PENDAHULAN
1
prevalensi dismenorea diperkirakan 45-90%. Puncak insiden dismenorea
primer terjadi pada akhir masa remaja dan di awal usia 20-an (Anurogo &
Wulandari, 2011). Penelitian di Swedia, 80% remaja usia 19-21 tahun
mengalami dismenorea, 15% membatasi aktifitas harian mereka ketika haid
dan membutuhkan obat-obatan untuk mengurangi dismenorea, 8-10% tidak
mengikuti atau masuk sekolah (Desfietni, 2012). Di Indonesia diperkirakan
55% perempuan usia produktif tersiksa nyeri selama haid (Lie, 2004).
2
1.3 Tujuan
Menganalisis Pengaruh Pemberian Ekstra Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Dismenore Pada Remaja Putri.
3
BAB II
TINJAUAN JURNAL
4
dismenore setelah responden minum kunyit asam. Hasil uji statitiska
diperoleh nilai p= 0,000 (P<0,05) menunjukan ada pengaruh minum kunyit
asam dengan penurunan tingkat nyeri dismenore pada siswi MTsN Jatinom
Klaten.
5
Keterangan :
X = artimetik mean
= jumlah
xi = nilai masing-masing dalam seperangkat data.
n = banyaknya individu daiam seperangkat data.
6
2.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pemberian Kunyit
Asam Terhadap Intensitas Nyeri Saat Haid Pada Remaja Tingkat SMA di
Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri.
7
Perbedaan Intensitas nyeri Saat Haid Pada Remaja Sebelum dan Sesudah
pemberian kunyit asam dari hasil didapat dhasil mean sebelum pemberian
kunyit asam yaitu 2,43 sedangkan setelah pemberian kunyit asam yaitu 1,63,
yang berarti ada penurunan skala nyeri saat haid sebelum dan sesudah
pemberian sebanyak 0,83. Yang berarti skala nyeri haid pada remaja
]mengalami penurunan setelah dilakukannnya pemberian kunyit asam. Yang
berarti pemberian kunyit asam terhadap intensitas nyeri saat haid bermakna
p < a (0,05) maka didapatkan nilai p = 0,000 < a (0,05) yang berarti Ha
diterima dan Ho ditolak.
8
intensitas nyeri dengan menggunakan Skala Analog Visual (SAV) Gill
selanjutnya akan dilihat derajat nyeri dengan dengan skala 0-10.
9
sesudah diberi perlakuan. Desain ini dapat ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
O1 X O2
O1= Nilai pretest (sebelum diberi ekstrak kunyit asam)
O2= Nilai posttest (setelah diberi ekstrak kunyit asam)
Populasi penelitian ini adalah 26 remaja putri yang mengalami dismenore di
Desa Tambang Kecamatan, Pudak, Ponorogo. Sampel dalam penelitian ialah
seluruh remaja putri yang mengalami dismenore sebanyak 26 responden.
Teknik sampling yang dipergunakan dalam penentuan sampel menggunakan
total sampling dimana tehnik sampling ini digunakan apabila seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi lalu
dianalisis menggunakan Wilcoxon Matched Pairs test.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 ANALISA
Hasil analisis dari 5 jurnal tentang pengaruh pemberian ekstra kunyit asam
terhadap penurunan dismenore pada remaja putri.di dapatkan bahwa kunyit
asam dapat menurunkan nyeri terhadap desminore. terdapat pengaruh sebelum
di beri ekstrak kunyit asam dan setelah di beri kunyit asam ada perubahan
rata-rata sebanyak 20% dengan skala nyeri 1 dan 2 setelah di beri ekstrak
kunyit asam. disimpulkan bahwa dampak kombinasi kunyit dan asam jawa
mampu mengurangi bahkan beberapa pendapat dari jurnal tersebut
mengatakan bisa menghilangkan keluhan dismenore.
Dismenorea primer adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan
produksi zat prostaglandin yang seringkali dimulai segera setelah mengalami
menstruasi pertama (menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi namun
pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi.
Nyeri pada saat menstruasi atau pada saat desmonire terjadi karena adanya
hormon progesterone turun karena korpus luteum berinvolusi. Hal ini
menyebabkan luruhnya endometrium dan vasospasme pembuluh darah.
Vasospasme akan mengaktifkan metabolisme asam arakidonat sehingga
prostaglandin (terutama PGF2α) dan leukotrien naik. Prostaglandin dan
leukotrien merupakan mediator inflamasi, menyebabkan kontraksi uterin dan
meningkatkan sensitivitas serabut nyeri. Serviks akan menyempit dan
11
vasopressin dilepaskan. Terjadilah vasokonstriksi dan hipertonus yang
berujung pada suatu keadaan yang sering kita kenal sebagai dismenore.
Kunyit asam yaitu jamu nyeri haid yang sering digunakan dan mengandung
simplisia yang berkhasiat sebagai antinyeri, anti radang, antispasmodic (anti
kejang otot). Ekstrak etanol kunyit memeiliki fungsi sebagai analgetika yang
dapat mengurangi keluhan disminore primer sedangkan kandungan
anthocyanin pada asam jawa bekerja dalam menghambat proses
cyclooxygenase (COX) , serta kandungan tanins, saponins, sesquiterpenes,
alkaloid dan phlobotamins yang mempengaruhi saraf otonom untuk
mengurangi kontraksi uterus. Pemakaian kunyit asam sebagai pengurang rasa
nyeri pada disminore primer memilki efek samping minimal dan tidak bahaya
jika dikonsumsi sebagai suatu kebiasaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
secara observasional yang dilakukan oleh Anindita (2010).
Pada salah satu jurnal tersebut dosis dalam membuat ekstrak kunyit asam
yaitu dengan (30 gr ekstrak curcuma, 10 gr ekstrak tamarindus indica
dilarutkan dengan 150 cc air masak) diberikan setiap hari selama 6 hari yang
dilakukan 3 hari sebelum menstruasi sampai 3 hari sesudah menstruasi.
12
3.2 SIMPULAN
1. Dampak
Dampak pada pasien untuk intervensi kasus tersebut dapat digunakan di
Indonesia, karena terdapat pengaruh pemberian minuman kunyit asam
terhadap penurunan intensitas nyeri pada desminore. Kunyit asam
menambah alternative penggunaan pengobatan non farmakologi. Di
Indonesia sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian kunyit asam
untuk mengurangi nyeri pada desminore dan hasilnya kunyit asam sangat
efektif dalam menurunkan nyeri pada desminore primer.
2. Hambatan
Tidak ada hambatan yang dialami terhadap intervensi yang diberikan
karena intervensi tersebut tidak membahayakan bagi reponden. selama
intervensi dilakukan dari kelima jurnal tersebut tidak ada efek samping
yang dirasakan dari pemakaian ekstra kunyit asam tersebut. Dan kunyit
asam lebih murah dan mudah didapatkan serta banyak cara sediaan kunyit
yang digunakan.
13
3.4 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
1. Persamaan :
hasil dari 5 jurnal yang di analisis adanya persamaan yaitu Pengaruh
Pemberian Ekstra Kunyit Asam Terhadap Penurunan Dismenore Pada
Remaja Putri sebelum dan setelah minum kunyit asam hasilnya
menunjukan bahwa dengan meminum kunyit asam dapat menurunkan
derajat nyeri pada saat desminore dan hasilnya mengalami perubahan yang
signifikan.
2. Perbedaan :
Hasil analisis bahwa dari 5 jurnal metode dan sampel yang digunakan
adalah quasy eksperiment sebanyak 1 jurnal dengan jumlah 44 sampel.
sedangkan metode dan sampel one group pre and post test design
sebanyak 4 jurnal dengan jumlah 40,52,21 dan 26 sampel.
14
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, H. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
15
LAMPIRAN
JUDUL JURNAL
1) http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/99
2) http://ejournal.akperpamenang.ac.id/index.php/akp/article/view/47
diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.05 wib
Judul : Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore.
Penulis : Aris Dwi Cahyono
Tahun : 2012
16
3) http://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/91
diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.10 wib
Judul : Pengaruh Pemberian Kunyit Asam terhadap Intensitas Nyeri saat
haid pada Remaja Tingkat SMA di Pondok Pesantren Darul Hijrah
Puteri.
Penulis : Nina Rahmadiliyani
Tahun : 2016
4) http://e-jurnal-akbidjember.ac.id/index.php/jkakj/article/viewFile/7/6
5) http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs
17