I. PENDAHULUAN.
“Hospital Aquired Infections” (HAIs) adalah infeksi yang timbul atau didapatkan pasien sebagai hasil
tindakan yang dilakukan di pelayanan kesehatan tempat tindakan tersebut dilakukan. Terjadinya
infeksi yang terjadi di selama perawatan di Rumah Sakit akan menimbulkan banyak kerugian, antara
lain : lama hari perawatan bertambah panjang, penderitaan bertambah, biaya meningkat. WHO (World
Health Organization) dan CDC (Centre For Disease Control &Prevention) menyatakan bahwa
perawatan yang dilakukan oleh tim kesehatan sangat berhubungan erat dengan infeksi yang didapat di
rumah sakit.
Dalam upaya untuk melindungi pasien, pengunjung, dokter dan staf serta untuk menurunkan risiko
terjadinya HAIs, sangat penting upaya untuk pencegahan infeksi. Berdasarkan hasil penelitian
setidaknya 20 % HAIs bisa dicegah melalui pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian
infeksi
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan kerja Komite dan Tim PPI, sehingga pasien, keluarga, pengunjung dan staf RS
dapat terlindungi dari penularan penyakit / infeksi, dan meningkatkan mutu pelayanan serta citra
rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan atau mencegah terjadinya kejadian Hospital Acquired Infections (HAIs)
yaitu :
i. Catheter Associated Urinary Tract Infection (CAUTI)
ii. Surgical Site Infection (SSI).
iii. Ventilator Associated Pneumonia (VAP ) & Hospital Acquired Pneumonia
(HAP)
iv. Central Line Associated Blood Stream Infection (CLABSI).
1
b. Memonitoring pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
c. Mencegah terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) infeksi nosokomial dan penyakit
emerging dan re emerging disease
d. Memberi edukasi kepada seluruh staf RS tentang pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi
e. Menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan rumah sakit
f. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI
2. Rincian Kegiatan:
A. Surveilans
Surveilans dilakukan secara terus menerus setiap bulan untuk mencegah terjadinya kejadian
Healthcare Associated Infections (HAIs). Kejadian HAIs yang masuk dalam surveilans
adalah :
a. Catheter Associated Urinary Tract Infection (CAUTI)
b. Surgical Site Infection (SSI).
c. Ventilator Associated Pneumonia (VAP ) & Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
d. Blood Stream Infection (BSI).
e. MRSA (Methycillin Resistant Staphylococcus Aureus)
C. Monitoring Kepatuhan
Audit monitoring kepatuhan yang dilakukan mencakup :
a. Kepatuhan pengunaan APD
b. Kepatuhan Penempatan pasien menular (Isolasi)
c. Kepatuhan pembuangan sampah dan sampah benda tajam
d. Managemen linen
e. Kejadian Luar Biasa
2
f. Kebersihan lingkungan
g. New Emerging Disease
E. Edukasi
a. Edukasi kepada staf RS
i. Review Edukasi Infection Control 2015
ii. Bundles Intervensi HAis
iii. Universal dan Standard Precaution
iv. Kebersihan RS dan Penanganan benda tajam
v. Isolation Precaution
vi. Waste Management
vii. Hand Hygiene
viii. Housekeeping dan Laundry
ix. Alat Pelindung Diri
F. Koordinasi
Koordinasi melalui meeting komite, meeting representative PPI dan meeting dengan unit
lain terkait dengan infection Control ( misal : ESD, HSD)
3. Monitoring
1) ICN berkoordinasi dengan IPCLN dan Infection Control Representative untuk memantau
kepatuhan staf dalam unit
2) Berkoordinasi dengan Environmental Service Department (ESD) untuk pemeriksaan
kualitas air dan udara
3) Berkoordinasi dengan Hospital Service Department (HSD) untuk pelaksanaan kebersihan
Rumah Sakit
4) Berkoordinasi dengan IPCLN untuk memantau timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
New Emerging Disease
5) Membuat laporan kejadian dan mendsitribusikan kepada unit yang terkait
5. Edukasi
4
A. Edukasi & Training Staf
1) Berkoordinasi dengan Nurse Education untuk melaksanakan kegiatan edukasi terkait PPI
2) Berkoordinasi dengan K3RS untuk pelaksanaan kegiatan edukasi yang terkait dengan PPI
dan keselamatan kerja petugas
B. Edukasi kepada pasien, keluarga dan pengunjung
1) Berkoordinasi dengan unit keperawatan untuk memberikan edukasi kepada seluruh pasien
baru dan keluarga
2) Menyediakan fasilitas cuci tangan (handrub, sabun dan air) di setiap kamar perawatan,
lantai perawatan, medical center dan area klinis lainnya
3) Menyediakan brosur dan leaflet terkait pencegahan dan pengendalian infeksi, Isolasi dan
etika batuk
6. Koordinasi
1) Menyusun jadwal meeting rutin representative infection control
2) Menginformasikan melalui email kepada seluruh manager dan KU/KUP terkait untuk
disosialisasikan kepada representative unit masing-masing
3) Melaksanakan meeting rutin representative infection control
4) Mengirimkan notulen meeting Representatif
5) Mengirimkan undangan meeting Komite PPI
6) Melaksanakan meeting Komite PPI
7) Mengirimkan notulen meeting Komite
B. Pengembangan Fasilitas
1) Menyusun content leaflet dan poster terkait dengan pencegahan dan pengendalian infeksi
2) Mengajukan permintaan pembuatan design dan pencetakan kepada Marketing
3) Menyebarkan leaflet dan poster ke area klinis dan unit pelayanan dengan bekerja sama
dengan unit terkait
4) Melakukan revisi content apabila terdapat perubahan
VI. SASARAN
1. Surveilans Healthcare Associated Infections
Seluruh pasien rawat inap dan pasien post operasi
2. Hand Hygiene Program
Seluruh Dokter, staf RS dan outsource
3. Monitoring
Seluruh staf RS
4. Kesehatan dan Keselamatan Karyawan
A. Pemeriksaan Berkala karyawan
i. Karyawan yang masuk pada tahun 2013
ii. Petugas Radiasi
iii. Petugas Sitostatika
iv. Petugas Unit Hemodialisa
5
B. Vaksinasi
i. Petugas Unit Hemodialisa
ii. Petugas yang pada hasil cek up berkala ditemukan anti Hbs non reaktif atau <100
5. Edukasi
Seluruh staf RS, pasien, keluarga pasien dan pengunjung
6. Koordinasi
Seluruh tim representative infection control dan komite PPI
7. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Fasilitas
A. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Staf di unit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
B. Pengembangan Fasilitas
Staf RS, pasien, pengunjung
6
VIII. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan dilakukan pada setiap akhir tahun dan akan dilaporkan kepada
Direktur RSHC Cikampek
Menyetujui