Anda di halaman 1dari 5

Prosedur pertama dalam prosesi pernikahan di KUA adalah Anda harus memenuhi

beberapa persyaratannya berikut ini yaitu :


1. Surat keterangan untuk nikah (model N1),
2. Surat keterangan asal-usul (model N2),
3. Surat persetujuan mempelai (model N3),
4. Surat keterangan tentang orang tua (model N4),
5. Surat pemberitahuan kehendak nikah (model N7) apabila calon pengantin berhalangan,
pemberitahuan nikah dapat dilakukan oleh wali atau wakilnya.
6. Bukti imunisasi TT(Tetanus Toxoid) I calon pengantin wanita, Kartu imunisasi, dan
Imunisasi TT II dari Puskesmas setempat.
7. Membayar biaya pencatatan nikah sebesar Rp30.000,-.
8. Surat izin pengadilan apabila tidak ada izin dari orang tua/wali;
9. Pas foto ukuran 3 x 2 sebanyak 3 lembar;
10. Dispensasi dari pengadilan bagi calon suami yang belum berumur 19 tahun dan bagi
calon istri yang belum berumur 16 tahun;
11. Bagi anggota TNI/POLRI membawa surat izin dari atasan masing-masing;
12. Surat izin Pengadilan bagi suami yang hendak beristri lebih dari seorang;
13. Akta cerai atau kutipan buku pendaftaran talak/buku pendaftaran cerai bagi mereka yang
perceraiannya terjadi sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989;
14. Surat keterangan tentang kematian suami/istri yang ditandatangani oleh Kepala
Desa/Lurah atau pejabat berwenang yang menjadi dasar pengisian model N6 bagi
janda/duda yang akan menikah.
Sedangkan dalam proses pengurusan Surat Nikah ke KUA, Anda harus memenuhi hal-
hal berikut ini :

CALON SUAMI
1. Pengantar RT-RW dibawa ke Kelurahan setempat untuk mendapatkan Isian Blangko N1,
N2, N3 & N4.
2. Datang ke KUA setempat untuk mendapatkan Surat Pengantar/Rekomendasi Nikah (Jika
calon Istri beralamat lain daerah/Kecamatan).
3. Jika calon Istri sedaerah/Kecamatan, berkas calon Suami diserahkan ke pihak calon Istri.
LAMPIRAN
1. Fotokopi KTP,
2. Akte Kelahiran & C1 (Kartu KK).
3. Pas Foto 3 x 4 = 2 lembar, jika calon istri luar daerah,
4. Pas Foto 2 x 3 = 5 lembar, jika calon istri sedaerah/Kecamatan
5.
CALON ISTRI
1. Pengantar RT-RW dibawa ke Kelurahan setempat untuk mendapatkan Isian Blangko N1,
N2, N3 & N4.
2. Datang ke KUA setempat untuk mendaftarkan Nikah dan pemeriksaan administrasi
(bersama Wali dan calon suami)
3. Calon Suami dan Calon Istri sebelum pelaksanaan nikah akan mendapatkan
Penasihatan Perkawinan dari BP4.
LAMPIRAN
1. Fotokopi KTP,
2. Akte Kelahiran & C1 (Kartu KK) caten.
3. Fotokopi Kartu Imunisasi TT
4. Pas Foto latar biru ukuran 2 X 3 masing-masing caten 5 lembar.
5. Akta Cerai dari PA bagi janda/ duda cerai.
6. Dispensasi Pengadilan Agama bila usia kurang dari 16 tahun dan 19 tahun.
7. Izin atasan bagi anggota TNI/ POLRI
8. Surat Keterangan Kematian Ayah bila sudah meninggal
9. Surat Keterangan Wali jika Wali tidak sealamat dari Kelurahan setempat
10. Dispensasi Camat bila kurang dari 10 hari
11. N5 (surat izin orang tua) bila usia caten kurang dari 21 tahun.
12. N6 (Surat Kematian suami/istri) bagi janda/duda meninggal dunia.
1. Tentukan Lokasi Akad Nikah
Tips pertama Anda harus menentukan lokasi akad nikah. Lokasi akad memang perlu
Anda tentukan dengan baik sebab hal ini akan menentukan surat-surat atau dokumen
yang harus disiapkan. Jika lokasi akad nikah yang Anda tentukan berbeda dengan KTP
domisili, maka mau tak mau Anda harus mengurus surat rekomendasi dulu dari KUA
yang sesuai dengan alamat di KTP.

