Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Nama Sekolah dan Alamat Sekolah


Nama Sekolah : Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya
Alamat Sekolah : Jln. Barata Jaya V Barat No. 3-4 Kec. Gubeng, Surabaya

B. Profil Sekolah
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16
Surabaya
Jenis Sekolah : Sekolah Inklusi Swasta
No. Statistik Sekolah : 104056007048
NPSN : 20533080
Status : Terakreditasi A
Luas Lahan : 952,62 m2
Alamat : Jln. Barata Jaya V Barat No. 3-4
Kecamatan : Gubeng
Kab/Kodya : Surabaya
Provinsi : Jawa Timur

2. KEPALA SEKOLAH
Nama Lengkap : Maulana Muhammad, S.T
NIP :-
Tempat/Tgl Lahir : 18 Agustus 1980
Status Kepegawaian : GTY
Pendidikan Terakhir : S-1
Jurusan : Teknik Kimia

3. KETUA KOMITE SEKOLAH


Nama Lengkap : Dian Tantri
Alamat : Gayungan Residen B No.8 Surabaya

1|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
4. DATA SISWA
Tabel 1. Banyak Siswa

Kelas Banyak Rombel Laki – laki Perempuan Jumlah

I 4 74 38 112
II 4 69 60 129
III 5 68 52 120
IV 5 72 46 108
V 4 72 45 117
VI 4 70 46 116
Total 26 425 287 712

Tabel 2. Tingkat Kelulusan Tiga Tahun Terakhir


Tahun Banyak Siswa Kelas 6 Lulus Tidak Lulus
2018 87 100% -
2017 75 100% -
2016 88 100% -

5. DATA GURU DAN KARYAWAN


Tabel 3. Data Nama Guru
Masa
No Nama Pendidikan Status
Kerja
1. Maulana Muhammad, ST S1 Kimia GTY 9
2. Zuli Kuriana, S.Pd S1 Matematika GTY 18
3. Abdul Mujib, S.Ag S1 Tarbiyah GTY 16
4. Agus Mulyadi, S.Pd S1 B.Inggris GTY 10
5. Agustiningsih, SE S1 Akuntansi KTY 9
S2 Pemikiran
6. Amri, M.Pd.I GTY 12
Pendidikan Islam
Asti Warujdiningtyas,
7. S1 Psikologi KTY 8
S.PSI
8. Churul’In, SPd.I S1 Pendidikan B.Arab GTY 6

2|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
9. Dian Permanasari, S.Sos S1 Kes Sosial GTY 10
10. Eko Wahyudi, S.Pd S1 B.Inggris GTY 12
11. Ely Rodlifah, S.H S1 Perdata GTY 13
12. Ida Afifah, S.Pd S1 MIPA Matematika GTY 14
13. Ita Ariffiah, S.Pd S1 Pendidikan Biologi GTY 6
14. Juli Wijayanti, S.Pd S1 Pendidikan Biologi GTY 13
15. Lilik Wahyuningsih, MT S2 Kimia GTY 7
16. Mar’atus Sholihah, S.S S1 B.Indonesia GTY 11
Drs. Abdul Kadim, S2 Pemikiran
17. GTY 27
M.Pd.I Pendidikan Islam
18. Novita Dwi L, S.Pd S1 Ekop GTY 13
19. Nur Farida, S.Pd S1 Tata Niaga GTY 18
20. Nur Faridah, S.Ag S1 Ushuluddin GTY 18
21. Nuris Suciati, S.S S1 B.Indonesia GTY 12
22. Resti Kusfatul K, S.Si S1 Fisika GTY 6
23. Rimby Novitasari, S.Pd S1 Biologi GTY 8
24. Riza Fitriyah, S.S S1 B.Inggris GTY 11
25. Siti Nikma Yucha, SE S1 Manajemen KTY 14
Soraya Churrotul Ain,
26. S1 Fisika GTY 11
S.Si
S1 Pendidikan Teknik
27. Sugeng Trimawan, S.Pd GTY 7
Mesin
28. Suyono, S.Si S1 Fisika MIPA GTY 6
29. Taufik, S.Sos.I S1 Kom Islam GTY 10
30. Tri Dewi S, SE S1 Akuntansi KTY 12
31. Anwar Sa’ad S1 Akuntansi GTY 6
32. Ira Nurmasari, S.T S1 Teknik Kimia GTY 5
33. Sukmi Sari, S.Sos S1 Komunikasi Massa GTY 5
S1 Pendidikan
34. Abdul Rozaq, S.Pd GTY 5
Matematika
35. Maretta Ika Putri, S.P S1 Ekonomi Pertanian GTY 5

3|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
36. Assabaniyah, A.Md D3 Perpustakaan KTY 5
37. Rima Fatmaningsih, S.Pd S1 Matematika GTY 5
S1 Bhs & Sastra
38. Sofwan Hidayat, S.Hum GTY 5
Indonesia
39. Ana Habibah, S.E, Ak S1 Akuntansi KTY 4
40. Irwan Syarifuddin, S.Pd S1 Penjaskesrek GTY 5
Andriyanti Dwi Utami,
41. S1 Pendidikan Kimia GTY 4
S.Pd
42. Siti Nur Inayah, S.Sos S1 Sosiologi GTY 2
S1 Pendidikan
43. Fahmi Muqoddas, S.Pd GTY 2
Matematika
44. Dwi Rizki Wijanarko S1 Penjaskesrek GTT 1
45. Iskandar, S.Psi S1 Psikologi GTT 1
46. Iswara Pranidana, S.Pd S1 B.Inggris GTT
Fenny Kusumaningtyas,
47. S1 T. Bangunan GTT
S.Pd
48. Ira Pratiwi S. Kom.I S1 Komunikasi Islam GTT
49. Andi Widiyanto, S.Pd S1 B.Inggris GTT
50. Nurul Dia Susanti, S.Pd S1 Matematika GTT
Ajeng Putri Wulan Ayu,
51. S1 Matematika GTT
S.Pd
52. Yuniarti, S.Pd S1 Sains GTT
Dheni Dhipa Wardana,
53. S1 Geografi KTT
S.Pd
Akhmad Saifuddin Zuhri,
54. S1 Teknik Informatika GTT
S. Kom
55. Muchammad Fauzi, SPd Pendidikan Biologi GTT
Rochima Fauqa
56. Pendidikan Matematika GTT
Muamalah, S.Pd
Ninis Ayu Suryani,
57. Sastra Inggris GTT
S.Hum

