Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN ANTE-NATAL CARE (ANC) FISIOLOGIS

I. ANTE-NATAL CARE (ANC) FISIOLOGIS


1. Pengertian
Antenatal care (ANC) adalah bagian dari asuhan kebidanan yang komponen-
komponennya meliputi diagnosis dan manajemen dini kehamilan, penilaian dan
evaluasi kesejahteraan wanita, penilaian dan kesejahteraan janin, pengurangan
ketidaknyamanan umum pada ibu hamil, anticipatory guidancedan instruksi serta
skrining komplikasi maternal dan fetal (Hani,dkk, 2010).
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan
mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persiapan persalinan, kala
nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
(Mannuaba, 2010) .
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).
Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu
hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal,
tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal Care (ANC), petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2005).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Presumptive
1. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita
hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.

2. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan
sehingga menimbulkan mual muntah.
3. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
4. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan
lebih dari 16 minggu.
5. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
6. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
7. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul
dan menekan kembali kandung kencing (kepala janin menekan) (Wiknjosastro,
2008).
8. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit
dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan
hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana
otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
9. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
10. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
11. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
12. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.

b. Probable sign
1. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
3. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
4. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
7. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksaan.
8. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu
(pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

c. Positive sign
1. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
3. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
4. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati dkk,
2010:72-75)
3. Perubahan Anatomie dan Fisiologis:
a. Sistem reproduksi + payudara
1. Vagina dan vulva
a. Trimester I
- Peningkatan vaskularisasi
- Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
b. Trimester II
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0

c. Trimester III
- Hiperemia
- pertumbuhan laktobual
- leukhorea
2. Serviks uteri
a. Trimester I
b. Trimester II
- terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c. Trimester III
- Effousment
- pengeluaran mukosa.
3. Uterus
a. Trimester I
- Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
- Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
- Ismus hipertropi, panjang, lunak
b. Trimester II
- uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- dinding uterus tipis dan lunak
- fetus dapat di palpasi pada abdomen
- uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi “braxton his”
c. Trimester III
- Ukuran bertambah besar,
- distensi miometrium,
- dinding menipis,
- kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
4. Sistem payudara
a. Trimester I
- Membesar,
- tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
b. Trimester II
- Duktus dan alveoli hipertropi
- areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
c. Trimester III
- Membesar,
- tegang,
- colusterum keluar.
b. Sistemik :
1) Sistem sirkulasi
a. Trimester I
- Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus,
posisi jantung pada bagian kiri atas
- Kardiak output
 Denyut jantung meningkat
 Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
 Filtrasi ginjal meningkat
 transportasi oksigen meningkat
b. Trimester II
- volume darah meluas
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah
merah
- Output meningkat 30-50 %
- stroke volume meningkat
- tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
c. Trimester III
- COP meningkat 40 %
- volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan
masalah jantung
2) Sisten respirasi
a. Trimester I
- Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
- Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon
dioksida dari janin ke ibu
- Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
b. Trimester II
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak
nafas
c. Trimester III
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
3) Sistem gastrointestinal
a. Trimester I
- Mual dan muntah (4-6 minggu)
- Morning Sickness
- Anoreksia
- Saliva berlebihan
- Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu
b. Trimesteter II
- Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam
hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.
- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan
globulin.
- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada
sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional.
- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan air
meningkat
c. Trimester III
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
4) Sistem urinarius
a. Trimester I
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih
sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil
b. Trimester II
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- udema fisiologis pada kandung kemih
- frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air
meningkat
c. Trimester III
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
5) Sistem integument
a. Trimester I
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma,
linianigra dan strie gravidalum.
b. Trimester II
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
- adanya linianigra
- vaskuler adanya palmar eritema
- rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
c. Trimester III
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
6) Sistem musculoskeletal
a. Trimester I
- Relaksasi persendian
- Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
- Perubahan postural
 Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang
belakang
 Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdorong
Kedepan
b. Trimester II
- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis
fisiologis
- Kram pada kaki
c. Trimester III
- Lordosis,
- sulit berjalan,
- rebas – rebas ekstremitas
7) Sistem persarafa
 Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistim
pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk
pada tungkai.
 Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan
berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar,
median, dan skiatik.
 Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan perubahan
hemodinamis.
 Terjadi hipoglikemi
8) Sistem endokrin + nutrisi maternal
a. Trimester I
b. Trimester II
- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon,
Prolaktin meningkat.
- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR
meningkat.
- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.
- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat, Level
kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat
c. Trimester III
- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid: BMR meningkat

9) Respon imunologi
a. Trimester I
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi
vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar immunoglobin dalam
kehamilan tidak berubah.
b. Trimester II
Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil pertemuan
dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh sistem
imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran
jelas tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh ibu hamil.
Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg
kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian
besar lagi diterima janin selama empat minggu terakhir kehamilan
c. Trimester III
Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun wanita
hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu
ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan
tetap berada pada kadar ini hingga trimester terakhir. Perubahan –perubahan
ini dapat menjelaskan penigkatan risiko infeksi yang tidak masuk akal pada
wanita hamil.

