Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“BATU BATA SAKAU RUNGSING”


BATU BATA SABUT KELAPA UNTUK RUANGAN ANTI BISING

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Muhammad Zaky Fadlan M. NIM. 167011109 Angkatan 2016


Alfi Adliyani NIM. 167011079 Angkatan 2016
Luthfi Fakhrudin NIM. 167011090 Angkatan 2016

UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Judul ......................................................................................................................1
1.2 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.3 Perumusan Masalah ..............................................................................................2
1.4 Tujuan ...................................................................................................................2
1.5 Luaran yang Diharapkan .......................................................................................2
1.6 Kegunaan ..............................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batu Bata .............................................................................................................3
2.2 Sabut Kelapa ........................................................................................................3
2.3 Ruang Kedap Suara ............................................................................................4
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ..........................................................................5
3.2 Luaran ..................................................................................................................5
3.3 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................................5
3.4 Urutan Prosedur Penelitian .................................................................................6
3.5 Analisis Hasil Peneltian .......................................................................................9
BAB 4.BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya……………………..................................................................10
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………..................................10
DAFTAR PUSTAKA…………………............................................................................11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................................12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..............................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana.......................................................23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................................24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Urutan prosedur penelitian .............................................................................6

Gambar 3.2 Batu bata SAKAU RUNGSING ....................................................................7

Gambar 3.3 Potongan batu bata SAKAU RUNGSING ......................................................7

Gambar 3.4 Ruangan pengujian ..........................................................................................8

Gambar 3.5 Ssimulasi pengujian daya serap .......................................................................9

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 perbandingan batu bata SAKAU RUNGSING dan batu bata biasa ...................7

Tabel 4.1 ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ...................................................................10

Tabel 4.2 jadwal kegiatan PKM-P ....................................................................................10

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ...............................12


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .............................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana......................................................23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................................24

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Judul

BATU BATA SAKAU RUNGSING: Batu Bata Peredam Kebisingan Ruangan


Memanfaatkan Limbah Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji dalam Usaha Menciptakan
Desain Rumah Sehat dan Ekonomis

1.2 Latar Belakang

Perkembangan transportasi, industri, dan teknologi yang kian hari semakin cepat
menimbulkan konsekuensi negatif berupa berbagai pencemaran yang ditimbulkannya.
Salah satu pencemaran yang cukup serius namun tidak mendapatkan perhatian adalah
pencemaran suara. Kebisingan yang dihasilkan dari suara kenalpot kendaraan, mesin-
mesin industri, pengeras suara menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat
perkotaan. Tingkat kesehatan warga menurun akibat kebisingan ditandai dengan
banyaknya kasus hipertensi, gangguan psikologis, bahkan ketulian.

Kementerian Kesehatan pada kurun waktu tahun 1994–1996 mengadakan survei


di 7 provinsi yang menyebutkan jumlah penderita gangguan pendengaran di Indonesia
mencapai 16,8% atau 35,6 juta jiwa sementara penderita ketulian dari survei ini
sebanyak 0,4% atau 850.000 jiwa. Menurut standar kesehatan WHO, suara dapat
dikategorikan bising apabila melebihi ambang batas standar yaitu 45 dB. Sebagai contoh
aktivitas orang bertengkar menghasilkan suara sebesar 80 dB, suara kereta api 95 dB,
mesin motor 104 dB, suara petir 120 dB, dan suara pesawat jet tinggal landas 150 dB (
detikhealth, 2012, jumlah penderita gangguan pendengaran Indonesia terbanyak ke-4 di
Dunia, m.detik.com/health/read/2012/07/06/182449/1959701/736/jumlah-penderita-
gangguan-pendengaran-indonesia-terbanyak-ke-4-di-dunia, diakses tanggal 24 September
2017).

Kebisingan juga terjadi pada auditorium Univesitas Siliwangi yang tidak kedap
suara sehingga mengakibatkan terganggunya proses kegiatan belajar mengajar di dalam
kampus. Suara yang dihasilkan dari aktivitas di dalam auditorium Universitas Siliwangi
merambat ke sekeliling kampus. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) kami yang bernama ICU (I Civil Unsil) berinovasi untuk
memberi solusi alternatif dengan mendesain batu bata yang ditambahkan limbah sabut
kelapa dan sekam padi untuk ruangan anti bising.

