PENDAHULUAN
B. Profil Sekolah
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16
Surabaya
Jenis Sekolah : Sekolah Inklusi Swasta
No. Statistik Sekolah : 104056007048
NPSN : 20533080
Status : Terakreditasi A
Luas Lahan : 952,62 m2
Alamat : Jln. Barata Jaya V Barat No. 3-4
Kecamatan : Gubeng
Kab/Kodya : Surabaya
Provinsi : Jawa Timur
2. KEPALA SEKOLAH
Nama Lengkap : Maulana Muhammad, S.T
NIP :-
Tempat/Tgl Lahir : 18 Agustus 1980
Status Kepegawaian : GTY
Pendidikan Terakhir : S-1
Jurusan : Teknik Kimia
I 4 74 38 112
II 4 69 60 129
III 5 68 52 120
IV 5 72 46 108
V 4 72 45 117
VI 4 70 46 116
Total 26 425 287 712
Ustadzah Ana sebagai guru pamong mampu mengarahkan dan memberi masukan
mahasiswa dalam pembuatan PPI maupun dalam pelaksanaan praktik mengajar di rumah
ABK sehingga mahasiwa lebih memahami karakteristik anak secara mendalam serta
mengetahui cara yang paling efektif untuk menanganinya. Selain itu beliau selalu
memberi masukan mengenai metode ataupun media pembelajaran yang akan dipakai
dalam proses mengajar. Meskipun pendidikan terakhir ustadzah Ana bukanlah sarjana
dari ilmu yang berkaitan mengenai anak berkebutuhan khusus beliau mampu menangani
anak yang berkebutuhan khusus karena sudah terampil. Ilmu tentang ke PLB an beliau
dapatkan dari pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus.
Karakteristik lain yang dimiliki oleh guru pamong di sekolah ini yaitu tegas dan bijak.
Ustadzah Ana menunjukkan sikap ini kepada siswa-siswanya dan mahasiswa PPP. Hal
ini ditunjukkan dengan menegur dan langsung memberikan arahan yang benar jika
mahasiswa melakukan kesalahan pada proses mengajar maupun tidak. Ustadzah Ana
tegas dan bijak menyikapi perilaku siswa berkebutuhan khusus untuk membentuk
kepribadian siswa yang mandiri.
KEGIATAN AKADEMIK
10 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
Muhammadiyah 16 Surabaya. Namun, mahasiswa di berkan waktu 1 minggu untuk
melaksanakan observasi di dalam Sekolah.
11 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
6 Senin, 20 Agustus 2018 Diskusi Program Mendiskusikan program yang akan
bersama shadow diberikan kepada siswa dengan
shadow siswa yang di tuju, sebelum
di konsultasikan kepada guru
pamong sebagai guru yang
memegang rumah ABK
9 Selasa, 28 Agustus 2018 Praktek mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
I dan II bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
menangani kelas
- Mengatahui dan
2, dan 4
meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
10 Rabu, 29 Agustus 2018 Praktek Mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
I dan II bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
menangani kelas
- Mengatahui dan
3 dan 5
meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
11 Kamis, 30 Agustus 2018 Praktek Mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
III dan IV bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
12 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
menangani kelas - Mengatahui dan
2, dan 4 mengevaluasi hasil
proggram yang telah
diberikan sebelumnya
- meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
12. Jumat, 31 Agustus 2018 Praktek Mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
III dan IV bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
menangani kelas
- Mengatahui dan
3, dan 5
mengevaluasi hasil
proggram yang telah
diberikan sebelumnya
- meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
13 Senin, 3 September 2018 Memenuhi Meminta tanda tangan kepada pihak
kelengkapan PPP sekolah terkait, dan pelaksanaan
(Tanda tangan penutupan PPP.
kepala sekolah,
Penutupan PPP di hadiri Dosen
guru pamong, dll)
Pembimbing Lapangan (DPL),
dan Penutupan
Kepala sekolah, dan guru pamong
PPP.
13 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
di luar kelas, observasi peraturan yang ditentukan oleh sekolah, serta observasi
kegiatan ekstrakurikuler.
SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya merupakan sekolah dasar inklusi
yang menerima siswa nondisabilitas dan siswa disabilitas/berkebutuhan khusus.
