Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan atau hewan-hewan tersebut semula kecil. Setelah beberapa
lama tumbuh menjadi besar. Peristiwa bertambahnya ukuran makhluk hidup
itulah yang disebut dengan pertumbuhan. Ketika mengalami
pertambahan ukuran (tumbuh) tersebut, makhluk hidup juga mengalami
berbagai perubahan. Perubahan-perubahan pada makhluk hidup yang
mengiringi pertumbuhan disebut dengan perkembangan.
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dilihat dari bertambah besar dan
tingginya batang. Sedangkan perkembangannya dapat dilihat dengan adanya
perubahanperubahan pada bentuk batang, daun, akar, munculnya bunga, dan
terbentuknya buah. Adapun pertumbuhan pada hewan dapat dilihat dari
semakin besarnya badan hewan tersebut, sedangkan perkembangannya
dapat disaksikan dari perubahan pada tubuh dan kelakuan hewan tersebut.
Misalnya, burung kecil setelah menetas belum dapat terbang, namun setelah
besar dia akan belajar terbang dan mencari makan sendiri.
Begitu pula pada manusia, pertumbuhan pada manusia dapat dilihat
dari bertambah besar dan tingginya tubuh. Sedangkan perkembangan pada
manusia dapat dilihat baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya,
terjadi perubahan bentuk tubuh dari anak-anak menuju dewasa. Suara anak-
anak juga berbeda dari suara orang dewasa. Secara psikis anak-anak
biasanya sangat manja dan membutuhkan perlindungan dari orang dewasa,
setelah menginjak usia remaja dan dewasa maka manusia akan menjadi
lebih mandiri. Perubahan makhluk hidup dari muda menjadi tua juga
merupakan salah satu bentuk perkembangan.
Peristiwa perkembangan selalu penyertai pertumbuhan. Ketika
terjadi proses pertumbuhan, terbentuk organ dengan fungsi-fungsi khusus.
Organ tubuh yang terbentuk berfungsi sesuai dengan tujuan dibentuknya
organ tubuh tersebut. Perubahan bentuk fisik dan sifat individu sering
dipengaruhi oleh berfungsinya organ.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan?
3. Apa yang disebut dengan Metamorfosis dan Metagenesis ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan
2. Siswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruh pertumbuhan dan
perkembangan
3. Siswa dapat mengetahui Metamorfosis dan Metagenesis

2
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat
kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam
pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel,
pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.
Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b. Terjadi peningkatan jumlah sel.
c. Terdapat penambahan kuantitatif individu
d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh
lagi.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada
tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru
membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada
tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah.
Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ
reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan
juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan
menjadi dewasa. Ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
b. Adanya proses kedewasaan.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya
proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.

3
2.3 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
dan Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi di seluruh


bagian tubuhnya. Pertumbuhan tersebut menyebabkan bagian-bagian tubuh
hewan semakin besar atau semakin panjang. Pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada hewan dan manusia dipengaruhi oleh
faktor dari dalam (internal) makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal).
2.3.1 Faktor internal
Faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan antara lain sebagai berikut.
a. Gen
Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan
dari induknya. Sifat-sifat yang diturunkan dalam gen setiap jenis
hewan berbeda.
b. Hormon
Hormon memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon
yang memengaruhi pertumbuhan hewan dan manusia disebut
hormon somatotrof.
2.3.2 Faktor eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor
dari luar. Faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan hewan dan manusia adalah sebagai berikut.
a. Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai
sumber tenaga dan zat pembangun tubuh. Makanan sebagai sumber
tenaga adalah karbohidrat, sedangkan sumber pembangun tubuh
adalah protein. Ketercukupan kebutuhan makanan akan menjadikan
hewan atau manusia tumbuh optimal.

4
b. Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin
D menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium
dan fosfor dari makanan.
c. Aktivitas fisik
Kegiatan fisik, misalnya olahraga dan latihan, akan
dapat memperbesar ukuran otot dan tulang.
d. Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun
manusia.

2.4. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara


faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan antara lain sebagai berikut.

2.4.1 Hormon

Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


pada tumbuhan antara lain sebagai berikut.
a. Auksin
Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan
pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta
penuaan dan pengguguran.
b. Giberelin
Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel
serta merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang
berperan dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang
pembentukan tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang
pertumbuhan buah secara parthenogenesis.

5
c. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah.
Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin
yang terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin
adalah merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan
tunas pada batang maupun pada kalus, menghambat efek
dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang.
d. Asam absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan,
sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat.
Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan
pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau dormansi,
merangsang penutupan mulut daun di musim kering, dan
membantu peluruhan daun pada musim kering.

2.4.2 Genetik

Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat


memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis,
transpirasi, dan reproduksi.
b. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses
fotosintesis. Namun, pada saat proses perkecambahan, cahaya justru
menghambat pertumbuhan kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di
tempat yang gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang
terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.
c. Kelembaban

6
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air
(transpirasi) serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara
rendah maka transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu
tumbuhan untuk menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu
pertumbuhan tumbuhan.
d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai
kemampuan yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini
dimanfaatkan tumbuhan untuk respirasi.
e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi
untuk pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan
selama pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat
perkecambahan biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola
sel dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar
dapat masuk ke dalam sel akar secara difusi.

2.5 Metamorfosis dan Metagenesis

2.5.1 Metamorfosis

Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada


tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan
perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan
bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan
differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme)


Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan
mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan
yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang

7
sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan
bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur
kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi
kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.

b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme)


Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila perubahan
tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh metamorfosis tidak
sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Pada hewan-
hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan
dari bentuk nimfa terlebih dahulu.

2.5.2 Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu
juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya.
Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya
pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:
a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.

8
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.
Perhatikan daur hidup tumbuhan paku berikut ini.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu dan tempat penelitian hari minggu tanggal 13-16 September di
sekitar rumah tempat tinggal penyusun.

3.2 Variabel
Pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau dan perkembangan pada hewan

3.3 Langkah kerja


Dengan mengamati

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan
 Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama
ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini
dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan
yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang
berdekatan dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga
sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa
gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya
dan ada juga yang lambat.
 Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon
auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu

11
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari,
hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di
tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi
 Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih
pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna
hijau serta memiliki cukup klorofil.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara
tumbuhan-tumbuhan tersebut yaitu :
a. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan
dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi
karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena
cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat
yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau
tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya

12
b. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja
hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal)
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau
dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.

c. Faktor Air dan Nutrisi


Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi
kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu.

13
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu
sebagai berikut.
1. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang
tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman
kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat
pucat.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena
terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman
tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.

4.2 Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti
hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
 Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas
kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil
percobaan itu baik dan valid.

14
DAFTAR PUSTAKA

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II
Semester 1. Jakarta. Esis

Download PPT Laporan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

Download Word Laporan Pertumbuhan Biji Kacang Hija

15

Anda mungkin juga menyukai