4|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
58. Abd. Wahab, S.Pd.I PAI GTT
Putri Wulandari Ningsih,
59. Pendidikan Matematika GTT
S.Pd
60. Ana Tujaroh KTT
61. Dina GTT
62. Mina Aprilia, S.Pd GTT

Tabel 4. Daftar Nama Karyawan


Masa
No Nama Pendidikan Status
Kerja
1. Madrus SMA IPS KTY 11
2. Mustofa, ST S1 Teknik Mesin KTY 7
3. Lutfhi Heru Hermawan SMA IPS KTY 9
4. Abdul Rachman SMK KTY 6
5. Slamet SMP KTY 6
6. Suraji STM Mesin KTY 6
7. Agus Purwanto KTY
8. Teguh KTY
9. Sukarmadji KTY

6. SARANA DAN PRASARANA


Tabel 5. Sarana dan Prasarana
Kondisi
No Fasilitas Jumlah Keterangan
(Baik/Buruk)
1. Ruang Kelas 24 Baik Ukuran : 7 x 9 m2
a. Lab IPA (5 x 5 m2)
b. Rumah ABK (7 x 9
m2)
2. Lab 6 Baik c. Hall (7 x 21 m2)
d. Kesenian (3 x 3 m2)
e. Komputer (4 x 4 m2)
f. Aula (8 x 23 m2)
5|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6
SURABAYA
6|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6
SURABAYA
C. Karakteristik Guru Pamong
Guru pamong yaitu guru yang ditunjuk oleh pihak sekolah atau kepala sekolah untuk
membimbing dan memberikan arahan kepada mahasiswa selama proses PPP berlangsung.
Berikut ini merupakan tugas guru pamong selama proses kegiatan PPP berlangsung:
1. Pedoman Ajar Nyata
Selama minggu pertama pelaksanaan PPP, guru pamong bertugas sebagai
pemodel ajar nyata bagi mahasiswa. Dan mahasiswa dipersilahkan untuk
mengamati proses pembelajaran di kelas. Guru pamong memperbolehkan
mahasiswa untuk mencatat hasil pengamatannya sebagai bahan diskusi dalam
pembuatan RPP.
2. Pendamping Penyusunan RPP
Guru pamong bertugas mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam
penyusunan RPP yang akan digunakan dan dipraktikkan oleh mahasiswa di kelas
yang sudah ditentukan.
3. Pengamat dan Pencatat Proses
Guru pamong duduk dibelakang dan mengamati mahasiswa yang sedang
melaksanakan praktik ajar nyata. Kemudian mengisi instrument penilaian
mengajar yang telah disediakan. Guru pamong memberikan catatan di RPP
mahasiswa tentang kelebihan dan kekurangan mahasiswa selama mengajar.
4. Pendamping Diskusi dan Refleksi
Guru pamong mendampingi mahasiswa dan berdiskusi setelah praktik. Tujuannya
adalah untuk memperoleh masukan tentang gaya mengajar mahasiswa yang telah
dipraktikkan. Serta menunjukkan bahan atau materi yang harus dipersiapkan
untuk membuat RPP selanjutnya.
5. Penilaian Mahasiswa
Guru pamong memberikan penilaian sesuai dengan instrumen penilaian yang telah
disediakan setiap mahasiswa melaksanakan praktik ajar nyata di kelas.

Di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, terdapat guru pamong yang


telah ditunjuk oleh kepala sekolah selama kegiatan PPP berlangsung, yaitu ibu Ana
Tujaroh, S.Pd. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, Ustadzah Ana adalah
salah satu guru pendamping khusus di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 16 dari kelas 1 sampai kelas 6. Guru pamong di Sekolah Kreatif SD

7|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
Muhammadiyah 16 Surabaya memiliki karakteristik profesional dimana saat menilai
ujian praktek mahasiswa , guru pamong menilai sesuai dengan keadaan / kemampuan
mengajar yang dimiliki oleh mahasiswa dengan tidak membeda bedakan mahasiswa dan
melebih lebihkan nilai mahasiswa.

Ustadzah Ana sebagai guru pamong mampu mengarahkan dan memberi masukan
mahasiswa dalam pembuatan PPI maupun dalam pelaksanaan praktik mengajar di rumah
ABK sehingga mahasiwa lebih memahami karakteristik anak secara mendalam serta
mengetahui cara yang paling efektif untuk menanganinya. Selain itu beliau selalu
memberi masukan mengenai metode ataupun media pembelajaran yang akan dipakai
dalam proses mengajar. Meskipun pendidikan terakhir ustadzah Ana bukanlah sarjana
dari ilmu yang berkaitan mengenai anak berkebutuhan khusus beliau mampu menangani
anak yang berkebutuhan khusus karena sudah terampil. Ilmu tentang ke PLB an beliau
dapatkan dari pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus.

Karakteristik lain yang dimiliki oleh guru pamong di sekolah ini yaitu tegas dan bijak.
Ustadzah Ana menunjukkan sikap ini kepada siswa-siswanya dan mahasiswa PPP. Hal
ini ditunjukkan dengan menegur dan langsung memberikan arahan yang benar jika
mahasiswa melakukan kesalahan pada proses mengajar maupun tidak. Ustadzah Ana
tegas dan bijak menyikapi perilaku siswa berkebutuhan khusus untuk membentuk
kepribadian siswa yang mandiri.

