan umum.
Setiap spesies serangga hama sebagai bagian dari komplekskomunitas
dapat diserang oleh serangga lain atau oleh patogen penyebab penyakit pada
serangga. Ditinjau dari segi fungsinya musuh alami dapat dikelompokan menjadi
predator, parasitoid dan patogen.
Berikut merupakan pengertian mengenai pengelompokkan musuh alami.
1. Predator / Pemangsa
Binatang (serangga, laba-laba dan binatang lain yang memburu, memakan
atau menghisap cairan tubuh binatang lain sehingga menyebabkan kematian.
Kadang-kadang disebut “predator” Pemangsa berguna karena memakan hama
tanaman. Semua laba-laba dan capung merupakan contoh pemangsa.
2. Parasitoid
Serangga yang hidup sebagai parasit di dalam atau pada tubuh serangga lain
(serangga inang ), dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna
karena membunuh serangga hama. Ada beberapa jenis tawon (tabuhan) kecil
sebagai parasitoid serangga hama. Parasitoid yang aktif adalah stadia larva
sedangkan imago hidup bebas bukan sebagai parasit dan hidupnya dari nectar,
embun madu, air dll.
3. Patogen
Mikroorganisme yang dapat memnyebabkan infeksi dan menimbulkan
penyakit terhadap OPT. Secara spesifik mikroorganisme yang dapat menimbulkan
penyakit pada serangga disebut entomopathogen, patogen berguna karena
mematikan banyak jenis serangga hama tanaman, seperti jamur, bakteri dan virus.
Patogen yang bisa mengendalikan hama dan penyakit disebut sebagai Pestisida
Mikroba.
4. Agens Antagonis
Mikroorganisme yang mengintervensi/menghambat pertumbuhan patogen
penyebab penyakit pada tumbuhan.

CARA KERJA MUSUH ALAMI (AGENS HAYATI)


Predator:
> Memakan mangsanya secara langsung

Parasitoid:
> Meletakan telur pada tubuh hewan sasaran, kemudian setelah menetas larvanya
menghisap cairan tubuh hewan sasaran tersebut hingga mati

Patogen:
> Jamur tersebut masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit diantara ruas-ruas
tubuh
> Mekanisme penetrasinya dimulai dengan pertumbuhan spora pada kutikala
> Didalam tubuh serangga hifa berkembang dan selanjutnya memasuki pembuluh
darah, melalui beberapa proses lebih lanjut di dalam tubuh menyebabkan
kematian serangga.
Pengendalian hayati dengan musuh alami dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1. Secara alami dengan melindungi, melestarikan atau memberi kesempatan
kepada musuh alami untuk berkembang biak lebih banyak, juga diusahakan
untuk memelihara dan
melakukan pelepasan musuh-musuh alami,
2. Secara klasik dengan mengimpor musuh-musuh alami dari daerah asal hama,
kemudian mengembangkannya secara massal dan melepaskan ke lapangan
untuk menekan populasi serangga hama sasaran.

MACAM-MACAM MUSUH ALAMI


Musuh-musuh alami banyak sekali jenisnya di alam, seperti kumbang
tanah, capung, undur-undur, kelabang, belalang sembah, tungau, kepik, laba-laba,
kalajengking, burung dan lain-lain. Beberapa musuh alami dari hama-hama
tanaman pada berbagai jenis tanaman antara:
1. Belalang bertanduk panjang, kumbang coccinella, kumbang mirid, kumbang
carabit, labah-labah bermata jalang, labah-labah berahang empat, laba-laba
harimau, dan capung merupakan predator hama wereng coklat, wereng hijau,
dan wereng punggung putih pada tanaman padi. Kumbang coccinella juga
pemangsa hama putih dan penggerek batang padi.
2. Semut hitam menyerang hama Helopeltis pada buah kakao.
3. Parasit Thripoctenus membunuh hama putih (Thrips tabaci) pada tanaman
bawang merah.
4. Tawar kemit (Apanteles artonase) merupakan pemangsa hama ulat Artona
yang merusak tanaman kelapa, sagu, enau, pinang, salak, kelapa sawit, tebu.
5. Kepik merah (Diadyanus) merupakan pemangsa hama bubuk kopi
(Hypothenemus) yang menyerang buah kopi di pertanaman.
6. Larva Chrysopa dan kumbang Coccinella memangsa kutu dan persik pada
tanaman kentang.
7. Kumbang Coccinella juga memangsa kutu daun, kutu perisai, dan tungau pada
tanaman singkong dan waloh siam.
8. Parasit Trichogama menyerang ulat buah (Heliothis) dan pengisap daun
(Aphis) pada tanaman kapas.
9. Kepik (Rhinocoris) memangsa ulat Prodenia, Heliothis, dan kutu daun pada
tanaman tembakau, serta masih banyak lagi musuh-musuh alami dari berbagai
jenis hama tanaman yang tidak mungkin disebut satu persatu.

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN MUSUH ALAMI


Pengendalian hayati, walaupun usahanya memerlukan waktu yang cukup
lama dan berspektrum sempit (inangnya spesifik), tetapi banyak keuntungannya,
antara lain aman, relatif permanen, dalam jangka panjang relatif murah dan
efisien, serta tidak akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa musuh-musuh alami mempunyai
peranan yang sangat besar dalam membantu kita untuk menekan perkembangan
hama tanaman. Pengendalian hama yang hanya menggunakan pestisida saja
dengan spektrum luas dan terus-menerus sebenarnya tidak baik dari segi ekologi.
Oleh karena itu dalam pengelolaan hama, cara pengendalian hayati perlu
ditingkatkan dan penggunaan pestisida hendaknya dilakukan secara bijaksana agar
keseimbangan alami tidak terganggu
DAFTAR PUSTAKA
Prasdianata, Redy. 2013. Knowledge Of Technologi and Agriculture. Jurnal Media
Pertanian 1(1): 11-21
Sunarno. 2009. Pengendalian Hayati ( Biologi Control ) Sebagai Salah Satu
Komponen Pengendalian Hama Terpadu (Pht). Jurnal Inovasi Pertanian
6(1): 1-10
Tauruslina, A, Enie. 2015. Analisis keanekaragaman hayati musuh alami pada
eksosistem padi sawah di daerah endemik dan non-endemik we reng
batang cokelat Nilaparvata lugens di Sumatera Barat. Pros Sem Nas Masy
Biodiv Indo 1(3): 581-589

Anda mungkin juga menyukai