Penelitian ini akan membandingkan daya redam suara dari batu bata SAKAU
RUNGSING dengan batu bata yang dijual di pasaran. Kelebihan dari batu bata olahan
kami selain memanfaatkan limbah sabut kelapa dan sekam padi juga menghasilkan
ruangan kedap suara yang efektif dari biaya dan waktu pengerjaan. Bangunan yang
menggunakan batu bata ini sebagai komponen dindingnya akan terhindar dari kebisingan
sehingga penghuninya dapat beraktivitas dengan sehat dan nyaman.

1
2

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah kami uraikan diatas, maka perumusan
masalah yang akan dibahas dalam program ini adalah :

1. Apa alasan yang mendasari pemilihan sabut kelapa dan serbuk gergaji sebagai
media peredam kebisingan suara ?
2. Bagaimana proses pembuatan batu bata SAKAU RUNGSING yang dapat
mereduksi kebisingan ?
3. Bagaimana efektivitas daya redam ruangan yang menggunakan batu bata
SAKAU RUNGSING?

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan batu bata
yang dikombinasikan dengan sabut kelapa dan sekam padi untuk meredam suara dalam
usaha menciptakan desain rumah sehat dan ekonomis.

1.5 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penilitian ini yaitu jurnal ilmiah dari pembandingan
daya redam suara antara ruangan yang menggunakan batu bata SAKAU RUNGSING dan
batu bata konvensional yang dijual di pasaran.

1.6 Kegunaan
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa:
a. Melatih daya nalar mahasiswa yang kreatif dan solutif terhadap permasalahan
di sekitar.
b. Membangun karakter kepemimpinan mahasiswa yang mampu bekerjasama
secara tim dengan efisien.
c. Mempersiapkan mental juang mahasiswa yang memiliki daya saing di dunia
kerja.
2. Bagi dunia konstruksi :
a. Batu bata SAKAU RUNGSING menjadi alternatif material bangunan yang
mampu meredam kebisingan.
b. Terciptanya desain ruangan kedap suara yang ekonomis dan efektif dalam
waktu pengerjaannya.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batu Bata

Batu bata merupakan suatu unsur bangunan yang di peruntukkan pembuatan


konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-
bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.
( SNI 15-2094-1991, SII-0021-78 )

Proses pembuatan dari penggalian tanah nya, pencampuran dengan air dan
bahan-bahan lain jika perlu, hingga pemberian bentuknya. dapat dilakukan seluruhnya
dengan tangan dengan mempergunakan cetakan-cetakan kayu, atau pada prosesnya
dipergunakan mesin-mesin(Yayasan Dana Normalisasi Indonesia, 1978).

Mayoritas Masyarakat di Indonesia cenderung mengenal batu bata hanya untuk


pembentuk konstruksi bangunan, atau sebagai pembatas antar ruangan. Apabila dikaji
lebih jauh batu bata bisa dikombinasikan dengan limbah sabut kelapa dan sekam padi
agar memiliki fungsi lebih yaitu sebagai peredam suara di dalam ruangan.

2.2 Sabut Kelapa

Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat


kasar kelapa . Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah
tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Pemanfaatannya paling
banyak hanyalah untuk kayu bakar. Secara tradisional, masyarakat telah mengolah sabut
untuk dijadikan tali dan dianyam menjadi kesed. Padahal sabut masih memiliki nilai
ekonomis cukup baik . Sabut kelapa jika diurai akan menghasilkan serat sabut (cocofibre)
dan serbuk sabut (cococoir). Namun produk inti dari sabut adalah serat sabut. Dari
produk cocofibre akan menghasilan aneka macam derivasi produk yang manfaatnya
sangat luar biasa.

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang dilakukan Ainie Khuriati,


Eko Komaruddin, dan Muhammad Nur, mahasiswa dari Universitas Diponegoro telah
melakukan penelitian kemmampuan daya serap sabut kelapa. Sabut kelapa yang dipakai
adalah sabut kelapa sudah kering (berwarna coklat) Pemisahan, Pemotongan Serat dan
Pengayakan Daging (Khuriati, Ainie, dkk. 2006. “Disain peredam Suara Berbahan
Dasar Sabut Kelapa dan Pengukuran Koefisien Penyerapan bunyinya”.
Semarang.(Jurnal Universitas Diponegoro)).

