Anda di halaman 1dari 5

S - KU R I K U L

I IP UM
XI

AS

20
KEL

si
04

13
Se
ekonomi

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A. AKUN
Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena
pencatatan transaksi hingga berbentuk laporan keuangan berangkat dari konsep ini.
Memahami konsep persamaan akuntansi memungkinkan pemakai informasi akuntansi
melihat posisi keuangan perusahaan. Sebelum memahami lebih jauh mengenai konsep
dasar persamaan akuntansi, perlu dipahami terlebih dahulu konsep dasar akun.

Akun adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai
(penambahan atau pengurangan) dan saldo dari suatu pos/perkiraan yang dilaporkan
dalam laporan keuangan. Berdasarkan sifatnya, akun dibedakan menjadi dua, yakni akun
riil dan akun nominal.

a. Akun Riil
Akun riil merupakan akun-akun yang dilaporkan dalam neraca yang terdiri dari:
1. Harta
Harta merupakan semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang
bermanfaat atau bernilai ekonomis pada saat sekarang dan masa yang akan datang
yang dinilai dengan satuan moneter tertentu, misalnya Rupiah. Akun harta terdiri
atas:

1
• Harta Lancar
Harta lancar merupakan harta yang mudah dijual dan perputarannya terjadi
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Harta lancar dimaksudkan dengan
tujuan membiayai kegiatan operasi perusahaan dan tujuan berjaga-jaga.
Komponen harta lancar meliputi kas, wesel tagih, piutang usaha, persediaan
barang dagang, perlengkapan, pendapatan masih harus diterima, dan lain
sebagainya.
• Harta Tetap
Harta tetap adalah harta berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
serta memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Contohnya adalah peralatan,
mesin, gedung, kendaraan, dan tanah.
• Harta Tetap Tak Berwujud
Harta tetap tak berwujud merupakan harta yang tidak dapat diraba dan dilihat
namun mengandung nilai ekonomis. Contohnya adalah hak cipta, hak paten,
franchise, dan goodwill.

2. Utang/Kewajiban
Utang merupakan munculnya kewajiban untuk melunasi atau membayar sejumlah
nilai ekonomis tertentu di masa yang akan datang. Utang muncul disebabkan adanya
keinginan untuk memperoleh nilai ekonomis saat ini namun tidak dapat dipenuhi
dari dalam internal perusahaan. Penyajian utang dalam neraca dicatat berdasarkan
kelancaran/jatuh tempo. Pengelompokkan utang ialah sebagai berikut:
• Utang Lancar/Utang Jangka Pendek
Utang lancar/utang jangka pendek merupakan utang yang pelunasannya
memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam harta
lancar atau dengan menimbulkan akun utang yang baru. Utang lancar memiliki
jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun. Kelompok utang lancar
diantaranya adalah utang dagang, utang wesel, utang pajak, beban yang masih
harus dibayar, serta pendapatan diterima dimuka.
• Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang merupakan utang yang pelunasannya tidak
menggunakan sumber-sumber aktiva lancar dan jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Contohnya adalah utang bank, utang hipotek, dan utang obligasi.

3. Modal
Modal merupakan kekayaan pemilik dalam suatu perusahaan. Pada perusahaan
perseorangan dicatat sebagai nama pemilik, pada perseroan terbatas (PT) dapat

2
berupa saham atau obligasi, dan prive sifatnya pengambilan pribadi yang akan
mengurangi modal pemilik.

b. Akun Nominal
Akun nominal merupakan akun-akun yang dilaporkan dalam laba/rugi, yakni:
1. Pendapatan, merupakan hasil yang diperoleh suatu perusahaan akibat aktivitas
operasi perusahaan yang bersangkutan. Pendapatan dibagi ke dalam dua kelompok,
yakni pendapatan usaha dan pendapatan luar usaha.
2. Beban, merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan perusahaan dalam
rangka memperoleh pendapatan. Beban dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni
beban usaha dan beban luar usaha.

Di dalam sistem pembukuan berpasangan (double entry) setiap transaksi keuangan yang
terjadi selalu dicatat dengan cara sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya terhadap
aktiva, utang, modal, pendapatan, dan beban. Dengan demikian, setiap transaksi akan
berpengaruh terhadap paling tidak dua akun, yaitu satu akun sisi debit dan satu akun sisi
kredit. Aturan pendebitan dan pengkreditan serta saldo normal dari berbagai jenis akun
dapat dilihat pada ikhtisar berikut ini:

Jenis Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal


Harta Debit Kredit Debit
Utang Kredit Debit Kredit
Modal Kredit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit

B. KONSEP PERSAMAAN AKUNTANSI


Setelah memahami konsep dasar akun dan saldo normal, maka kita beranjak untuk
mengenal konsep dasar persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi merupakan posisi
yang menggambarkan kedudukan akun dalam suatu aktivitas operasi perusahaan. Bentuk
persamaan akuntansi dinyatakan dalam bentuk berikut ini:

a. Harta = Modal
Harta perusahaan merupakan hak dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan. Persamaan
di atas digunakan jika seluruh harta merupakan hak pemilik perusahaan.

3
b. Harta = Utang + Modal
Persamaan tersebut digunakan jika selain menggunakan modal pemilik juga menggunakan
pinjaman untuk membiayai operasi perusahaan. Konsep kesatuan usaha menghendaki
adanya pemisahan antara modal pemilik dari kekayaan atau harta perusahaan, akibatnya
sisi kanan persamaan memisahkan utang dan modal pemilik.

c. Harta = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)


Harta perusahaan selain menunjukkan posisi keuangan dari modal pemilik dan utang
juga menunjukkan hasil perusahaan selama periode tertentu yang digambarkan dalam
persamaan: Pendapatan - Beban.

C. PENGARUH TRANSAKSI TERHADAP PERSAMAAN AKUNTANSI


Setiap transaksi yang dilakukan akan memengaruhi baik sisi kiri maupun sisi kanan
persamaan dalam jumlah yang sama. Namun, transaksi tidak harus selalu memengaruhi
pos-pos pada kedua sisi. Bisa saja suatu transaksi hanya memengaruhi pos pada sisi kiri
saja atau sisi kanan saja. Berikut adalah gambaran singkat mengenai teknis pengaruh
transaksi terhadap pengaruh persamaan akuntansi:
1. Transaksi yang memengaruhi komposisi harta. Contoh: Pembelian peralatan (harta)
secara tunai seharga Rp.500.000,00.
Pengaruh transaksi:
Harta bertambah (+) berupa peralatan Rp.500.000,00
Harta berkurang (-) berupa kas Rp.500.000,00
2. Transaksi yang memengaruhi komposisi harta dan utang. Contoh: Dibeli perlengkapan
kantor secara kredit seharga Rp.100.000,00.
Pengaruh transaksi:
Harta bertambah (+) berupa perlengkapan Rp.100.000,00
Utang bertambah (-) berupa utang Rp.100.000,00
3. Transaksi yang memengaruhi komposisi harta dan modal. Contoh: Diterima tunai
hasil pekerjaan sebesar Rp.250.000,00.
Pengaruh transaksi:
Harta bertambah (+) berupa kas Rp.250.000,00
Modal bertambah (+) berupa pendapatan Rp.250.000,00
4. Transaksi yang memengaruhi komposisi utang dan modal. Contoh: Masih ada gaji
karyawan yang belum dibayar sebesar Rp.1.000.000,00.

4
Pengaruh transaksi:
Utang bertambah (+) berupa utang gaji Rp.1.000.000,00
Modal berkurang (-) berupa beban gaji Rp.1.000.000,00

D. PENCATATAN TRANSAKSI PADA PERSAMAAN AKUNTANSI


Pencatatan setiap transaksi keuangan yang terjadi akan memengaruhi setidaknya dua
jenis akun. Berikut adalah gambaran sederhana mengenai pencatatan transaksi pada
persamaan akuntansi. Contoh:
1. Pada tanggal 1 Januari 2014, Tn Candra menyetorkan uang pribadinya sebesar
Rp.10.000.000,00 sebagai modal awal untuk mendirikan usaha bengkel.
2. Pada tanggal 2 Januari 2014, dibayar sewa toko untuk enam (6) bulan sebesar
Rp.3.000.000,00.
3. Pada tanggal 3 Januari 2014, dibeli secara kredit peralatan bengkel dari Toko Abadi
senilai Rp.2.000.000,00.

Pencatatan:
Aktiva Pasiva
Tanggal Keterangan
Kas Sewa Toko Peralatan Utang Modal
01/01/2014 10.000.000 10.000.000 Investasi
02/01/2014 (3.000.000) 3.000.000 Sewa Toko
7.000.000 3.000.000 10.000.000
Peralatan
03/01/2014 2.000.000 2.000.000
kredit
7.000.000 3.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
12.000.000 12.000.000

Anda mungkin juga menyukai