PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
3
2.3 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
dan Manusia
4
b. Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin
D menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium
dan fosfor dari makanan.
c. Aktivitas fisik
Kegiatan fisik, misalnya olahraga dan latihan, akan
dapat memperbesar ukuran otot dan tulang.
d. Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun
manusia.
2.4.1 Hormon
5
c. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah.
Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin
yang terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin
adalah merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan
tunas pada batang maupun pada kalus, menghambat efek
dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang.
d. Asam absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan,
sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat.
Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan
pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau dormansi,
merangsang penutupan mulut daun di musim kering, dan
membantu peluruhan daun pada musim kering.
2.4.2 Genetik
6
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air
(transpirasi) serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara
rendah maka transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu
tumbuhan untuk menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu
pertumbuhan tumbuhan.
d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai
kemampuan yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini
dimanfaatkan tumbuhan untuk respirasi.
e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi
untuk pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan
selama pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat
perkecambahan biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola
sel dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar
dapat masuk ke dalam sel akar secara difusi.
2.5.1 Metamorfosis
7
sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan
bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur
kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi
kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.
2.5.2 Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu
juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya.
Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya
pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:
a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
8
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.
Perhatikan daur hidup tumbuhan paku berikut ini.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Variabel
Pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau dan perkembangan pada hewan
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama
ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini
dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan
yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang
berdekatan dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga
sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa
gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya
dan ada juga yang lambat.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon
auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
11
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari,
hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di
tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi
Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih
pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna
hijau serta memiliki cukup klorofil.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara
tumbuhan-tumbuhan tersebut yaitu :
a. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan
dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi
karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena
cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat
yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau
tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya
12
b. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja
hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal)
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau
dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.
13
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu
sebagai berikut.
1. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang
tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman
kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat
pucat.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena
terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman
tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.
4.2 Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti
hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas
kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil
percobaan itu baik dan valid.
14
DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II
Semester 1. Jakarta. Esis
15