4. Pathway Pre-Natal

5. Adaptasi Psikologis:
a. Penerimaan kehamilan
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil, ia merasa syok
dan menyangkal. Respon yang umum adalah: “suatu hari, tapi tidak sekarang”.
Walaupun ketika kehamilan tersebut direncanakan, periode awal
ketidaknyamanan adalah hal yang umum terjadi.
Reaksi pertama pria ketika ia mengetahui bahwa dirinya akan menjadi
seorang bapak adalah kekacauan antara kebanggaan tentang kemampuannya
memberikan keturunan dan perhatiannya tentang kesiapan untuk menerima peran
sebagai bapak dan memberikan nafkah pada keluarganya.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu, selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral dan ekonomi mereka. Akhirnya, dicapai keputusan dan rencana
tindakan dibuat. Kadang-kadang tindakan tersebut, pada kenyataannnya hanya
tinggal rencana, sampai kenyataan tentang kehamilan tidak dapat disangkal lagi
dan diterima. Karena pengalaman adalah terus dipertimbangkan dan ditinjau
ulang, terjadi proses belajar.

b. Kesiapan dalam kehamilan


Setiap wanita membayangkan kehamilan dalam pikiran-pikirannya sendiri tentang
seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya
sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini
mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan. Beberapa wanita
berpikir kehamilan sebagai cara untuk melestarikan alam suatu penghargaan atau
emansipasi dari kontrol parental. Mereka mungkin menyamakan kehamilan
dengan penyakit, kejelekan, memalukan, atau mereka mungkin memandang
kehamilan sebagai suatu periode kreatifitas dan pemenuhan tugas.
Bayangan pria tentang kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti
apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari bapaknya, pengalaman
hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi
bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak-anaknya. Banyak pria menjadi sangat
khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam
memberikan perawatan medis untuknya. Beberapa pria mengalami gejala-gejala
seperti wanita seperti ngidam, agak malas, atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa
ahli sejarah medis disebut midleiden atau menderita bersama.
Kehamilan merupakan pengabadian garis keluarga. Oleh karenanya nama dan
jenis kelamin menjadi suatu yang amat penting. Untuk banyak orang, secara ideal
harapan dari kehamilan, khususnya yang pertama adalah lahirnya anak laki-laki.
Bagi orang yang demikian, lahirnya anak permepuan pada kehamilan pertama
adalah suatu kegagalan untuk meneruskan nama keluarga. Sehingg setiap anggota
keluarga mempunyai pandagan yang berlainan tentang kehamilan. Persepsi
tersebut mempengaruhi resolusi krisis.
c. Respon emosional
d. Respon terhadap perubahan body image
e. Membina hubungan dengan pasangan
f. Ambivalensi selama kehamilan
g. Membina hubungan ibu dan anak
6. Identifikasi terhadap peran ibu dan adaptasi ayah
 Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
 Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

7. Identifikasi penyebab timbulnya ketidaknyamanan pada:


a. Trimester I
1. Ngidam
Sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan-makanan tertentu
(ngidam) sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil mungkin saja
muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit tetapi
sering.biasanya terjadi pada trimester I.

a. Penyebab
Berkaitan dengan persepsi individu wanita hamil mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah sehingga indra pengecap menjadi tumpul jadi
makanan yang lebih merangsang dicari-cari
b. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai
1. Penambahan berat badan yang tidak memadai
2. Kehilangan berat badan
3. Malnutrisi
c. Pengobatan secara farmakologis
Mendiskusikan makanan yang dapat diterima yang meliputi makanan yang bergizi
dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional
d. Penatalaksanaan
Sekali-kali penuhi rasa ngidam, misalnya dapat memakan makanan yang diinginkan
seminggu atau dua minggu sekali.
e. Cara Menangani/mengatasi
1. Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi dan
makanan yang diinginkan makanan yang sehat
2. Menjelaskan tentang bahaya makanan-makanan yang tidak baik
2. Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada rasa
gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah
kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering.
Jika keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas
kesehatan. Biasanya terjadi pada trimester I dan III.
a. Penyebab
1. Hyperplasia, mukosa vagina
2. Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen
3. Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh doderlein basilus
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning/
abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
2. Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
3. Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada servik)
c. Cara meringankan/mengatasi
1. Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2. Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih kuat daya
serapnya
3. Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
4. Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu berlebihan
5. Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
d. Pengobatan secara farmakologis
Hindari pencucian vagina dengan cara douching
e. Penatalaksanaan
1. Menjaga kebersihan vagina
2. Mengeringkan bagian vagina dengan handuk setelah dibersihkan
3. Menggunakan celana dalam dari katun
4. Hindarilah melakukan douche vagina
3. Rasa Mual-Muntah
Keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang dirasakan oleh
sekitar 50% ibu hamil ini dapat muncul kapan saja. Dapat terpicu hanya karena
mencium bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak
membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormone dalam tubuh. Biasanya,
hanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk
bulan ke-4. Fisiologi: Perubahan hormon dan faktor psikologis, refleksi kebahagian
atau bisa juga karena rasa penolakan terhadap kehamilan. Biasanya terjadi pada
minggu ke 5-12 bisa terjadi lebih awal (2-3 minggu setelah hpht).
a. Penyebab
1. Perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar HCG, estrogen dan progesterone
2. Kelebihan asam klorida/asam gastric
3. Peristaltic lambat mengakibatkan meningkatnya estrogen dan progesterone
4. Pembesaran uterus
5. Faktor emosional yang labil
6. Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”)
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Pertambahan berat badan yang tidak memadai
2. Kehilangan berat badan yang tidak signifikan
3. Tanda-tanda malnutrisi
4. Hiperemesis gravidarum (muntah yang berlebihan)
c. Cara meringankan/mengatasi
1. Makan porsi kecil tapi sering
2. Makan biscuit kering/roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari
3. Makan sesuatu yang manis (permen) atau minum jus buah sebelum tidur malam
dan sesudah bangun tidur
4. Hindari makan yang berminyak dan berbumbu merangsang
5. Duduk tegak setiap kali selesai makan
d. Pengobatan secara farmakologis
1. Gunakan obat-obatan hanya jika tindakan nonfarmakologis gagal dan juga hanya
untuk penggunaan jangka pendek
2. Jika berat: terapi dengan vitamin B6
3. Berikan anti histamin: dimenhydrinate
4. Metochlorperamide hydrochloride
e. penatalaksanaan
1. Ubah kebiasaan makan
2. Konsumsi gizi seimbang
3. Bergerak perlahan
4. Mengkonsumsi suplemen
5. Pusing/Sakit Kepala
Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher,
bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu, Tegangan mata
sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah.
Fisiologi: Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini mungkin karena keadaan
rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan
tegang/depresi. Merasa pusing karena pada awal kehamilan ini karena adanya
peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga sewaktu berubah posisi dari tidur atau
duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah kesulitan untuk
beradaptasi.
a. Penyebab
1. Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala),
serta keletihan
2. Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf
yang berubah
3. Hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
hemodinamis
4. Penggumpalan darah didalam pembulu tungkai, yang mengurangi aliran balik
vena dan menurunkan kardiakoutput serta tekanan darah dengan tegangan ortostatik
yang meningkat.
5. Mungkin dihubungkan dengan hipoglikemi
b. Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Bila bertambah berat akan terus berlanjut
2. Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
3. Jika ada migrant
4. Penglihatan berkurang atau kabur