2. Siapkan Surat-Surat
Setelah lokasi akad ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menyiapkan surat-surat
dan dokumen sebagai syarat pencatatan pernikahan yang berupa :
 Surat pengantar dari ketua RT
 Surat pernyataan belum menikah dengan materai Rp6 ribu yang diketahui ketua RT dan
RW serta lurah setempat
 Surat keterangan untuk nikah model N1, N2, dan N4 yang bisa didapat dari kelurahan
 Surat izin orang tua bagi yang belum berumur 21 tahun
 Surat cerai dari Pengadilan Agama buat yang sudah pernah nikah lalu bercerai
 Surat kematian dari kelurahan kalau sudah pernah nikah lalu pasangannya meninggal
 Surat dispensasi poligami dari Pengadilan Agama kalau calon pengantin pria sudah
beristri
 Surat rekomendasi nikah dari KUA domisili kalau tempat tinggalnya sesuai KTP tidak
berada di wilayah kerja KUA yang akan dipakai buat nikah
 Surat izin dari atasan/komandan buat anggota TNI/Polri dan sipil TNI/Polri
 Fotokopi KTP dan kartu keluarga pasangan dan orang tua/wali
 Pas foto 2 x 3 sendiri-sendiri lima lembar. Kalau anggota TNI, harus dengan pakaian
dinas
 Pas foto berwarna calon pengantin duduk berdampingan 4 x 6 enam lembar
 Akta kelahiran
 Fotokopi KTP saksi nikah
 Jika Anda menikah dengan orang asing (Warga Negara Asing), maka ada beberapa
tambahan surat dan dokumen yang harus Anda lengkapi yaitu :
 Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian
 Surat keterangan model KII dari dinas kependudukan kalau sudah tinggal lebih dari 1
tahun di Indonesia
 Tanda lunas pajak bangsa asing kalau sudah tinggal lebih dari 1 tahun di Indonesia
 Fotokopi paspor
 Fotokopi Akta kelahiran
 Keterangan izin masuk sementara dari kantor imigrasi
 Surat keterangan dari kedutaan atau perwakilan diplomatik negara yang bersangkutan
Buat yang menikah dengan WNA, Anda juga bisa membuat surat perjanjian harta
terpisah atau premarital agreement (tidak wajib) yang nantinya berguna untuk
memastikan status kepemilikan rumah kita nanti setelah menikah.

3. Perhatikan Alur
Saat menikah di KUA ada beberapa alur yang telah diatur oleh Kementerian Agama
yakni:
1. Mendatangi ketua RT untuk mengurus surat pengantar ke kelurahan
2. Mendatangi kelurahan untuk mengurus surat pengantar nikah ke KUA
3. Jika pernikahan kurang dari 10 hari kerja dari waktu pendaftaran, harus minta dispensasi
dari kecamatan
4. Membayar biaya akad nikah kalau lokasinya di luar KUA
5. Menyerahkan bukti pembayaran ke KUA
6. Mendatangi KUA tempat akad nikah untuk melakukan pemeriksaan surat-surat dan data
calon pengantin serta wali nikah
7. Melaksanakan akad nikah sesuai dengan tempat dan waktu yang telah disetujui

4. Awas Buku Nikah Palsu


Setelah akad nikah selesai dilakukan di KUA, kita akan mendapat buku nikah. Buku nikah
ini harus Anda cek untuk memastikan keasliannya. Pasalnya saat ini juga pernah
ditemukan kasus pemalsuan buku nikah. Dalam hal ini Anda harus menghindari buku
nikah palsu dengan ciri-ciri :
 Potongan buku dan lambang Garuda tidak simetris
 Kertas lebih tipis dan kelihatan murahan
 Hologram terlalu mengkilap
 Di setiap lembar tak ada gambar Garuda kalau dilihat pakai sinar ultraviolet

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Kimia
    Soal Kimia
    Dokumen3 halaman
    Soal Kimia
    Rhere Meitha Redevha
    Belum ada peringkat
  • Fisika
    Fisika
    Dokumen28 halaman
    Fisika
    Rhere Meitha Redevha
    Belum ada peringkat
  • Mentah Soal Fisika X
    Mentah Soal Fisika X
    Dokumen11 halaman
    Mentah Soal Fisika X
    Rhere Meitha Redevha
    Belum ada peringkat
  • Proker Marawis
    Proker Marawis
    Dokumen7 halaman
    Proker Marawis
    Rhere Meitha Redevha
    100% (2)
  • Lagu Daerah
    Lagu Daerah
    Dokumen3 halaman
    Lagu Daerah
    Rhere Meitha Redevha
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Majas
    Pengertian Majas
    Dokumen4 halaman
    Pengertian Majas
    Rhere Meitha Redevha
    Belum ada peringkat
  • Puisi
    Puisi
    Dokumen5 halaman
    Puisi
    Rhere Meitha Redevha
    Belum ada peringkat