Karakteristik selanjutnya yaitu bertanggung jawab. Bertanggung jawab adalah suatu


bentuk sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban baik
terhadap diri sendiri , masyarakat , lingkungan alam , lingkungan sosial budaya , negara
dan Tuhan. Guru pamong di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya memiliki
karakteristik bertanggung jawab, dimana guru pamong melaksanakan tugasnya dalam
membimbing mahasiswa dari awal pembukaan sampai dengan penutupan PPP.

8|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
BAB II

KEGIATAN AKADEMIK

A. Proses Pembekalan dan Pembimbingan


Pembekalan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) dilaksanakan sebelum
mahasiswa diterjunkan ke lapangan tepatnya pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2018 di
gedung Wiyata Mandala P3G UNESA Lantai 9, Kampus Lidah Wetan. Guna
memberikan wawasan tentang tujuan, gambaran umum PPP, pelaksanaan praktik
mengajar, pengembangan literasi sekolah, penilaian praktek mengajar dan
penyususnan laporan tujuan dan lingkup kegiatan PPP berdasarkan panduan
pelaksanaan PPP yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan penyelenggaraan PPP adalah untuk memberikan kompetensi
pada mahasiswa agar :
1. Memiliki pengalaman tentang landasan filosofis dan konsep-konsep teoritik
tentang profesi kependidikan/ keguruan, diterapkan melalui kegiatan ajar
simulasi dan micro teaching.
2. Memiliki pengalaman dan keterampilan dalam mengelola pendidikan/
pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan observasi, orientasi, mengikuti
beberapa kegiatan guru/ konselor/ fasilitator dan melaksanakan praktek mengajar/
konseling sebelumnya.
3. Membangun jati diri calon pendidik dan memantapkan kompetensi akademik ke
pendidikan
4. Memantapkan kompetensi akademik ke pendidikan dan bidang studi dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran
5. Menyiapkan kemampuan awal proses pembelajaran dengan merasakan langsung
mengajar/konseling /memfasilitasi sesuai program studi masing-masing dalam
waktu yang terbatas denagn menjadi asisten guru.

Pada waktu pembekalan sesi pertama dijadwalkan bagi seluruh mahasiswa


UNESA yang mengikuti PPP sesuai dengan fakultas. Selain itu, dalam pembekalan
juga diumumkan lembaga mitra yang telah ditunjuk oleh pihak UNESA sebagai

9|L A P ORAN PPP S EK OLAH KR EA TIF S D MUHAM MA DI YAH 1 6


SURABAYA
tempat untuk melaksanakan PPP beserta siapa saja mahasiswa yang akan PPP
dilembaga mitra yang telah ditentukan oleh pihak P3G dan pembagian dosen
pembimbing lapangan selama melaksanakan PPP. Lembaga mitra tempat kami
melaksanakan PPP adalah di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 16dengan dosen pembimbing lapangan Dra. Endang Purbaningrum,
M.Kes. Di lembaga ini ditempati oleh sebanyak 10 orang mahasiswa dari jurusan
Pendidikan Luar Biasa.

Setelah pengumuman tersebut, dosen pembimbing lapangan bersama


mahasiswa yang telah dibagi oleh pihak P3G UNESA untuk melakukan pengarahan
dari DPL agar pelaksanaan PPP di tempat mitra dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Hal-hal yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain yaitu penyusunan
perangkat kerja, pembahasan sistematika sebelum datang ke tempat mitra seperti
penyerahan surat ijin dan pembahasan sistematika pembuatan laporan PPP.

Pembekalan dan bimbingan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) II ini


dilaksanakan pada Senin, 02 Juli 2018 pukul 08.00-12.00 , dilaksanakan di lantai 1
Gedung O6 Kampus Lidah Wetan UNESA , dimana materi dalam pembekalan II yaitu:
1. Koordinasi pemberangkatan , penempatan , dan pembimbingan bersama Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL)
2. Pembekalan tentang tatacara praktik ajar nyata dan pembuatan laporan hasil PPP
dari sekolah atau lembaga mitra.
3. Kelengkapan perangkat PPP di sekolah/ lembaga mitra
Selanjutnya, pembekalan dan pembimbingan juga dilakukan oleh pihak mitra
kepada mahasiswa pada saat pembukaan dan peyerahan mahasiswa dari dosen
pembimbing lapangan pada pihak sekolah. Dalam kegiatan ini dibahas tentang tata
cara pelaksanan PPP di lembaga mitra yaitu di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 16 Surabaya, tata cara yang diberikan pihak sekolah yaitu mahasiswa
PPP di bimbing 1 guru pamong dari pihak sekolah yang bertugas membimbing dan
mengarahkan siswa selama melaksanakan PPP, agar pelaksanaan PPP berjalan efektif
dan efisien baik bagi mahasiswa maupun bagi sekolah, dan pelaksanaan praktik serta
penilaiannya di laksanakan di rumah ABK Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD

10 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
Muhammadiyah 16 Surabaya. Namun, mahasiswa di berkan waktu 1 minggu untuk
melaksanakan observasi di dalam Sekolah.

AKTIVITAS HARIAN MAHASISWA

No. Hari/Tanggal Aktivitas Keterangan


Mahasiswa

1. Senin, 24 Juli-03 Agustus PPP di ULABK Sembari menunggu keputusan pihak


2018 sekoah/ mitra, mahasiswa
melaksanakan praktik intervensi
ABK di ULABK UNESA

2. Senin, 06 Agustus 2018 Pembukaan PPP Pembukaan PPP dilaksanakan dosen


dan observasi pembimbing lapangan dan
awal sekolah mahasiswa serta kepala ssekolah
dan koordinasi inklusi sekolah,
sebagai bentuk penerimaan
pelaksanaan PPP di sekolah mitra.