Sekolah ini menerima berbagai macam kebutuhan khusus siswa antara lain autis, slow
learner, Anak Kesulitan Belajar (AKB), tunarungu, dan tunanetra. Kegiatan
pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 – 12.00 untuk kelas 1 dan 2, pukul 07.30 –
14.00 untuk kelas 3, dan pukul 07.30 – 14.30 untuk kelas 4, 5, dan 6.
Kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif
SD Muhammadiyah 16yaitu setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi guru berdiri di
depan gerbang sekolah untuk menyambut siswa yang datang. Selanjutnya bel akan
berbunyi jam 07.30. guru dan siswa sudahsiap memulai pembelajaran pada jam
tersebut. Kegiatan di pagi hari sebelum memulai pembelajaran yaitu berdoa yang
dipimpin wali kelas dan dilanjutkan dengan mengaji. Untuk kelas 1,2, dan 3 kegiatan
mengaji dilaksanakan mandiri dan diperiksa oleh wali kelas secara bergantian namun
untuk kelas 4,5, dan 6 kegiatan mengaji dilaksanakan membaca Al-Qur’an bersama-
sama. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan salat dhuha berjamaah pada jam 09.00
di dalam kelas masing-masing. Kegiatan salat dhuha dilaksanakan oleh siswa kelas 3
sampai kelas 6. Setting seluruh kelas di sekolah ini kursi mejanya dibuat
berkelompok dan menyisakan area kosong di depan papan tulis yang dapat digunakan
untuk salat berjamaah, mengaji, dan proses belajar mengajar. Di sekolah ini proses
pembelajaran tidak melulu duduk di kursi, ini adalah hal yang menarik. Pada saat
pembelajaran siswa diperkenankan untuk memilih gaya/posisi ternyamannya saat
mengerjakan lembar kerja/worksheet. Jadi siswa diperkenankan mengerjakan dengan
duduk di lantai, tengkurap di lantai, atau duduk di kursi bergantung pada gaya belajar
masing-masing. Namun pada saat guru menjelaskan siswa wajib mengikuti instruksi
guru baik untuk duduk di lantai atau di kursi. Namun kebanyakan guru meminta
siswa untuk duduk di lantai pada saat menjelaskan materi.
Di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16setiap kelas wajib
memiliki yel-yel dan jargon kelas. Hal tersebut me mbuat siswa menjadi semangat
untuk melaksanakan pembelajaran setiap hari. Pada saat pembelajaran pun guru di
14 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
kelas sering mengajak siswa untuk yel-yel atau jargon di kelas sehingga suasana
belajar sangat menyenangkan.
Kegiatan lainnya yang ada di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16
Surabayayaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa
sesuai dengan bakat dan minat masing-masing siswa. Siswa dapat memilih
maksimum 2 jenis ektrakurkuler. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu, Kamis,
Jum’at dan Sabtu sesuai degan jadwalnya. Wali kelas melakukan pendampingan pada
kegiatan ini. Adapun guru shadow selalu mendampingi siswanya baik di kegiatan
kurikuler dan ekstrakulikuler di sekolah.
Kultur sekolah yang tak kalah menariknya di sekolah ini yaitu siswa dilarang
membawa alat komunikasi dalam bentuk apapun. Sehingga pembelajaran dapat
terlaksana dengan kondusif. Jika siswa ini menjelajah internet untuk menunjang
pembelajaran, siswa dapat menggunakan komputer yang tersedia di setiap kelas
dengan bimbingan guru.
Pada jam istirahat siswa dibebaskan melakukan hal yang diinginkan. Namun
setiap siswa diwajibkan membawa bekal makanan dari rumah. Di sekolah terdapat
kantin namun hanya untuk makanan ringan dan minuman.
Pada jam istirahat sholat zuhur siswa melakukan salat berjamaah di kelas
masing-masing. Dan siswa pulang sesuai dengan jadwal pulang sesuai kelasnya. Tak
lupa pula guru memimpin doa sebelum pulang
15 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
kesiapan guru, dukungan manajemen, dukungan iklim atau yang disebut dengan
budaya akademik.