c. Cara Meringankan/Mencegah
1. Teknik relaksasi
2. Memassase leher dan otot bahu
3. Penggunaan kompres panas atau es pada leher
4. Istirahat
5. Mandi air hangat
6. Pengobatan : penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik.

d. Penatalaksanaan
1. Mencari tahu apa yang memicu rasa sakit kepala
2. Menghindari makanan memicu migren ketika rasa sakit terasa
3. Gunakan kompres pada bagian dahi menggunakan air hangat atau air dingin
4. Menghindari kelelahan

e. Obat farmakologis
1. Gunakan paracetamol
2. Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik
5. Kelelahan
Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas
yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi prestasi, dan
biasanya hal ini disertai dengan perasaan letih dan lemah. Fisiologi : Peningkatan
kadar estrogen, progesteron serta merupakan respon fisiologi dari kehamilan.
Biasanya terjadi pada trimester I.
a. Penyebab
1. Penuruanan dan perubahan laju metabolism basal pada awal kehamilan
2. Mumgkin berhungan dengan penurunana laju metabolisme basal pada masa
awal kehamilan.
b. Cara meringankan/mengatasi
1. Yakinkan hal ini normal terjadi dalam kehamilan
2. Anjurkan ibu untuk sering istirahat
3. Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik
c. Tanda-tanda bahaya
1. Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)
2. Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-hari
3. Tanda dan gejala depresi
4. Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
d. Pengobatan secara farmakologis
1. Tidak perlu memberikan obat obatan.
2. Suplemen vitamin dan zat besi, dapat membantu untuk meningkatkan kesahatan
ibu secara umum.
e. Penatalaksanaan
1. Meluangkan waktu untuk beristirahat
2. Mengkonsumsi makanan sehat
3. Menjaga kadar gula darah tetap stabil
4. Mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk mencegah anemia
6. Insomnia
Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan trimester III.
Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing (dibahas
pada sub bahasan sebelumnya yaitu sering buang air kecil/nokturia), gangguan ini
juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti
bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu.
a. Penyebab
1. Rasa khawatir memikirkan persalinan
2. Gunakan antihistamin untuk memberikan rasa ringan jangka pendek saja.
3. Boleh menggunakan vistaril dan seconal.
4. Secara umum hindari obat obatan tidur, karena dapat menggagu sirkulasi
darah ke janin.
b. Pencegahan
1. Ibu hamil diharapkan menghindari rokok dan minuman beralkohol
Menghindari merokok dan mengkonsumsi alcohol pada saat hamil. Selain
membahayakan janin, rokok dan alkohol juga membuat ibu hamil sulit tidur.
2. Ibu hamil diharapkan menghindari kafein. Menghindari kafein dapat membuat
seseorang susah tidur dan membuat jantung berdebar. Selain, selain terdapat pada
kopi, kafein juga terdapat pada teh soda, dan cokelat.
3. Sejukkan kamar tidur. Hentikan olahraga, setidaknya 3 atau 4 jam sebelum
tidur. Melakukan latihan fisik atau berolahraga ringan selama hamil memang sangat
baik untuk menunjang kesehatan fisik dan mental ibu. Namun, jangan sampai karena
berolahraga, jangan sampai tubuh ibu tidak sempat untuk beristirahat cukup setelah
berolahraga.
4. Usahakan tidur sebentar di siang hari. Tidur di siang hari dapat membantu ibu
mengusir rasa lelah. Sebaiknya tidur di sing hari cukup dilakukan 30 sampai 60
menit saja. Jika ibu terlalu lama tudursiang, bisa jadi ibu tidak dapat tidur di malam
hari.
5. Buat jadwal yang teratur. Mengatur waktu tidur dan bangun akan membantu
ibu untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya. Untuk
mempermudah tertidur, usahakan agar ibu tenang dan rileks.
6. Biasakan miring kiri. Biasakan tidur dalam posisi miring ke kiri mulai
trimester pertama sampai akhir kehamilan. Posisi tidur miring ke kiri juga akan
membantu darah dan nutrisi mengalirlancar ke janin dan rahim, serta membantu
ginjal untuk sedikit memperlambat produksi urine. Membiasakan tidur dalam posisi
ini juga bermanfaat untuk membantu ibu tidur lebih optimal ketika perut semakin
membesar pada trimester III.
7. Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum pada
pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil pada malam hari
yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam hari.
8. Minum segelas susu hangat. Meminum segelas susu hangat akan membuat ibu
hamil mudah terlelap. Kandungan asam amino tryptophan yang terdapat dalam susu
akan meningkatkan kadar serotonin dalam otak dan membantu ibu hamil tidur. Susu
juga akan membangkitkan hormone melatonin dalam darah yang membuat
seseorang menjadi mudah mengantuk.
c. Penatalaksanaan
1. Hindari situasi stres sebelum tidur
2. Hindari minuman yang mengandung kafein
3. Hindari makanan yang berbumbu 2 jam sebelum tidur
4. Minum susu hangat sebelum tidur
5. Lakukan relaksasi
d. Pengobatan secara farmakologis
1. Gunakan antihistamin untuk memberikan rasa ringan jangka pendek saja.
2. Boleh menggunakan vistaril dan seconal.
3. Secara umum hindari obat obatan tidur, karena dapat menggagu sirkulasi darah
ke janin.
e. Tanda-tanda bahaya
1. Keletihan yang berlebihan
2. Tanda tanda depresi
7. Sering buang air kecil
Begitu haid terlambat 1-2 minggu, biasanya ada dorongan untuk buang air kecil
yang sering. Hal ini terjadi karena meningkatnya peredaran darah ketika hamil dan
tekanan pada kandung kemih akibat membesarnya rahim. Biar pun sering buang air
kecil, ibu harus tetap banyak minum agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh.
Sering buang air kecil juga dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan,
saat kepala bayi masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih. sudah
Supaya tidak mengganggu waktu tidur sebaiknya ibu menghindari waktu minum
pada malam hari dan diperbanyak pada siang hari. Hal ini dimaksudkan agar ibu
tidak sering kencing pada malam hari oleh karena itu ibu dapat tidur dengan
nyenyak.
Fisiologi: Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandung kencing ibu hamil.
a. Penyebab
1. Penurunan otot yang mengontrol pengeluaran urin
2. Tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh kehamilan pada trimester
pertama dan ketiga dapat menyebabkan frekuensi berkemih. Berat bayi akan
menekan kandung kemih sehingga kandung kemih tidak dapat menahan urin
3. Nokturia akibat eksresi sodium yang meningkat dengan kehilangan air yang
bersamaan
4. Air dan sodium terperangkap di tungkai bawah selama siang hari karena statis
vena, sedangkan pada malam hari terdapat aliran kembali vena yang meningkat
dengan akibat peningkatan dalam jumlah output.
b. Tanda bahaya
1. Wanita hamil beresiko untuk terkena infeksi saluran kemih dan pyelonefritis
karena ginjal dan kantung kemih berubah
2. Dysuria
3. Oliguria
4. Asimtomatik bakteriurea yang umum dijumpai pada kehamilan
c. Cara pencegahan
1. Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya mencangkup sebab
terjadinya
2. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
3. Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum saat
siang hari
4. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia sangat
mengganggu tidur pada malam hari
5. Batasi minum kopi, teh atau soda
d. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur,
yaitu berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis.
e. Penatalaksanaan
1. Meningkatkan asupan cairan untuk mengganti kekurangan cairan kecuali
sebelum tidur untuk mencegah nokturia yang dapat mengganggu tidur
2. Gunakan pad perineum jika tidak dapat mengontrol pengeluaran urin
3. Latihan kegel untuk mengontrol kandung kemih
4. Selesai BAK, letakkan tangan pada perut bagian bawah dan angkat untuk
mengeluarkan urin yang tertahan
f. Pengobatan secara farmakologis
Tidak memerlukan pengobatan farmakologis
8. Hidung tersumbat sampai dengan berdarah
a. Penyebab
1. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron
2. Pembesaran kapiler
3. Relaksasi otot halus vaskular
4. Peningkatan sirkulasi dan volume darah
b. Cara meringankan atau mencegah
Gunakan vaporizer udara dingin
c. Pengobatan secara farmakologi
1. Spray normal saline, hindari dekongestan sistemik dan semprotan hidung
untuk hidung tersumbat biasa
2. Jika sangat mengganggu atau jika terdapat inpeksi saluran pernafasan, tidak
perlu memberikan obat-obat an
3. Hindari obat-obat an kombinasi
d. Tanda-tanda bahaya
1. Tanda dan gejala anemia
2. Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari
3. Tanda dan gejala depresi
4. Tanda dan gejala adanya penyakit kronis
b. Trimester II

1. Haemorroida
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini sering
terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena didaerah
anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena di rektum
(bagian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya
hemorid sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk menghindari pecahnya pembuluh
darah ini maka dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak serat, banyak minum, buah
dan sayuran. Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan
secara langsung pada aliran darah. Pada kehamilan Progesterone menyebabkan
relaksasi dindiong vena dan usus besar. Pembesaran uterus dapat meningkatkan
tekanan-tekanan spesifik pada vena hemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi
venous dan menyebabkan kongesti pada vena pelvic
a. Penyebab
1. Sering terjadi kerena konstipasi
2. Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida
3. Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area anorectal
4. Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara
langsung pada aliran darah
5. Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar
6. Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena
haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada
vena pelvic
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Rasa nyeri pada saat melakukan defekasi
c. Cara mengurangi/mencegah
1. Menghindari konstipasi
2. Menghindari ketegangan selama defekasi
3. Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan
kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
4. Kompres es/garam Epsom
5. Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
d. Penatalaksanaan
1. Hindari makanan pedas
2. Kompres dingin atau mandi air hangat akan membantu meningkatkan
kenyamanan dan mengurangi nyeri
3. Latihan kegel setiap hari untuk melancarkan aliran darah dari dan ke bagian
panggul
4. ketika defekasi, letakkan kaki di atas bangku kecil. Posisi ini membuat kaki
lebih tinggi
e. pengobatan secara farmakologis
salep topikal : bahan anastesi (memberi rasa ringan sesaat) ; astringent-witch
hazel.
2. Konstipasi
Konstipasi adalah gangguan pencernaan berupa terhambatnya pengeluaran dari
sisa-sisa makanan, akibatnya, ibu mengalami kesulitan untuk buang air besar
(BAB). Biasanya, feses menjadi keras, dan perut terasa nyeri atau mulas.
Fisiologi : Peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus kurang.
a. Penyebab
1. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
2. Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
penyerapan air dari kolon meningkat
3. Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
4. Diet yang kurang sehat
5. Kurang mengkonsumsi air putih
6. Kurang aktivitas
7. Tekanan di uterus yang membesar pada usus
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
2. Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
3. Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
c. Cara meringankan/pencegahan
1. Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti : buah/juice prem, minum
cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
2. Istirahat cukup
3. Senam/exercise
4. Membiasakan BAB secara teratur
5. BAB segera setelah ada dorongan
6. Terapi gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti :
suposutoria dan lai-lain. Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant)
saline, hipersmosis, diphenylmethane, castor dan lain-lain
d. Pengobatan secara farmakologis
Hindari minyak mineral, lubrikan, perangsang (pencahar)
e. Pelaksanan
Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti : supositoria dll.
Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hiperosmotis,
diphenylmethane, castor dll