3 Selasa, 07-15 Agustus Observasi Memperoleh informasi tentang


2018 kemampuan awal siswa dalam
pembelajaran serta membahas teknis
pelaksanaan PPP dengan Guru
Pamong.

4 Kamis, 16 Agustus 2018 Pawai dan Pawai jalan santai di lingkungsn


Teatrical sekitar sekolah bersama semua guru
peringatan dan siswa, dilanjutkan dengan
Kemerdekaan pertunjukan teatrical oleh siswa
kelas 1 sampai 6

5 Jumat, 17 Agustus 2018 Upacara Hari Melaksanakan upacara bersama


Kemerdekaan seluruh guru sekolah dan siswa
kelas 4,5, dan 6

11 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
6 Senin, 20 Agustus 2018 Diskusi Program Mendiskusikan program yang akan
bersama shadow diberikan kepada siswa dengan
shadow siswa yang di tuju, sebelum
di konsultasikan kepada guru
pamong sebagai guru yang
memegang rumah ABK

7 Selasa, 22-24 Agustus Hari Tasrik Libur Hari Tasrik


2018

8 Senin, 27 Agustus 2018 Konsultasi Konsultasi dengan guru pamong


Program terkait Program dan Format
Pembelajaran penulisan PPI, berdasarkan
Individua (PPI) karakteristik siswa dan kebutuhan
siswa.

9 Selasa, 28 Agustus 2018 Praktek mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
I dan II bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
menangani kelas
- Mengatahui dan
2, dan 4
meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
10 Rabu, 29 Agustus 2018 Praktek Mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
I dan II bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
menangani kelas
- Mengatahui dan
3 dan 5
meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
11 Kamis, 30 Agustus 2018 Praktek Mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
III dan IV bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.

12 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
menangani kelas - Mengatahui dan
2, dan 4 mengevaluasi hasil
proggram yang telah
diberikan sebelumnya
- meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
12. Jumat, 31 Agustus 2018 Praktek Mengajar Kegiatan ajar nyata secara one on
III dan IV bagi one di rumah ABK dengan Program
mahasiswa yang dan media yang telah disiapkan.
menangani kelas
- Mengatahui dan
3, dan 5
mengevaluasi hasil
proggram yang telah
diberikan sebelumnya
- meningkatkan kemampuan
siswa dalam proses belajar
mengajar
13 Senin, 3 September 2018 Memenuhi Meminta tanda tangan kepada pihak
kelengkapan PPP sekolah terkait, dan pelaksanaan
(Tanda tangan penutupan PPP.
kepala sekolah,
Penutupan PPP di hadiri Dosen
guru pamong, dll)
Pembimbing Lapangan (DPL),
dan Penutupan
Kepala sekolah, dan guru pamong
PPP.

B. Proses Pengamatan Kultur Sekolah


Proses pengamatan kultur sekolah dilaksanakan oleh mahasiswa pada dua
minggu pertama pelaksanaan PPP di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya.
Kegiatan tersebut meliputi observasi lingkungan sekolah, observasi karakteristik dan
kebiasaan peserta didik di sekolah, observasi kegiatan belajar mengajar di kelas dan

13 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
di luar kelas, observasi peraturan yang ditentukan oleh sekolah, serta observasi
kegiatan ekstrakurikuler.
SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya merupakan sekolah dasar inklusi
yang menerima siswa nondisabilitas dan siswa disabilitas/berkebutuhan khusus.
Sekolah ini menerima berbagai macam kebutuhan khusus siswa antara lain autis, slow
learner, Anak Kesulitan Belajar (AKB), tunarungu, dan tunanetra. Kegiatan
pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 – 12.00 untuk kelas 1 dan 2, pukul 07.30 –
14.00 untuk kelas 3, dan pukul 07.30 – 14.30 untuk kelas 4, 5, dan 6.
Kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif
SD Muhammadiyah 16yaitu setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi guru berdiri di
depan gerbang sekolah untuk menyambut siswa yang datang. Selanjutnya bel akan
berbunyi jam 07.30. guru dan siswa sudahsiap memulai pembelajaran pada jam
tersebut. Kegiatan di pagi hari sebelum memulai pembelajaran yaitu berdoa yang
dipimpin wali kelas dan dilanjutkan dengan mengaji. Untuk kelas 1,2, dan 3 kegiatan
mengaji dilaksanakan mandiri dan diperiksa oleh wali kelas secara bergantian namun
untuk kelas 4,5, dan 6 kegiatan mengaji dilaksanakan membaca Al-Qur’an bersama-
sama. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan salat dhuha berjamaah pada jam 09.00
di dalam kelas masing-masing. Kegiatan salat dhuha dilaksanakan oleh siswa kelas 3
sampai kelas 6. Setting seluruh kelas di sekolah ini kursi mejanya dibuat
berkelompok dan menyisakan area kosong di depan papan tulis yang dapat digunakan
untuk salat berjamaah, mengaji, dan proses belajar mengajar. Di sekolah ini proses
pembelajaran tidak melulu duduk di kursi, ini adalah hal yang menarik. Pada saat
pembelajaran siswa diperkenankan untuk memilih gaya/posisi ternyamannya saat
mengerjakan lembar kerja/worksheet. Jadi siswa diperkenankan mengerjakan dengan
duduk di lantai, tengkurap di lantai, atau duduk di kursi bergantung pada gaya belajar
masing-masing. Namun pada saat guru menjelaskan siswa wajib mengikuti instruksi
guru baik untuk duduk di lantai atau di kursi. Namun kebanyakan guru meminta
siswa untuk duduk di lantai pada saat menjelaskan materi.
Di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16setiap kelas wajib
memiliki yel-yel dan jargon kelas. Hal tersebut me mbuat siswa menjadi semangat
untuk melaksanakan pembelajaran setiap hari. Pada saat pembelajaran pun guru di

