R
DENGAN CRONIC RENAL FAILURE (CRF)
DI RUANG SOKA RSUD Prof. Dr. MaRGONO SOEKARJO
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 9 Juli 2009
Jam : 15.00
Sumber informasi : Status pasien, klien, keluarga, perawat ruangan.
1. Identitas
Nama : Tn. R
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiunan PLN
Agama : Islam
Alamat : Purwokerto
No. Reg : 776766
Diagnosis Medis : CRF, Neuropati Diabetik
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesek
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke Poli pada tanggal 6 Juli 2009 dengan keluhan sesak
napas sejak ± 2 hari, kaki dan tangan bengkak, seluruh tubuh terasa
lemas. Selama di rumah sakit, nafsu makannya berkurang. Klien
disarankan oleh dokter untuk menjalani Hemodialisa tetapi klien
menolaknya. Terdapat luka pada kedua kakinya, kedua kakinya terlihat
hitam dan kering.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien memiliki riwayat gagal ginjal pada bulan Mei 2009, ketika
dirawat di RS. Ananda dan pernah melaksanakan Hemodialisa pada
bulan Mei 2009. Selain itu, klien juga memiliki riwayat penyakit gula
(DM). Klien mengetahui mengenai penyakitnya yaitu DM sejak klien
berusia 40 tahun. Sejak saat itu klien rajin kontrol sebulan sekali dan
klien patuh terhadap diet yang harus dijalani. Klien juga memiliki
riwayat penyakit hipertensi.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : menderita
penyakit yang sama
: sudah meninggal
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Compos Mentis (GCS : E4 V5 M6)
b. Vital Sign
TD = 170/80 mmHg R = 28 x/menit TB = 166 cm
N = 86 x/menit S = 36.8 ºC BB = tidak terkaji
c. Head to Toe
1) Kepala
- Rambut : berwarna putih, pendek, tidak ada ketombe,
tidak berbau.
- Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,
fungsi penglihatan berkurang tidak ada
sekret, katarak.
- Hidung : tidak ada luka, tidak ada polip, bersih, tidak
ada deviasi septum.
- Mulut dan gigi : tidak ada stomatitis, tidak sianosis.
- Telinga : simetris, tidak ada dischar, fungsi
pendengaran berkurang.
2) Leher : tidak ada pembesaran tiroid.
3) Thorak :
- Dada : simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada
benjolan, ada otot bantu pernapasan (trapezeus)
- Jantung : suara jantung reguler, bunyi jantung S1 > S2,
tidak ada murmur, tidak ada gallop.
- Paru : suara paru : vesikuler
4) Abdomen : tidak ada nyeri tekan, suara peristaltik 8x/menit
5) Genitalia : tidak terpasang kateter, normal.
6) Ekstremitas :
Ekstremitas atas dan bawah oedem, dari hasil pemeriksaan pitting
oedem termasuk derajat 3 (oedem dg 1 cm), pada tangan kiri
terpasang infuse dengan cairan Martos 10 tetes/menit.
Oedem
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 6 Juli 2009
Hemoglobin 10,2 (N = 14 – 18) gr/dl
Leukosit 8230 (N = 4800 – 10800) ul
Hematokrit 31,2 (N = 42 – 52) %
Eritrosit 3,55 (N = 4,7 – 6,1) juta/ul
Trombosit 2000 (N = 150.000 – 400.000) /ul
MCV 87,9 (N = 79 – 99) fl
MCH 28,7 (N = 27 – 31) pgr
MCHC 32,7 (N = 33 – 37) %
Basofil 0 (N = 0 – 1) %
Eosinofil 3 (N = 2 – 4) %
Batang 0 (N = 2 – 5) %
Segmen 79 (N = 40 – 70) %
Limfosit 12 (N = 25 – 40) %
Monosit 6 (N = 2 – 8) %
Protein total 6,89 (N = 6,3 – 8,2) gr/dl
Albumin 3,30 (N = 3,5 – 5,0) gr/dl
Globulin 3,59 (N = 2,7 – 3,2) gr/dl
SGOT/AST 19 (N = 17 – 59) ul/L
SGPT/ALT 24 (N = 21 – 72) ul/L
Ureum Darah 232,7 (N = 19,3 – 42,8) mg/dl
Kreatinin Darah 20,42 (N = 0,8 – 1,5) mg/dl
Asam Urat 8,9 (N = 3,5 – 8,5) mg/dl
Glukosa Puasa 206 (N = 74 – 106) mg/dl
Glukosa Sewaktu 122 (N = ≤ 200) mg/dl
Natrium 140 (N = 137 – 145) mmol/l
Kalium 6,1 (N = 3,5 – 5,1) mmol/l
Klorida 105 (N = 98 – 107) mmol/l
Kalsium 6,6 (N = 8,6 – 10,4) mg/dl
6. Therapy
a. O2 3 liter/mnt
b. Martos 10 tpm
c. Impugan 3 x 2 ampul
d. Ampicillin 3 x 1 gram
e. Gluconas Calcium 1 ampul (extra)
f. Meylon 50 meq/drip (extra)
g. Kalitake 2 x 1 tablet
h. Bicnat 3 x 1 tablet
i. Allopurinol 2 x 100 mg
B. ANALISA DATA
No Tanggal Data Problem Etiologi
1 9 Juli 2009 DS : Klien mengatakan Ketidakefektifan Penurunan
sesek pola nafas energi/
DO : kelelahan
- Napas pendek
- Terlihat menggunakan
otot bantu pernapasan
- RR : 28 x/menit
- N : 86 x/menit
2 9 Juli 2009 DS : Klien mengatakan Kelebihan Disfungsi
tubuhnya terasa berat, volume cairan ginjal
lemas.
DO :
- Terdapat oedem
anasarka
- Pitting oedem derajat 3
(1 cm)
- Ureum darah : 232,7
mg/dl
- Kreatinin darah 20,42
mg/dl
- Kalium 6,1 mmol/l
- Balance cairan : + 475
cc
- Oliguria
- Hb : 10,2 g/dl
Ht : 31,2 %
3 9 Juli 2009 DS : klien mengatakan Kerusakan Penurunan
lemes, susah untuk pindah mobilitas fisik kekuatan otot
posisi.
DO :
- Seluruh aktivitas dan
kebutuhan ADL klien
dibantu istri dan
dilakukan di tempat
tidur.
- Klien tampak sulit
untuk bergerak dan
berpindah di tempat
tidur.
4 9 Juli 2009 DS : keluarga klien Kerusakan Perubahan
mengatakan kakinya integritas kulit status
berwarna hitam dan ada metabolisme.
luka.
DO : kedua kaki terlihat
hitam, kering, dan ada
luka.
RR : 28 x/mnt, N = 86
x/mnt
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pada nafas b.d penurunan energi/ kelelahan.
2. Kelebihan volume cairan b.d disfungsi ginjal.
3. Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot.
4. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan status metabolisme.
D. Nursing Care Plan (NCP)
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidakefektifan pola nafas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Airway management
- Monitor pernapasan pasien
penurunan energi/ kelelahan keperawatan selama 3 x 24 jam
- Monitor penggunaan otot
klien diharapkan :
pernapasan tambahan (retraksi
- RR, nadi dalam batas
dinding dada).
normal. - Monitor vital sign : RR, nadi, TD,
- Tidak terlihat penggunaan
suhu
otot pernapasan tambahan - Posisikan klien pada posisi semi
fowler.
- Auskultasi suara napas pasien.
- Monitor pemberian O2
2. Airway section
- Pastikan kebutuhan oral
- Auskultasi suara napas sebelum
dan sesudah suctioning.
- Informasikan kepada keluarga dan
klien tentang suctioning.
- Minta klien nafas dalam sebelum
suction dilakukan.
- Berikan O2 dengan menggunakan
nasal untuk memfasilitasi
suksesion nasotrakeal.
- Amjurkan pasien untuk istirahat
dan napas dalam setelah kateter
dikeluarkan dari nasotrakeal.
- Monitor status oksigen pasien.
- Anjurkan keluarga bagaimana
cara melakukan suction.
- Hentikan suction dan berikan
oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2
- Meningkatkan dan
membantu ambulasi
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
4 Kerusakan integritas kulit b.d Seteah dilakukan tindakan - Catat karakteristik luka. - Merupakan tindakan
- Catat karakteristik drainase. kritikan dalam
perubahan status metabolisme keperawatan selama 3 x 24 jam
keperawatan.
diharapkan tercapai : - Bersihkan dengan sabun anti bakterial
- Kulit membaik, tidak - Sabun antibakterial
jika perlu.
merupakan salah satu
kering.
tindakan untuk
- Tidak ada pus pada luka.
mencegah terjadinya
- Perbaikan kulit sekitar luka. - Lakukan incisi pada sisi luka bila
infeksi.
- Perbaikan edema.
diperlukan.
- Tidak ada bau pada luka.
- Balut luka sepantasnya.
- Gunakan teknik steril dalam merawat
luka.
- Bandingkan dan catat secara teratur
perubahan pada luka.
- Posisikan klien sedemikian rupa untuk
menghindari penekanan pada luka.
- Ajari klien atau anggota keluarga cara
perawatan luka.
E. IMPLEMENTASI
No
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
Kamis 15.30 1 - Mengukur TTV S : klien mengatakan sesek.
9 Juli 2009 - Mendengarkan O:
suara nafas klien. - RR = 28 x/menit, S = 36,8 C
- Membantu klien TD = 170/80 mmHg, N = 86 x/mnt.
pada posisi semi fowler. - Terlihat ada otot pernafasan tambahan.
A : masalah ketidakefektifan pola nadas belum teratasi.
P : Monitor pernapasan pasien.
16.05 2 - Menananyakan S:
asupan makanan dan - Klien mengatakan tubuhnya terasa berat.
minuman serta keluaran - Klien minum 250 cc/hari dan BAK 75 cc/hari.
urinnya. O:
- Melakukan pitting - Udema derajat 3
17.00 udema. - Infus martos 10 tpm
- Memonitor tetesan - Injeksi impugan 2 ampul masuk tidak alergi.
infus. - Ureum = 232,7 mg/dl
- Memberikan terapi - Kreatinin = 20,42 mg/dl
lewat IV, impugan 2 A : Masalah kelebihan volume cairan belum teratasi.
ampul P : pantau keluaran urine, balance cairan.
07.15 2 S:
- Menanyakan - Istri klien mengatakan bahwa klien minum ¼ aqua
asupan makanan dan gelas.
08.15 minuman serta keluaran - BAK sedikit.
urine. O:
- Memberikan terapi - Udema derajat 3
impugan 2 ampul lewat - Infus martos 10 tpm
10.00 IV. - Injeksi impugan 10 ampul, tidak ada alergi.
- Memonitor tetesan A : Masalah kelebihan volume cairan belum teratasi.
infus P : Pantau balance cairan dan pitting udema.
- Melakukan pitting
10.30 3 udema
S : Klien mengatakan lemes.
O : Klien tampak lemas, kesusahan untuk duduk.
A : Masalah mobilitas fisik, hambatan belum teratasi.
- Membantu klien P:
duduk di tempat tidur - Motivasi klien untuk belajar duduk di tempat tidur.
sesuai toleransi. - Atur posisi klien tiap 2 jam.
09.45 4
S:-
O : Kaki terlihat hitam, kering, luka sudah dibersihkan,
balutan bersih, luka tidak ada pus, kaki kanan klien
- Membersihkan diganjal bantal.
luka klien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.
menjaga teknik steril.
- Mengajarkan istri P:
klien cara merawat luka. - Monitor keadaan luka.
- Memposisikan - Ganti balutan setiap hari.
kaki yang ada luka lebih
tinggi.
Sabtu 08.00 1 - Mengukur TTV S : Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang.
11 Juli - Mempertahankan O:
2009 posisi semi fowler. - TD = 140/80 mmHg, S = 36,7 C
- Memonitor RR = 24 x/menit, N = 80 x/menit.
pemberian O2. - Masih ada otot bantu pernapasan.
- Melihat ada A : Masalah ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian.
tidaknya otot pernapasan P :
tambahan. - Monitor pernapasan pasien.
- Pertahankan posisi semi fowler.
09.00 2 S:-
O:
- Memberikan terapi - Udema derajat 3
furosemid 2 ampul lewat - Infus martos 10 tpm, lancar.
09.35 IV. - Injeksi furosemid 2 ampul masuk tidak ada reaksi
- Memonitor tetesan alergi.
infus. A : Masalah kelebihan volume cairan belum teratasi.
- Melakukan pitting P : Pantau Balance cairan dan pitting udema.
udema.
08.30 3
S : Klien mengatakan sudah tidak lemes.
O : Klien bisa bergeser sedikit.
A : Masalah kerusakan mobilitas fisik teratasi sebagian.
- Membantu klien P : Atur posisi klien setiap 2 jam.
tidur dengan posisi semi
10.00 4 fowler.
S : Klien mengatakan nyaman setelah diganti balutan.
O:
- Klien tampak tidur.
- Mengganti balutan - Luka bersih, tidak ada pus, balutan bersih, kaki
luka dengan menjaga masih terlihat hitam.
teknik steril. A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian.
P:
- Monitor keadaan luka
- Ganti balutan setiap hari.
F. EVALUASI
Tanggal No. Dx Evaluasi Paraf
9 Juli 2009 1,2,3,4 S : Klien mengatakan masih sesek, tubuhnya terasa berat, ada luka di kedua kaki.
O : Udema derajat 3, kadar ureum = 232,7 mm/dl, kreatinin = 20,42 mg/dl, RR = 28 x/menit,
170/80 mmHg, N = 86 x/menit, terlihat ada otot bantu napas, kedua kaki hitam dan ada luka.
A : Masalah ketidakefektifan pola napas, kelebihan volume cairan, kerusakan mobilitas fisik,
kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P:
- Monitor pernapasan pasien.
- Pantau balance cairan.
- Lakukan perawatan luka.
- Bantu klien mobilisasi.
10 Juli 2009 1,2,3,4 S : Klien mengatakan sesaknya berkurang, BAK sedikit, lemes.
O : RR = 24 x/menit, N = 80 x/menit, TD = 160/70 mmHg, udema derajat 3, injeksi impugan 2
ampul masuk dan tidak ada reaksi alergi, klien terlihat lemas, keadaan luka bersih, keadaan
balutan bersih, kedua kaki masih terlihat hitam.
A : Masalah ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian, kelebihan velume cairan, kerusakan
mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P:
- Monitor pernapasan pasien, pertahankan posisi semi fowler.
- Pantau balance cairan.
- Lakukan perawatan luka.
- Motivasi klien untuk belajar duduk di tempat tidur.
11 Juli 2009 1-4 S : Klien mengatakan sesaknya berkurang, sudah tidak lemas, nyaman setelah ganti balut.
O : RR = 24 x/menit, N = 80 x/menit, udema derajat 3, klien sudah tidak lemas, keadaan luka
bersih, tidak ada pus, keadaan balutan bersih.
A : Masalah ketidakefektifan pola napas, kerusakan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit
teratasi sebagian.
Masalah kelebihan volume cairan belum teratasi
P:
- Pertahankan posisi semi fowler.
- Pantau balance cairan.
- Atur posisi tiap 2 jam.
- Ganti balutan setiap hari.
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Oleh :
Neti Yuniarti, S.Kep
2009