Komposisi sampel yang dibuat adalah. Dengan perpandingan berat pati:air pada
proses pembuatan berturut turut, untuk lem kanji P,Q dan R adalah 1:3, 3:50, 1:1.
Pencetakan Dan Pengeringan Setelah komposisi sampel di buat bahan di campur dan di
aduk di dalam baskom, kemudian dicetak (dipres) dengan tekanan dan selang waktu
tertentu dan dikeringkan dengan furnace pada suhu 120 0C sampai benar-benar kering.

3
4

Penentuan berat dan volume sampel ini digunakan untuk mengetahui massa jenis
sampel yang akan digunakan untuk menyelidiki pengarauh massa jenis sampel terhadap
besarnya koefisien serapan. Pengujian koefisien penyerapan Peralatan yang digunakan
untuk mengukur koefisien serap bahan adalah tabung impedansi dengan standarisasi
ASTM E1050-1990.

Hasil pengujian daya serap sabut kelapa adalah sebagai berikut :

1. Sampel peredam yang sudah memenuhi kriteria ISO 11654 untuk bisa dipakai
sebagai peredam suara dengan sampel E mempunyai αw paling besar yaitu 0,51.
2. Komposisi yang paling ideal sebagai peredam suara adalah campuran serat dan
daging sabut kelapa.
3. Penambahan jumlah serat pada campuran serat dan daging sabut dapat
meningkatkan nilai penyerapan maksimumnya.
4. Bertambahnya waktu tekan pada proses pembuatan sampel menyebabkan grafik
koefisien penyerapan bergeser ke kiri dan nilainya menurun.
5. Peningkatan massa jenis sampel yang dihasilkan dari bahan dengan berat
komposisi yang sama dan jenis perekat yang sama menyebabkan kenaikan
penyerapan pada frekuensi di bawah 1200 Hz.

2.3 Ruang Kedap Suara

Ruang Kedap Adalah penggunaan bahan penyerap bunyi dan penyekat bunyi
untuk mengurangi bisingan dalam ruang. Pada umumnya bahan berpori mengurangi
bisingan dengan efektif karena menyerap bunyi yang dihasilkan maupun digemakan
dalam sebuah kamar, dinding yang tebal dan berat mengurangi penerusan bunyi lewat
udara dari kamar ke kamar, dan bahan berpegas mengurangi bunyi atau getaran yang
berasal dari benturan.

Permukaan yang tertabrak gelombang bunyi akan menyerap sebagian energi


gelombang itu dan memantulkan sisanya, penyerapan akan semakin besar apabila
permukaanya berpori, itu juga bergantung pada ukuran pori dan hubungan antar pori.
Energi panas yang diserap umumnya akan diubah menjadi energi panas.

Ruangan kedap suara pada umumnya memiliki banyak manfaat, yaitu :

1. Menciptakan kenyamanan pada ruangan dari suara bising.


2. Membantu konsentrasi kerja dalam ruangan ruangan kerja atau rapat.
3. Menjaga kesehatan pendengaran
4. Memperjelas suara dalam ruangan dll,
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Pembuatan batu bata SAKAU RUNGSING dilakukan di kampung Neundeut


Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. dan penelitian pengujian daya serap suara
batu bata SAKAU RUNGSING dilakukan di Jln. Nagrak Kel. Margaluyu Kab. Ciamis.

3.2 Luaran

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1 Batu bata SAKAU RUNGSING dengan daya serap suara yang tinggi dan lebih
ekonomis dari batu bata biasanya.
2 Penelitian ini akan menjadi artikel ilmiah keteknik Sipilan

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan – bahan yang dibutuhkan untuk penelitian

1. Sound level meter SNDWay SW-523(30-130dB) digital


2. Laptop
3. Handphone ( sumber suara )
4. Cangkul
5. Ember
6. Benang
7. Sekop
8. Gergaji
9. Palu
10. Tanah liat
11. Tapas sabut kelapa
12. Sekam padi
13. Semen portland
14. Air
15. Pasir
16. Silika board
17. Kayu bakat
18. Papan 3 x 20 x 3 meter
19. Paku
20. Batu bata biasa
21. Meteran

5
6

3.4 Urutan Prosedur Peneltian

Penelitian dilakukan berdasarkan urutan prosedur penelitian dibawah.