14 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
kelas sering mengajak siswa untuk yel-yel atau jargon di kelas sehingga suasana
belajar sangat menyenangkan.
Kegiatan lainnya yang ada di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16
Surabayayaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa
sesuai dengan bakat dan minat masing-masing siswa. Siswa dapat memilih
maksimum 2 jenis ektrakurkuler. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu, Kamis,
Jum’at dan Sabtu sesuai degan jadwalnya. Wali kelas melakukan pendampingan pada
kegiatan ini. Adapun guru shadow selalu mendampingi siswanya baik di kegiatan
kurikuler dan ekstrakulikuler di sekolah.
Kultur sekolah yang tak kalah menariknya di sekolah ini yaitu siswa dilarang
membawa alat komunikasi dalam bentuk apapun. Sehingga pembelajaran dapat
terlaksana dengan kondusif. Jika siswa ini menjelajah internet untuk menunjang
pembelajaran, siswa dapat menggunakan komputer yang tersedia di setiap kelas
dengan bimbingan guru.
Pada jam istirahat siswa dibebaskan melakukan hal yang diinginkan. Namun
setiap siswa diwajibkan membawa bekal makanan dari rumah. Di sekolah terdapat
kantin namun hanya untuk makanan ringan dan minuman.
Pada jam istirahat sholat zuhur siswa melakukan salat berjamaah di kelas
masing-masing. Dan siswa pulang sesuai dengan jadwal pulang sesuai kelasnya. Tak
lupa pula guru memimpin doa sebelum pulang

C. Hasil Penelaahan Kuriulum dan Perangkat Pembelajaran


Kurikulum yang diterapkan pada tahun ajaran 2018/2019 di Sekolah Kreatif
Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16adalah Kurikulum 2013. Untuk jenjang SD,
kurikukum 2013 yang digunakan berbasis tematik. Kurikulum dengan kegiatan lima
M yaitu mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Yang menjadi tujuan utama dalam kurikulum ini adalah
memperbaiki sikap spiritual. Dalam penerapan kurikulum 2013 sekolah ini
memodifikasi kurikulum yang ada ditambahkan dengan nilai-nilai keagamaan.
Dalam keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dapat dikatakan berhasil
apabila memenuhi beberapa hal antara lain : ketersediaan buku guru dan buku siswa,

15 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
kesiapan guru, dukungan manajemen, dukungan iklim atau yang disebut dengan
budaya akademik.
1. Ketersediaan buku guru dan buku siswa
Ketersediaan buku guru dan buku siswa di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah
16 Surabaya di katakana sangat memadai. Hal ini dapat terlihat dari jumlah buku
yang ada di perpustakaan. Untuk buku guru dan buku siswa telah sangat
tercukupi dari kelas I hingga kelas VI.
2. Kesiapan guru
Seluruh guru di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16diberikan
pelatihan-pelatihan seperti pelatihan yang diadakan disekolah. Hal ini juga
menjadi indikator kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 atau yang
disebut kurikulum nasional. Selain itu seluruh guru melaksanakan pembelajaran
yang sangat terencana dan kreatif sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas
menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan untuk siswanya.
3. Dukungan manajemen
Untuk menunjang keberhasilan berjalannya kurikulum 2013 atau yang disebut
kurikulum nasional, dukungan manajemen sendiri juga ikut didalam memajukan
kurikulum yang dijalankan. Dan disini untuk manajemen itu sendiri ada tiga,
yaitu : kepala sekolah, pengawas sekolah dan administrasi sekolah. Dalam
menunjang keberhasilan implementasi kurikulum 2013 (kurikulum nasional)
dukungan manajemen dapat terlihat dari tersedianya sarana yang ada di sekolah.
4. Dukungan iklim atau budaya akademik.
Dukungan iklim meliputi keterlibatan guru, siswa dan semua warga sekolah serta
kerjasama dari wali murid untuk menjalankan kurikulum ini. Setiap semester
diadakan pertemuan antara sekolah dan wali murid yang membahas
perkembangan pembelajaran di sekolah serta program yang akan dilaksanakan
sekolah sehingga sekolah dapat bekerja sama dengan wali murid untuk
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Dari empat pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi
kuikulum 2013 sudah baik.
Dalam pelaksanaannya, pembuatan dan penerapan RPP dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik. Untuk materi yang

16 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
akan disampaikan kepada siswa, dapat dikembangkan sesuai kreativitas guru.
Sedangkan dalam penyampaian materi seperti media pembelajaran, langkah-langkah,
maupun metode yang digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik dan
kemampuan masing-masing siswa. Pemberian lembar kerja/worksheet dan penilaian
juga harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing siswa.
Sedangkan perangkat pembelajaran di Di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif
Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16yaitu Program Tahunan, Program Semester,
Silabus, Rencana Pembelajaran (RPP), Program Pembelajaran Individual (PPI), dan
Jurnal Harian.
1. Program Tahunan
Program tahunan merupakan perangkat pembelajaran yang berisikan rincian dan
sub konsep yang berlaku untuk satu tahun pelajaran yaitu semester ganjil dan
semester genap. Program tahunan disusun oleh guru mata pelajaran dan diketahui
kepala sekolah. Selain itu, program tahunan ini digunakan sebagai bahan acuan
kegiatan mengajar di sekolah.
Program tahunan berfungsi untuk:
a) Menyusun RPP
b) Menyusun Kalender kegiatan belajar mengajar.
c) Mencapai efisien efektivitas penggunaan waktu belajar yang tersedia.
2. Program Semester
Program semester merupakan rincian dari program tahunan yang dilaksanakan
setiap bulan selama enam bulan (satu semester). Program semester ini digunakan
untuk mempermudah rencana pembelajaran dalam satu semester.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu dan kelompok mata pelajaran
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah Rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi
inti yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP

17 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
merupakan bagian dari perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan.
5. Program Pembelajaran Individual
Program Pembelajaran Individual adalah Rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. PPI merupakan bagian
dari perangkat pembelajaran yang dibuat oleh shadow dan pembina inklusi.
6. Jurnal Harian
Jurnal harian adalah catatan khusus dari guru shadow yang menjelaskan tentang
rangkaian aktivitas yang dilaksanakan dalam setiap kegiatan secara kronologis
sesuai urutan tanggal. Berikut ini beberapa manfaat dari jurnal harian, yaitu:
a. Fungsi historis
Yaitu setiap pelaksanaan aktivitas dicatat secara kronologis dan berurutan
sesuai waktu dan lokasi pelaksanaan kegiatan
b. Fungsi mencatat
Yaitu mencatat semua kegiatan yang dilaksanakan
c. Fungsi anlisis
Yaitu melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan yang telah dilaksanakan
pada waktu dan lokasi pelaksanaan yang tercatat dalam jurnal harian.
d. Fungsi instruktif
Yaitu perintah untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang telah dievaluasi
sebelumnya untuk dilanjutkan dirumah
e. Fungsi informatif
Yaitu memberikan informasi atau penjelasan mengenai setiap aktivitas yang
telah dilaksanakan anak kepada wali murid

D. PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG DIKEMBANGKAN

Pelaksanaan kegiatan praktik PPP yang dilakukan oleh mahasiswa PPP di Sekolah
Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus
2018 – 3 September 2018. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu
Program Pembelajaran Individu (PPI) yang dibuat sesuai bimbingan masing-masing
guru pamong, yang terdiri dari :
18 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
1. Perangkat Pembelajaran
Pembuatan PPI bertujuan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar
yang aktif, kreatif, dan inovatif. Karena di dalamnya terdapat materi
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media yang digunakan dalam
pembelajaran, serta penilaian dan lembar kerja siswa untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan berupa media gambar, big book/mini
book, maupun media berupa benda nyata. Media pembelajaran yang
digunakan dibuat semenarik mungkin dan disesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan dan karakteristik siswa. Sehingga dapat menarik minat
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan semangat.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah multi metode,
yaitu menggunakan metode ceramah, klasikal, tanya jawab, diskusi, bercerita,
demostrasi dan pemberian tugas.

19 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
BAB III

KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI:

PEMBELAJARAN KREATIF DI RUMAH ABK

A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja

Di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16terdapat rumah Anak Berkebutuhan


Khusus (ABK) yang diprogramkan khusus untuk tempat bermain dan belajar bagi ABK.
Rumah ABK dapat juga disebut ruang sumber. Pada rumah ABK tersedia berbagai
macam mainan yang dapat digunakan untuk bermain. Kunjungan ke rumah ABK diatur
berdasarkan jadwal yang sudah disusun oleh pihak sekolah. Biasanya pada penjadwalan
masing-masing kelas akan mendapatkan dua kali kunjungan setiap minggunya dengan
alokasi waktu 90 menit per kunjungan.

Selama kegiatan PPP saya memanfaatkan keberadaan rumah ABK sebagai tempat
bermain, observasi, dan belajar. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slamto 2003: 2). Observasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu kegiatan peninjauan secara cermat.
Sedangkan bermain adalah melakukan suatu kegiatan dengan alat untuk bersenang-
senang (KBBI).

Bermain sambil belajar adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang dan
dikemas secara menarik untuk menarik minat dan memotivasi anak. Pada proses bermain
sambil belajar ini saya membuat media yang menarik minat sekaligus telah dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam kegiatan PPP ini saya membuat media berupa
Boneka kertas, Flash Card, Word Wall, dan Smartcard. Saya juga memberikan reward
yang akan diberikan pada anak untuk menambah motivasi belajar.

Pembuatan media pembelajaran secara kretif dengan melihat kebutuhan anak


dapat menarik minatnya untuk mengikuti pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran
yang dilaksanakan ketika berada dikelas. Saya menerapkan pembelajaran dengan
mengondisionalkan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak rumah ABK dan Program

20 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
Pembelajaran Individual (PPI). PPI diaposi dari istilah Individualized Education Program
(IEP) " program pendidikan individualisasi" atau "Education is learning", IEP
diterjemahkan dengan Program Individualisasi karena secara operasional inti personal
IEP sangat terkait dengan proses pembelajaran di kelas.

B. Kendala Diri dan Cara Penanganannya

Kendala yang saya alami selama diselokah yaitu mood atau kondisi anak sudah
lelah karena sebelumnya sudah mengerjakan worksheet atau lembar kerja yang dibawa
dari kelas sehingga siswa sudah merasa jenuh untuk melakukan pembelajaran lagi
meskipun media yang disajikan sudah menarik. Selain itu kendala lainnya adalah ketika
saya hendak menerapkan pembelajaran siswa berkebutuhan khusus di rumah ABK
siswanya terkadang masih absen untuk datang ke rumah ABK, dikarena seringnya
berbenturan dengan kegiatan sekolah seperti eksrtrakulikuler, jam tambahan diluar
sekolah dan kegiatan lainnya sedangkan pihak rumah ABK sudah menetapkan jadwal
kunjungan disetiap anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Kendala lainnya yaitu kurang kondusifnya rumah ABK sebagai tempat anak bermain
sambil belajar, penyediaan tempat yang kurang luas dengan jumlah ABK yang banyak
merupakan hambatan kita untuk melakukan pembelajaran.

Cara penanganan yang saya lakukan untuk menghadapi kendala terkait penyediaan
tempat yang kurang luas maka mahasiswa PPP beserta pihak sekolah bekerjasama dan
menyepakati adanya pembagian menjadi 2 sesi untuk setiap harinya. hal ini dilakukan
agar pembelajaran yang dilakukan di rumah ABK menjadi lebih optimal dan efektif.
Selain itu saya bersama dengan pihak sekolah juga mengatur kembali jadwal kunjungan
ke rumah ABK agar tidak berbentukan dengan kegiatan pembelajaran outdoor dan
renang yang merupakan kegiatan rutin SD Muhammadiyah 16 Surabaya.

