Anda di halaman 1dari 7

JISE 1 (2) (2012)

Journal of Innovative Science Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


BIOENTREPRENEURSHIP PEMBUATAN MAKANAN DARI LIMBAH CAIR
PENGOLAHAN KEDELAI

Ely Ana Kristanti, Siti Harnina Bintari, Saiful Ridlo

Prodi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan perangkat pembelajaran
Diterima Agustus 2012 berbasis bioentrepreneurship pembutan makanan dari limbah cair pengolahan kedelai serta
Disetujui September 2012 untuk mengetahui pengaruh penggunaan perangkat pembelajaran terhadap peningkatan
Dipublikasikan November minat dan sikap kewirausahaan siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan
2012 pengembangan. Penelitian dilaksanakan di SMA 1 Bojong pada tahun pelajaran 2011/2012.
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan perangkat pembelajaran berbasis
Keywords: bioentrepreneurship valid dan layak digunakan pada materi kerusakan dan pencemaran
Learning Devices; lingkungan. Hal ini berdasarkan pada hasil uji coba lapangan yang menunjukkan perangkat
Bioentrepreneurship; pembelajaran ini efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena ketuntasan prestasi
Waste; dan aktivitas belajar siswa pada kedua kelas eksperimen >75%. Minat kewirausahaan siswa
Foods mencapai 91% dan 94%, dan sikap kewirausahaan siswa mencapai 82% dan 92%. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan perangkat pembelajaran berbasis bioentrepreneurship
efektif diterapkan dalam kegiatan pembelajaran serta dapat meningkatkan minat dan sikap
kewirausahaan siswa.

Abstract
This study aims to examine the application effectiveness of bioentrepreneurship based in
learning instrument on foods production from soybean waste water, and to find out the effect of
the use of learning instrument towards the improvement of students’ entrepreneurial interest
and attitude. This study used R&D design. The study was conducted in SMA 1 Bojong,
year 2011/2012. The result of the research and development showed that bioentrepreneurship
based in learning instrument is valid and usable in environmental damage and pollution. The
field trials results indicated that the learning instrument effectively used in learning activities,
refer to the achievement completeness and student learning activities in both experimental
class is >75%. Student’s entrepreneurial interests achieve 91% and 94%, and students’
entrepreneurial attitudes achieve 82% and 92%. Based on these results it can be concluded
that bioentrepreneurship based in learning instrument effectively applied in learning activities
and can increase students’ entrepreneurial interest and attitude.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6412
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
E-mail: ely_ana_kristanti@yahoo.com
Ely Ana Kristanti dkk. / Journal of Innovative Science Education 1 (2) (2012)