3. Varises
Ketidaknyamanan ini terjadi pada Trimester kedua dan ketiga. Akibat tekanan
pembuluh vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik dari tubuh
bagian bawah terhambat dan menyebabkan peningkatn tekanan pembuluh vena,
akibatnya muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering
munculnya adalah betis, paha dan vagina. Sehingga dianjurkan untuk jangan
berdiri lama, berbaringlah dengan posisi miring atau duduk dengan kaki
ditinggikan.
Fisiologi : Sirkulasi darah selama hamil lebih banyak sehingga tidak teratasi oleh
katub yang mengalirkan darah ke jantung. Akibatnya, pembuluh darah kaki mekar,
bahkan sampai menonjol agar tertampung darah lebih banyak.
a. Penyebab
1. Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
2. Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan
karena tekanan dari uterus yang hamil
3. Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
4. Kecenderungan bawaan keluarga
5. Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c. Cara meringankan/mengatasi
1. Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
2. Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan ± 90º beberapa kali sehari
3. Jaga agar kaki jangan bersilangan
4. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
5. Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh yang baik
d. Penatalaksanaan
Berjalan–jalan ketika memungkinkan dan melakukan gerakan memutar-mutar
pergelangan kaki sementara duduk atau berdiri.
e. Pengobatan secara farmakologis
Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat .
4. Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama
pada lipatan-lipatan. Terjadi pada semua trimester.

a. Penyebab
1. Perenggang kulit
2. Peningkatan pengeluaran keringat
b. Cara mengatasi
1. Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak menimbulkan bekas
2. Jaga kebersihkan kulit
3. Mandi guyur minimal 2x sehari
4. Kurangi pemakaian sabun
c. Tanda tanda bahaya
1. Pruritus grafidarum dengan atau tanpa dihubungkan dengan penyakit kulit
2. Jika disertai dengan mual dan muntah muntah, penyakit kuning, urine berwarna
hitam.
3. Tanda-tanda atau gejala gejala dermatoses lainnya, misalnya scabies
d. Penatalaksanaan
1. Hindari mandi pakai air hangat
2. Hindari keluar rumah pada cuaca panas di siang hari
3. Kompres dingin pada daerah gatal
e. Pengobatan secara farmakologis
Hindari makanan yang dapat memicu gatal seperti seafood.
5. Ulu Hati Terasa Panas
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih hebat
sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan oleh dua hal-
refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam esofagus dan perubahan
hormonal kehamilan. Sealam kehamilan, tubuh menghasilkan hormon yang dapat
merilekskan otot – otot involunter, di mana otot tersebut normalnya mencegah
asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esofagus dan perubahan
hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormon yang dapat
merilekskan otot – otot involunter, di mana otot tersebut normalnya mencegah
asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esofagus. Karena otot – otot
tersebut tidak melakukan fungsi sebagaimana biasanya, maka anda mengalami
nyeri ulu hati. Anda mungkin akan mengalami nyeeri ulu hati selama trimester
ketiga terutama, ketika rahim yang membesar menekan lambung dan sebagian
usus. Hal ini dapat menyebabkana isi lambung masuk kembali ke dalam esofagus.
Fisiologi : peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong
bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
a. Penyebab
1. Kelambatan pengosongan lambung
2. Lambung terdesak oleh Rahim
b. Cara mengatasi
1. Jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti kubis,
nangka, sawi dan durian
2. Hindari mengkonsumsi makanan yang berleak dan posrdi besar misalnya
daging
3. Minum sedikit susu atau teh hangat
4. Jika gejala semakin perah, hubungi tenaga kesehatan
5. Makan lebih sering namun dengan porsi sedikit supaya perut tidak penuh
makanan
6. Jangan makan sebelum tidur
7. tidur dengan posisi setengah duduk jika sering mengalami
heartburn di malam hari
6. Nyeri Sendi
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi
pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan
akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut
tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan
dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini
kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau
nyeri. Masalah memburuk apabila wanita hamil memiliki struktur otot abdomen
yang lemah sehingga gagal menopang berat rahim yang membesar. Tanpa
sokongan, uterus akan mengendur. Kondisi yang membuat lengkung punggung
semakin memanjang. Kelemahan otot abdomen lebih sering terjadi pada wanta
grande multipara yang tidak pernah melakukan latihan untuk memperoleh
kembali struktur otot abdomen normal. Nyeri punggung juga bisa disebabkan
karena membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat beban, hal
ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil sedang lelah.
Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting diterapkan
untuk menghindari peregangan otot tipe ini.
Berikut ini adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
1. Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat
apapun dari bawah
2. Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang
lain saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari
proses setengah jongkok.
a. Penyebab
Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran perut
b. Cara mengatasi
1. Santai dan istirahat
2. Pakai sepatu berhak rendah
3. Latihan menggoyangkan panggul
c. Penatalaksanaan
1. Berdiri, duduk dan tidur dengan posisi santai dan lindungi punggung
2. Hindari mengangkat barang-barang berat
3. Lakukan latihan untuk mengurangi sakit punggung dengan menekuk bahu ke
depan atau memutar bahu
4. Lakukan kompres panas atau dingin pada punggung yang sakit
5. Menekuk bahu ke depan atau memutar bahu untuk mengurangi rasa sakit