Mendesain ukuran dan


perbandingan komposisi batu
bata SAKAU RUNGSING

Pembuatan batu bata SAKAU


RUNGSING

Pembangunan ruangan
pengujian

Pengujian daya serap suara

Gambar 3.1 Urutan prosedur penelitian


7

1.4.1 Desain batu bata dan perbandingan jumlah sabut kelapa dan sebuk gergaji.

Dimensi Batu bata Sabut kelapa

Panjang 200 mm 160 mm

Lebar 100 mm 30 mm

Tinggi 50 mm 30 mm

volume 1000 cm3 144 cm3

Tabel 3.1 perbandingan batu bata SAKAU RUNGSING dan batu bata biasa

Ukuran tersebut berdasarkan SNI 15-2094-2000

Gambar 3.2 Batu bata SAKAU RUNGSING

Gambar 3.3 Potongan batu bata SAKAU RUNGSING


8

1.4.2 Proses Pembuatan Batu Bata

Proses pembuatan Batu Bata SAKAU RUNGSING


membutuhkan beberapa tahap yaitu :

1. Tahap pengolahan tanah


Tanah liat yang telah dipilih dibersihkan dari sampah atau
komponen komponen yang mengganggu proses pembuatan batu bata,
lalu tanah liat di rendam minimal 15 jam, setelah itu dihancur dengan
cara menginjak – injak hingga menjadi lumpur.

2. Tahap pencetakan
Tanah liat di cetakan mengguakan cetakan khusus sesuai dengan
takaran yang telah dibuat. Setelah itu dimasukan sebut kelapa yang sudah
dibentuk sesuai rencana desain, lalu timbun kembali dengan tanah liat,
tetapi jangan sampai melebihi batas cetakan.

3. Tahap pembakaran
Hasil dari cetakan disusun dan dijemur lalu siap dibakar dengan
suhu 8500 C – 10500C selama 24 jam.

4. Tahap pendinginan
Setelah selesai proses pembakaran, dilakukan proses pendinginan
batu bata agar tercipta batu bata yang kuat sesuai yang diinginkan.

1.4.3 Pembuatan ruangan pengujian

Ruangan pengujian dibangun dengan ukuran 1m x 1m x 1m.


Ruangan pertama dibangun menggunakan batu bata biasa sebagai
komponen utama, lalu ruangan kedua dibangun menggunakan batu bata
SAKAU RUNGSING sebagai komponen utama.

Gambar 3.4 Ruangan pengujian


9

1.4.4 Pengujian daya serap

Pada kedua ruangan pengujian di simpan sumber suara sebesar 80 dB.


Setelah suara dibunyikan dilakukan perekaman dengan microfon yang
tersambung dengan Sound level meter SNDWay SW-523(30-130dB)
digital, lalu hasil data yang diperoleh dikonversi menggunakan Laptop
menjadi grafik. Hasil grafik menentukan perbedaan penyerapan suara oleh
batu bata biasa dan batu bata SAKAU RUNGSING.

Gambar 3.5 Ssimulasi pengujian daya serap

1.5 Analisis Hasil Penelitian

1. Hasil yang didapat dari pengujian akan berupa grafik penyerapan yang
membedakan antara ruangan yang menggunakan batu bata SAKAU RUNGSING
dan batu bata biasa.
2. Dari analisis grafik dapat ditarik kesimpulkan kemampuan meyerap suara batu
bata SAKAU RUNGSING.
BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC

No Jenis pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang 2.677.000
2 Bahan habis pakai 1.465.000,-
3 Perjalanan 1.330.000
4 Lain - lain : 1.630.000
Jumlah 7.102.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 jadwal kegiatan PKM-P

Bulan Bulan Bulan Bulan


No Jenis kegiatan
1 2 3 4
1 Perencanaan kegiatan
2 Pengumpulan alat dan bahan
3 Pelaksanaan program
4 Evaluasi
5 Pembuatan laporan

10
11

DAFTAR PUSTAKA

Khuriati, A, Komaruddin, E & Nur, M 2006, ‘Desain Peredam Suara Berbahan Dasar
Sabut Kelapa dan Pengukuran Koefesien Penyerapan Bunyinya. BERSKALA FISIKA’,
ISSN : 1410 – 9662, Vol. 9, No. 1, hh.l 15-25.