1. Ketersediaan buku guru dan buku siswa
Ketersediaan buku guru dan buku siswa di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah
16 Surabaya di katakana sangat memadai. Hal ini dapat terlihat dari jumlah buku
yang ada di perpustakaan. Untuk buku guru dan buku siswa telah sangat
tercukupi dari kelas I hingga kelas VI.
2. Kesiapan guru
Seluruh guru di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16diberikan
pelatihan-pelatihan seperti pelatihan yang diadakan disekolah. Hal ini juga
menjadi indikator kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 atau yang
disebut kurikulum nasional. Selain itu seluruh guru melaksanakan pembelajaran
yang sangat terencana dan kreatif sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas
menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan untuk siswanya.
3. Dukungan manajemen
Untuk menunjang keberhasilan berjalannya kurikulum 2013 atau yang disebut
kurikulum nasional, dukungan manajemen sendiri juga ikut didalam memajukan
kurikulum yang dijalankan. Dan disini untuk manajemen itu sendiri ada tiga,
yaitu : kepala sekolah, pengawas sekolah dan administrasi sekolah. Dalam
menunjang keberhasilan implementasi kurikulum 2013 (kurikulum nasional)
dukungan manajemen dapat terlihat dari tersedianya sarana yang ada di sekolah.
4. Dukungan iklim atau budaya akademik.
Dukungan iklim meliputi keterlibatan guru, siswa dan semua warga sekolah serta
kerjasama dari wali murid untuk menjalankan kurikulum ini. Setiap semester
diadakan pertemuan antara sekolah dan wali murid yang membahas
perkembangan pembelajaran di sekolah serta program yang akan dilaksanakan
sekolah sehingga sekolah dapat bekerja sama dengan wali murid untuk
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Dari empat pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi
kuikulum 2013 sudah baik.
Dalam pelaksanaannya, pembuatan dan penerapan RPP dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik. Untuk materi yang
16 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
akan disampaikan kepada siswa, dapat dikembangkan sesuai kreativitas guru.
Sedangkan dalam penyampaian materi seperti media pembelajaran, langkah-langkah,
maupun metode yang digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik dan
kemampuan masing-masing siswa. Pemberian lembar kerja/worksheet dan penilaian
juga harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing siswa.
Sedangkan perangkat pembelajaran di Di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif
Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16yaitu Program Tahunan, Program Semester,
Silabus, Rencana Pembelajaran (RPP), Program Pembelajaran Individual (PPI), dan
Jurnal Harian.
1. Program Tahunan
Program tahunan merupakan perangkat pembelajaran yang berisikan rincian dan
sub konsep yang berlaku untuk satu tahun pelajaran yaitu semester ganjil dan
semester genap. Program tahunan disusun oleh guru mata pelajaran dan diketahui
kepala sekolah. Selain itu, program tahunan ini digunakan sebagai bahan acuan
kegiatan mengajar di sekolah.
Program tahunan berfungsi untuk:
a) Menyusun RPP
b) Menyusun Kalender kegiatan belajar mengajar.
c) Mencapai efisien efektivitas penggunaan waktu belajar yang tersedia.
2. Program Semester
Program semester merupakan rincian dari program tahunan yang dilaksanakan
setiap bulan selama enam bulan (satu semester). Program semester ini digunakan
untuk mempermudah rencana pembelajaran dalam satu semester.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu dan kelompok mata pelajaran
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah Rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi
inti yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP
17 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
merupakan bagian dari perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan.
5. Program Pembelajaran Individual
Program Pembelajaran Individual adalah Rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. PPI merupakan bagian
dari perangkat pembelajaran yang dibuat oleh shadow dan pembina inklusi.