21 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
BAB IV
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER

A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja


Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menemukan
dan mengembangkan bakat, minat serta keterampilan siswa. Dalam hal ini, di Sekolah
Kreatif SD Muhammadiyah 16ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan, yaitu kegiatan futsal, bulu tangkis, tapak suci, wushu, basket, musik,
vokal, qiro’ah, nasyid, karawitan, gitar, cergam, sains club, tari, robot kids, renang,
hisbul wathon, biola, english fun, dan lain-lain. Selama PPP saya membantu guru
dalam mendampingi kegiatan ekstrakurikuler futsal dan tari.

Ekstrakulikuler tari dilaksanakan pada hari Rabu. Untuk ekstrakulikuler tari


bertempat di lantai satu dan diawali dengan membuat barisan yang rapi dan urut,
selanjutnya siswa akan diajarkan untuk mengikuti gerakan tari yang telah diajarkan
tanpa music terlebih dahulu sebelum akhirnya praktik menari dengan musik. Tujuan
dari ekstrakulikuler tari yaitu meningkatkan apresiasi terhadap seni tari,
mengembangkan bakat siswa di bidang tari dan mempersiapkan siswa dalam
kompetisi tari.

Sedangkan untuk ekstrakurikuler futsal dilaksanakan di lapangan luar


sekolah. Pada ekstrakulikuler ini siswa diajarkan cara danteknik-teknik bermain futsal
yang menyenangkan. Tujuan dari ekstrakurikuler futsal ini ialah untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga.

B. Kendala Diri dan Cara Penanganannya

Kendala yang dihadapi selama proses pendampingan tersebut, adalah:

1. Dalam kegiatan seni tari yang diikuti oleh siswa Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 16mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 secara bersamaan. Guru
dan mahasiswa PPP mengalami kesulitan dalam memberikan intruksi dan
mengkondisikan siswa. Hal ini karena setiap siswa memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Ada yang hiperaktif dan ada juga yang hipoaktif. Sehingga untuk

22 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
mengajak mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan upacara pramuka siaga
maupun dalam permainan sangat tidak mudah.
2. Dalam kegiatan futsal peminatnya cukup banyak dari kelas bawah hingga kelas
atas. Maka dari itu pendampingan dari wali kelas dan guru shadow sangat
dibutuhkan. Pada saat kegiatan wali kelas terbagi ke beberapa jenis
ekstrakulikuler sehingga mahasiswa PPP membantu untuk melakukan
pendampingan. Dikarenakan jumlah peminat ekstrakulikuler futsal yang cukup
banyak sehingga kami mengalami kesulitan dalam memberikan instruksi dan
mengkondisikan siswa. Sebab lainnya adalah karena ektrakulikuler basket juga
melaksanakan kegiatan di lapangan yang sama.

Adapun cara penanganannya yaitu:

1. Mahasiswa PPP mengajak para siswa untuk melakukan ice breaking, sehingga
dapat mengembalikan dan membangkitkan semangat anak untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler yang sedang dilaksanakan.
2. Ketika siswa dengan aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan, siswa akan
mendapatkan reward berupa tepuk tangan dari teman-temannya sehingga anak
akan merasa senang dan bangga karena berani tampil di hadapan teman-
temannya dan juga di hadapan guru maupun mahasiswa PPP.
3. Mahasiswa PPP menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa dan
memberikan stimulus kepada siswa untuk bertanya. Sehingga pelaksanaan
program bina diri dapat berjalan dengan baik dan materi yang diberikan dapat
tersampaikan kepada siswa.

23 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Kendala yang Dihadapi


Dalam pelaksanaan kegiatan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP),
mahasiswa secara langsung terjun ke lapangan yaitu di Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 16 Surabaya. Tentunya banyak permasalahan dan kendala yang
dihadapi oleh mahasiswa. Tetapi, hal tersebut bukanlah penghambat pelaksanaan
kegiatan PPP. Berbagai bentuk permasalahan dan kendala yang dihadapi merupakan
bentuk pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa PPP. Sehingga mahasiswa
pelaksana kegiatan PPP dapat belajar tentang cara mengatasi permasalahan tersebut
dengan semangat agar ke depannya bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Selama kegiatan PPP di sekolah mitra berlangsung, ada beberapa kendala
yang dihadapi oleh mahasiswa, guru maupun siswa berkebutuhan khusus di Sekolah
Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 yaitu, sebagai berikut:
1. Tanggal keberaangkata PPP tidak sesuai dengan jadwal yang di berikan pihak
universitas karena perlunya koordinasi lanjut pihak sekolah mitra, sehingga
keberangkatan PPP di sekolah mitra dapat terlaksana pada tanggal 6 Agustus
2018, dimana yang terjadwal tanggal 16 Juli 2018.
2. Waktu yang sangat singkat untuk melaksanakan Observasi, dan Praktik Ajar
serta Penilaiannya.
3. Mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, baik dengan
guru, siswa, maupun dengan kebiasaan-kebiasaan atau budaya yang diterapkan di
sekolah.
4. Kurangnya pengalaman mahasiswa dalam mengkondisikan siswa berkebutuhan
khusus ketika proses pembelajaran di sekolah. Sehingga pada praktik permulaan
pelaksanaan kegiatan PPP, masih banyak kekurangan dalam cara menyampaikan
materi kepada siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
5. Terdapat sedikit salah tangkap antar kedua belah pihak, baik dari pihak
mahasiswa PPP maupun dari pihak sekolah tentang praktik ajar yang akan

24 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
dilaksanakan. Dimana mahasiswa tidak dapat melaksanakan praktik pembelajaran
di kelas karena bahan ajar sudah disusun secara sistematis oleh pihak sekolah.
Selain itu fokus dari mahasiswa PPP sendiri adalah anak berkebutuhan khusus
yang berada di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya.