Pendahuluan al, 2009). Limbah produksi tahu dan tempe


dapat diolah menjadi produk lain karena masih
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia mengandung senyawa organik seperti protein,
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional karbohidrat dan lemak. Kegiatan pembelajaran
Pendidikan pasal 26 menyiratkan bahwa berbasis bientrepreurship ini dirancang untuk
pendidikan pada SMA tidak hanya terbatas mengarahkan siswa agar mampu memanfaatkan
pada pencapaian hasil belajar saja namun juga limbah cair pengolahan kedelai menjadi produk
keterampilan agar siswa memiliki kemampuan makanan yaitu nata de soya dan soyghurt.
untuk dapat hidup secara mandiri setelah Tujuan dalam penelitian dan
menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMA. pengembangan ini yaitu: mengetahui efektivitas
Namun pada kenyatannya Data Badan Pusat penerapan perangkat pembelajaran berbasis
Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah bioentrepreneurship, seta mengetahui pengaruh
pengangguran terbanyak adalah dari lulusan penggunaan perangkat pembelajaran terhadap
tingkat SMA dan sederajad. Tingginya angka peningkatan minat dan sikap kewirausahaan
pengangguran di Indonesia disebabkan lulusan siswa.
SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi, jumlah lapangan pekerjaan Metode
yang terbatas dan tidak adanya keterampilan yang
dimiliki siswa lulusan SMA untuk dapat hidup Desain pada penenitian ini menggunakan
mandiri, misalnya keterampilan berwirausaha. desain Penelitian dan Pengembangan atau
Tingginya angka pengangguran yang Research and Development (R&D). Penelitian
berasal dari lulusan SMA sebenarnya dapat dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
ditanggulangi sejak dini melalui pembelajaran di 2011/2012. Subjek pada penelitian ini adalah
sekolah. Upaya penanggulangan tersebut dapat siswa kelas X SMA 1 Bojong, kabupaten
dilakukan dengan merubah pola pikir siswa Pekalongan. Perangkat pembelajaran yang
dari mencari pekerjaan menjadi menciptakan dikembangkan berupa silabus, RPP, bahan ajar,
lapangan pekerjaan. Priyanto (2009) menyatakan media pembelajaran dan asesmen. Pengambilan
untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan sampel dilakukan dengan cara sampel acak kelas
seseorang harus memiliki minat dan sikap (classical randome sample). Uji coba skala terbatas
kewirausahaan. Di sinilah tugas sekolah dan guru menggunakan desain one shot case study, sampel
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang penelitian sebanyak 1 kelas. Sedangkan uji coba
dapat memaksimalkan hasil belajar sekaligus skala luas menggunakan desain control group pre-
menumbuhkan minat dan sikap kewirausahaan test post-test dengan sampel penelitian sebanyak 3
pada diri siswa. kelas, yaitu 2 kelas eksperimen dan 1 kelompok
Pengembangan perangkat kontrol. Fokus utama dalam penelitian ini adalah
pembelajaran Biologi berbasis kewirausahaan peningkatan hasil belajar siswa, minat dan sikap
(bioentrepreneurship) merupakan pengembangan kewirausahaan siswa. Teknik pengumpulan data
perangkat pembelajaran melalui proses inovasi yang digunakan yaitu: dokumentasi, wawancara,
yang menggabungkan ilmu-ilmu sosial, penilain prestasi belajar siswa, penilaian aktivitas
biomedis, ilmu alam dan teknologi (Brown siswa, penilaian minat dan sikap kewirausahaan
& Kant, 2008). Perangkat pembelajaran pada siswa. Analisis data pada penelitian dan
penelitian ini dikembangkan pada materi pengembangan ini meliputi: analisis kualitatif
pembelajaran kerusakan dan pencemaran tentang pembelajaran di sekolah dan kajian
lingkungan yang dikombinasikan dengan produksi tahu atau tempe, perhitungan validitas
kegiatan bioentrepreneurship. Pembelajaran materi dan reliabilitas asesmen, dan analisis statistik
ini terkait dengan salah satu tujuan pembelajaran parametrik.
biologi yaitu terwujudnya manusia Indonesia
yang sadar terhadap lingkungannya dan paham Hasil dan Pembahasan
mengenai lingkungannya (Rustaman, 2000).
Contoh kegiatan yang dapat menyebabkan Hasil penelitian di SMA 1 Bojong
kerusakan/pencemaran lingkungan adalah menunjukkan prestasi belajar siswa pada materi
pembuangan limbah hasil pengolahan kedelai kerusakan dan pencemaran lingkungan cukup
secara sembarangan, misalnya limbah produksi baik dibandingkan nilai materi pelajaran biologi
tahu dan tempe. Selain mencemari udara yang lain. Namun pada kenyatannya aktivitas
limbah cair dari hasil pengolahan kedelai dapat belajar siswa masih rendah. Semua masalah yang
menimbulkan pencemaran air (Wignyanto et berhubungan dengan rendahnya aktivitas belajar

