PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa pengertian pengembangan masyarakat?
1.2.2 Apa saja prinsip-prinsip pengembangan masyarakat?
1.2.3 Bagaimana pengembangan masyarakat di indonesia
1.2.4 Apa pengertian perubahan sosial budaya ?
1.2.5 Apa saja teori perubahan sosial ?
1.2.6 Apa saja bentuk perubahan sosial budaya ?
1.2.7 Apa pengertian kehamilan?
1.2.8 Apa pengertian hipertensi dalam kehamilan?
1.2.9 Apa Etiologi hipertensi dalam kehamilan
1.2.10 Apa saja klasifikasi hipertensi dalam kehamilan?
1.2.11 Apa faktor resiko terhadap hipertensi pada kehamilan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengertahui apa pengertian pengembangan masyarakat
1.3.2 Untuk mengertahui apa saja prinsip-prinsip pengembangan masyarakat
1.3.3 Untuk mengertahui bagaimana pengembangan masyarakat di indonesia
1.3.4 Untuk mengertahui apa pengertian perubahan sosial budaya
1.3.5 Untuk mengertahui apa saja teori perubahan sosial
1.3.6 Untuk mengertahui apa saja bentuk perubahan sosial budaya
1.3.7 Untuk mengertahui apa pengertian kehamilan
1.3.8 Untuk mengertahui apa pengertian hipertensi dalam kehamilan
1.3.9 Untuk mengertahui apa Etiologi hipertensi dalam kehamilan
1.3.10 Untuk mengertahui apa saja klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
1.3.11 Untuk mengertahui apa faktor resiko terhadap hipertensi pada kehamilan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Maka dari itu, pengembangan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk
memungkinkan individu maupun kelompok masyarakat untuk dapat memecahkan masalah-
masalah sosial serta memiliki pilihan nyata yang menyangkut masa depannya sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
3
pengembangan masyarakat melengkapi kegiatannya dengan gerakan sosial yang baru
seperti hak asasi manusia dan gerakan perdamaian.
4
b) Adat istiadat masih berlaku, tetapi menerima informasi dan teknologi dari luar.
c) Timbulnya pemikiran yang rasional.
d) Terdapat lembaga pendidikan.
e) Adanya hukum tertulis.
f) Ekonomi bersaing besar.
g) Gotong royong masih berlaku untuk pembangunan fasilitas umum.
3. Masyarakat Pra Moderen
Mengakui kemajuan karena memiliki inisiatif untuk menerima teknologi dan informasi.
Ciri – ciri nya adalah sebagai berikut :
5
6. Masyarakat Pedesaan
Ciri – ciri :
a) Indivudual
b) Heterogen
c) Berdaya saing tinggi., karena berorientasi kepada kesejah teraan masing – masing.
d) Terdiri dari beragam profesi.
e) Cenderung matrealistik.
f) Masyarakat yang lebih terbuka menerima informasi dan perubahan.
8. Masyarakat Modern
Ciri-cirinya adalah :
6
ketidaksesuaian unsur-unsur (Max Weber). Menurut W. Kornblum perubahan sosial budaya
adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
7
Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendort.
Menurut Karl Marx, Konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan
paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial yang terjadi. Menurut Ralf
Dahrendort, setiap erubahan sosial merupakan hasil dari konflik yang terjadi dalam kelas
masyarakat.
3. Teori Fungsionalis
Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa, Perubahan Sosial merupakan suatu yang
konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja
mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. Jadi Teori Fungsional hanya
menerima perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat, sedangkan perubahan yang tidak
bermanfaat akan dibuang (tidak dipakai).
Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah William Ogburn. Menurutnya,
biarpun unsur – unsur masyarakat saling berkaitan satu sama lain, namun kecepatan
perubahan setiap unsur tidaklah sama. Ada Unsur yang berubah dengan cepat, adapula
yang perubahannya lambat.
8
pada orang – orang yang berkuasa pada masa tertentu. Contoh nya adalah pada
perkembangan ilmu pengetahuan.
b. Perubahan Revolusi, umumnya perubahan yang terjadi dalam jangka waktu yang
cepat disebut perubahan revolusi. Perubahan Revolusi mengubah dasar – dasar
dan penopang kehidupan masyarakat dalam waktu yang singkat. Contoh
revolusi adalah revolusi industri di Inggris, dimana terjadi perubahan
produksi yang awalnya tanpa mesin menjadi menggunakan mesin.
9
2.7 Pengertian kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke 13 hingga ke 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).
Proses terjadinya Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel
telur atau ovum dan sel mani atau spermatozoa. Dalam air main terdapat spermatozoa
sebanyak 100-12 juta tiap cc, karena memiliki ekor yang dapat bergerak, maka dalam satu
jam saja spermatozoa dapat melalui kanalis servikalis dalam kavum uteri kemudian berada
dalam tuba falopi. Apabila pada saat bersamaan terjadi ovulasi maka vertilisasi mungkin
dapat terjadi. Apabila fertilisasi terjadi maka sel telur akan disebut zygote dan zygote
inilah yang akan berkembang menjadi janin atau fetus (Sarwono, 2010).