7. Chloasma (perubahan warna areola mammae)


Chloasma juga dikenal sebagai melasma atau seboroik melanosis adalah istilah
yang digunakan untuk perubahan warna kulit pigmen. Biasanya ini terjadi dalam
coklat kekuniangan patch atau bintik-bintik, yang diintensifkan oleh paparan sinar
matahari. Chloasma terjadi selama kehamilan, dan penggelapan kuliy biasanya
terjadi selama 16 minggu usia kehamilan. Lesi dapat menghilang setelah
melahirkan, namun muncul lagi selama kehamilan berikutnya pada kondisi lain,
lesi terkadang tidak dapat hilang meski bertahun-tahun setelah melahirkan.
a. Penyebab
Kecendrungan ginetik peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron
b. Cara meringankan atau mencegah
1. Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan
2. Gunakan bahan pelindung nonalergi
c. Pengobatan secara famakologi
Hindari penggunaan hydroquinone karena hanya sedikit keberhasilan namun lebih
banyak efek sampingnya.

8. Perut kembung
Perut kembung adalah kondisi ketika perut terasa penuh dan kencang. Di samping
itu, perut juga bisa terlihat membesar. Hal ini bisa membuat kita merasa tidak
nyaman. Kondisi ini bisa disertai dengan gejala kentut secara berlebihan,
bersendawa, serta perut terasa bergejolak.
a. penyebab
1. Pergerakan motilitas gastrointestinal menurun yang menyebabkan terjadinya
pelambatan waktu pengosongan.
2. Penekanan dari uterus yang membesar terhadap usus besar.
b. Cara meringankan atau mencegah
1. Hindari makanan yang mengandung gas
2. Kunyahlah makanan seacara sempurna
3. Lakukan senam secara teratur
4. Pertahankan saat kebiasaan buang air besar yang normal
c. Penatalaksanaan
1. Ketika hamil pola makan yang baik sebaiknya dalam jumlah kecil tetapi sering
2. Hindari makanan atau minuman yang memiliki kandungan banyak gas
3. Yang menyebabkan perut kembung seperti tape, durian, soda
4. Olahraga seperti jalan dipagi hari.
d. pengobatan secara farmakologi
tidak dianjurkan membeli obat diapotik lebih baik mengkonsumsi teh hangat dan
jahe hangat
9. Mati rasa dan terasa perih pada dari tangan dan kaki.
a. penyebab
1. perubahan dalam titik pusatgaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan
berat. Perubahan ini mengakibatkan wanita yang mengambil sikap atau postur
yang membuat menekan pada saraf ulnar, medial, dan sciatic.
2. Hiperventilasi juga bisa membuat jari tangan terasa perih dan mati rasa
meskipun kasus seperti ini jarang terjadi.
b. cara meringankan dan mencegah
1. jelaskan kemungkinan penyebabnya
2. perhatian yang cermat terhadap postur tubuh yang benar
3. dapat dikurangi dengan posisi tidur miring kekiri

c. tanda-tanda bahaya
jika disertai tanda-tanda atau gejala kekurangan gizi

b. Trimester III
1. Nafas Sesak/Hyperventilasi
Fisiologi : Hal ini terjadi karena rahim mendesak paru-paru dan diafragma.
a. Penyebab
1. Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini
karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
2. Peningkatan kadar progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat
pernafasan untuk menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan kadar O2.
b. Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi)
2. Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
3. Exacerbasi (memburuknya) asthma
c. Cara Meringankan/Mencegah
1. Jelaskan penyebab fisiologisnya
2. Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada
kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi
2. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas
Panjang
3. Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan intercostal
2. Edema Dependen
edema berarti meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar
pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa.
a. Penyebab
1. Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
2. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
3. Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
4. Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada kava
inferior ketika berbaring
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta
hipertensi (waspada preeklamsi/eklamsi)
2. Jika pitting muncul bahkan setelah semalaman berbaring pada posisi miring
ke kiri dan kaki ditinggikan
3. Jika disertai dengan gejala anemia aatau proteinuria dan hipertensi
4. Tanda tanda varises dan komlikasi tromboembolik
c. Cara meringankan atau mencegah
1. Hindari posisi berbaring terlentang
2. Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri,
dengan kaki agak ditinggikan
3. Angkat kaki ketika duduk/istirahat
4. Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
5. Lakukan senam secara teratur
d. Pengobatan secara farmakologis
kaos kaki penyangga

3. Kram Kaki
Kram kaki adalah rasa sakit yang berasal dari otot kaki yang terjadi karena
adanya kejangpada otot karena mengalami kontraksi. kram kaki merupakan
masalah yang umum dan terjadi pada sebagian orang. Kondisi ini ditandai dengan
mengerasnya otot dan tulang secara tiba-tiba dan akan hilang dalam beberapa
waktu.
a. Penyebab
1. Kekurangan asupan kalsium
2. Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
3. Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar
pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah dari tungkai bagian
bawah
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/thrombosis vena yang dalam
c. Cara meringankan/pencegahan
1. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi) dan cari yang high
kalsium
2. Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk merengangkan otot-otot yang terkena
kram
3. Gunakan penghangat untuk otot
4. Terapi: suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
5. Gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan
fosfor yang tidak melarut
6. Membiasakan BAB secara teratur
7. BAB segera setelah ada dorongan

d. penatalaksaan
Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti : suposutoria
dan lai-lain. Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline,
hipersmosis, diphenylmethane, castor dan lain-lain.

4. Heart Burn ( panas dalam perut )


rasa panas dalam perut biasanya di asosiasikan dengan sensasi seperti terbakar
yang seringkali menjalar dari kerongkongan bagian bawah menuju bagian bawah
tulang dada. Haltersebut terjadi ketika asam lambung dari perut ibu terbawa
masuk ke dalam tenggorokan (esofagus) .
a. Penyebab
1. Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah
progsteron
2. Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan karena meningkatnya progesterone dan tekanan uterus
3. Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan
oleh pembesaran uterus
4. pergeseran lambung karena pembesaran uterus
5. aliran balik esofagus yang menyebabkan efek panas seperti terbakar di area
retrosternal
6. timbul dari aliran balik asam lambung ke dalam esofagus bagian bawah

b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai


1. Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
2. Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema patologis
pada trimester III (preeklamsi)
3. Nyeri perut yang hebat (persalinan premature, appendicitis)
c. Cara meringankan/mengatasi
1. Makan porsi kecil tapi sering
2. Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/makanan
yang berbumbu merangsang
3. Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat
4. Hindari berbaring setelah makan
5. Hindari minuman selain air putih saat makan
6. Kunyah permen karet
d. penatalaksanaan
1. Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida
aluminium dan magnesium)
2. Hindari dari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan
asam dalam lambung)
8. Identifikasi terhadap resiko tinggi kehamilan
1. 4 Terlalu
Yang termasuk kategori beresiko tinggi pada kehamilannya adalah ibu dengan risiko
4 terlalu. Banyak sekali kerugian yang akan dirasakan jika kondisi kehamilannya
termasuk kategori ini.
2. Tinggi badan kurang dari 145 cm
Pada umumnya keadaan ini disertai dengan panggul yang sempit, sehingga mungkin
dapat menimbulkan kesulitan dalam persalinan. (Depkes)
3. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
Dalam keadaan ini ibu masuk kategori risiko, kekurangan Energi Kronis (KEK). Hal
ini mungkin dapat menimbulkan berat badan lahir rendah (BBLR), pertumbuhan dan
perkembangan otak janin terganggu. (Depkes)
4. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat
cacat congenital
a. Diabetes mellitus gestasional (DMG) merupakan gangguan metabolisme yang
ringan, tetapi hiperglikemia ringan tetap dapat memberikan penyulit pada ibu,
berupa pre-eklampsia, polihidramnion, infeksi saluran kemih, persalinan seksio
sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar.(Saifuddin Abdul bari, 2006:290).
b. Keadaan kesehatan hipertensi diakhir kehamilan merupakan ancaman serius
terhadap ibu dan bayi.
c. Adanya penyakit keturunan yang memungkinkan terjadinya kelainan pada bayi
yang dikandung.
5. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul.
Kelainan bentuk panggul sering kali menyebabkan proses persalinan normal tidak
bisa dilakukan. Idealnya, rongga panggul berbentuk ginekcoid. Masalahnya ada
banyak ibu yang proses persalinanya terhambat dan berlangsung lama gara-gara
kelainan bentuk panggul. Kelainannya yaitu bentuk anthropoid, yakni pintu atas
panggul lonjong. Bentuk platipelloid, yakni pintu atas panggul lonjong, dan
menyempit di bagian belakang. Bentuk android, yakni pintu atas panggul hampir
berbentuk segitiga, sehingga seorang ibu harus sesar.(Indiarti, 2007:59).
9. Adaptasi sibling
 Membagi perhatian dengan saudara baru mugkin mirip krisis utama untuk
seorang anak yang lebih tua
 Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan sibling usia, sikap
orang tua, peran ayah & bagamana ortu mempersiapkan anak tertua tehadap
perubahab yang terjadi

10. Persiapan kehamilan:


a. Kelas metode persalinan
1) Metode Dick Read
Untuk mengganti rasa takut tentang hal yang tidak diketahui melalui
pemahaman dan keyakinan, program Dick – Read meliputi pemberian
informasi tentang persalinan dan melahirkan, disamping nutrisi, hygiene, dan
latihan fisik. Kelas – kelas ini mengajarkan tiga teknik :

a. Latihan fisik untuk membuat tubuh siap saat melahirkan.

b. Latihan relaksasi secara sadar.

c. Latihan pola napas.

Relaksasi secara sadar meliputi relaksasi progresif kelompok otot seluruh


tubuh. Dengan berlatih, banyak wanita mampu berelaksasi sesuai perintah,
baik selama kontraksi maupun diantara kontraksi.

Pola napas meliputi napas dalam pada abdomen hampir sepanjang masa
bersalin, napas pendek menjelang akhir tahap pertama, dan sampai pada
waktu terakhir ini, menahan napas pada tahap kedua persalinan. Para pengajar
metode Dick – Read berpendapat bahwa berat otot – otot abdomen terhadap
uterus yang berkontraksi meningkatkan rasa nyeri. Wanita melahirkan diajar
untuk mendorong otot – otot perutnya ke atas saat rahim naik selama suatu
kontraksi. Dengan demikian otot – otot abdomen terangkat dari uterus yang
berkontraksi.

Metode Dick – Read telah diadaptasi karena dukungan persalinan yang dahulu
hanya dilakukan oleh perawat, saat ini dapat dilakukan oleh suami atau orang
lain yang dipilih ibu.