113
Ely Ana Kristanti dkk. / Journal of Innovative Science Education 1 (2) (2012)

siswa berawal dari perangkat pembelajaran yang bahan ajar, media pembelajaran, dan asesmen.
digunakan oleh guru. Perencanaan kegiatan Penyusunan bahan ajar dan media pembelajaran
pembelajaran dalam silabus dan RPP yang dibuat didahului dengan kegiatan percobaan pembuatan
oleh guru hanya berfokus pada peningkatan nata de soya dan soyghurt oleh peneliti agar dapat
prestasi belajar siswa dan kurang memperhatikan dihasilkan resep yang tepat.
aspek aktivitas belajar siswa. Padahal pada Desain perangkat pembelajaran
kenyatannya perangkat pembelajaran yang selanjutnya divalidasi oleh para pakar dan guru
dirancang oleh guru sangat mempengaruhi mata pelajaran biologi SMA 1 Bojong Beberapa
proses dan hasil belajar siswa (Aritonang, 2008). bagian pada perangkat pembelajaran harus
Guru juga belum mengembangkan sendiri bahan diperbaiki. Pada bahan ajar, hal-hal yang masih
ajar, media serta lembar kegiatan siswa yang membutuhkan perbaikan adalah kelengkapan
disesuaikan dengan katakteristik dan potensi isi yang meliputi: tujuan, pengantar, rangkuman
yang dimiliki sekolah maupun siswa. Tidak dan glosarium; penulisan daftar pustaka yang
adanya bahan ajar dan media pembelajaran kurang tepat; dan beberapa konsep yang kurang
yang dikembangkan sendiri oleh guru dapat tepat. Pada angket minat kewirausahaan yang
menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam masih membutuhkan perbaikan adalah bentuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran serta akan pertanyaan yang sebaiknya dirubah menjadi
menyulitkan siswa dalam belajar (Sungkono, pernyataan. Pada LDS dan LKS yang masih
2009). Dipandang dari segi penilaian, guru hanya harus diperbaiki adalah kelengkapan isinya.
menggunakan asesmen berupa soal evaluasi yang Setelah dilaksanakan revisi terhadap
digunakan sebagai penilaian prestasi belajar perangkat pembelajaran, hasil validasi pakar
siswa di akhir pembelajaran. Padahal pada menunjukkan perangkat pembelajaran sangat
kenyatannya tes tertulis yang digunakan oleh baik dan siap untuk diujicobakan di lapangan.
guru belum bisa mengukur keseluruhan aspek Validasi yang dilakukan oleh para pakar terhadap
dalam pembelajaran karena penilaian terbatas perangkat pembelajaran diperkuat dengan ujicoba
pada aspek kognitif saja. asesmen soal evaluasi secara langsung pada siswa
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka kelas XI dan analisis yang dilakukan berupa
diperlukan suatu pengembangan perangkat analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan taraf kesukaran soal. Uji coba soal evaluasi
dan prestasi belajar siswa. Di samping itu, dilakukan pada 40 item soal dan sebanyak 30 soal
perangkat pembelajaran tersebut harus memiliki digunakan dalam evaluasi pembelajaran materi
nilai tambah yaitu mampu meningkatkan minat kerusakan dan pencemaran lingkungan.
dan sikap kewirausahaan. Hal ini dkarenakan Perangkat pembelajaran yang telah
pendidikan mempunyai peran yang penting dalam divalidasi kemudian diujicobakan di lapangan
menumbuhkan motivasi wirausaha (Sukmana, dalam skala terbatas. Data pengamatan
2008). Bila siswa memiliki pengetahuan, minat aktivitas siswa, minat kewirausahaan dan sikap
serta sikap kewirausahaan diharapkan hal ini kewirausahaan pada uji coba skala terbatas
dapat menjadi bekal siswa untuk menjadi seorang dianalisis untuk mengetahui validitas dan
wirausaha dan pada akhirnya berimbas pada reliabilitas masing-masing instrumen penilaian.
menurunnya jumlah pengaguran dari lulusan Hasil penilaian validitas lembar penilaian
tingkat SMA. aktivitas siswa oleh para ahli menunjukkan
Kegiatan bioentrepreneurship diwujudkan instrumen tersebut valid. Sedangkan pada lembar
melalui kegiatan pengolahan limbah cair kuesioner minat kewirausahaan dari 25 item
pengolahan kedelai menjadi produk makanan pernyataan terdapat 21 item yang dinyatakan
yaitu nata de soya dan soyghurt. Kegiatan uji coba valid dan pada penilaian sikap kewirausahaan
pembelajaran materi kerusakan dan pencemaran siswa dari 19 item penilaian terdapat 17 item
lingkungan berbasis bioentrepreneurship yang dinyatakan valid. Hasil penilaian reliabilitas
dilaksanakan di SMA 1 Bojong karena di sekitar menggunakan program SPSS menunjukkan rhitung
sekolah dan tempat tinggal siswa terdapat tempat lembar observasi aktivitas siswa sebesar 83,7%;
produksi tahu dan tempe yang merupakan lembar kuesioner minat kewirausahaan 87,3%
sumber utama limbah cair pengolahan kedelai, dan lembar penilaian sikap kewirausahaan siswa
selain itu sarana dan prasarana pendukung 88,7%, ketiganya lebih besar dari rtabel yaitu 34,4%.
yang ada di sekolah cukup lengkap. Kegiatan Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
pengembangan diawali penyusunan desain ketiga instrumen reliabel.
perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus, Data hasil penilaian terhadap prestasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan aktivitas belajar siswa yang telah dianalisis

114
Ely Ana Kristanti dkk. / Journal of Innovative Science Education 1 (2) (2012)

pada uji coba skala terbatas menunjukkan bahwa yang sama pada kedua sampel. Sedangkan uji
pembelajaran dengan menggunakan perangkat banding prestasi belajar antara kelas eksperimen
pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dan kontrol menujukkan adanya perbedaan
efektif diterapkan pada materi kerusakan dan yang signifikan, perbedaan ini diperkuat dengan
pencemaran lingkungan. Hal ini ditunjukkan perbedaan rata-rata prestasi belajar yang jauh
oleh ketuntasan belajar siswa pada uji coba antara kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan
skala terbatas sebesar 100% dan ketuntasan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat
aktivitas siswa sebesar 94%, keduanya melebihi pembelajaran berbasis bioentrepreneurship yang
batas minimal ketuntasan yaitu 75%. Hasil dikembangkan dapat meningkatkan prestasi
ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan belajar siswa.
penelitian dalam skala yang lebih luas. Peningkatan prestasi belajar siswa menurut
Perangkat pembelajaran hasil revisi uji Nuchiyah (2007) disebabkan oleh pengajar yang
coba skala terbatas kemudian diujicobakan dalam memiliki kinerja tinggi untuk selalu berusaha
skala lebih luas. Hasil perhitungan normalitas meningkatkan kompetensinya, baik dalam
dan homogenitas dari data pretes menunjukkan kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan,
sampel berdistribusi normal dan homogen. Hal maupun penilaian sehingga diperoleh hasil
ini menandakan siswa berangkat dari tingkat yang optimal. Perangkat pembelajaran berbasis
pengetahuan yang sama, sehingga hasil akhir bioentrepreneurship pada materi kerusakan dan
pembelajaran dapat dibandingkan antara kelas pencemaran lingkungan dapat meningkatkan
eksperimen dan kontrol. hasil belajar siswa karena perencanaan yang
Perhitungan prestasi belajar siswa dibuat menekankan pada aspek penguasaan
menujukkan peningkatan prestasi belajar siswa materi pembelajaran dan penerapannya melalui
baik kelas eksperimen maupun control. Hal ini kegiatan pemanfaatan limbah penjadi produk
ditandai dengan nilai indeks gain yang melebihi yang bermanfaat. Hal ini sejalan dengan pendapat
0,3. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel La’ia (2009) yang menyatakan peningkatan
1. Prestasi belajar ketiga sampel juga dinyatakan hasil belajar aspek kognitif dipengaruhi oleh
tuntas karena lebih dari 75% siswa mampu pengembangan ranah penguasaan konsep dan
memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan, aplikasinya.
namun terdapat perbedaan jumlah persentase Hasil perhitungan terhadap penilaian
antara kelas eksperimen dan kontrol. Tidak aktivitas siswa menunjukkan ketiga kelas
semua siswa kelas kontrol tuntas belajar. Mereka memiliki persentase keaktifan yang berbeda.
yang berhasil mencapai ketuntasan belajar ada Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
81%. Nilai indeks gain kelompok eksperimen Hasil di atas menunjukkan bahwa kelas
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol tidak tuntas dalam hal keaktifan belajar
kontrol. Indeks gains paling tinggi terdapat siswanya karena persentase ketuntasannya
pada kelas eksperimen 2 (= 0,63). Hal ini berarti kurang dari 75%. Perbedaan aktivitas belajar
perangkat pembelajaran yang dikembangkan siswa diperkuat dengan uji banding antara
memang dapat memberikan hasil prestasi belajar ketiga sampel. Hasil uji banding menunjukkan

Tabel 1. Rekap Prestasi Belajar Siswa

Kelas Pretes Postes Indeks gain Ketuntasan klasikal


Eksperimen 1 50 81 0,61 100%
Eksperimen 2 52 82 0,63 100%
Kontrol 50 71 0,40 81%

Tabel 2. Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa

Kriteria
Kelas
Sangat tinggi Tinggi Cukup Kurang
Eksperimen 1 6% 82% 12% -
Eksperimen 2 9% 85% 6% -
Kontrol - 6% 91% 3%

115
Ely Ana Kristanti dkk. / Journal of Innovative Science Education 1 (2) (2012)

Tabel 3. Rekapitulasi Minat Kewirausahaan siswa

Kriteria
Kelas
Sangat tinggi Tinggi Cukup Kurang
Eksperimen 1 18% 73% 9% -
Eksperimen 2 27% 67% 6% -
Kontrol - 22% 72% 6%

Tabel 4. Rekapitulasi Sikap Kewirausahaan siswa

Kriteria
Kelas
Baik Cukup
Eksperimen 1 82% 18%
Eksperimen 2 91% 9%
Kontrol - 100%

aktivitas antar kelas eksperimen sama, namun hanya prestasi belajar saja yang melebihi
aktifitas belajar siswa atara kelas ekperimen dan kriteria yang ditetapkan. Efektivitas perangkat
kontrol berbeda secara signifikan. Perbedaan pembelajaran dapat dicapai pada ujicoba skala
ini menunjukkan perangkat pembelajaran yang luas ini dikarenakan semakin banyak pemberian
dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas aktivitas pada siswa semakin banyak pula siswa
belajar siswa. menguasai materi (Ngatini, 2009). Dengan kata
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan lain aktivitas belajar siswa merupakan suatu
aktivitas siswa adalah metode yang digunakan kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi
guru dalam pembelajaran (Ngatini, 2009). belajar siswa.
Pembelajaran materi kerusakan dan pencemaran Hasil perhitungan minat kewirausahaan
lingkungan yang diajarkan melalui kegiatan siswa menunjukkan terdapat perbedaan persentase
diskusi baik diskusi kelompok maupun kelas minat kewirausahaan antara kelas ekperimen dan
dan tambah dengan kegiatan praktek pembuatan kontrol. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
makanan dari limbah cair pengolahan kedelai Tabel 3. Perbedaan minat kewirausahaan antara
mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. kelas eksperimen dan kontrol diperkuat dengan
Melalui diskusi kelompok yang dipadu dengan uji banding antar sampel penelitian. Hasil uji
penggunaan media pembelajaran yang tepat banding menunjukkan tidak adanya perbedaan
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa minat kewirausahaan antar kelas eksperimen,
(Raskun et al., 2006). Diskusi siswa dalam namun terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok-kelompok kecil dapat mengaktifkan kelas eksperimen dan kontrol. Hasil perhitungan
semua anggota kelompok dalam kegiatan dan analisis menunjukkan bahwa pembelajaran
pembelajaran, apalagi bila menggunakan media menggunakan perangkat pembelajaran berbasis
slide presentasi yang menarik maka semangat bioentrepreneurship dapat meningkatkan minat
siswa untuk belajar semakin meningkat sehingga berwirausaha siswa.
aktivitas belajar siswa dapat meningkat. Peningkatan minat kewirausahaan
Berdasarkan analisis data prestasi pada diri siswa disebabkan oleh pembelajaran
belajar dan aktivitas belajar siswa dapat ditarik yang dilaksanakan mendorong siswa untuk
kesimpulan bahwa pembelajaran dengan memahami lebih dalam hal-hal yang berkaitan
menggunakan perangkat pembelajaran berbasis dengan kewirausahaan melalui penyampaian
bioentrepreneurship pembuatan produk makanan materi ajar dan praktek secara langsung. Hal ini
dari limbah cair pengolahan kedelai efektif sejalan dengan pendapat Atmono (2008) yang
diterapkan pada siswa SMA. Hal ini ditunjukkan menyatakan pendidikan kewirausahaan yang
oleh hasil belajar pada kelas eksperimen lebih dari menekankan pada praktek langsung memiliki
75% siswa tuntas belajar dan aktivitas belajarnya kontribusi yang besar pada keberhasilan
baik. Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran peningkatan minat kewirausahaan siswa. Selain
yang dilakukan dinyatakan tidak efektif, karena kegiatan praktek yang dilaksanakan, faktor lain

116
Ely Ana Kristanti dkk. / Journal of Innovative Science Education 1 (2) (2012)

yang dapat menumbuhkan minat siswa untuk Simpulan


berwirausaha adalah dorongan pribadi dari diri
siswa tersebut (Purwaningsih & Ninggarwati, Perangkat pembelajaran berbasis
2006). Minat kewirausahaan yang tumbuh bioentrepreneurship valid dan dapat digunakan
pada siswa berasal dari dalam diri siswa itu dalam proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan
sendiri setelah mengalami pengalaman belajar pada hasil uji coba perangkat pembelajaran
yang membuat mereka terkesan akan kegiatan di sekolah yang menunjukkan perangkat
kewirausahaan. pembelajaran berbasis bioentrepreneurship
Perhitungan hasil pengamatan sikap pembuatan produk makanan dari limbah cair
kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa pengolahan kedelai efektif diterapkan pada
terdapat perbedaan sikap kewirausahaan antara pembelajaran materi kerusakan dan pencemaran
kelas eksperimen dan kontrol. Hasil selengkapnya lingkungan. Efektivitas dapat dicapai karena
dapat dilihat pada Tabel 4. Perbedaan hasil ini terjadi peningkatan prestasi dan aktivitas
dengan uji banding antar ketiga sampel. Hasil belajar siswa. Selain itu penerapan perangkat
uji banding antar kelas eksperimen menunjukkan pembelajaran ini juga dapat meningkatkan minat
tidak ada perbedaan sikap kewirausahaan, namun dan sikap kewirausahaan siswa.
terdapat pembedaan sikap kewirausahaan yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Daftar Pustaka
Berdasarkan hasil tersebut dapat ditunjukkan
bahwa pembelajaran menggunakan perangkat Aritonang, K. 2008. Minat dan Motivasi dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dapat
Pendidikan Penabur, 7 (10): 11-21.
meningkatkan sikap kewirausahaan pada diri Atmono, D. 2008. Potensi Kewirausahaan pada Siswa
siswa. SMK Negeri di kota Banjarmasin. Jurnal
Peningkatan sikap kewirausahaan pada Didaktika. 9 (1): 47-56.
diri siswa dipengaruhi oleh kualitas program dan Bayu, K. 2009. Pengaruh Sikap Wirausaha Manajer dan
perencanaan pendidikan (Muhadi dan Saptono, Partisipasi Anggota Terhadap Implementasi
2005). Peningkatan kualitas program pendidikan Strategi Pemasaran Produk dan Implikasinya
dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas Terhadap Kinerja Usaha Koperasi. Jurnal
pembelajaran disekolah, dalam hal ini pemilihan Onikom. 8(2): 165-174.
Brown, J. & Kant, A. 2008. Creating bioentrepreneurs:
dan perencanaan kegiatan pembelajaran yang
How graduate student organisations foster
dilaksanakan oleh siswa. Sikap kewirausahaan science entrepreneurship”. Journal of
siswa tumbuh karena kegiatan pembelajaran Commercial Biotechnology. 1(1): 1–11.
yang dilaksanakan merangsang siswa untuk La’ia, B. 2009. Penerapan Pendekatan STM dalam
bersikap secara positif. Menurut Bayu (2009) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan
sikap siswa yang positif, memungkinkan Tema Koperasi dan Kewirausahaan. JPIS. 17
siswa untuk mengekspresikan nilai-nilai yang (33): 1-11.
diyakininya. Dengan kata lain setiap siswa akan Muhadi, F & Saptono, L. 2005. Jiwa Kewirausahaan
berusaha untuk menerjemahkan nilai-nilai yang Siswa SMK. Jurnal Widya Dharma. 6(1): 15-28.
Ngatini S. 2009. Penggunaan Metode Kooperatif
diyakininya ke dalam kontek sikap yang lebih
STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar
nyata. Kewirausahaan Siswa. Jurnal Didaktika. 1(3):
Berdasarkan semua hasil tersebut perangkat 491-504.
pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dinilai Nuchiyah, N. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
efektif apabila diterapkan dalam pembelajaran Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap
materi kerusakan dan pencemaran lingkungan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar.
pada siswa SMA. Selain itu perangkat 5(7): 11-15.
pembelajaran ini juga dapat meningkatkan Priyanto, S. 2009. Mengembangkan Pendidikan
minat dan sikap kewirausahaan siswa karena Kewirausahaan di Masyarakat. Jurnal PNFI.
1(1): 57-82.
semua kegiatan dan perangkat pembelajaran
Purwaningsih, T & Ninggarwati, S. 2006. Faktor
yang lain disusun agar dapat merangsang siswa Pendorong Minat untuk Berwirausaha. Jurnal
memahami dan menyukai hal-hal yang berkaitan Ekonomi dan Bisnis. 5(1): 39-46.
dengan kewirausahaan. Hasil tersebut mendasari Raskun, A., Mertha, I. G., & Sukarso, A. A. 2006.
kelayakan perangkat pembelajaran berbasis Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif
bioentrepreneursip untuk digunakan dalam untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
kegiatan pembelajaran sebenarnya di lapangan. Mahasiswa Di Program Studi S-1 Pendidikan
Biologi FKIP Universitas Mataram. Jurnal

117
Ely Ana Kristanti dkk. / Journal of Innovative Science Education 1 (2) (2012)

Dinamika Pendidikan. 2(1): 9-18 Sungkono. 2009. Pengembangan dan Pemanfaatan


Rustaman, N. 2000. Arah Pendidikan Biologi Pra- Bahan Ajar Modul dalam Proses Pembelajaran.
Universitas di Indonesia. Makalah. Seminar Majalah Ilmiah Pembelajaran. 5(1): 49-62.
Nasional Biologi XVI dan Kongres Nasional Wignyanto, Hidayat, N. & Ariningrum, A. 2009.
Perhimpunan Biologi di Kampus Institut Bioremidiasi Limbah Cair Sentra Industri
Tkenologi Bandung. Bandung: 26 Juli. Tempe Sanan serta Perencanaan Unit
Sukmana, U. D. 2008. Peran Pendidikan Kewirausahaan Pengolahannya. Jurnal Teknologi Pertanian.
dalam Menumbuhkan Motivasi Wirausaha. 10(2): 123-135.
Jurnal Equilibrium. 4(8): 1-23.

118

Anda mungkin juga menyukai