6. Jurnal Harian
Jurnal harian adalah catatan khusus dari guru shadow yang menjelaskan tentang
rangkaian aktivitas yang dilaksanakan dalam setiap kegiatan secara kronologis
sesuai urutan tanggal. Berikut ini beberapa manfaat dari jurnal harian, yaitu:
a. Fungsi historis
Yaitu setiap pelaksanaan aktivitas dicatat secara kronologis dan berurutan
sesuai waktu dan lokasi pelaksanaan kegiatan
b. Fungsi mencatat
Yaitu mencatat semua kegiatan yang dilaksanakan
c. Fungsi anlisis
Yaitu melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan yang telah dilaksanakan
pada waktu dan lokasi pelaksanaan yang tercatat dalam jurnal harian.
d. Fungsi instruktif
Yaitu perintah untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang telah dievaluasi
sebelumnya untuk dilanjutkan dirumah
e. Fungsi informatif
Yaitu memberikan informasi atau penjelasan mengenai setiap aktivitas yang
telah dilaksanakan anak kepada wali murid
Pelaksanaan kegiatan praktik PPP yang dilakukan oleh mahasiswa PPP di Sekolah
Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus
2018 – 3 September 2018. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu
Program Pembelajaran Individu (PPI) yang dibuat sesuai bimbingan masing-masing
guru pamong, yang terdiri dari :
18 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
1. Perangkat Pembelajaran
Pembuatan PPI bertujuan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar
yang aktif, kreatif, dan inovatif. Karena di dalamnya terdapat materi
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media yang digunakan dalam
pembelajaran, serta penilaian dan lembar kerja siswa untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan berupa media gambar, big book/mini
book, maupun media berupa benda nyata. Media pembelajaran yang
digunakan dibuat semenarik mungkin dan disesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan dan karakteristik siswa. Sehingga dapat menarik minat
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan semangat.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah multi metode,
yaitu menggunakan metode ceramah, klasikal, tanya jawab, diskusi, bercerita,
demostrasi dan pemberian tugas.
19 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
BAB III
Selama kegiatan PPP saya memanfaatkan keberadaan rumah ABK sebagai tempat
bermain, observasi, dan belajar. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slamto 2003: 2). Observasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu kegiatan peninjauan secara cermat.
Sedangkan bermain adalah melakukan suatu kegiatan dengan alat untuk bersenang-
senang (KBBI).
Bermain sambil belajar adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang dan
dikemas secara menarik untuk menarik minat dan memotivasi anak. Pada proses bermain
sambil belajar ini saya membuat media yang menarik minat sekaligus telah dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam kegiatan PPP ini saya membuat media berupa
Boneka kertas, Flash Card, Word Wall, dan Smartcard. Saya juga memberikan reward
yang akan diberikan pada anak untuk menambah motivasi belajar.
20 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
Pembelajaran Individual (PPI). PPI diaposi dari istilah Individualized Education Program
(IEP) " program pendidikan individualisasi" atau "Education is learning", IEP
diterjemahkan dengan Program Individualisasi karena secara operasional inti personal
IEP sangat terkait dengan proses pembelajaran di kelas.
Kendala yang saya alami selama diselokah yaitu mood atau kondisi anak sudah
lelah karena sebelumnya sudah mengerjakan worksheet atau lembar kerja yang dibawa
dari kelas sehingga siswa sudah merasa jenuh untuk melakukan pembelajaran lagi
meskipun media yang disajikan sudah menarik. Selain itu kendala lainnya adalah ketika
saya hendak menerapkan pembelajaran siswa berkebutuhan khusus di rumah ABK
siswanya terkadang masih absen untuk datang ke rumah ABK, dikarena seringnya
berbenturan dengan kegiatan sekolah seperti eksrtrakulikuler, jam tambahan diluar
sekolah dan kegiatan lainnya sedangkan pihak rumah ABK sudah menetapkan jadwal
kunjungan disetiap anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Kendala lainnya yaitu kurang kondusifnya rumah ABK sebagai tempat anak bermain
sambil belajar, penyediaan tempat yang kurang luas dengan jumlah ABK yang banyak
merupakan hambatan kita untuk melakukan pembelajaran.
Cara penanganan yang saya lakukan untuk menghadapi kendala terkait penyediaan
tempat yang kurang luas maka mahasiswa PPP beserta pihak sekolah bekerjasama dan
menyepakati adanya pembagian menjadi 2 sesi untuk setiap harinya. hal ini dilakukan
agar pembelajaran yang dilakukan di rumah ABK menjadi lebih optimal dan efektif.
Selain itu saya bersama dengan pihak sekolah juga mengatur kembali jadwal kunjungan
ke rumah ABK agar tidak berbentukan dengan kegiatan pembelajaran outdoor dan
renang yang merupakan kegiatan rutin SD Muhammadiyah 16 Surabaya.