2) Metode Lamaze
Metode Lamaze berasal dari karya Pavlov tentang classical conditioning.
Menurut Lamaze, rasa nyeri merupakan respons bersyarat. Wanita juga dapat
dikondisikan supaya tidak mengalami rasa nyeri pada saat melahirkan.
Metode Lamaze membuat wanita berespons terhadap kontraksi rahim buatan
dengan mengendalikan relaksasi otot dan pernapasan sebagai ganti berteriak
dan kehilangan kendali ( Lamaze, 1972 ). Strategi untuk mengatasi rasa nyeri
ini antara lain memusatkan perhatian pada titik perhatian tertentu, misalnya,
pada gambar yang sangat disukai supaya jalur saraf terisi oleh stimulus lain,
sehingga jalur saraf itu tidak dapat memberi respons terhadap stimulus nyeri.

Wanita ini diajar untuk merelaksasi otot – otot yang tidak terlibat saat ia
mengontraksi kelompok otot tertentu. Ia akan menerapkan latihan ini pada
saat melahirkan, yakni dengan merelaksasi semua otot lain saat rahim
berkontraksi. Wanita yang mengikuti kelas p;ersiapan dengan memakai
metode Lamaze selama tahap pertama persalinan mempertahankan control
neuromuskular pada tingkat yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
wanita yang mempersiapkan diri dengan caranya sendiri ( Bernardini, Maloni,
Stegman, 1983 ). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cronenwett dan
Brickman ( 1983 ) dan Mackey ( 1990 ), mempertahankan kendali erat
kaitannya dengan rasa puas.
3) Metode Bradley
a. Pentingnya berolahraga yang sesuai selama kehamilan.
b. Nutrisi dan pengaruhnya terhadap janin.
c. Gejala dan keluhan umum selama kehamilan serta cara untuk
mengatasinya. Selama sesi ini, akan ada diskusi tentang banyak perubahan
pada tubuh Anda selama kehamilan. Pertemuan ini juga akan berfokus
pada anatomi dan fisiologi serta membahas beberapa ketidaknyamanan
kehamilan serta cara mengatasinya secara alami. Sesi ini juga bermanfaat
bagi suami untuk lebih waspada dan lebih memahami perubahan yang
terjadi pada tubuh Bunda.
d. Metode untuk membantu pasangan Anda menjadi peserta dan pendamping
aktif serta terlatih di hari persalinan.
e. Teknik relaksasi selama persalinan dan kelahiran, dengan penekanan pada
pernafasan alami.
f. Intervensi medis dan cara menghindari intervensi yang tidak diperlukan.
g. Tahapan persalinan dan cara mengatasi perubahan tubuh pada tiap
tahapannya.
h. Bagaimana mengurangi resiko bedah sesar dan apa yang harus dilakukan
bila secara medis diperlukan.
i. Membuat rencana kelahiran dan bagaimana berkomunikasi secara efektif
dengan tim medis. Materi di pertemuan ini mencakup informasi tentang
bagaimana membuat rencana kelahiran yang baik. Akan ada diskusi
tentang apa saja yang menjadi pilihan Anda, bagaimana membuat daftar
prioritas dan membicarakannya dengan tim medis dengan cara yang
positif.
j. Menyusui, merawat bayi baru lahir, dan menyesuaikan diri dengan peran
sebagai orang tua.
3. Teknik mengurangi nyeri
b. Orientasi tempat persalinan
c. Menentukan penolong persalinan
d. Kebutuhan perlengkapan persalinan
11. Asuhan Keperawatan Pada Klien Pre-Natal:
a. Pengkajian
1. Data umum klien dan pasangan
2. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
3. Riwayat ginekologi
4. Riwayat KB
5. Riwayat kehamilan saat ini
6. Pemeriksaan fisik
7. Persiapan persalinan
8. Obat-obatan yg dipakai saat ini
9. Hasil pemeriksaan penunjang

b. Diagnosa Keperawatan

TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Perubahan proses keluarga
f. Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Kelebihan volume cairan

c. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi
klien tercukupi
Kriteria hasil :
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal

INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
catatan asupan pada asupan sesuai dengan kebutuhan
klien
Pantau nilai laboratorium, khususnya Menentukan kebutuhan nutrisi dan
transferin, albumin, dan elektrolit keefektifan terapi
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan
diet dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan Keluarga dapat membantu pemenuhan
bergizi dan tidak mahal nutrisi klien
Ciptakan suasana yang menyenangkan Meningkatkan nafsu makan
untuk makan
Kolaborasi dengan dokter untuk Untuk mengontrol mual dan muntah
pemberian antiemetic
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat
menentukan jumlah kalori dan jenis zat dan sesuai kebutuhan akan dapat
gizi yang dibutuhkan klien menyeimbangkan nutrisi klien

TRIMESTER II
Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien
menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
RR dalam batas normal (16-20x/menit)
Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman Mengetahui perkembangan kondisi
dan usaha respirasi klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area Mengetahui adanya kelainan dalam
penurunan/tidak adanya ventilasi dan pernafasan klien
adanya bunyi nafas tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat melakukannya di
keluarga tentang teknik relaksasi untuk rumah
meningkatkan pola pernafasan

TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume
cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
TTV klien normal
klien terbebas dari edema kaki
tidak ada proteinuria
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan Menentukan penyebab edema dan
retensi cairan memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan Mengidentifikasi adanya perubahan edema
(edema)
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan
dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output Mengontrol intake dan output cairan,
yang akurat intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi,
intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan pada
Berikan diuretic sesuai interuksi tubuh
Daftar Pustaka

Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,


Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC

Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika

Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika

Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman

Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai