Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan

keuangan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan

dana perusahaan serta meminimalkan biaya perusahaan dan juga upaya

pengelolaan keuangan suatu badan usaha atau organisasi untuk dapat

mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Adapun beberapa kajian

pengertian dari manajemen keuangan yang dikemukakan oleh para ahli.

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012:2) dalam bukunya yang berjudul

Fundamentals of Financial Management yang telah di alih bahasa menjadi

Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan mengemukakan bahwa: “Manajemen

keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset

dengan didasari beberapa tujuan umum”.

Menurut Irham Fahmi (2013:2) “Manajemen Keuangan merupakan

penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis

tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh

sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi

dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang

saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.”

Dari beberapa definisi diatas, secara garis besar dapat di simpulkan

bahwa fungsi manajemen keuangan perusahaan besar bukan hanya untuk

memperoleh atau mendapatkan dana yang cukup untuk keperluan operasional

7
perusahaan akan tetapi juga mencakup bagaimana memutar kembali dan

mengolah dana tersebut secara efektif dan efisien.

2.2 Koperasi

Koperasi berasal dari kata co dan operation yang mengandung arti

bekerja sama untuk mencapai tujuan. Berdasarkan UU No.25 tahun 1992

tentang Perkoperasian, Pasal I, Ayat I dinyatakan bahwa koperasi adalah badan

usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Sedangkan menurut

“Bapak Koperasi Indonesia” Moh.Hatta adalah usaha bersama untuk

memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.

Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu :

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, maksud dari bersifat terbuka dan

suka rela adalah keanggotaan dalam koperasi bersifat bebes dan tidak

memaksa.

 Pengelolaan dilakukan secara demokratis, artinya semua yang berada pada

keanggotaan koperasi berhak mengelola koperasi tersebut.

 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam

koperasi).

 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, adalah pemberian

imbalan sesuai dengan koperasi itu sendiri bergerak dibidang apa kepada

para anggotanya.

8
 Kemandirian artinya koperasi bersifat mandiri

 Pendidikan perkoprasian, didalam mengelola koperasi harus dibekali dengan

pendidikan perkoperasia baik agar koperasi dapat terkelola dengan baik

 kerjasama antar koperasi, didalam perkoperasian setiap anggotanya harus

dapat bekerjasama dengan baik agar, pejalanan koperasi kedepannya dapat

berjalan lebih baik lagi.

Adapun perangkat organisasi koperasi tersebut adalah terdiri dari :

1) Rapat Anggota, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawaran

untuk mencapai mufakat, dan apabila belum dapat diputuskan maka

pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak Rapat

anggota diadakan sekali dalam setahun dan dihadiri minimal setengah

ditambah satu dari jumlah anggota. Keputusan yang diambil dalam rapat

anggota mengikat semua anggota dan pengurus untuk ditaati dan

dilaksanakan. Koperasi dapat melakukan rapat anggota luar biasa jika

keadaan membutuhkan keputusan segera yang wewenangnya ada pada

rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan berdasarkan

permintaan sejumlah anggota koperasi atau berdasarkan keputusan

pengurus yang tata caranya diatur dalam anggaran dasar.

2) Pengurus, Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi

dalam rapat anggota. Masa jabatan pengurus ditentukan dalam anggaran

dasar (AD) yaitu paling lama 5 tahun. Jika pengurus telah habis masa

jabatannya maka dapat dipilih kembali. Pengurus merupakan pelaksana

9
kebijakan - kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat anggota

koperasi.

3) Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan

pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggotanya pengawas dipilih

oleh anggota koperasi di Rapat anggota. Dalam pelaksanaannya,

pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi

merahasiakannya kepada pihak ketiga.

Riwayat koperasi Dalam UUD 1945, pasal 33 ayat 1 sudah digariskan

bahwa “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama dan

berdasarkan atas asas kekeluargaan” dari penjelasan tersebut yang sesuai

dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 adalah koperasi.

Pengertian koperasi menurut Rudianto (2006) menyatakan bahwa

“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup

anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya, dengan

demikian koperasi merupakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian

nasional.”

2.2.1 Jenis – jenis Koperasi

Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1992 koperasi secara

umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan

koperasi kredit (jasa keuangan). Secara garis besar jenis koperasi yang ada

dapat kita bagi menjadi 5 golongan (Anoraga,2007), yaitu :

1) Koperasi Konsumsi

10
Koperasi konsumsi ialah Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap

orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi.

2) Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang bergerak

dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para

anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada

para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktif

dan kesejahteraan.

3) Koperasi Produksi

Koperasi Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan

ekonomi pembuatan dan penjualan barang, baik yang dilakukan oleh Koperasi

sebagai organisasi maupun orang-orang anggota Koperasi.

4) Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

5) Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang berusaha dalam beberapa macam

kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan para anggota.

2.2.2 Tujuan Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan

koperasi Indonesia adalah“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945”.

11
Bung Hatta berpendapat tujuan koperasi mencari laba yang sebesar-

besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku

ekonomi skala kecil.

Dari beberapa tujuan koperasi diatas, garis besarnya adalah :

1. Mensejahterakan para anggota koperasi dan masyarakat

2. Mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

3. Memperbaiki kehidupan para anggota dan masyarakat terutama dalam

bidang perekonomian

4. Membangun tatanan perekonomian nasional

Keempat garis besar tujuan koperasi tersebut tertuang dalam Fungsi Koperasi

yang diatur dalam UU No. 25/1992 Pasal 4 yang isinya adalah sebagi berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai

sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

12
2.2.3 Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem

pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan

pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dengan

demikian laporan keuangan koperasi dapat dijadikan sebagai salah satu alat

evaluasi kemajuan koperasi.

Suatu Laporan Keuangan koperasi menyajikan informasi mengenai

perusahaan yang meliputi :

1. Aktiva

Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:

 Aktiva lancar yang terdiri dari uang kas dan aktiva lainnya yang dapat

dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsikan

dalam periode berikutnya (paling lama 1 tahun). Yang termasuk aktiva lancar

adalah kas, surat berharga yang mudah dijualbelikan, piutang dagang,

piutang wesel, persediaan barang, dan lain sebagainya.

 Aktiva tidak lancar yang mempunyai masa penggunaan relatif panjang, tidak

akan habis dipakai dalam suatu siklus operasi perusahaan (1 tahun) dan

tidak dapat segera dijadikan kas. Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar

adalah investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban

yang ditangguhkan, dan aktiva lain-lain.

2. Kewajiban

a. Kewajiban Diestimasi

Entitas mengakui kewajiba diestimasi jika : entitas memiliki kewajiban kini

sebagai hasi dari peristiwa masa lalu, dan kemungkinan terjadi bahwa entitas

13
akan disyaratkan untuk mentransfer manfaat ekonomis pada saat penyelesaian

serta jumlah kewajiban dapat diestimasi dengan andal.

b. Kewajiban Kontinjensi

Kewajiba kontinjensi merupakan keewajiban potensial yang belum pasti atau

kewajiban kini yang tidak diakui karena tidak memenuhi salah satu atau kedua

kondisi dan entitas tidak boleh mengakui kewajiban kontinjensi sebagai

kewajiban.

3. Ekuitas

Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan

sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara

jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundagan dan akta pendirian

yang berlaku. Koperasi adalah badan hukum. Modal pokok koperasi adalah

simpanan pokok anggota, mirip saham atas nama, tak dapat dipindahtangankan

dan dapat diambil kembali bila anggota keluar dari keanggotaan koperasi.

Berikut ini akan dibahas ekuitas koprasi atau kekayaan bersih koperasi adalah

simpanan pokok, modal penyertaan, pinjaman-pinjaman, penyelisihan hasil

usaha termasuk cadangan.

 Modal Anggota

I. Simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau

simpanan wajib diakui sebagai ekuitas koperasi ddan dicatat

sebesar nilai nominalnya.

II. Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima

disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan simpanan wajib.

14
Pembayaran simpanan pokok dan simpanan pokok dan simpanan

wajib.

III. Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota

baru diatas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib

anggota pendiri diakui sebagai Modal Pernyataan partisipasi

anggota.

 Modal Penyertaan

i. Modal penyertaan diakui sebagai ekuitas dan dicatat sebesar

jumlah nominal setoran. Dalam hal modal penyertaan yang

diterima selain uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dinilai

sebesar harga pasar yang berlaku pada saat diterima.

ii. Ketentuan mengenai perjanjjian dengan pemodal yang

menyangkut pembagian keuntungan atau hasil usaha,

tanggungan kerugian, jangka waktu dan hak-hak pemodal harus

dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

 Modal Sumbangan

Modal sumbangan yaitu modal yang diterima oleh koperasi yang dapat

menutup resiko kerugian diakui sebagai ekuitas, sedangkan modal

sumbangan yang substansinya merupakan pinjaman diakui sebagai

kewajiban jangka panjang dan dijelaskan dalam catatan atas laporan

keuangan

 Cadangan

i. Cadangan dan tujuan penggunaannya dijelaskan dalam catatan

atas laporan keuangan. Pembentukan cadangan dapat ditunjukan

antara lain untuk pengembangan usaha koperasi, menutup resiko

15
kerugian, dan pembagian kepada anggota yang keluar dari

keanggotaan koperasi. Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil

usaha dicatat dalam akun cadangan. Tujuan penggunaan

cadangan tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan

keuangan.

ii. Pembayaran tambahan kepada anggota yang keluar dari

keanggotaan koperasi diatas jumlah simpanan pokok, simpanan

wajib dan simpanan lain-lain dibebankan pada cadangan.

4. Pendapatan

Pendapatan yang muncul sebagai akibat dari transaksi atau kejadian berikut :

a.) Penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan produksi atau

dibeli untuk dijual kembali).

Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non-anggota diakui

sebagai pendapatan (penjualan) dan di laporkan terpisah dari partisipasi anggota

dalam laporan perhitungan hasil uang sebesat nilai transaksi dengan non-

anggota diakui sebagai laba atau rugi kotor dengan non-anggota

b.) Pemberian jasa.

Partisipasi bruto pada dasarnya adalah penjualan barang/jasa kepada anggota.

Dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk anggota, partisipasi bruto

dihitung dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang

mencakup beban pokok dan partisipasi neto. Dalam kegiatan pemasaran hasil

produksi anggota baik kepada non-anggota maupun kepada anggota

c.) Kontrak Konstruksi.

Jika hasil kontrak kontruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas harus

mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan

16
kontrak konstruksi masing-masing sebagai pendapatan dan beban yang

disesuaikan dengan tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode

pelaporan (seringkali dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian).

Estimasi hasil yang andal membutuhkan estimasi tingkat penyelesaian, biaya

masa depan dan kolektabilitas tagihan yang andal.

d.) Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti

atau dividen.

Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh

entitas yang lain uang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen atas dasar yang

ditetapkan.

Adapun pengguna utama dari laporan keuangan koperasi adalah :

1) Para Anggota koperasi

2) Pejabat koperasi

3) Calon anggota koperasi

4) Bank

5) Kreditur

6) Kantor pajak

Adapun tujuan atau kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan

koperasi, adalah :

 Menilai pertanggungjawaban pengurus

 Menilai prestasi pengurus

 Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya

 Menilai kondisi keuangan koperasi (rentabilitas, likuiditas,

solvabilitas).

17
 Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah

sumber daya dan jasa yang akan diberikan pada koperasi

Tujuan dari laporan keuangan koperasi adalah untuk menyediakan

informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakain lainnya.

Adapun informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi

b. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh koperasi

c. Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri

d. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam saru periode yang

mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih

koperasi

e. Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang mungkin

mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi

Laporan keuangan koperasi disusun untuk mencerminkan posisi keuangan

pada tanggal tertentu. Suatu laporan keuangan menyajikan informasi seperti

laporan neraca, laporan perubahan modal, laporan laba rugi, laporan arus kas.

Dalam laporan keuangan koperasi juga menyajikan informasi yang terdiri dari

neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi

ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan.

1. Neraca

Neraca disusun untuk mencerminkan posisi keuangan koperasi pada

tanggal tertentu yang teridiri atas unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas. Neraca

merupakan laporan keuangan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit

usaha pada tanggal tertentu. Neraca memberikan informasi mengenai posisi

18
keuangan yang meliputi jumlah investasi dalam sumber daya yang dimiliki

perusahaan, kewajiban kepada pihak kreditur perusahaan dan modal pemilik

dalam sumber daya bersih perusahaan. Neraca disebut juga sebagai

keseimbangan akuntansi karena memperlihatkan keseimbangan antara aktiva,

kewajiban dan ekuitas.

2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Laporan Perhitungan Hasil Usaha (PHU) terdiri dari Sisa Partisipasi

Anggota dan Laba/Rugi Koperasi dari bisnis dengan non anggota yang

digabungkan menjadi satu laporan yang disebut sebagai Perhitungan Hasil

Usaha. Laporan Sisa Partisipasi Anggota (SPA) memuat mengenai partisipasi

bruto anggota, beban pokok pelayanan koperasi, beban usaha pelayanan

koperasi kepada anggota, beban perkoperasian dan partisipasi neto, termasuk

menyajikan biaya dan pendapatan lain-lain dan pos luar biasa sebagai akibat

hubungan transaksi pelayanan kepada anggota.

Perhitungan Hasil Usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban-

beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan

hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU

yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor

dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat

manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata di ukur dari SHU atau Laba

tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. Dalam Laporan Perhitungan

Hasil Usaha komponen-komponen yang perlu diketahui dan dicermati yaitu:

1. Partisipasi Anggota

2. Pendapatan dari Non Anggota

19
3. Sisa Hasil Usaha (SHU)

3. Laporan Arus Kas

Laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan

pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Hal yang biasa

disajikan atau digambarkan dalam laporan keuangan arus kas (Cash Flow

Statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan

investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan,

seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang

Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa,

ada 3 bagian yaitu:

1. Kas aktivitas operasi

Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan

piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya.

Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada

sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.

2. Kas aktivitas investasi

Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan

dan pembelian aktiva tetap atau aktiva permanen.

3. Kas aktivitas pendanaan

20
Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik,

peminjaman dana, dan pengambilan uang oleh pemilik.

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Dalam sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi

yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku

dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan di bagi untuk

anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan

manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.

Manfaat ekonomi yang diberikan tergantung pada jenis koperasi dan usaha yang

dilaksanakan koperasi tersebut. Laporan ini mencakup empat hal yaitu :

1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.

2. Manfaat ekonomi dari pemasaran ddan pengolahan jasa bersama.

3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.

4. Manfaat ekonomi dari pembagian sisa hasi usaha.

Sisa hasil usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan

anggaran dari anggaran rumah pada akhir tahun buku.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan ini menyajikan pengungkapan yang

memuat :

a) Perlakuan akuntansi antara lain mengenai :

i. Pengakuaan Pendapatan dan sehubungan dengan transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota

ii. Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan,

piutang dan sebagainya

21
iii. Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-

anggota.

b) Pengungkapan informasi lain adalah :

i. Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik

yang tecantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga maupun dalam praktek atau yang telah dicapai koperasi

ii. Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan

mempromosikan usaha ekonomi anggota.

iii. Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota

iv. Pengklasifikasian piutang dan hutang timbul dari transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota.

v. Pembatasan dan penggunaan dan resiko atas aktiva tetap yang

diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.

vi. Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi

vii. Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan

saham dari perusahaan swasta.

2.3 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan cara umumnya digunakan dalam

analisis laporan

keuangan. Harahap (2007:297) menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos yang lainnya yang

22
mempunyai hubungan relevan dan signifikan. Analisis rasio keuangan ini akan

memberikan gambaran kepada analis mengenai baik atau buruknya posisi

keuangan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Munawir (2010:37), analisa

rasio adalah suatu metode analisa untuk mengtahui hubungan dari pos-pos

tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari

kedua laporan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah suatu

analisis yang menggambarkan hubungan dua data keuangan atau lebih yang

satu dengan yang lainnya. Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan

perhitungan rasio-rasio keuangan yang

mencermikan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung

berdasarkan atas angka-angka yang ada didalam neraca saja, dalam laporan

laba rugi atau pada neraca dan laba rugi.

2.4 Tujuan analisis rasio keuangan

Tujuan analisa rasio keuangan menurut Jumingan (2006:108) adalah untuk

menentukan manajer finansial memahami hal-hal yang perluh dilakukan oleh

perusahan berdasarkan informasi yang bersedia dan sifatnya terbatas berasal

dari financial statement. Dengan menggunakan analisa rasio dimungkinkan untuk

dapat menentukan tingkat likuiditas, solvibilitas, keekfektifan operasi serta derajat

keuntungan suatu perusahaan (Munawir, 2010:65).

Kegunaan analisis rasio keuangan menurut Jumingan (2006:108) adalah

sebagai

berikut :

23
Analisa rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern

perusahaan melainkan juga pihak luar. Dalam hal ini adalah calon investor dan

kreditur yang akan menanamkan dana mereka dalam perusahaan pasar modal

dengan cara membeli saham perusahaan yang go public.

Sedangkan Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2010:80) menejlaskan bahwa

“Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar

pembanding yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat

dideteksi bila kita hanya melihat komponen rasio-rasio itu sendiri.

2.5 Jenis Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan menunjukkan sistematis dalam bentuk perbandingan antara

perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan

dapat diinterprestasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan harus

mengarah pada hubungan ekonomis.

Menurut J. Fred Weston dalam Kasmir (2015:106), bentuk-bentuk rasio

keuangan adalah sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)

a) Rasio Lancar ( Current Ratio)

b) Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

2. Rasio solvabilitas (Leverage Ratio)

a) Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau utang (Debt Ratio)

b) Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Earned)

c) Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)

d) Lingkup arus kas (Cash Flow Coverage)

3. Rasio aktivitas (Activity Ratio)

24
a) Perputaran Sediaan (Inventory Turnover)

b) Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang (Average Collection

Period)

c) Perputaran aktiva tetap (Fixed Asset Turnover)

d) Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover)

4. Rasio profitabilitas (Profitability Ratio)

a) Margin laba penjualan (Profit Margin on Sales)

b) Daya laba dasar (Basic Earning Power)

c) Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Asset)

d) Hasil pengembalian ekuitas (Return on Total Equity)

5. Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah

pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.

a) Pertumbuhan penjualan

b) Pertumbuhan laba bersih

c) Pertumbuhan pendapatan per saham

d) Pertumbuhan dividen per saham

6. Rasio penilaian (Valuation Ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran

kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya

investasi.

a) Rasio harga saham terhadap pendapatan

b) Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku

Menurut Hanafi (2009:74), rasio keuangan dapat dikelompokkan ke dalam lima

macam kategori yaitu:

25
1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas

penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.

3. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan

menghasilkan laba.

5. Rasio Pasar, yaitu rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relative

terhadap nilai buku perusahaan.

Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil beberapa rasio keuangan yang

berkaitan dengan rumusan masalah diantaranya adalah Rasio Likuiditas dan

Rasio Aktivitas.

2.6 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva

lancar lainnya dengan kewajiban lancar (Brigham, 2001:79). Rasio likuiditas

menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera di konversikan

ke dalam kas dengan ssedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian

tentang jumlah kas yang dapat diperoleh. Kas merupakan suatu aktiva yang

paling likuid. Aktiva lain mungkin likuid atau tidak likuid tergantung seberapa

cepat aktiva ini dapat dikonversikan ke kas.

Rasio likuiditas adalah perbandingan yang digunakan badan usaha

koperasi untuk menggambarkan posisi keuangan dalam jangka pendek yaitu

26
untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menyediakan alat-alat yang likuid

(mudah digunakan) guna menjamin pengembalian hutang-hutang jangka pendek

pada waktunya atau jangka panjang yang telah atau akan jatuh tempo. Penilaian

kuantitatif berdasarkan pedoman penilaian koperasi simpan pinjam terhadap

likuiditas KSP dan USP koperasi dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu :

a. Rasio kas

Rasio kas yaitu kemampuan koperasi membayar hutang yang harus segera

dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio kas dihitung dengan membandingkan

antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.

Kas dan bank


Rasio Kas = X 100%
Kewajiban lancar

b. Rasio volume pinjaman

Rasio Volume pinjaman adalah rasio yang mengukur besarnya pinjaman yang

diberikan kepada anggota terhadap besarnya pemasukan atau dana yang

diterima

Volume Penjualan
Raio Volume Penjualan= X 100%
Dana yang diterima

2.7 Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang menggambarkan sampai

seberapa besar Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam Koperasi

27
mampu memberikan pelayanan yang efisisen kepada anggotanya dari

penggunaan asset yang dimilikinya. Penilaian efisiensi Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit simpan pinjam koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu :

a. Rasio biaya operasional pelayanan

Rasio biaya operasional adalah mengukur besarnya biaya operasional

pelayanan dengan partisipasi bruto baik anggota maupun non anggota koperasi.

Biaya Operasional Pelayanan


Raio Biaya Operasional = X 100%
Partisipasi Bruto

b. Rasio Aktiva tetap

Rasio Aktiva tetap adalah rasio yang membandingkan antara aktiva tetap dengan

total asset yang dimiliki oleh koperasi.

Aktiva Tetap
Raio Aktiva Tetap = X 100%
Total Asset

c. Rasio efisiensi pelayanan

Rasio yang mengukur seberapa efisien pelayanan dengan

membandingkan biaya gaji karyawan koperasi dengan besarnya volume

pinjaman.

Biaya gaji dan honorarium Karyawan


Rasio efiensi Pelayanan = X 100%
Volume Penjualan

28
2.8 Laba Usaha

Menurut Harahap (2009), laba merupakan kelebihan penghasilan di atas

biaya selama satu periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang diamati

oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan

biaya.

Menurut Warren et.al (2005:25), laba bersih atau keuntungan bersih

yakni: (net income atau net profit) merupakan kelebihan pendapatan terhadap

beban-beban yang terjadi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa laba

adalah perkiraan antara pendapatan dan beban-beban yang terjadi pada suatu

periode tertentu dalam suatu perusahaan. Laba merupakan empat elemen utama

yaitu pendapatan (revenue), beban

(expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss).

Pada dasarnya ada tiga konsep laba yang dibicarakan dan digunakan

dalam ekonomi, konsep laba tersebut adalah :

1. Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat

memenuhi kepuasan dan keinginan individu

2. Real income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber

ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup

(cost of living).

29

Anda mungkin juga menyukai