10
2.9 Etiologi hipertensi dalam kehamilan
Sampai dengan saat ini etiologi pasti dari hipertensi, preeklampsia/eklampsi masih belum
diketahui. ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut
di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory. Adapun teori teori
tersebut antara lain:
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
b. Peran Faktor Imunologis
c. Peran Faktor Genetik/Familial
d. Faktor nutrisi
e. Faktor predisposisi
Ibu primigravida terutama yang berusia < 19 atau > 40 tahun
Primipaternitas (kehamilan pertama pada pasangan)
> 4 tahun dari kelahiran terakhir
Ada riwayat sebelumnya
Ada riwayat dari keluarga
Kehamilan ganda
11
Tanda dan gejala
Tekanan diastolik > 90 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
Nyeri kepala berulang-ulang
Perdarahan hidung
12
Tanda dan gejala
e. Eklamsia
Eklamsia adalah kondisi mirip konvulsi epilepsi grandmal dialami ibu, baik tanpa
atau disertai diagnosis satu gangguan hipertensi. Eklamsia dapat terjadi pada 1 dari
2000-3000 kelahiran di Negara berkembang (Mattar & sibai).
Tanda dan gejala
Kejang
Tekanan diastolik > 90 mmHg pada kehamilan 20 minggu
Protein > ++
13
3. Ras/golongan etnik
Biasa (mungkin ada perbedaan perlakuan/ akses terhadap berbagai etnik di banyak
negara).
4. Faktor keturunan
Jika ada riwayat hipertensi pre-eklampsia/eklampsia pada ibu/nenek penderita, faktor
Resiko meningkat sampai +25%.
5. Faktor gen
Diduga adanya suatu sifat resesif (recessive trait), yang ditentukan genotip ibu dan
janin.
6. Diet atau gizi
Tidak ada hubungan bermakna antara menu/ pola diet tertentu (WHO). Penelitian lain
: kekurangan kalsium berhubungan dengan angka kejadian yang tinggi. Angka
kejadian juga lebih tinggi pada ibu hamil yang overweight.
7. Iklim atau musim
Di daerah tropis insidens lebih tinggi
8. Tingkah laku/sosioekonomi
Kebiasaan merokok : insidens pada ibu perokok lebih rendah, namun merokok selama
hamil memiliki resiko kematian janin dan pertumbuhan janin terhambat yang jauh
lebih tinggi.Aktifitas fisik selama hamil : istirahat baring yang cukup selama hamil
mengurangi kemungkinan/ insidens hipertensi dalam kehamilan
9. Hiperplasentosis
Proteinuria dan hipertensi gravidarum lebih tinggi pada kehamilan kembar, dizigotik
lebih tinggi dari pada monozigotik.
14
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
15
d. Action plans (perencanaan tindakan). Pada tahap ini tenaga kesehatan bersama
masyarakat melakukan kegiatan perencanaan berbagai aksi untuk mencapai tujuan
menurunkan dan mencegah hipertensi selama kehamilan. Dalam merencanakan
kegiatan, tenaga kesehatan memerhatikan
a. Peralatan yang digunakan : brosur, laptop, infocus
b. Jaringan sosial : Kepala desa, kader, masyrakat sekitar
c. Dana : biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan di masyarakat
d. Tempat : Di salah satu posko posyandu
e. Waktu : 30 menit
f. Memperhatikan dan menyusun strategi terkait faktor penghambat, faktor
pendukung, permasalahan-permasalahan stakeholder, tugas-tugas nyata yang
dilakukan, pihak-pihak berpengarauh secara signifikan terhadap hasil, pemein-
pemain kunci baik secara individual dan kelompok, dilema atau kontradiksi atau
ketegangan antara alat dengan tujuan dan hasil-hasil yang mungkin dicapai.
f. Evaluasi, Melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah sasaran paham dengan apa
yang telah di sampaikan dan apakah perilaku sasaran ataupun masyarat berubah dengan
adanya kegiatan tersebut.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam program yang telah dilakukan pada masyarakat mengenai kasus hipertensi selama
hamil maka telah terjadi perubahan sosial yaitu perubahan perilaku masyarakat dimana
masyarakat lebih bisa berpartisipasi aktif terhadap apa saja yang mereka butuhkan dalam
pelayanan kesehatan, menumbuhkan kesadaran di masyarakat bahwa hipertensi selama
kehamilan bukanlah hal yang biasa saja tetapi sangat berdampak bahgi ibu maupun janinnya
sehingga melalui program pengembangan masyarakat ini maka bisa meningkatkan status
kesehatan lingkup sasaran tersebut.
4.2 Saran
Sebaiknya pemerintah khususnya tenaga kesehatan lebih optimal lagi dalam
pengembangan masyarakat melalui penyluhan-penyuluhan kesehatan karena dengan hal
tersebut masyarakat bisa belajar dan mengetahui lebih dini apa permasalahan dan
pemecahan masalah dari permasalahan yang sedang mereka alami di bidan kesehatan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh, 2010, Asuhan Kebidanan patologi IV, Jakarta : Trans info media.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
Nies, MA., and McEwen, M. 2001. Community Health Nursing: PromotingThe Health of
Snijders, Adelbert. 2006. Manusia dan Kebenaran, Sebuah Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta:
Kanisius.
Sri Ramadhany, 2012, Penelitian Hubungan Primigravida pada Hipertensi, FKM Hasanuddin,
Makassar.
18
19