Badan Standarisasi Nasional, 1991, Bata Merah Pejal, Mutu dan Cara Uji. dilihat pada
11 Agustus 2017, <http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/2461>.

Taufiq, 2011, Serat Sabut Kelapa, dilihat pada 12 Agustus 2017,


<https://kelapaindonesia2020.wordpress.com/produk-dari-kelapa/serat-sabut-kelapa/>.

Detikhealth, 2012, jumlah penderita gangguan pendengaran Indonesia terbanyak ke-4 di


Dunia, dilihat tanggal 24 September 2017
<https://m.detik.com/health/read/2012/07/06/182449/1959701/736/jumlah-penderita-
gangguan-pendengaran-indonesia-terbanyak-ke-4-di-dunia/>.
12

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Muhammad Zaky Fadlan M.
2. Jeni Kelamin L/P : Laki - laki
3. Program Studi : Teknik Sipil
4. NIM : 167011109
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Ciamis, 10 Maret 1999
6. E-mail : zakyfadlan741@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP : 085213789892

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SMP N 1
Nama Institusi SD N 1 Cikoneng SMA N 2 Ciamis
Cikoneng
Jurusan - - MIA
Tahun masuk -
2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus

C. Pemakalah Seminar

Nama
Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah /
Seminar
Seminar "Peran Manajemen
31 Oktober 2016 di Ruang
Nasional Konstruksi dalam
1 Rektorat Universitas
KeteknikSipilan Percepatan Pembangunan
Siliwangi Kota Tasikmalaya
2016 Infrastuktur"
13
14

Biodata Anggota

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Alfi Adliyani
2. Jeni Kelamin L/P : Perempuan
3. Program Studi : Teknik Sipil
4. NIM : 167011079
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalay, 17 Agustus 1998
6. E-mail : Alfiadliyani@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP :-

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SMPN 5 SMAN 5
Nama Institusi SDN Galunggung
Tasikmalaya Tasikmalaya
Jurusan - - MIA
Tahun masuk -
2004 - 2010 2010 – 2013 2013 - 2016
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama
Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah /
Seminar
Seminar "Peran Manajemen
31 Oktober 2016 di Ruang
Nasional Konstruksi dalam
1 Rektorat Universitas
KeteknikSipilan Percepatan Pembangunan
Siliwangi Kota Tasikmalaya
2016 Infrastuktur"
15
16

Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Luthfi Fakhrudin
2. Jeni Kelamin L/P : Laki - laki
3. Program Studi : Teknik Sipil
4. NIM : 167011090
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Cilacap, 26 Juli 1998
6. E-mail : lfakhrudin48@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP : 087725728450

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SMP 1
SMAN 1
Nama Institusi SDN 4 Malabar Muhammadiyah
Majenang
Wanareja
Jurusan - - MIA
Tahun masuk -
2004 - 2010 2010 - 2013 2013 – 2016
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama
Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah /
Seminar
Seminar "Peran Manajemen
31 Oktober 2016 di Ruang
Nasional Konstruksi dalam
1 Rektorat Universitas
KeteknikSipilan Percepatan Pembangunan
Siliwangi Kota Tasikmalaya
2016 Infrastuktur"
17
18

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Andhy Romdani, S.T., M.Eng.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Teknik Sipil

4 NIP 198008032015041003

Tempat dan Tanggal


5 Grobogan, 3 Agustus 1980
Lahir

6 E-mail andhyromdani@unsil.ac.id

7 Nomor Telepon / HP 081327746311

B.Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Institusi Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada

Jurusan Teknik Sipil Teknik Sipil Keairan

Tahun 1998 2009


19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Harga
Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan
(Rp.)
(Rp.)
Sound
Alat pengukur suara 1 buah 500.000,- 700.000,-
Meter
Alat penunjang pembuatan
Cangkul 1 buah 50.000,- 50.000,-
ruangan
Alat penunjang pembuatan
Ember 3 buah 20.000,- 60.000,-
ruangan
Alat penunjang pembuatan
Benang 1 buah 2000,- 2000,-
ruangan
Alat penunjang pembuatan
Sekop 1 buah 50.000,- 50.000,-
ruangan
Sendok Alat penunjang pembuatan
2 buah 15.000,- 30.000,-
semen ruangan
Alat penunjang pembuatan
Gergaji buah 40.000,- 40.000,-
ruangan
Alat penunjang pembuatan
Palu 1 buah 20.000,- 20.000,-
ruangan
Tempat pembuatan dan
Sewa
pengujian Batu Bata 1 Bulan 1.500.000,- 1.700.000,-
Lahan
SAKAU RUNGSING
Alat penunjang pembuatan
Meteran 1 buah 25.000,- 25.000,-
ruangan
Total (Rp.) 2.677.000,-
21

2. Material Habis Pakai

Justifikasi Harga Jumlah


Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (RP.) (RP.)
Bahan pokok
pembuatan batu 280
Tanah liat 800,- 192.000,-
bata SAKAU (20x10x5cm)
RUNGSING
Bahan pokok
Tapas pembuatan batu
210 butir 1000,- 210.000,-
Kelapa bata SAKAU
RUNGSING
Bahan penunjang
pembuatan batu
Sekam padi 3 Karung 9.000,- 27.000,-
bata SAKAU
RUNGSING
Bahan perekat
Semen untuk ruangan 2 karung 58.000,- 116.000,-
pengujian
Bahan pokok
Pasir pembuatan 1 m kubik 180.000,- 180.000,-
ruangan pengujian
GRC /
Penutup ruangan
Versaboard 2 buah 60.000,- 120.000,-
pengujian
4.0 mm
Bahan penunjang
pembuatan batu
Paku 1 kg 18.000,- 18.000,-
bata SAKAU
RUNGSING
Bahan pembuatan
Papan 3 x 20 cetakan batu bata
3 buah 20.000,- 60.000,-
x3m SAKAU
RUNGSING
Bahan pokok
pembuatan batu
Kayu bakar 1 kubik 350. 000,- 350.000,-
bata SAKAU
RUNGSING
Bahan pokok
pembuatan batu
Air - - -
bata SAKAU
RUNGSING
Bahan
Batu bata
perbandingan 280 buah 800,- 192.000,-
biasa
penelitian
Total (Rp.) 1.465.000,-
22

3. Perjalanan

Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (RP.)
(RP.)
Perjalanan pembelian 2 kali pulang
4 kali perjalanan 40.000,- 160.000,-
tapas kelapa pergi
Perjalanan dari rumah 14 kali pulang 28 kali
30.000,- 840.000,-
ke tempat produksi pergi perjalanan
Perjalanan pembelian 1 kali pulang
2 kali perjalanan 30.000,- 30.000,-
sekam padi pergi
Perjalanan ke toko 3 kali pulang
6 kali perjalanan 50.000,- 300.000,-
bahan bangunan pergi
Total (Rp.) 1.330.000,-

4. Lain – lain

Justifikasi Harga Satuan Jumlah


Material Kuantitas
Pemakaian (RP.) (RP.)
Publikasi Publikasi Jurnal
1 kali 600.000,- 500.000,-
jurnal hasil laporan
Seminar hasil
Seminar 1kali 600.000,- 500.000,-
penelitian
Penulisan laporan
Laporan 1 50.000,- 50.000,-
penelitian
Banner Publikasi Penelitian 1 380.00,- 380.000,-
Total 1.630.000,-
23

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokas
i
PROGRA BIDANG waktu
NO NAMA URAIAN TUGAS
M STUDI ILMU (JAM/
MING
GU)
Mengatur
Muhammad Teknik
1 Teknik 6 Jam pelaksanaan
Zaky Fadlan M Sipil
kegiatan
Membuat laporan,
Teknik Melakukan analisis
2 Alfi Adliyani Teknik 6 Jam
Sipil data untuk
penelitian
Survei lapangan,
Luthfi Teknik
3 Teknik 6 Jam Mengatur
Fakhrudin Sipil
pengeluaran
24

Anda mungkin juga menyukai