B. Upaya yang Dilakukan dan Hasil


Dalam menghadapi kendala dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
selama kegiatan PPP di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, berikut ini
upaya yang dilakukan oleh mahasiswa PPP:
1. Sembari menunggu keputusan keberangkatan ke sekolah mitra, mahasiswa PPP
melaksanakan kegiatan ajar nyata di Unit Layanan Bekebuuhan Khusus Unesa
untuk menangani/mengintervensi secara langsung anak berkebutuhan khusus.
2. Pihak sekolah menjadwal kegiatan Observasi dan praktik dengan ringkas namun
menyeluruh. Serta guru pamong sebagai pihak yang memberikan penilaian
terhadap praktik ajar, memberikan keputusan jadwal penilaian yang efektif dan
efisien sehingga penilaian dapat terlaksana 4 kali dengan baik dan sesuai
ketentuan PPP Unesa.
3. Selama kegiatan PPP mahasiswa aktif dalam membantu guru saat mengajar di
rumah ABK. Sehingga mahasiswa dapat mempelajari karakteristik siswa
berkebutuhan khusus di rumah ABK.
4. Mahasiswa PPP membantu shadow atau guru pendamping dalam pembelajaran
untuk siswa ABK di dalam kelas maupun di luar kelas.
5. Melakukan diskusi dengan guru pamong untuk menyamakan persepsi mengenai
tugas guru pamong dan pedoman penilaian bagi mahasiswa yang melaksanakan
kegiatan praktik ajar nyata.
6. Mahasiswa menyesuaikan dan mengikuti intruksi yang diberikan oleh masing-
masing guru yang bersangkutan dalam melaksanakan kegiatan praktik ajar nyata.
7. Guru maupun mahasiswa PPP mengembangkan serta menyesuaikan lagi materi
yang akan diberikan oleh siswa berkebutuhan khusus dengan kemampuan siswa
di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya.

C. Kesan, Saran, dan Rekomendasi untuk Sekolah dan Pengelola (UNESA)

25 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
1. Kesan
a. Sekolah
Pihak sekolah telah memberikan pengalaman secara langsung kepada
mahasiswa peserta PPP dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus,
khususnya siswa di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Saat
pelaksanaan PPP , kami mendapatkan penerimaan , keterbukaan , keramahan
dan kehangatan dari warga sekolah. Selain itu, pemberian kesempatan
kepada semua mahasiswa untuk lebih dekat dengan siswa berkebutuhan
khusus memberikan kelancaran dalam pelaksanaan PPP serta pengalaman-
pengalaman baru, pelajaran berharga dan kenangan yang tak terlupakan bagi
kami. Lingkungan inklusi yang menurut saya sudah baik merupakan suatu
kebanggaan dan memberi kesan mendalam bagi saya, karena belum saya
temukan di sekolah inklusi lain selama ini. Sistem pengajaran yang matang
dan baik juga dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa PPP kedepannya.
Dengan pengalaman tersebut, dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi
mahasiswa. Agar ketika nantinya menjadi pendidik bagi siswa berkebutuhan
khusus, bisa menjadi tenaga pendidik yang professional.
b. Pengelola (UNESA)
Kesan bagi pengelola (UNESA) adalah sudah baik dari pemberian informasi
tentang pelaksanaan PPP dan pemberian pembekalan memberikan suatu ilmu
yang bermanfaat dan pemateri yang sudah baik. Penempatan mahasiswa
peserta PPP dalam hal ini sudah adil dan ditentukan secara acak di beberapa
sekolah khusus maupun sekolah inkhlusi, dan dalam kelompok berisi
mahasiswa yang memiliki konsentrasi berbeda-beda. Sehingga mahasiswa
dapat saling berbagi dan bertukar informasi maupun pengalaman yang
diperoleh pada masing-masing sekolah.

2. Saran

a. Sekolah

 Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya


lebih meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan antar warga sekolah
juga perlu ditingkatkan lagi agar terjalin koordinasi yang baik untuk setiap
26 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
kegiatan sekolah yang dijalankan. Kegiatan pendekatan terhadap siswa
dan orangtua juga perlu ditingkatkan untuk mempererat hubungan antara
pihak sekolah dengan orangtua agar mempermudah kerjasama dalam
meningkatkan kemampuan siswa.

 Tetap melanjutkan tradisi positif sebagai sekolah yang ramah disabilitas di


lingkungan Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16agar
dapat memberi contoh yang positif dan dapat diimplementasikan di
masyarakat.
b. Pengelola (UNESA)
Untuk pelaksanaan PPP di sekolah mitra, seharusnya diberikan waktu yang
lebih panjang. Sehingga pengalaman dan pelajaran yang diperoleh mahasiswa
dalam praktek pembelajaran dengan peserta didik secara langsung lebih
banyak dan lebih nyata. Juga sebaiknya untuk lokasi yang dijadikan PPP
ditinjau ulang agar persiapan dan pelaksanaannya dapat berjalan lebih lancar.
Namun, terimakasih pula atas sgala pihak yang telah membantu pelaksanaan
PPP.
3. Rekomendasi
a. Sekolah
Direkomendasikan untuk menerima lebih banyak lagi kunjungan maupun
praktik ajar di Sekolah Kreatif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16agar
makin banyak yang mendapatkan ilmu serta pembelajaran yang belum tentu
bisa didapat dari tempat lain.
b. Pengelola (UNESA)
Direkomendasikan untuk lebih gencar lagi dalam mengadakan pelatihan bagi
para pendidik dalam penyusunan maupun penerapan kurikulum 2013 di SD
Inklusi.

27 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA
L
A
M
P
I
R
A
N
28 | L A P O R A N P P P S E K O L A H K R E A T I F S D M U H A M M A D I Y A H 1 6
SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai