Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa.
Remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal
pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak mengalami
perubahan fisik, hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan proses
reproduksi. Pada masa pubertas, kadar hormon Luteinizing Hormone (LH) dan
Follicle Stimulating Hormone (FSH) akan meningkat, sehingga merangsang
pembentukan hormone seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon
tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina
serta dimulainya siklus menstruasi (Mansur, 2009).

Haid/menstruasi merupakan proses pengeluaran gumpalan darah dari lapisan


luar rahim dan bersifat kompleks meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi
dan psikososial. Haid terjadi setiap bulan, siklus haid bisa menyebabkan
timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen yang disebut dismenorea
dan sering terjadi pada remaja putri.

Dismenorea dibagi dua yaitu, dismenorea primer dan dismenorea sekunder.


Dismenorea primer tidak terdapatnya hubungan dengan kelainan ginekologi,
sedangkan dismenorea sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologi
(Purwaningsih & Fatmawati, 2010). Nyeri menstruasi yang paling sering
terjadi adalah nyeri menstruasi primer, dimana nyeri tersebut timbul sejak haid
pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu. Nyeri menstruasi
ini normal, namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh faktor psikis dan
fisik, seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang
menahun, kurang darah dan kondisi tubuh yang menurun (Lie, 2004). Angka
kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50%
perempuan di setiap negara mengalaminya (Lie, 2004). Di Amerika Serikat,

1
prevalensi dismenorea diperkirakan 45-90%. Puncak insiden dismenorea
primer terjadi pada akhir masa remaja dan di awal usia 20-an (Anurogo &
Wulandari, 2011). Penelitian di Swedia, 80% remaja usia 19-21 tahun
mengalami dismenorea, 15% membatasi aktifitas harian mereka ketika haid
dan membutuhkan obat-obatan untuk mengurangi dismenorea, 8-10% tidak
mengikuti atau masuk sekolah (Desfietni, 2012). Di Indonesia diperkirakan
55% perempuan usia produktif tersiksa nyeri selama haid (Lie, 2004).

Hal-hal yang dilakukan untuk mengurangi keluhan pada dismenorea primer,


yaitu biasanya minum produk herbal/jamu salah satunya kunyit. Minuman
kunyit adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit. Secara
alamiah memang kunyit dipercaya memiliki kandungan bahan aktif yang
dapat berfungsi sebagai analgetika, antipiretika, dan antiinflamasi. Senyawa
aktif atau bahan kimia yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin (Putri,
2006). Curcumine akan bekerja dalam menghambat reaksi cyclooxygenase
(COX-2) sehingga menghambat atau mengurangi terjadinya inflamasi
sehingga akan mengurangi atau bahkan menghambat kontraksi uterus. Dan
curcumenol sebagai analgetik akan menghambat pelepasan prostaglandin yang
berlebihan melalui jaringan epitel uterus dan akan menghambat kontraksi
uterus sehingga akan mengurangi terjadinya dismenore (Wieser, et al,2007).

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


tentang “Pengaruh Pemberian Ekstra Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Dismenore Pada Remaja Putri”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Pengaruh Pemberian Ekstra Kunyit Asam Terhadap Penurunan


Dismenore Pada Remaja Putri ?

2
1.3 Tujuan
Menganalisis Pengaruh Pemberian Ekstra Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Dismenore Pada Remaja Putri.

3
BAB II
TINJAUAN JURNAL

2.1 Argumen Riset 1


Judul : Pengaruh Minum Kunyit Asam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
Dismenore Pada Siswi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Klaten.

2.1.1 Tujan Penelitian


Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh minum kunyit asam terhadap
penurunan tingkat nyeri dismenore pada siswi madrasah Tsanawwiyah negri
jatinom klaten.

2.1.2 Metode Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneltian
eksperimental dengan rancangan quasi eksperimen (pre and post test design)
dan pendekatan waktu cross sectional.
01 X1 02
Keterangan :
01 : pengukuran tingkat nyeri dismenorea sebelum minum kunyit asam
X1 : minum kunyit asam saat mengalami nyeri dismenore
02 : pengukuran tingkat nyeri dismenore setelah minum kunyit asam

2.1.3 Hasil Penelitian


Uji yang digunakan dengan uji Wilcoxon Signed Rank-Test dengan taraf
signifikansi ἁ = 0.05. Jumlah sampel penelitian 44 responden yang
mengalami dismenorea saat mentruasi. Tingkat nyeri dismenore siswi
sebelum minum kunyit asam dari 44 reponden yaitu 33 (75%) dengan
tingkat nyeri ringan dan 11 (25%) dengan tingkat nyeri sedang. Setelah
minum kunyit asam ada responden yang tidak nyeri lagi sejumlah 17
(38,6%). Nyeri ringan sejumlah 21 (47,7%) dan nyeri sedang sejumlah 6
(13,6%). Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan tingkat nyeri

4
dismenore setelah responden minum kunyit asam. Hasil uji statitiska
diperoleh nilai p= 0,000 (P<0,05) menunjukan ada pengaruh minum kunyit
asam dengan penurunan tingkat nyeri dismenore pada siswi MTsN Jatinom
Klaten.

2.2 Argumen Riset 2


Judul : Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore.

2.2.1 Tujan Penelitian


Menganalisis manfaat kunyit asam terhadap dismenore di SMP Negeri 2
Grogol Kediri.

2.2.2 Metode Penelitian


Desain penelitiannya yaitu desain pra eksperimental dengan rancangan one
group pretest posttest design, Terapi diberikan saat responden mengalami
dismenore sebanyak 1 gelas kunyit asam (+200cc) dan setelah 1 jam dinilai
tingkat nyerinya. Pengukuran nyeri dilakukan sebelum responden diberi
perlakuan dan 1 jam setelah perlakuan,. sebanyak 40 siswi. penelitian ini
untuk mengetahui variabel dismenore digunakan alat ukur skala visual
analog atau menggunakan penggaris dan lembar observasi. Setelah data
terkumpul maka dilakukan : 1.Peninjauan kelengkapan data (editing), 2.
Pengelompokan jenis data yaitu data yang dipilih antara kelompok dengan
perlakuan dan kelompok control serta juga dipilih antara data pre perlakuan
dan post perlakuan, 3. Dilakukan penyajian data secara deskriptif. Mean
adalah nilai rata-rata dari nilai seperangkat data. Cara perhitungannya ialah
dengan membagi hasil penjumlahan nilai-nilai individual dalam
sepe¬rangkat data tertentu dengan banyaknya individu dalam perangkat data
tersebut. Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut :
M = x = xi
n

5
Keterangan :
X = artimetik mean
= jumlah
xi = nilai masing-masing dalam seperangkat data.
n = banyaknya individu daiam seperangkat data.

2.2.3 Hasil Penelitian


Tingkat nyeri haid sebelum di berikan terapi kunyit asam berdasarkan
penelitian hasil pretest dari 10 responden menunjukkan bahwa 60% atau 6
responden mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4, 40% atau 4
responden mengalami nyeri sedang dengan skala 5 – 7, dan tidak ada
responden yang tidak mengalami nyeri (skala 0) ataupun yang mengalami
nyeri berat (skala 8 – 10).
Tingkat nyeri haid sesudah di berikan terapi kunyit asam berdasarkan hasil
penelitian hasil post test dari 10 responden menunjukkan bahwa 80% atau 8
responden mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4, 20% atau 2
responden tidak mengalami nyeri dengan skala 0 dan tidak ada responden
yang mengalami nyeri sedang (skala 5 – 7) maupun nyeri berat (skala 8 –
10).
Menganalisis pengaruh pemberian kunyit asam terhadap dismenore
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui skala nyeri pada responden
yang berusia 12-14 tahun sebelum di berikan terapi kunyit asam memiliki
skala nyeri ringan dan sedang, setelah di berikan terapi kunyit asam 2
responden tidak mengalami nyeri dan 8 responden mengalami nyeri ringan.

2.3 Argumen Riset 3


Judul : Pengaruh Pemberian Kunyit Asam terhadap Intensitas Nyeri saat haid
pada RemajaTingkat SMA di Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri.

6
2.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pemberian Kunyit
Asam Terhadap Intensitas Nyeri Saat Haid Pada Remaja Tingkat SMA di
Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri.

2.3.2 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental Designs dengan metode
pendekatan One Group Pretest Posttest. Dengan menggunakan satu
kelompok responden di mana kelompok tersebut diberikan perlakuan dengan
pemberian kunyit asam 200 cc (1 gelas) sehari diminum 3 hari sebelum haid.
teknik total Sampling sehingga didapat jumlah sampel 52 orang.
Teknik pengumpulan data meliputi data primer yaitu data yang didapatkan
langsung oleh peneliti pada subjek penelitian yaitu remaja yang mengalami
nyeri haid dengan menggunakan lembar ceklist (comparative pain scale).
Sedangkan data sekunder dari Buku Register Klinik dan OSIS tempat
penelitian di Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri. Teknik analisa data
menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon sign rank
test.

2.3.3 Hasil Penelitian


Intensitas nyeri Saat Haid Sebelum Pemberian Kunyit Asam Dari hasil
penelitian didapat remaja yang mengalami nyeri haid sebelum pemberian
kunyit asam sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 32 responden
(61,5%).
Intensitas nyeri Saat Haid sesudah Pemberian Kunyit Asam Dari hasil
penelitian didapat remaja yang mengalami nyeri haid sesudah pemberian
kunyit asam sebagian besar tidak mengalami nyeri sebanyak 25 responden
(48,1%). Hal ini menunjukkan bahwa setelah pemberian kunyit asam terjadi
penurunan nyeri haid dan peredaran darah menjadi lancar sehingga kontraksi
rahim tidak berlebih.

7
Perbedaan Intensitas nyeri Saat Haid Pada Remaja Sebelum dan Sesudah
pemberian kunyit asam dari hasil didapat dhasil mean sebelum pemberian
kunyit asam yaitu 2,43 sedangkan setelah pemberian kunyit asam yaitu 1,63,
yang berarti ada penurunan skala nyeri saat haid sebelum dan sesudah
pemberian sebanyak 0,83. Yang berarti skala nyeri haid pada remaja
]mengalami penurunan setelah dilakukannnya pemberian kunyit asam. Yang
berarti pemberian kunyit asam terhadap intensitas nyeri saat haid bermakna
p < a (0,05) maka didapatkan nilai p = 0,000 < a (0,05) yang berarti Ha
diterima dan Ho ditolak.

2.4 Argumen Riset 4


Judul : Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap Intensitas
Disminore Primer Pada Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Prodi
Kebidanan Jember.

2.4.1 Tujan Penelitian


Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman
kunyit asam terhadap intensitas disminore primer mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Jember.

2.4.2 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimen dengan
pendekatan one group pretest posttest.. Populasi adalah mahasiswa yang
mengalami disminore primer sebanyak 21 mahasiswa. Jumlah sampel adalah
20 responden.
Pada penelitian ini responden diberikan 1 sachet minum kunyit asam merk
“X” yang berisi (30 gr ekstrak curcuma, 10 gr ekstrak tamarindus indica
dilarutkan dengan 150 cc air masak) diberikan setiap hari selama 6 hari yang
dilakukan 3 hari sebelum menstruasi sampai 3 hari sesudah menstruasi.
Pengumpulan data dilakukan pada responden pada saat selesai menstruasi
dengan memberikan kuisioner yang berisikan pertanyaan untuk menilai

8
intensitas nyeri dengan menggunakan Skala Analog Visual (SAV) Gill
selanjutnya akan dilihat derajat nyeri dengan dengan skala 0-10.

2.4.3 Hasil Penelitian


Intensitas disminore primer sebelum diberi kunyit asam berkisar antara skala
3 hingga skala 8 dengan skala tertinggi pada skala 5 sedangkan setelah
diberi minuman kunyit asam intensitas disminore primer berkisar antara
skala 0 hingga skala 4 dengan skala tertinggi pada 1 dan 2. Hal tersebut
menunjukan adanya penurunan intensitas disminore primer sebelum diberi
minuman kunyit asam dan setelah diberi minuma kunyit asam.
Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh pemberian minuman kunyit asam
terhadap intensitas disminore primer pada mahasiswi Poltekkes Kemenkes
Malang Prodi Kebidanan Jember (t hitung > t tabel adalah 7,86 > 2,423).
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para wanita untuk
mengurangi nyeri menstruasi yang mereka rasakan dengan mengkonsumsi
minuman kunyit asam.

2.5 Argumen Riset 5


Judul : Efektifitas Pemberian Ekstrak Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Tambang Kecamatan Pudak
Kabupaten Ponorogo.

2.5.1 Tujan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak kunyit asam
terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di Desa Tambang
Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo.

2.5.2 Metode Penelitian


Desain penelitian dalam penelitian ini mengunakan desain Pre-
Eksperimental dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design yaitu
suatu rancangan penelitian dengan cara membandingkan sebelum dan

9
sesudah diberi perlakuan. Desain ini dapat ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
O1 X O2
O1= Nilai pretest (sebelum diberi ekstrak kunyit asam)
O2= Nilai posttest (setelah diberi ekstrak kunyit asam)
Populasi penelitian ini adalah 26 remaja putri yang mengalami dismenore di
Desa Tambang Kecamatan, Pudak, Ponorogo. Sampel dalam penelitian ialah
seluruh remaja putri yang mengalami dismenore sebanyak 26 responden.
Teknik sampling yang dipergunakan dalam penentuan sampel menggunakan
total sampling dimana tehnik sampling ini digunakan apabila seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi lalu
dianalisis menggunakan Wilcoxon Matched Pairs test.

2.5.3 Hasil penelitian


Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberi ekstrak kunyit asam sebagian
besar responden mengalami nyeri sedang yaitu 14 responden (53,8%).
Sedangkan setelah diberi ekstrak kunyit asam sebagian besar responden
tidak mengalami nyeri sebanyak 19 responden (73,1%). Berdasarkan hasil
uji statistik Wilcoxon Matched Pairs didapatkan hasil ρ-value
0.000<α(0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima Ekstrak Kunyit Asam
Efektif Menurunkan Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Tambang
Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Disarankan kepada remaja putri
untuk mengkonsumsi ekstrak kunyit asam untuk menurunkan dan mencegah
nyeri haid.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISA
Hasil analisis dari 5 jurnal tentang pengaruh pemberian ekstra kunyit asam
terhadap penurunan dismenore pada remaja putri.di dapatkan bahwa kunyit
asam dapat menurunkan nyeri terhadap desminore. terdapat pengaruh sebelum
di beri ekstrak kunyit asam dan setelah di beri kunyit asam ada perubahan
rata-rata sebanyak 20% dengan skala nyeri 1 dan 2 setelah di beri ekstrak
kunyit asam. disimpulkan bahwa dampak kombinasi kunyit dan asam jawa
mampu mengurangi bahkan beberapa pendapat dari jurnal tersebut
mengatakan bisa menghilangkan keluhan dismenore.

Dismenorea dibagi dua yaitu, dismenorea primer dan dismenorea sekunder.


Dismenorea primer tidak terdapatnya hubungan dengan kelainan ginekologi,
sedangkan dismenorea sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologi
(Purwaningsih & Fatmawati, 2010).

Dismenorea primer adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan
produksi zat prostaglandin yang seringkali dimulai segera setelah mengalami
menstruasi pertama (menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi namun
pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi.

Nyeri pada saat menstruasi atau pada saat desmonire terjadi karena adanya
hormon progesterone turun karena korpus luteum berinvolusi. Hal ini
menyebabkan luruhnya endometrium dan vasospasme pembuluh darah.
Vasospasme akan mengaktifkan metabolisme asam arakidonat sehingga
prostaglandin (terutama PGF2α) dan leukotrien naik. Prostaglandin dan
leukotrien merupakan mediator inflamasi, menyebabkan kontraksi uterin dan
meningkatkan sensitivitas serabut nyeri. Serviks akan menyempit dan

11
vasopressin dilepaskan. Terjadilah vasokonstriksi dan hipertonus yang
berujung pada suatu keadaan yang sering kita kenal sebagai dismenore.

Kunyit asam yaitu jamu nyeri haid yang sering digunakan dan mengandung
simplisia yang berkhasiat sebagai antinyeri, anti radang, antispasmodic (anti
kejang otot). Ekstrak etanol kunyit memeiliki fungsi sebagai analgetika yang
dapat mengurangi keluhan disminore primer sedangkan kandungan
anthocyanin pada asam jawa bekerja dalam menghambat proses
cyclooxygenase (COX) , serta kandungan tanins, saponins, sesquiterpenes,
alkaloid dan phlobotamins yang mempengaruhi saraf otonom untuk
mengurangi kontraksi uterus. Pemakaian kunyit asam sebagai pengurang rasa
nyeri pada disminore primer memilki efek samping minimal dan tidak bahaya
jika dikonsumsi sebagai suatu kebiasaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
secara observasional yang dilakukan oleh Anindita (2010).

Menurut beberapa penelitian yang telah dipublikasikan, kandungan curcumin


dan anthocyanin dalam minuman kunyit asam ternyata mampu menghambat
enzim COX (berfungsi mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin)
yang tentu saja akan mengurangi terbentuknya prostaglandin, sehingga
inflamasi berkurang. Influks ion kalsium ke dalam kanal kalsium pada sel-sel
epitel uterus dihambat oleh curcumin sehingga kontraksi uterus juga
berkurang. Selain itu, kandungan tannin, saponin, sesquiterpen, phlobotamin
dalam buah asam mempengaruhi sistem syaraf otonom sehingga
menenangkan pikiran dan mengurangi tekanan psikis. (Lestari Puji, 2014).

Pada salah satu jurnal tersebut dosis dalam membuat ekstrak kunyit asam
yaitu dengan (30 gr ekstrak curcuma, 10 gr ekstrak tamarindus indica
dilarutkan dengan 150 cc air masak) diberikan setiap hari selama 6 hari yang
dilakukan 3 hari sebelum menstruasi sampai 3 hari sesudah menstruasi.

12
3.2 SIMPULAN

1. Dismenore primer yaitu terjadi karena adanya produksi zat prostaglandin


yang seringkali dimulai segera setelah mengalami menstruasi pertama.
2. Berdasarkan hasil analisis dari 5 jurnal tersebut disimpulkan bahwa ekstra
kunyit asam efektif untuk menurunkan nyeri dismenore pada remaja putri
di Indonesia.
3. Kunyit asam sebagai salah satu pengobatan secara non farmakologi dalam
menurunkan tingkat nyeri menstruasi (desminore) sehingga dapat
mengurangi pemakaian obat analgetik.

3.3 DAMPAK DAN HAMBATAN JIKA DI TERAPKAN DI INDONESIA

1. Dampak
Dampak pada pasien untuk intervensi kasus tersebut dapat digunakan di
Indonesia, karena terdapat pengaruh pemberian minuman kunyit asam
terhadap penurunan intensitas nyeri pada desminore. Kunyit asam
menambah alternative penggunaan pengobatan non farmakologi. Di
Indonesia sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian kunyit asam
untuk mengurangi nyeri pada desminore dan hasilnya kunyit asam sangat
efektif dalam menurunkan nyeri pada desminore primer.

2. Hambatan
Tidak ada hambatan yang dialami terhadap intervensi yang diberikan
karena intervensi tersebut tidak membahayakan bagi reponden. selama
intervensi dilakukan dari kelima jurnal tersebut tidak ada efek samping
yang dirasakan dari pemakaian ekstra kunyit asam tersebut. Dan kunyit
asam lebih murah dan mudah didapatkan serta banyak cara sediaan kunyit
yang digunakan.

13
3.4 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN

1. Persamaan :
hasil dari 5 jurnal yang di analisis adanya persamaan yaitu Pengaruh
Pemberian Ekstra Kunyit Asam Terhadap Penurunan Dismenore Pada
Remaja Putri sebelum dan setelah minum kunyit asam hasilnya
menunjukan bahwa dengan meminum kunyit asam dapat menurunkan
derajat nyeri pada saat desminore dan hasilnya mengalami perubahan yang
signifikan.

2. Perbedaan :
Hasil analisis bahwa dari 5 jurnal metode dan sampel yang digunakan
adalah quasy eksperiment sebanyak 1 jurnal dengan jumlah 44 sampel.
sedangkan metode dan sampel one group pre and post test design
sebanyak 4 jurnal dengan jumlah 40,52,21 dan 26 sampel.

14
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Aris Dwi.(2012). Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap


Dismenore. Di akses Rabu, 15 November 2017 pukul 08.05 WIB
http://ejournal.akperpamenang.ac.id/index.php/akp/article/view/47

Desfietni, V. (2012). Efektifitas kombinasi pemberian teknik nafas dalam dan


terapi music instrumental terhadap penurunan intensitas nyeri
(dismenorea) pada remaja putri di SMPN 4 Kuantan Hilir. Tidak
dipublikasikan: Skripsi PSIK Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang
Tuah Pekanbaru.

Lie, S. (2004). Terapi vegetarian untuk penyakit kewanitaan. Jakarta: Prestasi


Pustakaraya. Anurogo, D & Wulandari, A. (2011). Cara jitu mengatasi
nyeri haid. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mansur, H. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.

Nurjayanti, Dwi. (2017). Efektifitas Pemberian Ekstrak Kunyit Asam Terhadap


Penurunan Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Tambang
Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Di akses Rabu 15 November
2017 pukul 08.20 WIB
http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs

Purwaningsih, W. & Fatmawati, S. (2010). Asuhan keperawatan maternitas.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Rahmadiliyani, Nina.(2016). Pengaruh Pemberian Kunyit Asam terhadap


Intensitas Nyeri saat haid pada RemajaTingkat SMA di Pondok
Pesantren Darul Hijrah Puteri. Di akses Rabu, 15 November 2017
pukul 08.10 WIB
http://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/91

Susilawati. Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap Intensitas


Disminore Primer Pada Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Prodi
Kebidanan Jember. Di akses Rabu, 15 November 2017 pukul 08.15 WIB
http://e-jurnal-akbidjember.ac.id/index.php/jkakj/article/viewFile/7/6

Winarso, Agus. (2014). Pengaruh Minum Kunyit Asam Terhadap Penurunan


Tingkat Nyeri DIismenore Pada Siswi di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Jatinom Klaten. Di akses Rabu, 15 November 2017 pukul 08.00 WIB
http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/99

15
LAMPIRAN

Langkah – Langkah menemukan literature :


1. Buka google chrome
2. Lalu ketik google scholar dikolam pencaharian
3. Setelah masuk pencaharian, lihat disebelah kanan atas terdapat 3 garis lalu
klik sehingga muncul beberapa menu pilihan, klik kalimat “penelusuran
lanjutan”
4. Lalu masukan kata kunci atau tema yang akan kita cari di kolom “temukan
artikel dengan semua kata” dan “dengan fase yang sebenarnya”
5. Lalu klik gambar pencaharian
6. Setelah masuk, pilh beberapa jurnal yang ingin kita baca atau buka, lalu
jika judul yang di cari sesuai materi bisa langsung di download
7. Salin alamat jurnal yang tertera pada web ke penyimpanan microsoft word

JUDUL JURNAL

1) http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/99

diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.00 wib


Judul : Pengaruh Minum Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Tingkat Nyeri Dismenorea Pada Siswi di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Jatinom Klaten.
Penulis : Agus Winarso
Tahun : 2014

2) http://ejournal.akperpamenang.ac.id/index.php/akp/article/view/47
diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.05 wib
Judul : Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore.
Penulis : Aris Dwi Cahyono
Tahun : 2012

16
3) http://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/91
diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.10 wib
Judul : Pengaruh Pemberian Kunyit Asam terhadap Intensitas Nyeri saat
haid pada Remaja Tingkat SMA di Pondok Pesantren Darul Hijrah
Puteri.
Penulis : Nina Rahmadiliyani
Tahun : 2016

4) http://e-jurnal-akbidjember.ac.id/index.php/jkakj/article/viewFile/7/6

diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.15 wib


Judul : Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap
Intensitas Disminore Primer Pada Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Jember.
Penulis : Susilawati
Tahun :

5) http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs

diakses Rabu 15/11/2017 pukul 08.20 wib


Judul : Efektifitas Pemberian Ekstrak Kunyit Asam Terhadap
Penurunan Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Tambang
Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo.
Penulis : Dwi Nurjayanti
Tahun : 2017

17

Anda mungkin juga menyukai