21 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
BAB IV
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER
1. Dalam kegiatan seni tari yang diikuti oleh siswa Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 16mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 secara bersamaan. Guru
dan mahasiswa PPP mengalami kesulitan dalam memberikan intruksi dan
mengkondisikan siswa. Hal ini karena setiap siswa memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Ada yang hiperaktif dan ada juga yang hipoaktif. Sehingga untuk
22 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
mengajak mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan upacara pramuka siaga
maupun dalam permainan sangat tidak mudah.
2. Dalam kegiatan futsal peminatnya cukup banyak dari kelas bawah hingga kelas
atas. Maka dari itu pendampingan dari wali kelas dan guru shadow sangat
dibutuhkan. Pada saat kegiatan wali kelas terbagi ke beberapa jenis
ekstrakulikuler sehingga mahasiswa PPP membantu untuk melakukan
pendampingan. Dikarenakan jumlah peminat ekstrakulikuler futsal yang cukup
banyak sehingga kami mengalami kesulitan dalam memberikan instruksi dan
mengkondisikan siswa. Sebab lainnya adalah karena ektrakulikuler basket juga
melaksanakan kegiatan di lapangan yang sama.
1. Mahasiswa PPP mengajak para siswa untuk melakukan ice breaking, sehingga
dapat mengembalikan dan membangkitkan semangat anak untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler yang sedang dilaksanakan.
2. Ketika siswa dengan aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan, siswa akan
mendapatkan reward berupa tepuk tangan dari teman-temannya sehingga anak
akan merasa senang dan bangga karena berani tampil di hadapan teman-
temannya dan juga di hadapan guru maupun mahasiswa PPP.
3. Mahasiswa PPP menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa dan
memberikan stimulus kepada siswa untuk bertanya. Sehingga pelaksanaan
program bina diri dapat berjalan dengan baik dan materi yang diberikan dapat
tersampaikan kepada siswa.
23 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA
24 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
dilaksanakan. Dimana mahasiswa tidak dapat melaksanakan praktik pembelajaran
di kelas karena bahan ajar sudah disusun secara sistematis oleh pihak sekolah.
Selain itu fokus dari mahasiswa PPP sendiri adalah anak berkebutuhan khusus
yang berada di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya.
25 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
1. Kesan
a. Sekolah
Pihak sekolah telah memberikan pengalaman secara langsung kepada
mahasiswa peserta PPP dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus,
khususnya siswa di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Saat
pelaksanaan PPP , kami mendapatkan penerimaan , keterbukaan , keramahan
dan kehangatan dari warga sekolah. Selain itu, pemberian kesempatan
kepada semua mahasiswa untuk lebih dekat dengan siswa berkebutuhan
khusus memberikan kelancaran dalam pelaksanaan PPP serta pengalaman-
pengalaman baru, pelajaran berharga dan kenangan yang tak terlupakan bagi
kami. Lingkungan inklusi yang menurut saya sudah baik merupakan suatu
kebanggaan dan memberi kesan mendalam bagi saya, karena belum saya
temukan di sekolah inklusi lain selama ini. Sistem pengajaran yang matang
dan baik juga dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa PPP kedepannya.
Dengan pengalaman tersebut, dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi
mahasiswa. Agar ketika nantinya menjadi pendidik bagi siswa berkebutuhan
khusus, bisa menjadi tenaga pendidik yang professional.
b. Pengelola (UNESA)
Kesan bagi pengelola (UNESA) adalah sudah baik dari pemberian informasi
tentang pelaksanaan PPP dan pemberian pembekalan memberikan suatu ilmu
yang bermanfaat dan pemateri yang sudah baik. Penempatan mahasiswa
peserta PPP dalam hal ini sudah adil dan ditentukan secara acak di beberapa
sekolah khusus maupun sekolah inkhlusi, dan dalam kelompok berisi
mahasiswa yang memiliki konsentrasi berbeda-beda. Sehingga mahasiswa
dapat saling berbagi dan bertukar informasi maupun pengalaman yang
diperoleh pada masing-masing sekolah.
2. Saran
a. Sekolah
27 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
L
A
M
P
I
R
A
N
28 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA