SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
DisusunOleh :
WulanWidiastuti
107017001086
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
1. Nurlena Rifai MA, Ph. D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hida yatullah Jakarta
2. Dr. Kadir, M.Pd dan Abdul Muin, S. Si, M.Pd selaku ketua dan sekretaris
jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Otong Suhyanto M. Si selaku dosen pembimbing I dan Khairunnisa S.Pd,
M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar dan teliti dalam
mengoreksi dan membimbing penulis dalam membuat skripsi ini
iii
iv
Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan
yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang lebih
disisiNya, jazakumullah akhsanal jaza.
Penulis
Wulan Widiastuti
DAFTAR ISI
hal
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 9
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............... 11
A. Deskripsi Teoretik .......................................................................... 11
I. Hasil Belajar Matematika ......................................................... 11
1. Belajar dan Pembelajaran ................................................... 11
2. Matematika dan Belajar Matematika ................................. 15
3. Hasil Belajar Matematika ................................................... 18
II. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) .... 23
1. Hakikat dan Pengertian Model Pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction (ATI) .............................................. 23
2. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kemampuan .......... 26
3. Macam – macam Perlakuan (treatment) terhadap Perbedaan
Tingkat Kemampuan Siswa ............................................... 28
III. Model Pembelajaran Konvensional (Klasikal) ........................ 32
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 35
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian........................................................................ 39
v
vi
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............... 59
Tabel 5 Kisi – kisi Uji Coba Tes Hasil Belajar Bangun Ruang Sisi Datar ............. 176
Tabel 7 Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 185
vii
viii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 185
Lampiran 11 Langkah – langkah Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Tes ................. 191
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelenggara pendidikan atau dalam hal ini adalah sebuah lembaga atau
institusi pendidikan di Indonesia dari mulai tingkat dasar, menengah, hingga
perguruan tinggi sangat banyak dan memiliki tujuan institusional yang
beragam pula. 2 Namun tujuan – tujuan institusional tersebut harus saling
menunjang menuju satu tujuan utama yaitu tujuan Pendidikan Nasional.
Dimana secara sederhana tujuan pendidikan adalah membina anak didik agar
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap baik sehingga dengan
1
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung:Pt. Rosdakarya,
2011), cet.1, h. 149
2
E.T.Ruseffendi M, Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru, dan
SPG, (Bandung:Tarsito, 1979), h.106
1
2
6
E.T.Ruseffendi M, op. cit., h.39
7
Yelli, loc.cit.
4
8
Rusman, Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Bandung:Rajawali Pers, ), h.382
9
http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434
10
Ina v.s Mullis dkk, TIMSS 2007 international mathematics report, dari
http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html 6 september 2013, h.38
11
http://www.topix.com/forum/world/indonesia/T36OLENKQ6R3G1130
5
12
E.T.Ruseffendi M, op. cit., h.7
13
Thomas Armstrong, Kecerdasan Multipel di dalam KelasEdisi Ketiga, Terj.dari Multiple
Intelligences in the Classroom Third Edition, oleh Dyah Widya Prabaningrum, (Jakarta:Pt.Indeks,
2013), cet.1, h.15
6
Sejalan dengan itu seorang guru harus menyadari bahwa kecerdasan manusia
itu beraneka ragam. “Guru harus menghayati bahwa pada umumnya dari
sekelompok anak didiknya itu ada yang pandai, ada yang bodoh, dan ada yang
biasa – biasa saja.” 14 Karena pada dasarnya manusia pun berbeda – beda,
apalagi dalam ruang lingkup kecil yaitu sebuah kelas, pastilah setiap siswanya
memiliki minat, selera, bakat, fisik, cara belajar, kecepatan belajar dan
sebagainya yang berbeda – beda pula.15 Mengingat kecepatan tiap –tiap peserta
didik dalam mencapai kompetensi pembelajaran tidak sama, maka dalam
pembelajaran terjadi perbedaan kecepatan belajar antara peserta didik yang
sangat pandai dan pandai dengan yang kurang pandai dalam pencapaian
kompetensi. Maka sebagai konsekuensinya ialah pengajaran pun harus
individual, yaitu pengajaran yang memperhatikan perbedaan – perbedaan
individu, agar siswa belajarnya lebih berhasil (efektif dan efisien) dan optimal
dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
manusia pada umumnya.16
“Semua anak memiliki kecenderungan yang berbeda dalam kedelapan
jenis kecerdasan (kecerdasan linguistik, logis matematis, spasial, kinestetik
tubuh, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis) sehingga setiap
strategi tertentu mungkin akan sangat sukses pada satu kelompok siswa, dan
kurang berhasil pada kelompok lainnya.” 17 Meskipun proses pembelajaran
ditujukan untuk semua kelompok peserta didik tapi juga mengakui dan
memberikan layanan sesuai dengan perbedaan – perbedaan individual peserta
didik sehingga pembelajaran memungkinkan berkembangnya potensi masing –
masing peserta didik secara optimal. Karena perbedaan – perbedaan individu
ini ada di antara para siswa, guru disarankan paling baik untuk menggunakan
berbagai strategi pengajaran dengan siswa mereka. Sehingga siswa dapat
belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat sesuai dengan
kemampuannya dan memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan
14
E.T.Ruseffendi M.op. cit., h.50
15
ibid., h.249
16
ibid., h.299
17
Armstrong, op.cit., h.79
7
21
Hamzah B Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah konsep
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:Pt. Bumi Aksara, 2009), h.2
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya,
maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Masih rendahnya hasil belajar matematika pada siswa
2. Pembelajaran Matematika masih bersifat konvensional sehingga proses
belajar mengajar tidak memperhatikan keberagaman kemampuan siswa
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Penelitian berharap agar tujuan penelitian ini menjadi jelas dan terarah,
masalah yang timbul dalam identifikasi masalah demikian banyaknya,
sehingga pada kesempatan ini sulit untuk diteliti semuanya. Maka dalam
penelitian ini akan difokuskan dan diukur pada ada atau tidaknya perbedaan
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada kelas eksperimen dengan siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas
control di SMPN 10 Tangerang Selatan kelas VIII Semester II, pada materi
Bangun Ruang Sisi Datar.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi serta pembatasan
masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Aptitude
Treatment Intercation (ATI) dan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan pembelajaran konvensional pada pelajaran matematika ?
2. Apakah terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI)
terhadap hasil belajar matematika siswa ?
10
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar
matematika siswa yang diajar menggunakan model Aptitude Treatment
Interaction (ATI) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan pembelajaran konvensional dan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap hasil
belajar matematika siswa
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti
untuk kepentingan teoritis-praktis akselerasi dalam peningkatan mutu
pendidikan.
1. Bagi siswa, dapat membantu dalam memahami pelajaran matematika,
mengoptimalkan kemampuan berpikir, tanggung jawab, dan kemampuan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Bagi guru, dapat menjadi masukan dalam hal melaksanakan pembelajaran
dan menambah wacana tentang model pembelajaran yang efektif sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
3. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan tentang proses pembelajaran
dengan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) dibidang matematika
dan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang kelak ingin menggunakan
model pembelajaran ini.
4. Bagi Pendidikan, memberikan sumbangan yang positif dalam usaha
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan
pembelajara matematika.
BAB II
KAJIAN PUSTAKADAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
I. Hasil Belajar Matematika
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses kegiatan yang bisa dilakukan secara
formal maupun informal dan merupakan komponen paling vital dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, sehingga tanpa
proses belajar sesungguhnya tidak pernah ada jenjang pendidikan.
Belajar bukan hanya bisa dilakukan disekoah, tetapi bisa juga
dilakukan diluar sekolah, seperti rumah, dijalan, ataupun disekeliling
kita. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan
satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia sejak membuka
mata sampai menutup mata.” lifelong education” pada tahun 1970
diungkapkan Paul Engrand dalam mendeskripsikan konsep
pendidikan sepanjang hayat. “Jauh sekitar 15 abad yang lalu, Nabi
Muhammad SAW, pernah menyampaikan bahwa belajar memang
seharusnya sejak dalam buaian sampai ke liang lahat, minaal Mahdi
ilaal lahdi, from cradle to the grave”.1
Sepanjang kehidupan manusia disadari atau tidak sesungguhnya
selalu melakukan proses belajar. Berbagai cara belajar dilakukan oleh
manusia seperti dengan cara mendengar, membaca, melihat,
konsultasi dengan lingkungan luar, mengamati lingkungan dan lain
sebagainya. Bahkan kemampuan orang untuk belajar ini merupakan
salah satu ciri penting yang membedakan manusia dengan makhluk
lain. “Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses
1
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar,
(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.1, h.2.
11
12
2
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2008), cet.1, h. 62.
3
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2010), h.229
4
Suyono, op.cit., h.12
5
Sanjaya, op.cit., h. 230
13
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 103
14
10
Andi Hakim Nasoetion, Landasan Matematika, (Jakarta:Bharatara Karya Aksara, 1980),
cet.3, h.12.
11
Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran
Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:PT.Bumi Aksara, 2009), cet.1,
h.108.
12
ibid.,
16
13
E.T.Ruseffendi M, Pengajaran Matematika Modern untk Orang Tua Murid, Guru dan
SPG, (Bandung:Tarsito,1979), h.134.
14
ibid., h. 136.
15
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung : UPI Press,
2006), h. 79
17
16
ibid., h. 91
17Hamzah B Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2009), h. 110.
18
18
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 5, h. 103.
19
Tabel 2.1
Deskripsi Ranah Kognitif menurut Benyamin S. Bloom
20
Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta:Pt Bumi Aksara, 2010), h. 35.
22
21
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet.1, h.39.
26
22
ibid., h. 42.
23Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran
Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:Bumi Aksara 2009), cet.1 h. 23.
24Ibid., h. 69.
25
ibid.,
27
26
Rusman, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan profesionalisme Guru,
(Jakarta:Rajawali Pers), h. 353.
29
27
B. Suryo Subroto, Sistem Pengajaran dengan Modul, (Yogyakarta:Pt Bina Aksara), cet.I,
h. 16.
28Syafrudin
Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet.1. h. 45.
30
29
Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Ciputat: Quantum Teaching, 2005). h.53
31
30
Ibid., h. 129.
32
dan hanya menerima. Pada pengajaran model itu, guru tidak mungkin
dapat memperhatikan kepentingan murid orang demi orang, baik
kecepatan belajarnya, kesenangannya (seleranya), kebiasaannya belajar,
dan lain – lain. Biasanya ada sebagian kecil individu yang terlayani yaitu
yang sangat pandai (dengan diberi tugas tambahan) dan anak yang
belajar lambat (dengan diberikan bimbingan khusus). Tetapi murid –
murid pada umumnya secara individual kepentingannya tidak dapat
diperhatikan.32
Tabel 2.2
Perbandingan Kualitatif antara Model Pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction (ATI) dengan Pembelajaran Konvensional
Langkah Aspek Model ATI Pembelajaran
Pembeda Konvensional
A. Persiapan 1.Tingkat Diukur dari Diukur dari
ketuntasan performance performance
peserta didik peserta didik
dalam setiap yang dilakukan
unit (satuan secara acak
kompetensi atau
kemampuan
dasar). Setiap
peserta didik
harus mencapai
nilai 75
2. Satuan Acara Dibuat untuk Dibuat untuk
Pembelajaran satu minggu satu minggu
pembelajaran, pembelajaran
dan dipakai dan hanya
sebagai dipakai sebagai
pedoman guru pedoman guru
serta diberikan
kepada peserta
didik
3.Pandangan Kemampuan Kemampuan
terhadap hampir sama, peserta didik
kemampuan namun tetap ada dianggap sama
peserta didik variasi
saat memasukan
32 E.T Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern untuk orang tua murid Guru dan
satuan
pembelajaran
tertentu
33
Dani Puji Astuti, digital library uin sunan kalijaga Yogyakarta, Efektifitas Model Pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik
(http://digilib.uin-suka.ac.id/9064/2/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf) h. 138. Thn 2013
36
34
http://jurnal.umsb.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/JURNAL-NOVRITA-ROSADI.pdf
37
35http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--hepyyusita-
937
36journal.unsil.ac.id/download.php?id=2177
38
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang
melalui proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih
baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan
maka diperlukan pembelajaran.Oleh karena itu, pembelajaran diupayakan
untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Matematika memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, baik
secara objek langsung (fakta, konsep, prinsip) maupun objek tak langsung
(bersikap kritis, logis, tekun, pemecahan masalah, dll). Begitu pentingnya
matematika bagi pengembangan ilmu – ilmu lain maka pengajaran
matematika telah dimulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pendidikan
tingkat tinggi.
Ironisnya, bagi banyak siswa matematika menjadi mata pelajaran yang
menakutkan.Banyak yang berangggapan bahwa mata pelajaran matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, yang hanya dapat dikuasai
oleh siswa pintar saja.
Sementara bakat dan minat berpengaruh pada prestasi matapelajaran
tertentu.Dalam satu kelas, bakat dan minat peserta didik yang satu berbeda
dengan bakat dan minat peserta didik lainnya. 37 mengingat pentingnya
matematika bagi siswa maka menjadi kewajiban bagi seorang pendidik dalam
mengakomodasi perbedaan bakat dan minat peserta didik agar mencapai
optimalisasi prestasi / hasil belajar matematika siswa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Snow (1977) yang dikutip dari Syafrudin Nurdin bahwa
optimalisasi prestasi akademik / hasil belajar akan diperoleh, bila mana
pembelajaran (treatment) cocok dan sesuai (matched) dengan karakteristik
kemampuan (aptitude) siswa.38
Aptitude Treatment Interaction (ATI) merupakan sebuah pendekatan
dalam pengajaran matematika dengan memberikan perlakuan (treatment)
37Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran
Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:Bumi Aksara 2009), cet.1 h. 19
38
Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Ciputat: Quantum Teaching, 2005), cet.1, h. 127.
39
kepada siswa sesuai dengan keadaan atau bakat (aptitude) mereka, dengan
harapan pembelajaran matematika yang mereka dapat dikelas dapat
memberikan hasil yang optimal yang dapat dilihat melalui hasil belajar
matematika mereka.
D. Hipotesis Penelitian
Dari pembahasan sebelumnya, dapat diduga bahwa hasil belajar
matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction (ATI) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan
pendekatan konvensional.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
40
41
E XE T1
K Xk T2
C. Variabel Penelitian
Suatu penelitian agar dapat dioperasionalkan dan dapat diteliti secara
empiris maka diubah menjadi variabel, variabel adalah karakter dari unit
observasi yang mempunyai variasi atau segala sesuatu yang dijadikan objek
penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yaitu :
- variabel bebas (x) : Model pembelajaran Aptitude Treatment
Intercation (ATI).
- Variabel terikat (y) : Hasil belajar matematika siswa.
11
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pt Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 206
42
2
Ibid, h.250
43
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol melalui nominasi guru.
b. Menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction (ATI) pada kelompok eksperimen dan metode
konvensional pada kelompok kontrol dengan jumlah jam pelajaran,
pengajaran dan pokok bahasan yang sama.
c. Pemberian tes akhir pada kedua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebagai evaluasi pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan tes akhir (post-test). Tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan. Tes ini berupa tes akhir
(post-test), dengan bentuk soal essay untuk menentukan hasil belajar
matematika. Adapun indikator kompetensi yang digunakan dalam tes akhir,
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Indikator Komptensi Tes Akhir
Bentuk Soal Essay
Aspek yang diukur Jumlah
No Indikator
C2 C3 Soal
Memahami sifat –
sifat dan unsur – 9a, 9b, 9c,
1 unsur kubus, balok, 10a,10b,10c 8
prisma, dan limas 10d,10e
44
Menentukan dan
dapat membuat
2 jaring – jaring 1,4 2
kubus, balok, prisma,
dan limas
Menghitung luas
permukaan kubus,
3 3,5,6 3
balok, prisma, dan
limas
Menghitung volume
4 kubus, balok, prisma, 2,7,8b 3
dan limas
Menentukan tinggi
dari kubus, balok,
prisma, dan limas
5 8a,11 2
jika luas permukaan
atau volumenya
diketahui
Keterangan :
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Pada instrumen tes hasil belajar matematika validitas yang
digunakan adalah validitas item, yaitu mengukur yang dimiliki oleh
sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir
item tersebut.
Pengujian validitas item untuk tes berbentuk essay dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi product-moment dengan angka kasar,
yaitu :3
∑ (∑ )(∑ )
r=
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
3
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 254.
45
Keterangan :
N = Banyaknya Responden
∑ = Jumlah skor item ke – i
∑ = Jumlah skor total seluruh siswa
∑ = Jumlah kuadrat skor soal nomor i
∑ = Jumlah kuadrat skor total seluruh siswa
∑ = Jumlah hasil kali skor dengan skor total tiap siswa pada
item ke – i
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Butir Soal
No Butir Soal Kategori Soal
1 1 0,45 Valid
2 2 0,55 Valid
3 3 0,52 Valid
4 4 0,51 Valid
5 5 0,52 Valid
6 6 0,57 Valid
7 7 0,52 Valid
8 8a 0,66 Valid
9 8b 0,77 Valid
10 9a 0,46 Valid
11 9b 0,78 Valid
12 9c 0,57 Valid
13 10a 0,6 Valid
14 10b 0,66 Valid
15 10c 0,62 Valid
46
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrument tersebut
konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Pengujian
reliabitas untuk tes berbentuk pilian ganda dalam penelitian ini
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha atau Koefisien Alpha, yaitu :4
∑
( )( )
keterangan :
R = Jumlah butir soal
= Varian butir soal.
= Varian skor total
Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Berdasarkan perhitungan
diperoleh nilai Alpha = 0,87 maka soal reliabel
4
Ibid, h.264.
5Ibid, h. 272.
47
Keterangan :
P = Tingkat Kesukaran
∑ = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
= Jumlah peserta didik
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran.
Nilai P Interpretasi
P = 0,00 Sangat sukar
0,00 < P 0,30 Sukar
0,30 < P 0,70 Sedang
0,70 < P 1,00 Mudah
P = 1,00 Sangat Mudah
Tabel 3.4
Hasil Uji Taraf Kesukaran
No Butir Soal P Kategori Soal
1 1 0,62 Sedang
2 2 0,58 Sedang
3 3 0,58 Sedang
4 4 0,72 Mudah
5 5 0,82 Mudah
6 6 0,91 Mudah
7 7 0,79 Mudah
8 8a 0,61 Sedang
9 8b 0,55 Sedang
10 9a 0,84 Mudah
11 9b 0,57 Sedang
12 9c 0,57 Sedang
13 10a 0,69 Sedang
14 10b 0,62 Sedang
15 10c 0,57 Sedang
16 10d 0,92 Mudah
17 10e 0,76 Mudah
18 11 0,53 Sedang
48
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
kemampuan siswa.Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut indeks diskriminan.Indeks diskriminan ini dikenakan dengan
tanda negatif yang berarti bahwa suatu soal itu terbalik dalam
mengukur kemampuan siswa. Rumus yang digunakan untuk
menemukan indeks diskriminan adalah :6
D=
Keterangan :
D = Daya pembeda
PA = Proporsi kelas atas yang menjawab benar
PB = Proporsi kelas bawah yang menjawab benar
BA = Banyak siswa golongan atas yang menjawab benar untuk setiap
butir soal.
BB = Banyak siswa golongan bawah yang menjawab benar untuk
setiap butir soal.
JA = Jumlah siswa kelas atas
JB = Jumlah siswa kelas bawah.
Tabel 3.5
Hasil Uji Daya Pembeda Soal
No Butir Soal P Kategori Soal
1 1 0,32 Cukup
2 2 0,38 Cukup
3 3 0,65 Baik
4 4 0,58 Baik
5 5 0,65 Baik
6 6 0,45 Baik
7 7 0,45 Baik
8 8a 1,16 Sangat Baik
9 8b 1,67 Sangat Baik
10 9a 0,77 Sangat Baik
11 9b 1,35 Sangat Baik
12 9c 0,84 Sangat Baik
13 10a 1,16 Sangat Baik
14 10b 1,61 Sangat Baik
15 10c 1,61 Sangat Baik
16 10d 0,32 Cukup
17 10e 1,29 Sangat Baik
18 11 0,65 Baik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan adalah uji Chi Kuadrat. Rumus dari Chi kuadrat hitung :7
( )
Keterangan :
= Chi Kuadrat hitung
= Frekuensi yang diharapkan
= Frekuensi / Jumlah data hasil observasi
Dengan Hipotesis :
H0 : Sebaran data dimana sampel diambil mengikuti distribusi
normal
Ha : sebaran data tidak mengikuti distribusi normal
Kriteria :
Jika Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel maka H0 ditolak, berarti
data tidak berdistribusi normal
Jika Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel maka H0 diterima, berarti
data berdistribusi normal
Keterangan :
F = Uji Fisher
= Variansi Terbesar
= Variansi Terkecil
Dengan Hipotesis :
H0 : sampel berasal dari populasi yang homogen
Ha : sampel tidak berasal dari populasi yang homogen
2. Pengujian Hipotesis
̅ ̅ ( )
dk =
( ⁄ ) ( ⁄ )
√
keterangan :
t : harga uji statistik
̅ : rata – rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen
̅ : rata – rata hasil belajar matematika kelompok kontrol
: varian gabungan
: jumlah sampel kelas eksperimen
̅ : jumlah sampel kelas kontrol
: varian data pada kelompok eksperimen
: varian data pada kelompok kontrol
Dengan Hipotesis
Ho :
Ha :
53
Kriteria pengujian :
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan adalah :
Ho :
Ha :
Keterangan :
A. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil perhitungan data statistik awal diperleh nilai post test
pada kelas eksperimen diperoleh rentang nilai dari 35 sampai dengan nilai
91, rata – rata 68,04 , median (Me) 67 , modus (Mo) 62,50 , varians (s2)
197,80 , simpangan baku (s) 14,06 , tingkat kemiringan (sk) 0,22 , karena
nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan dan dikatakan
kurva menceng kanan, dan ketajaman/kurtosis 2,15 yang berarti kurang
dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik (mendatar).
54
55
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Eksperimen
Frekuensi
Nilai Absolut Relatif Kumulatif
(fi) F (%) (fk)
35 – 44 2 4,88% 2
45 – 54 4 9,76% 6
55 – 64 12 29.27% 18
65 – 74 10 24,39% 28
75 – 84 6 14,63% 34
85 – 94 7 17,07% 41
Berdasarkan hasil perhitungan data statistik awal diperoleh nilai post test
pada kelas kontrol diperoleh rentang nilai dari 33 sampai dengan nilai 81,
rata – rata 61,29 , median (Me) 61,1875 , modus (Mo) 57,25 , varians (s 2)
202,56 , simpangan baku (s) 14,23 , tingkat kemiringan (sk) 0,02 , karena
nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan dan dikatakan
kurva menceng kanan, dan ketajaman/kurtosis 1,91 yang berarti kurang
dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik (mendatar).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Kontrol
Frekuensi
Nilai Absolut Relatif Kumulatif
(fi) F (%) (fk)
33 – 41 4 9,76% 4
42– 50 6 14,63% 10
51 – 59 9 21,95% 19
60 – 68 8 19,51% 27
69 – 77 8 19,51% 35
78 – 88 6 14,63% 41
> 0, maka kedua kelas memiliki bentuk kurva model positif atau kurva
melandai ke kanan, yang artinya kecenderungan data mengumpul di bawah
rata – rata. Ketajaman/kurtosis kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut
– turut 2,15 dan 1,91 karena kedua nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka
kedua kurva berbentuk platikurtik (kurva agak datar) yang artinya nilai –
nilai data tersebar secara merata sampai jauh dari rata – ratanya.
Tabel 4.3
Perbandingan Hasil Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistik Kelompok Kelompok Kontrol
Eksperimen
Banyak Sampel 41 41
Median 67 61,18
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji kai
kuadrat (chi square). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, dengan
ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika
memenuhi kriteria 𝜒 2 hitung<𝜒 2 tabeldiukur pada taraf signifikansi dan tingkat
kepercayaan tertentu
Tabel 4.4
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Dk 𝜒 2 hitung 𝜒 2 tabel Kesimpulan
2. Uji Homogenitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas
Varians
Kelas Kelas Taraf
Fhitung Ftabel Keterangan
Eksperimen Kontrol Signifikansi
1. Pengujian Hipotesis
Ho : μ 1≤ μ 2
Ha : μ 1> μ 2
Keterangan :
eksperimen
menunjukkan bahwa thitung > ttabel ( 2,13 > 1,66 ). Dengan demikian H0 ditolak
dan Ha diterima, atau dengan kata lain rata – rata hasil belajar matematika siswa
pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata – rata hasil belajar matematika
siswa pada kelompok kontrol. Secara rigkas, hasil perhitungan uji t tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Perbedaan dengan Statistik Uji t
db thitung ttabel Kesimpulan
Adanya perbedaan rata – rata hasil belajar matematika siswa pada kedua
kelas tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan pada saat proses
pembelajaran yang dilakukan, proses pembelajaran siswa pada kelas kontrol
menggunakan model konvensional dimana guru mengajar sejumlah murid
dalam ruangan dengan treatment yang sama karena diasumsikan semua murid
memiliki minat, kepentingan, kecakapan, dan kecepatan belajarnya relatif sama
dan tanpa melibatkan siswa dengan aktif dan proaktif. Sementara proses
62
Selain itu, pada saat pembagian kelompok, banyak siswa yang enggan
untuk berkumpul dengan kelompok yang dibentuk guru. Karena pada praktek
model Aptitude Treatment Interaction (ATI) siswa dikelompokkan berdasarkan
tingkat kemampuan mereka yaitu siswa yang berkemampuan tinggi, sedang,
dan kurang yang ditentukan berdasarkan nominasi guru . Biasanya mereka satu
kelompok dengan teman akrab mereka
Foto siswa – siswi kelompok atas sedang mempelajari modul dan latihan soal
soal latihan yang terdapat di modul. Sedangkan siswa pada kelompok sedang dan
kurang sedang mengikuti pembelajaran biasa secara konvensional secara optimal dan
terfokus. Dengan pembagian siswa dalam kelompok berdasarkan kemampuan ini
terlihat siswa merasa lebih sesuai dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas yaitu
sesuai dengan cara belajar mereka, dimana siswa yang berkemampuan tinggi lebih
nyaman belajar mandiri dalam kelompok menggunakan modul dan sumber – sumber
belajar lainnya dibandingkan harus mengikuti pembelajaran di depan kelas dimana
harus mengikuti kecepatan pembelajaran siswa lain yang sedang dan kurang dalam
pemahamannya. Begitu juga untuk kelompok sedang dan kurang, mereka menjadi
lebih nyaman dalam belajar terlihat dari antusiasme mereka mau mengajukan
pertanyaan – pertanyaan kepada guru di depan kelas ketika ada materi yang mereka
anggap kurang mereka pahami. Peran guru dalam kelaspun menjadi lebih jelas
sebagai fasilitator mereka baik bagi kelompok tinggi, sedang, dan kurang. Guru bisa
menjadi lebih fokus mengajarkan siswa kelompok sedang dan kurang dan juga dapat
mendampingi siswa kelompok tinggi dalam mempelajari isi modul dan latihan –
latihan soal yang terdapat didalamnya.
66
Foto siswi kelompok sedang dan bawah sedang mengerjakan soal di depan kelas
depan kelas, mereka akan menjadi lebih aktif terlibat secara langsung dalam proses
belajar mengajar.
bentuk pengulangan pelajaran kembali melalui tambahan jam belajar dan tutorial,
sehingga dengan cara demikian mereka dapat menguasai pelajaran yang diajarkan.
.Perlakuan khusu sini diselenggarakan dalam bentuk pertemuan antara guru dan siswa
pada kelompok kecil, yang diliputi oleh suasana Tanya– jawab, diskusi dan
pengulangan pelajaran kepada siswa satu– persatu (individual).
D. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan bangun ruang saja,
sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.
A. Kesimpulan
69
70
B. Saran
Berdasarkan Penemuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada
beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya :
1. Disarankan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)
dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika agar siswa
dapat diberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan
akademis setiap kelompok siswa
2. Guru diharapkan mampu mewujudkan kondisi belajar yang dinamis yaitu
sebagai fasilitator dan siswa harus kreatif dan mandiri dalam mengikuti
pembelajaran di dalam kelas. Salah satunya dengan menerapkan model
pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) didukung dengan
strategi pembelajaran matematika yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
x
xi
Ruseffendi. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru dan
SPG. Bandung: Tarsito, 1979.
Suyono., dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, Cet.I, 2011.
Uno, Hamzah B., dan Umar, Masri Kudrat. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta:
Pt Bumi Aksara, Cet. I, 2009.
LAMPIRAN 1
D. Model Pembejaran
Model pembelajara : Aptitude Treatment Interaction ( ATI )
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian Tugas.
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 5 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
salam kepada dari guru lalu
siswa lalu menyimak absen
mengecek yang disebutkan
kehadiran siswa. oleh guru
Motivasi Memotivasi siswa Menyimak
mengenai penjelasan guru
pentingnya mengenai garis
mempelajari singgung
bangun ruang sisi lingkaran dan
datar dalam kaitannya dalam
kehidupan sehari – kehidupan sehari
hari dengan – hari
memberikan
contoh contoh
Kegiatan Inti 30 menit
Eksplorasi
Pengelompokka Guru Siswa bergabung
n siswa mengarahkan dengan
berdasarkan siswa untuk duduk kelompoknya
kecepatan berkelompok untuk bekerja
belajar sesuai dengan sama tetapi LKS
kelompok yang dikerjakan secara
telah ditetapkan mandiri.
sebelumnya dan
diperbolehkan
berdisikusi namun
LKS dikerjakan
secara mandiri
Guru membagikan Siswa diberikan
73
penggaris,cutter
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca membaca
hamdalah dan hamdalah lalu
mengucapkan menjawab salam
salam dari guru
Pertemuan Ke – 2
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit
MATERI : JARING – JARING KUBUS DAN BALOK
pemodelan atau
contoh
Memanggil secara Siswa yang
acak beberapa dipanggil
siswa untuk namanya
menyelesaikan mengerjakan soal
soal LKS hasil LKS di depan
kerjanya kelas
Guru memberikan
respon terhadap
pekerjaan yang
dikerjakan siswa
di depan
Konfirmasi Guru memberikan Semua siswa
Achievement 1 soal kepada kelompok tinggi,
Test semua siswa, sedang, maupun
untuk mengecek rendah menulis
pemahaman siswa soal yang
diberikan
kemudian
mengerjakan soal
secara mandiri
Setelah waktu Siswa
yang diberikan mengumpulkan
selesai untuk hasil
mengerjakan soal, pekerjaannya.
siswa
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya.
Guru bersama Semua siswa ikut
siswa mengoreksi mengkoreksi soal
hasil soal latihan yang telah
yang dikerjakan dikerjakan
siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan Menyimpulkan
siswa untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa langkah –
bersama – sama langkah
tentang membuat membuat jaring –
jaring – jaring jaring kubus dan
kubus dan balok balok
Penyampain Memberi informasi Memperhatikan
Informasi untuk siswa besok informasi guru
membawa kertas dan bertanya
78
Pertemuan ke – 3
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
MATERI : MEMBUAT KUBUS SECARA ISOMETRIK DAN
PERSPEKTIF
LKS dikerjakan
secara mandiri
Guru membagikan Siswa diberikan
LKS kepada kesempatan
semua siswa baik untuk
kelompok tinggi, mengerjakan
sedang, dan LKS
kurang.
Elaborasi Membagikan Memperhatikan
Treatment modul kepada penjelasan guru.
kepada masing – kelompok tinggi Bagi siswa
masing dan menjelaskan kelompok tinggi
kelompok. kembali cara mengerjakan
Pembelajaran kerjanya LKS secra
mandiri kepada mandiri dan
kelompok tinggi mempelajari
dengan modul dalam
membagikan kelompok dan
modul berleluasa untuk
sambil
memperhatikan
penjelasan guru
di depan kelas.
Guru memberikan Siswa
Pembelajaran bantuan kepada memperhatikan
konvensional seluruh siswa penjelasan Guru
secara optimal yang mengalami kemudian
kepada hambatan melalui mengeluarkan
kelompok praktek membuat kertas dan spidol
sedang dan kubus dan balok
kurang pada kertas kotak -
kotak.
Mengarahkan
siswa menyiapkan
seluruh alat – alat
yang dibawa
Guru Membuat kubus
mengarahkan secara isometrik
siswa membuat dan perspektif
kubus dan balok pada kertas kotak
pada kertas kotak – kotak yang ada
– kotak yang ada di papan tulis.
di depan kelas Kemudian siswa
dengan secara yang disebut
acak memanggil namanya maju
satu persatu siswa untuk melukis
80
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya.
Guru bersama Semua siswa ikut
siswa mengoreksi mengkoreksi soal
hasil soal latihan yang telah
yang dikerjakan dikerjakan
siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan Menyimpulkan
siswa untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa tentang
bersama – sama perbedaan cara
tentang perbedaan menggambar
cara menggambar kubus secara
kubus secara isometrik dan
isometrik dan perspektif
secara perspektif
Pemberian tugas Memberikan PR Menyimak dan
kepada siswa dan menerima PR
dikumpulkan pada yang diberikan
pertemuan guru
selanjutnya
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca membaca
hamdalah dan hamdalah lalu
mengucapkan menjawab salam
salam dari guru
Pertemuan ke – 4
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
MATERI : MENGHITUNG PANJANG DIAGONAL – DIAGONAL
KUBUS DAN BALOK
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pengelompokkan Guru Siswa bergabung
siswa mengarahkan dengan
berdasarkan siswa untuk duduk kelompoknya
kecepatan berkelompok untuk bekerja
belajar sesuai dengan sama tetapi LKS
kelompok yang dikerjakan secara
telah ditetapkan mandiri.
sebelumnya
Guru membagikan Siswa diberikan
LKS kepada kesempatan
seluruh siswa untuk
dalam kelompok mengerjakan
tinggi, sedang LKS
maupun kurang
Elaborasi
Treatment Guru membagikan Memperhatikan
kepada masing – modul kepada penjelasan guru.
masing kelompok tinggi Bagi siswa
kelompok. dan menjelaskan kelompok tinggi
Pembelajaran cara belajarnya mengerjakan
mandiri kepada dan leluasa untuk LKS secara
siswa kelompok tetap mandiri dan
tinggi dengan memperhatikan mempelajari
membagikan penjelasan guru modul dalam
modul kelompok dan
berleluasa untuk
sambil
memperhatikan
penjelasan guru
di depan kelas.
Pembelajaran Guru memberikan Siswa
konvensional bantuan kepada memperhatikan
secara optimal siswa yang arahan guru
83
Pertemuan ke – 5
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Materi :
Menentukan panjang diagonal bidang pada kubus dan balok
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pengelompokkan Guru Siswa bergabung
siswa mengarahkan dengan
berdasarkan siswa untuk duduk kelompoknya
kecepatan berkelompok untuk bekerja
belajar sesuai dengan sama tetapi LKS
kelompok yang dikerjakan secara
telah ditetapkan mandiri.
sebelumnya
Guru membagikan Siswa diberikan
LKS kepada kesempatan
semua siswa baik untuk
kelompok tinggi, mengerjakan
sedang, dan LKS
kurang.
Elaborasi
Treatment Membagikan Memperhatikan
kepada masing – modul kepada penjelasan guru.
masing kelompok tinggi Bagi siswa
kelompok. dan menjelaskan kelompok tinggi
Pembelajaran kembali cara mengerjakan
mandiri kepada kerjanya LKS secara
kelompok tinggi mandiri dan
dengan mempelajari
membagikan modul dalam
modul kelompok dan
berleluasa untuk
sambil
memperhatikan
penjelasan guru
di depan kelas.
Pembelajaran Guru memberikan Siswa
konvensional bantuan kepada memperhatikan
secara optimal seluruh siswa penjelasan Guru
kepada yang mengalami kemudian
86
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan Menyimpulkan
siswa untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa tentang
bersama – sama cara menghitung
tentang cara panjang diagonal
menghitung bidang kubus
panjang diagonal dan balok
bidang kubus dan
balok
Pemberian tugas Memberikan PR Menyimak dan
kepada siswa dan menerima PR
dikumpulkan pada yang diberikan
pertemuan guru
selanjutnya
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca membaca
hamdalah dan hamdalah lalu
mengucapkan menjawab salam
salam dari guru
Pertemuan ke – 6
Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit
Materi :
Menghitung jumlah panjang rusuk pada kubus dan balok
Guru memberikan
respon terhadap
pekerjaan yang
dikerjakan siswa
di depan
Konfirmasi Guru memberikan Semua siswa
Achievement 1 soal kepada kelompok tinggi,
Test semua siswa, sedang, maupun
untuk mengecek rendah menulis
pemahaman siswa soal yang
diberikan
kemudian
mengerjakan soal
secara mandiri
Setelah waktu Siswa
yang diberikan mengumpulkan
selesai untuk hasil
mengerjakan soal, pekerjaannya
siswa
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya.
Guru bersama Semua siswa ikut
siswa mengoreksi mengkoreksi soal
hasil soal latihan yang telah
yang dikerjakan dikerjakan
siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan Menyimpulkan
siswa untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa
bersama – sama menghitung
menghitung jumlah panjang jumlah
rusuk pada kubus rusuk kubus dan
dan balok balok
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
90
Pertemuan ke – 7
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Materi :
1. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok
2. Menghitung luas permukaan kubus dan balok
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
salam kepada dari guru lalu
siswa lalu menyimak absen
mengecek yang disebutkan
kehadiran siswa. oleh guru
Motivasi Memulai pelajaran Melakukan
dengan permainan permainan
antonim kata antonim kata
Apersepsi Mengingatkan Mengingat
kembali tentang kembali materi
menghitung jumlah tentang
rusuk kubus dan menghitung
balok jumlah rusuk
kubus dan balok
dengan
menjawab
bersama - sama
Kegiatan Inti
Eksplorasi Guru Siswa bergabung
Pengelompokkan mengarahkan dengan
siswa siswa untuk duduk kelompoknya
berdasarkan berkelompok untuk bekerja
kecepatan sesuai dengan sama tetapi LKS
belajar kelompok yang dikerjakan secara
telah ditetapkan mandiri.
sebelumnya
Guru membagikan Siswa diberikan
LKS kepada kesempatan
seluruh kelompok untuk
91
Peretmuan ke – 8
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Materi :
1. Menemukan rumus volume kubus dan balok
2. Menghitung volume kubus dan balok
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
salam kepada siswa dari guru lalu
lalu mengecek menyimak absen
kehadiran siswa. yang disebutkan
oleh guru
Apersepsi Mengingatkan Mengingat
kembali tentang kembali materi
materi luas tentang luas
permukaan kubus permukaan
dan balok kubus dan balok
Kegiatan Inti
Eksplorasi Guru mengarahkan Siswa bergabung
Pengelompokka siswa untuk duduk dengan
n siswa berkelompok kelompoknya
berdasarkan sesuai dengan untuk bekerja
kecepatan kelompok yang sama tetapi LKS
belajar telah ditetapkan dikerjakan secara
sebelumnya mandiri.
Guru membagikan Siswa diberikan
LKS kepada kesempatan untuk
semua siswa mengerjakan
kelompok tinggi, LKS
sedang, dan
kurang.
Elaborasi Membagikan Memperhatikan
Treatment modul dan guru. Bagi siswa
kepada masing menjelaska cara kelompok tinggi
94
Guru memberikan
respon terhadap
pekerjaan yang
dikerjakan siswa
di depan
diberikan
kemudian
mengerjakan soal
secara mandiri
Setelah waktu Siswa
yang diberikan mengumpulkan
selesai untuk hasil
mengerjakan soal, pekerjaannya
siswa
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya.
Guru bersama Semua siswa ikut
siswa mengoreksi mengkoreksi soal
hasil soal latihan yang telah
yang dikerjakan dikerjakan
siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan siswa Menyimpulkan
untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa cara
bersama – sama menghitung
tentang cara panjang garis
menghitung singgung
volume kubus dan persekutuan luar
balok dua lingkaran
Salam Penutup mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca hamdalah membaca
dan mengucapkan hamdalah lalu
salam menjawab salam
dari guru
Pertemuan ke – 9
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Materi :
1. Menghitung luas permukaan prisma
2. Menghitung volume prisma
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
96
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pengelompokka Guru Siswa bergabung
n siswa mengarahkan dengan
berdasarkan siswa untuk duduk kelompoknya
kecepatan berkelompok untuk bekerja
belajar sesuai dengan sama tetapi LKS
kelompok yang dikerjakan secara
telah ditetapkan mandiri.
sebelumnya
Guru membagikan Siswa diberikan
LKS kepada kesempatan untuk
semua siswa mengerjakan LKS
dalam kelompok
tinggi, sedang, dan
kurang
Elaborasi Membagikan Bagi siswa
Treatment modul dan kelompok tinggi
kepada masing menjelaskan cara mengerjakan LKS
– masing kerjanya kepada dan mempelajari
kelompok. kelompok tinggi modul yang
Pembelajaran diberikan dan
mandiri dengan berleluasa untuk
membagikan sambil
modul kepada memperhatikan
siswa kelompok penjelasan guru di
tinggi depan kelas.
Guru memberikan
respon terhadap
pekerjaan yang
dikerjakan siswa
di depan
Konfirmasi Guru memberikan Semua siswa
Achievement 1 soal kepada kelompok tinggi,
Test semua siswa, sedang, maupun
untuk mengecek rendah menulis
pemahaman siswa soal yang
diberikan
kemudian
mengerjakan soal
secara mandiri
Setelah waktu Siswa
yang diberikan mengumpulkan
selesai untuk hasil
mengerjakan soal, pekerjaannya
siswa
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya.
98
Pertemuan ke – 10
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Materi :
1. Menghitung luas permukaan limas
2. Menghitung volume limas
permukaan dan
volume limas
secukupnya.
Jika siswa masih Siswa
mengalami memperhatikan
hambatan dalam contoh yang
mengerjakan LKS diberikan guru di
guru memberikan depan kelas.
pemodelan atau
contoh
Memanggil secara Siswa yang
acak beberapa dipanggil
siswa untuk namanya
menyelesaikan mengerjakan soal
soal LKS hasil LKS di depan
kerjanya kelas
Guru memberikan
respon terhadap
pekerjaan yang
dikerjakan siswa di
depan
Konfirmasi Guru memberikan Semua siswa
Achievement 1 soal kepada kelompok tinggi,
Test semua siswa, sedang, maupun
untuk mengecek rendah menulis
pemahaman siswa soal yang
diberikan
kemudian
mengerjakan soal
secara mandiri
Setelah waktu Siswa
yang diberikan mengumpulkan
selesai untuk hasil
mengerjakan soal, pekerjaannya
siswa
mengumpulkan
hasil pekerjaannya.
Guru bersama Semua siswa ikut
siswa mengoreksi mengkoreksi soal
hasil soal latihan yang telah
yang dikerjakan dikerjakan
siswa
101
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan siswa Menyimpulkan
untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa bagaimana
bersama – sama menghitung luas
tentang bagaimana permukaan dan
menghitung luas volume limas
permukaan dan
volume limas
Penyampaian Menyampaikan Menyimak
informasi informasi kepada informasi yang
siswa bahwa disampaikan
pertemuan guru lalu
selanjutnya akan bertanya apabila
dilaksanakan masih ada
ulangan bab informasi yang
bangun ruang sisi belum dipahami
datar sebagai tes
akhir
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca hamdalah membaca
dan mengucapkan hamdalah lalu
salam menjawab salam
dari guru
Mengetahui,
Guru kelas Peneliti
LAMPIRAN 2
D. Model Pembejaran
Model pembelajara : KONVENSIONAL
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian Tugas.
– pertanyaan
arahan, lalu
mengarahkan siswa
untuk
memperhatikan
penjelasan
mengenai kubus
dan balok .
Tanya jawab Guru memberikan Bertanya kepada
kesempatan kepada guru jika ada yang
siswa untuk tidak mengerti
bertanya jika ada tentang materi
materi yang yang sedang
dijelaskan kurang dijelaskan
dimengerti
guru memberikan Siswa
pemodelan atau memperhatikan
contoh soal contoh yang
diberikan guru di
depan kelas
Mengarahkan siswa Mengerjakan soal
Latihan soal untuk mengerjakan yang diberikan
soal yang diberikan guru dengan
guru selama waktu waktu yang telah
yang ditentukan ditentukan
Memanggil secara Siswa yang
acak beberapa dipanggil
siswa untuk namanya
menyelesaikan soal mengerjakan soal
hasil kerjanya di depan kelas
Guru memberikan
respon kepada
siswa yang
mengerjakan soal di
depan
Guru memberikan 1 Siswa
soal kepada seluruh memperhatikan
siswa dan semua soal yang
kelompok siswa, dibacakan guru
untuk mengecek lalu mengerjakan
pemahaman siswa soal secara
mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
105
Pertemuan Ke – 2
Materi :
Membuat jaring – jaring kubus dan balok
Pertemuan ke – 3
Materi :
Menyajikan gambar kubus dan balok secara sometrik dan perspektif
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan siswa Menyimpulkan
untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa langkah –
bersama – sama langkah melukis
tentang langkah – kubus dan balok
langkah melukis
kubus dan balok Mengakhiri
Mengakhiri pelajaran dengan
Salam Penutup pelajaran dengan membaca
membaca hamdalah hamdalah lalu
dan mengucapkan menjawab salam
salam dari guru
Pertemuan Ke – 4
Materi :
1. Menentukan panjang diagonal sisi pada kubus dan balok
2. Menentuka panjang diagonal ruang pada kubus dan balok
menjawab
salam dari
guru
Pertemuan ke – 5
Materi :
1. Menentukan diagonal bidang pada kubus dan balok
mengenai diagonal
bidang pada kubus
dan balok
Tanya jawab Guru memberikan Bertanya kepada
kesempatan kepada guru jika ada yang
siswa untuk tidak mengerti
bertanya jika ada tentang materi
materi yang yang sedang
dijelaskan kurang dijelaskan
dimengerti
guru memberikan Siswa
pemodelan atau memperhatikan
contoh soal contoh yang
diberikan guru di
depan kelas
Latihan soal Mengarahkan siswa Mengerjakan soal
untuk mengerjakan yang diberikan
soal yang diberikan guru dengan
guru selama waktu waktu yang telah
yang ditentukan ditentukan
Memanggil secara Siswa yang
acak beberapa dipanggil
siswa untuk namanya
menyelesaikan soal mengerjakan soal
hasil kerjanya di depan kelas
Guru memberikan
respon kepada
siswa yang
mengerjakan soal di
depan
Guru memberikan 1 Siswa
soal kepada seluruh memperhatikan
siswa dan semua soal yang
kelompok siswa, dibacakan guru
untuk mengecek lalu mengerjakan
pemahaman siswa soal secara
mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
untuk mengerjakan hasil
soal, siswa pekerjaannya
mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Guru bersama siswa Siswa ikut
115
Pertemuan Ke – 6
Materi :
Menentukan jumlah panjang rusuk pada kubus dan balok
siswa yang
mengerjakan soal di
depan
Guru memberikan 1 Siswa
soal kepada seluruh memperhatikan
siswa dan semua soal yang
kelompok siswa, dibacakan guru
untuk mengecek lalu mengerjakan
pemahaman siswa soal secara
mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
untuk mengerjakan hasil
soal, siswa pekerjaannya
mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Guru bersama siswa Siswa ikut
mengoreksi hasil mengoreksi soal
soal latihan yang yang dikerjakan
dikerjakan siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan siswa Menyimpulkan
untuk bersama – sama
menyimpulkan tentang jumlah
bersama – sama panjang rusuk
tentang jumlah pada kubus dan
rusuk pada kubus balok
dan balok
Pemberian tugas Memberikan PR Menyimak dan
kepada siswa dan menerima PR
dikumpulkan pada yang diberikan
pertemuan guru
selanjutnya
Pertemuan ke – 7
Materi :
1. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok
2. Menghitung luas permukaan kubus dan balok
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
salam kepada dari guru lalu
siswa lalu menyimak absen
mengecek yang disebutkan
kehadiran siswa. oleh guru
Motivasi Memulai pelajaran Melakukan
dengan permainan permainan
antonim kata antonim kata
Apersepsi Mengingatkan Mengingat
kembali tentang kembali materi
menghitung jumlah tentang
rusuk kubus dan menghitung
balok jumlah rusuk
kubus dan balok
dengan
menjawab
bersama – sama
permukaan kubus
dan balok
Tanya jawab Guru memberikan Bertanya kepada
kesempatan kepada guru jika ada
siswa untuk yang tidak
bertanya jika ada mengerti tentang
materi yang materi yang
dijelaskan kurang sedang dijelaskan
dimengerti
guru memberikan Siswa
pemodelan atau memperhatikan
contoh soal contoh yang
diberikan guru di
depan kelas
Latihan soal Mengarahkan siswa Mengerjakan soal
untuk mengerjakan yang diberikan
soal yang diberikan guru dengan
guru selama waktu waktu yang telah
yang ditentukan ditentukan
Memanggil secara Siswa yang
acak beberapa dipanggil
siswa untuk namanya
menyelesaikan soal mengerjakan soal
hasil kerjanya di depan kelas
Guru memberikan
respon kepada
siswa yang
mengerjakan soal
di depan
Guru memberikan Siswa
1 soal kepada memperhatikan
seluruh siswa dan soal yang
semua kelompok dibacakan guru
siswa, untuk lalu mengerjakan
mengecek soal secara
pemahaman siswa mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
untuk mengerjakan hasil
soal, siswa pekerjaannya
mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Peretmuan ke – 8
Materi :
1. Menemukan rumus volume kubus dan balok
2. Menghitung volume kubus dan balok
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
salam kepada siswa dari guru lalu
lalu mengecek menyimak absen
kehadiran siswa. yang disebutkan
oleh guru
Apersepsi Mengingatkan Mengingat
kembali tentang kembali materi
materi luas tentang luas
permukaan kubus permukaan
dan balok kubus dan balok
121
Guru memberikan
respon kepada
siswa yang
122
mengerjakan soal di
depan
Guru memberikan 1 Siswa
soal kepada seluruh memperhatikan
siswa dan semua soal yang
kelompok siswa, dibacakan guru
untuk mengecek lalu mengerjakan
pemahaman siswa soal secara
mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
untuk mengerjakan hasil
soal, siswa pekerjaannya
mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Guru bersama siswa Siswa ikut
mengoreksi hasil mengoreksi soal
soal latihan yang yang dikerjakan
dikerjakan siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan siswa Menyimpulkan
untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa cara
bersama – sama menghitung
tentang cara volume kubus
menghitung dan balok
volume kubus dan
balok
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca hamdalah membaca
dan mengucapkan hamdalah lalu
salam menjawab salam
dari guru
Pertemuan ke – 9
Materi :
1. Menghitung luas permukaan prisma
2. Menghitung volume prisma
123
Guru memberikan
respon kepada
siswa yang
mengerjakan soal
di depan
Guru memberikan Siswa
1 soal kepada memperhatikan
seluruh siswa dan soal yang
semua kelompok dibacakan guru
siswa, untuk lalu mengerjakan
mengecek soal secara
pemahaman siswa mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
untuk mengerjakan hasil
soal, siswa pekerjaannya
mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Guru bersama siswa Siswa ikut
mengoreksi hasil mengoreksi soal
soal latihan yang yang dikerjakan
dikerjakan siswa
125
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan Menyimpulkan
siswa untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa bagaimana
bersama – sama menghitung luas
tentang cara permukaan dan
menghitung luas volume prisma
permukaan dan
volume prisma
Pemberian tugas Memberikan PR Menyimak dan
kepada siswa dan menerima PR
dikumpulkan pada yang diberikan
pertemuan guru
selanjutnya
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca membaca
hamdalah dan hamdalah lalu
mengucapkan menjawab salam
salam dari guru
Pertemuan ke – 10
Materi :
1. Menghitung luas permukaan limas
2. Menghitung volume limas
Kegiatan Guru Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7 menit
Salam Pembuka Mengucapkan Menjawab salam
salam kepada siswa dari guru lalu
lalu mengecek menyimak absen
kehadiran siswa. yang disebutkan
oleh guru
Apersepsi Mengingatkan Mengingat
kembali tentang kembali tentang
menghitung luas cara menghitung
permukaan dan luas permukaan
volume prisma dan volume
prisma
126
mengerjakan soal di
depan
Guru memberikan 1 Siswa
soal kepada seluruh memperhatikan
siswa dan semua soal yang
kelompok siswa, dibacakan guru
untuk mengecek lalu mengerjakan
pemahaman siswa soal secara
mandiri
Setelah waktu yang Siswa
diberikan selesai mengumpulka
untuk mengerjakan hasil
soal, siswa pekerjaannya
mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Guru bersama siswa Siswa ikut
mengoreksi hasil soal mengoreksi soal
latihan yang yang dikerjakan
dikerjakan siswa
Penutup 5 menit
Kesimpulan Mengarahkan siswa Menyimpulkan
untuk bersama – sama
menyimpulkan siswa bagaimana
bersama – sama menghitung luas
tentang bagaimana permukaan dan
menghitung luas volume limas
permukaan dan
volume limas
Penyampaian Menyampaikan Menyimak
informasi informasi kepada informasi yang
siswa bahwa disampaikan
pertemuan guru lalu
selanjutnya akan bertanya apabila
dilaksanakan masih ada
ulangan bab informasi yang
bangun ruang sisi belum dipahami
datar sebagai tes
akhir
Salam Penutup Mengakhiri Mengakhiri
pelajaran dengan pelajaran dengan
membaca hamdalah membaca
dan mengucapkan hamdalah lalu
salam menjawab salam
128
dari guru
Mengetahui,
Guru kelas Peneliti
LAMPIRAN 3
Lembar Kerja
Siswa (LKS)1
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
Jawab :
4. balok dapat dipandang sebagai susunan kubus seperti ilustrasi pada gambar
dibawah
Jawab :
131
Lembar Kerja
Siswa (LKS)2
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
Jawab :
a. c.
b. d.
2. Amatilah bentuk lemari kalian. Jika kalian ingin menggambar lemari dalam bentuk
jaring – jaring, bentuk apakah yang akan kalian dapatkan
132
Jawab :
Jawab :
8 6
133
Lembar Kerja
Siswa (LKS)3
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
disamping
soal
Jawab :
134
Soal
Lembar Kerja
Siswa (LKS)4
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
Jawab :
Missal diagonal ruang HB
a) lihat BDH. Karena BD DH, maka BDH merupakan segitiga siku – siku
maka
H
HB2 = ……..+……….
=………….+…………. (teorema phytagoras)
=……………..+………….
D B
HB = √
= ………….
ukuran panjang
Jawab :
b) lihat PRV. Karena PR RV, maka PRV merupakan segitiga siku – siku
maka
V
PV2 = ……..+……….
=……………..+………….
R
PV = √
P
= ………….
Jawab :
Missal diagonal sisi AC
c) lihat ABC. Karena AB BC, maka ABC merupakan segitiga siku – siku
maka
AC2 = ……..+……….
=……………..+………….
AC = √
= ………….
Lembar Kerja
Siswa (LKS)5
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
ABCD.EFGH adalah……..
a. panjang EG ?
b. luas ACGE ?
Jawab :
a) lihat EFG. Karena FE FG, maka EFG merupakan segitiga siku – siku
dengan siku – siku di ……
maka
F EG2 = ……..+……….
EG = √
= ………….
Jadi panjang EG =….. cm
139
jika balok ABCD.EFGH disamping memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi berturut –
turut 8cm, 6cm, 4cm. Berapakah :
a. Panjang AH?
b. Luas ABGH?
Jawab :
a) lihat AHD. Karena HD AD, maka AHD merupakan segitiga siku – siku
maka
H AH2 = ……..+……….
AH = √
= ………….
Jadi panjang AH = …….. cm
B
A
140
soal
Jawab:
Jawab:
141
Lembar Kerja
Siswa (LKS)6
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
Yang ………panjang.
= ……….. x …………
= ……… cm
Sebagai berikut :
Soal
1. Satria ingin membuat 3 buah kerangka kubus yang terbuat dari batang kawat.
Dengan panjang rusuk kubus 10cm. Berapakah panjang batang kawat yang
diperlukan ?
Jawab
2. Ayah ingin membuat kerangka Balok dengan menggunakan batang kawat. Ukuran
panjang, lebar, dan tinggi balok berturut – turut adalah 15c, 3cm, dan 8cm.
berapakah panjang kawat yang diperlukan ayah……..
Jawab
143
Lembar Kerja
Siswa (LKS)7
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
Luas permukaan adalah luas seluruh bidang tersebut. Untuk menentukan luas
permukaan kubus atau balok perlu diketahui hal – hal berikut :
Soal
Jawab:
2. dewi akan memberi kado untuk dina. Agar nampak menarik, kotak kado itu akan
dibungkus dengan kertas kado. Agar kertas kado yang dibutuhkan cukup, Dewi
perlu mengetahui luas sisi kotak kado itu. Berapakah luas kotak kado itu bila
panjang kotak 20cm, lebar 5cm, dan tinggi 25cm?
Jawab:
145
Lembar Kerja
Siswa (LKS)8
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
makanan ringan itu dimasukkan dalam kardus besar yang berukuran seperti gambar
6.12 C
A B
4dm 10dm
2dm
gambar6.12 2dm
agar pengiriman cepat, harus dipilih kardus yang paling banyak menampung kotak –
kotak makanan ringan itu. Manakah kardus yang harus dipilih? Jelaskan !
Kardus A
Lihat gambar
Kardus B
146
= ……dm3
Kardus C
= ….dm3
soal
1. luas alas sebuah kubus adalah 121cm2. Berapakah volume kubus tersebut?
Jawab :
2. Sebuah balok memiliki luas alas 90cm2, luas sisi samping 24 cm2 dan luas sisi
depan 60cm2. Berapakah volume balok tersebut?
Jawab :
147
Lembar Kerja
Siswa (LKS)9
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
1. prisma tegak segitiga siku – siku dengan sisi 15cm, 17cm, dan 8cm. sedangkan
tinggi prisma tersebut 21 cm. tentukan :
a. gambarlah sketsa prisma tersebut !
b. hitunglah luas permukaan
prisma
b.
a.
Jawab:
3. Untuk memilih mesin penyejuk sebuah rumah, perlu dihitung volume seluruh
ruangan dalam rumah. Bantulah mereka untuk menentukan volume rumah ini?
Jawab :
15m
8m
20m
15m
149
Lembar Kerja
Siswa (LKS)10
Nama : ………………………………….
Kelompok :…………………………………..
Kelas :………………………………….
Tinggi limas belum diketahui untuk itu dicari tinggi limas lebih dulu,
TO = √
TO =√(√ ) =√ =√ = ….√
( ) √
V= = ….√ cm3
Jawab :
149
MODUL
LAMPIRAN 4
PETUNJUK UNTUK SISWA
Modul : Matematika
Topik : Bangun Ruang
Kelas : VIII SMP
Waktu : 10 x 40 menit
Petunjuk Umum
Modul ini membicarakan bangun ruang
Bangun ruang yang akan dibahas ialah tentang unsur – unsur pada kubus dan balok, menghitung
panjang diagonal – diagonal pada kubus dan balok, menghitung jumlah panjang rusuk kubus dan
balok, menggambar kubus dan balok, membuat jarring – jarring kubus dan balok, menghitung
luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.
Untuk dapat memahami isi modul ini tidak diperlukan pengetahuan dasar yang khusus, cukup
mengingat kembali macam – macam bangun datar, rumus phytagoras.
Usahakan agar pelajaran ini diluar test, dapat diselesaikan dalam waktu 10 x 40 menit.
Kerjaka tugas – tugas dari lembar kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Mintalah soal
test bila tugas dari lembar kerja sudah kamu kerjakan dengan baik.
Bila kamu mendapat kesukaran jangan ragu untuk minta bantuan gurumu atau berdiskusi dengan
temanmu. Ingatlah bahwa yang penting itu ialah menguasai materinya. Oleh karena itu janganlah
kamu mencoba – coba minta soal test kalau kamu merasa belum menguasainya betul. Janganlah
terpengaruh oeh temanmu yang selesai lebih cepat darimu.
Tujuan Pelajaran
Dengan selasainya modul ini, kamu diharapkan dapat :
1. menyebutkan unsur unsur kubus dan balok : bidang / sisi, rusuk – rusuk, titik sudut,
diagonal diagonal pada kubus dan balok
2. menghitung panjang diagonal – diagonal pada kubus dan balok
3. menentukan jumlah panjang rusuk pada kubus dan balok
4. membuat jaring – jaring kubus
5. menyajikan gambar kubus dan balok secara isometric dan perspektif
6. menentukan dan menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan
limas
150
KEGIATAN BELAJAR
Kata Kunci :
Rusuk
Titik Sudut
Di Sekolah Dasar, kamu telah mengenal bangun-bangun ruang seperti kubus, balok, dan prisma.
Diagonalkamu
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin – diagonal pada Kubus
sering melihat dan yang berbentuk kubus,
benda-benda
balok. Misalnya, sebuah akuarium berbentuk Balok
balok, rumah berbentuk balok, dadu berbentuk
kubus, Almari berbentuk balok dan seterusnya
A. Mengenal Bangun Ruang Sisi Datar
1. Mengenal Berbagai Macam Bangun Ruang
152
a. b. c. d. e. f
a. h i
Yang berupa
bangun ruang Jawab :
sisi datar
masukkan sini
Kerja Kelompok
1. Perhatikan ruang kelasmu.
A. Berbentuk bangun ruang apakah ruang kelasmu, balok atau kubus?........
B. Saat ini kalian berada pada bagian mana dari ruang kelas itu, bagian dalam atau bagian
luar?............
C. Bagian dalam dan luar ruang kelasmu dibatasi oleh beberapa dinding, bukan? Dinding
itu merupakan batas yang memisahkan bagian dalam dan bagian luar ruang kelas. Berapa
banyaknya dinding itu?............ Bagaimanakah bentuknya?.................
D. Apakah ruang kelasmu hanya dibatasi dinding-dinding saja?...........
E. Apakah langit-langit dan lantai kelasmu merupakan batas ruang kelasmu?
Mengapa?...................,…………………
F. Apakah langit-langit dan lantai merupakan bidang datar? Mengapa…………….
G. Bila ruang kelasmu dianggap sebagai balok atau kubus, maka dinding serta langit-langit
dan lantai ruang yang membatasi bagian dalam dan luar kelasmu dapat dipandang sebagai
bidang. Berapa banyak bidang yang membatasi kubus atau balok? Perhatikan bahwa
pada bangun ruang (tidak hanya kubus dan balok) terdapat bidang yang membatasi
bagian dalam dan bagian luar bangun ruang. Bidang yang demikian itu disebut bidang
sisi dan untuk selanjutnya disebut sisi saja. Sisi bangun ruang dapat berbentuk bidang
datar atau bidang lengkung.
H. Dapatkah kalian menunjukkan bangun ruang yang memiliki sisi berbentuk bidang
lengkung? Sebutkan!...............
INGAT !!
Sisi pada bangun ruang berupa bidang datar,
karena yangmembatasi bagian dalam dan luar
bangun ruang adalah bidang.
Sedangkan sisi pada bangun datar berupa garis,
karena yangmembatasi bagian dalam dan
bagian luar bangun datar adalah garis.
Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka yang
menyusun kubus. Perhatikan gambar 2
AB//DC//EF//GH
AD//BC//FG//EH
Gb.2
AE//BF//DH//CG
154
Kerja Kelompok
a. Perhatikan pertemuan (perpotongan) antara dinding dengan dinding, dinding dengan langit-
langit dan dinding dengan lantai ruang kelasmu. Apakah yang terjadi?
Jelaskan……………………………………………..
b. Bila ruang kelasmu dianggap merupakan bangun kubus atau balok, dan dinding-dinding,
langit-langit serta lantai ruang kelasmu merupakan sisi-sisinya, maka perpotongan sisi-sisi
itu membentuk sebuah garis. Berapa banyak garis yang terjadi? Perhatikan bahwa sisi-sisi
bangun ruang (tidak hanya kubus dan balok) ada yang saling berpotongan membentuk
sebuah garis (garis lurus atau lengkung). Garis tersebut dinamakan rusuk.
c. Sebutkan bangun ruang yang rusuknya merupakan garis lengkung?..............................
Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari Gambar 3 , terlihat kubus ABCD.
EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. Selain ketiga unsur di
atas, kubus juga memiliki diagonal. Diagonal pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang,
diagonal ruang, dan bidang diagonal.
A, B, C, D, E, F, G, H
Gb. 3
Kerja Kelompok
a. Perhatikan kembali ruang kelasmu yang merupakan model bangun ruang. Coba amati,
adakah tiga rusuk yang berpotongan di satu titik? Jika ada, sebutkan dan berapa
banyaknya?......................
b. Pertemuan tiga atau lebih rusuk pada bangun ruang membentuk suatu titik. Titik yang
demikian ini dinamakan titik sudut. Berikan contoh titik sudut pada ruang
kelasmu…………………
Diagonal Sisi
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….
Gambar :
Diagonal Ruang
5. Gambarlah kubus ABCD.EFGH.
Hubungkan titik A dan titik G.
a. Apakah garis AG terletak pada
suatu sisi kubus?.............
Berikan alasanmu?...........................................
Garis ini disebut suatu diagonal ruang
kubus ABCD.EFGH.
b. Mengapa disebut diagonal ruang?..........................................
c. Ada berapa banyak diagonal ruang suatu kubus?....................................
d. Bagaimana kamu menghitungnya?..............................................................
6. Pada gambar kamu, akan tampak bahwa panjang diagonal ruang-diagonal ruang itu tampak
berbeda. Apakah panjangnya benar-benar berbeda? ………………………….
156
Bidang Diagonal
7. Perhatikan gambar berikut
Gb.5
A. Menurut kalian, bagaimanakah cara terbentuknya bidang ABGH itu? Bidang yang diarsir
yaitu bidang ABGH, disebut bidang diagonal kubus ABCD.EFGH. Sedang pada balok
PQRS.TUVW, bidang yang diarsir yaitu bidang SQUV, disebut bidang diagonal balok
PQRS.TUVW.
B. Bagaimanakah cara terbentuknya bidang diagonal SQUV itu? Apakah cara terbentuknya
sama dengan bidang diagonal ABGH?
C. Dapatkah kalian menyusun arti dari bidang diagonal pada kubus atau balok? Kalian
diskusikan dengan temanmu. (Petunjuk: Gunakan diagonal-diagonal dari sisi yang
berhadapan).
D. Pada gambar 5 (a) dan (b) di atas tampak bahwa bidang diagonal ABGH dan SQUV
berbentuk jajargenjang. Apakah memang benar-benar berbentuk jajargenjang?
Carilah jawaban soal di atas sampai ditemukan. Bila kamu mendapat kesukaran inilah
jawabnya
Balok 6 12 4 6 8
kubus 6 12 4 6 8
disamping
1. Pernahkah kalian perhatikan kotak kue atau makanan? Bagaimanakah kotak itu dibuat?
Jelaskan!
2. Sekarang bila kotak kue atau makanan itu dilepaskan (dibuka) dan diletakkan pada bidang
datar, apakah yang terjadi?
3.Gambar di bawah ini merupakan gambar kotak roti yang digunting (diiris) pada tiga buah
rusuk alas dan atasnya serta satu buah rusuk tegaknya, yang direbahkan pada bidang datar
sehingga membentuk jaringjaring kotak roti.
Jika suatu balok diiris (digunting) pada tiga buah rusuk alasnya dan atasnya, serta satu buah
rusuk tegaknya, kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar itu
dinamakan jaring-jaring balok.
160
Demikian juga pada kubus, bila diiris (digunting) pada rusuk- rusuk tertentu dan direbahkan,
sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar itu dinamakan jaring-jaring kubus.
Perhatikan gambar berikut
Kerja Kelompok
161
Jawab :
Dalam matematika, sisi depan, sisi belakang, sisi samping kanan dan sisi samping kiri
dinamakan sisi tegak, sedang sisi bawah dinamakan sisi alas dan sisi yang terakhir
Pandanglah balok pada gambar (b) merupakan benda pejal. Bila sisi balok dipotong sepanjang
rusuk-rusuk tegak dan salah satu rusuk datarnya, serta dibuka dan ditempatkan pada bidang datar,
maka akan didapat jaring-jaring balok, seperti gambar (c) di samping ini.
Perhatikan jaring-jaring balok pada gambar (c). Jaring-jaring tersebut tersusun dari enam (6)
persegipanjang yang terdiri dari sisi depan, sisi atas, sisi samping kanan, sisi samping kiri, sisi
belakang dan sisi depan. Luas sisi atas sama dengan luas sisi bawah, luas sisi depan sama dengan
luas sisi belakang dan luas sisi samping kanan sama dengan luas sisi samping kiri. Mengapa?
Gb.6(b)
Gb.(c)
Penemuan :
Sedang untuk kubus, karena panjang rusuk-rusuknya sama, maka panjang, lebar dan tingginya
dapat dinamakan s, sehingga luas sisinya (L) dirumuskan berikut.
Banyaknya batu bata yang membentuk bangun kubus atau balok dapat dipandang sebagai
volume kubus atau volume balok. Bila kamu membuat bentuk balok dari 32 batu bata, maka
volume balok itu adalah 32 batu bata. Kemudian bila kamu membentuk kubus dari 16 batu bata,
maka volume kubus itu 16 batu bata.
164
Dalam hal ini, satuan bakunya ditentukan berupa sebuah batu bata berbentuk kubus yang panjang
rusuk-rusuknya 1 cm. Untuk selanjutnya, sebagai satuan volume adalah sebuah kubus satuan
yang panjang rusukrusuknya satu satuan panjang. Salah satu contoh satuan volume adalah 1
cm3. Sekarang akan kita tentukan rumus volume balok. Perhatikan gambar ruangan berbentuk
balok (atau disebut balok saja) seperti pada gambar 7 (a) dengan ukuran panjang 6 cm, lebar 4
cm dan tinggi 4 cm. Bagaimana menentukan volume balok ini?
Ditentukan dahulu satuan volumenya berupa batu bata yang berbentuk kubus dengan panjang
rusuknya 1 cm, sehingga satu batu bata berbentuk kubus itu volumenya 1 cm3.
Jadi volume balok itu adalah 120 kubus satuan atau volume balok itu adalah 120 cm3 karena
volume satu kubus satuan 1 cm3. Dengan cara lain, volume balok itu dapat diperoleh dari
perkalian nilai- nilai ukurannya (panjang, lebar dan tinggi). Volume balok di atas = 10 x 4 x 3 =
120.
Dengan memperhatikan proses mengisi ruangan berbentuk balok yang diketahui ukurannya
dengan kubus satuan, maka dapat dirumuskan volume balok berikut.
165
Diskusikan !
Dapatkah kamu menentukan rumus volume kubus, bila panjang rusuk kubus s satuan panjang
dan volume kubus disimbolkan V satuan volume? Menurut pikiranmu, kubus itu balok atau
bukan? Jelaskan dan diskusikan.
Hasil Diskusi :
7,0cm
4,2cm
166
Contoh :
Volume balok adalah 105 cm3, tinggi balok 5 cm dan panjangnya 7 cm. Carilah lebarnya !
Jawab:
V = pxlxt ← Gunakan rumus volume
105 = 7 x l x 5 ← Gantikan dengan nilai-nilai yang sesuai
105 = 35l
← bagilah dengan 35
3 =l
l =3
jadi lebarnya 3cm
PRISMA
Pernahkah kamu perhatikan bagian atas rumahmu?Apakah rumahmu seperti gambar di bawah
ini?
Dalam matematika gambar itu disebut prisma. Prisma pada Gambar di atas dibatasi oleh dua sisi
yang berbentuk segitiga yang kongruen dan sejajar, serta tiga sisinya yang berbentuk
persegipanjang. Model lain dari prisma itu seperti gambar di bawah ini.
Dua sisi yang berbentuk segitiga itu masing-masing dinamakan sisi alas dan sisi atas. Sedang sisi
lain yang berbentuk persegipanjang atau jajargenjang disebut sisi tegak. Penamaan suatu prisma
didasarkan pada bentuk sisi alas (sisi atas) juga sisi tegaknya. Prisma segitiga artinya prisma
167
yang memiliki alas berbentuk segitiga. Prisma yang sisi alas dan sisi atasnya berbentuk segitiga
dan sisi-sisi tegaknya berbentuk persegi atau persegipanjang dinamakan prisma segitiga tegak.
(seperti pada Gambar(a)). Sedang bila sisi tegaknya berbentuk jajargenjang, dinamakan prisma
segitiga miring.
Untuk selanjutnya disepakati pengertian prisma sebagai berikut.
Prisma adalah bangun ruang tertutup yang dibatasi oleh dua sisi berbentuk segi
banyak yang sejajar dan kongruen, serta sisi-sisi lainnya berbentuk persegi panjang.
Prisma yang kita bicarakan di muka selain mempunyai nama sesuai bentuknya juga mempunyai
nama sesuai dengan nama titik-titik sudutnya.
KERJA KELOMPOK
Bagaimana membuat jaring-jaring dan menghitung luas sisi prisma? Cobalah iris atau gunting
sisi prisma segitiga beraturan
Tinggi
prisma
tinggi alas Rusuk tegak
Sisi alas
Dari jaring-jaring prisma yang telah kamu dapatkan, berbentuk apakah sisi tegak
prisma?........................
Bagaimana luas masing- masing sisi tegaknya?........................................................................
Berapa banyak sisi tegak prisma segitiga?...................Apakah banyaknya sisi tegak pada prisma
sama dengan banyak sisi pada alas prisma?...........
Tentukan luas semua sisi tegak prisma.
Jawab :
Apakah luas sisi prisma sama dengan jumlah luas semua sisi tegak dan luas sisi alas serta luas
sisi atas?............ Tentukan luas sisi prisma.
Sebutkan rumus luas sisi prisma segitiga samasisi. Cocokkan rumus luas sisi prisma yang kamu
temukan dengan
L=2( ) ( )
Dengan
Sekarang kita akan mencari volume prisma! Ingatkah kamu volume balok? Coba perhatikan
balok pada Gambar 8 yang diiris menjadi dua prisma segitiga tegak. Prisma-prisma segitiga
tegak (b) dan (c) sama bentuk dan ukurannya, sehingga jumlah volume kedua prisma segitiga
tegak itu sama dengan volume balok.
Volume balok = Volume prisma segitiga tegak (a) + Volume prisma segitiga tegak (b) Volume
balok = 2 x Volume prisma segitiga tegak (a)
Volume prisma segitiga tegak (a) = 12 x volume balok
Volume prisma segitiga tegak (a) = V = 12 (p x l x t)
Volume prisma segitiga tegak (a) = V = 12 (p x l) x t
Periksalah 12 p x l adalah luas alas prisma yang berbentuk segitiga. Bila luas sisi alas dinamakan
A, maka A = p x l,
sehingga volume prisma segitiga tegak (a) adalah
V=A×t
Dengan cara yang sama akan diperoleh bahwa volume prisma
dapat dirumuskan sebagai berikut :
169
V=A×t
Contoh
Luas sisi alas prisma segitiga = luas sisi atas prisma segitiga
Luas sisi alas prisma = A = x 10 x 12 = 60
Tinggi prisma sama dengan 11 cm, sehingga
V =Axt = 60 x 22 = 1320
Jadi volume prisma segitiga adalah 1320 cm3.
LIMAS
Volume dan Luas Permukaan Limas
Perhatikan bagian atap bangunan di bawah ini.
Berbentuk apakah bagian atap itu?
Bagian atap bangunan itu berbentuk limas. Dalam matematika, salah satu bentuk limas adalah
seperti pada gambar di bawah.
7.5 7.4
Limas dibatasi oleh sisi alas yang berbentuk persegipanjang dan sisi tegak yang berbentuk
170
segitiga samakaki. Limas yang demikian dinamakan limas segiempat tegak, karena sisi alasnya
berbentuk segiempat (persegipanjang). Pemberian nama limas berdasar sisi alasnya. Untuk
selanjutnya limas segiempat tegak cukup dituliskan dengan limas segiempat. Ingat bahwa
Kerja Kelompok :
Bagaimana membuat jaring-jaring dan menghitung luas sisi limas? Cobalah iris atau gunting sisi
limas segiempat beraturan sepanjang rusuk tegak seperti gambar di bawah ini.
Tinggi limas adalah jarak dari
puncak limas ke sisi (bidang)
alas
Dari jaring-jaring limas yang telah kamu dapatkan, berbentuk apakah sisi tegak
limas? …………
Bagaimana luas masing-masing sisi tegaknya?............................................................
Berapa banyak sisi tegak limas?........ Apakah banyaknya sisi tegak pada limas sama dengan
banyak sisi pada alas limas?...........
Tentukan luas semua sisi tegak limas………………………………………………………..
Tentukan luas alas limas………………………………………………………………………
Apakah luas sisi limas sama dengan jumlah luas semua sisi tegak dan luas alas limas?............
Tentukan luas sisi limas………………………………………………………………………..
Sebutkan rumus luas sisi limas persegi ………………………………………………………
Cocokkan rumus luas sisi limas yang kamu temukan dengan
LIMAS
L= ( )
Bagaimana rumus volume limas? Perhatikan kubus yang panjang rusuknya s dengan keempat
diagonal ruangnya saling berpotongan pada satu titik (Benarkah?). Dalam kubus tersebut
terdapat 6 buah limas yang berukuran sama. Masing-masing limas beralaskan sisi kubus dan
171
tinggi masing-masing limas sama dengan setengah rusuk kubus. Salah satu limas itu dapat
ditunjukkan pada Gambar 9 (b). (Lihat gambar 9).
(a)
(b)
gb.9
Jika volume masing-masing limas pada Gambar 9 adalah V, luas alas kubus dinamakan A
dengan A = s x s dan t adalah tinggi limas, maka volume 6 buah limas sama dengan volume
kubus sehingga diperoleh rumus berikut.
Volume 6 limas = volume kubus
6V = s x s x s
=(sxs)xs
=(sxs)x sx2
= A x t x 2
6V = 2 At
V = At
V= At
VOLUME LIMAS
V= At
Dengan : A = luas alas lima dan
Jawab :
V= At Gunakan rumus volume limas
V = (300.000).321
= 32.100.000
Jadi volume piramid sekitar 32.100.000 kaki3.
Contoh :
Carilah volume dari limas segiempat beraturan dengan panjang rusuk alas 40 m dan tinggi sisi
tegaknya 25 m dengan terlebih dulu membuat sketsa.
t
25
t 25
40
40
20
- carilah tinggi limas
252 = t2 + 202 ________
Gunakan teorema Pytagoras
2
625 = t + 400 ______ Kuadratkan
t2 = 625 – 400 ______ Kurangkan kedua ruas dengan 400
2
t = 225 ______ Cari akar 225
t=√ = 15
Tinggi limas adalah 15 m.
- carilah volume limas
V= At ------------- Gunakan rumus volume limas
= ( 40.40).15 ------------- Gantilah dengan bilangan-bilangan yang sesuai.
= 8000
Jadi volume limas adalah 8.000 m3.
Lembaran Kerja
1. Buatlah tabel dari nama-nama benda yang merupakan model bangun ruang dan berilah nama
bangun ruang tersebut serta gambar modelnya.
2. Salin dan lengkapi daftar berikut.
No Bentuk Bangun Ruang Banyak Banyak Banyak
Sisi Rusuk Titik sudut
1 Balok
2 Kubus
3 Limas segiempat
4 Prisma segitiga
5cm 15cm
5cm
5cm 6cm
6cm
8. Diketahui volume suatu balok 154 cm3, tingginya 11 cm dan lebarnya 2 cm. Berapakah
panjang balok itu?
9. Andi mempunyai benda-benda mainan berbentuk prisma segitiga dan kubus dengan ukuran
sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar.
6cm 6cm
6cm 6cm
6cm
6cm
Andi ingin mengetahui luas sisi dan volume benda (a) dan (b) masing-masing. Hitunglah
luas sisi dan volume benda (a) dan (b) masing-masing?
10. Volume sebuah limas adalah 560 m3 dan tingginya 12 m. Berapakah luas alasnya ?
174
1.
175
176
LAMPIRAN 5
No Skor Pemahaman
1 IV Hafal rumus / konsep dapat menerapkan
rumus / konsep kedalam soal, kemudian
dapat mengerjakan soal dengan cara /
jalan yang benar dan mendapatkan hasil
yang benar
LJLAMPIRAN 9
Contoh mencari validitas item soal no 1 maka langkah – langkahnya sebagai berikut :
1. Menentukan nilai N, ∑ ,∑ ∑ ∑ ∑
N = Banyaknya Responden = 31
∑ = Jumlah skor item ke – 1 = 77
∑ = Jumlah skor total seluruh siswa = 1525
∑ = Jumlah kuadrat skor soal nomor 1
∑ = Jumlah kuadrat skor total seluruh siswa
∑ = Jumlah hasil kali skor dengan skor total tiap siswa pada
item ke – 1 = 3900
∑ (∑ )(∑ )
2. Menentukan nilai rhitung =
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
( ) ( )( )
=
√* ( ) +* ( ) +
=
√
= 0,454
3. Menentukan rtabel
Dk = n – 2 = 31 – 2 = 29 dan α = 0,05
r (29,5%) = 0,387
4. Membandingkan rhitung dan rtabel
Karena rhitung < rtabel (0,454 < 0,387), maka soal nomor 1 valid
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan uji validitasnya sama dengan
perhitungan soal nomor 1
188
189
LJLAMPIRAN 10
LANGKAH – LANGKAH
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA TES
Langkah – langkah perhitungan daya pembeda butir tes, yaitu sebagai berikut :
DB = = = 0.32
7. Menentukan kriteria
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai DB = 0,32 berada pada kisaran 0,20
< DB 0,40 maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda yang cukup.
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya bedanya sama dengan
perhitungan daya beda soal nomor 1
190
191
LJLAMPIRAN 11
Langkah – langkah perhitungan taraf kesukaran butir tes yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan nilai B = Skor seluruh siswa peserta tes untuk setiap butir soal
2. Menentukan nilai JS = Skor maksimal yang mungkin diperoleh peserta tes
3. Untuk soal nomor 1, perhitungan taraf kesukarannya sebagai berikut :
B = 77, JS = 124
4. Menentukan nilai P = indeks / taraf kesukaran
P=
= 0,62
5. Menentukan kriteria indeks kesukaran
Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, nilai P = 0,62 berada pada kisaran
0,30 < P 0,70, maka soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sedang
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan taraf kesukarannya sama dengan soal
nomor 1
192
193
LJLAMPIRAN 12
∑ (∑ )
( )
( )( ) ( )
= ( )( )
= 0,525
∑ (∑ )
( )
( )( ) ( )
= ( )( )
= 0,511
∑ (∑ )
( )
( )( ) ( )
= ( )( )
= 0,69 dst.
∑ + + + + + + + + +
+ + + + + + +
= 0,525 + 0,511 + 0,69 + 0,583 + 1,146 + 0,903 + 1,495 + 1,055 +
1,695 + 1,303 + 1,279 + 2,279 + 1,38 + 2,25 + 2,21 + 0,812 + 2,03 +
0,84 = 23,015
∑ (∑ )
2. Menentukan nilai ( )
( )( ) ( )
( )( )
= 128,761
3. Menentukan nilai k = banyak butir soal yang valid = 18
4. Menentukan nilai r dengan menggunakan rumus alpha cronbach :
∑
r=( )
=( )
194
195
LJLAMPIRAN 14
1. Distribusi frekuensi
35 42 50 50 52 52 57 57 57
60 60 60 60 60 63 63 63 63
69 69 71 71 71 73 73 73 73
73 75 75 75 75 75 77 81 81
81 81 85 85 91
LJLAMPIRAN 15
Frekuensi Titik
Batas Batas
No Interval Tengah Xi2 fi Xi fi Xi2
Bawah Atas (fi) f(%)
(Xi)
1 35 – 44 34,5 44,5 2 4,88% 39,5 1560,25 79 3120,5
2 45 – 54 44,5 54,5 4 9,76% 49,5 2450,25 198 9801
3 55 – 64 54,5 64,5 12 29.27% 59,5 3540,25 714 42483
4 65 – 74 64,5 74,5 10 24,39% 69,5 4830,25 695 48302,5
5 75 – 84 74,5 84,5 6 14,63% 79,5 6320,25 477 37921,5
6 85 – 94 84,5 94,5 7 17,07% 89,5 8010,25 626,5 56071,75
Jumlah 41 100% 2789,5 197700,25
Mean 68,04
Median 67
Modus 62,50
Varians 197,80
Simpangan Baku 14,06
Keterangan :
Me = Mean / Nilai Rata – rata
∑ = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing –
masing interval dengan frekuensinya.
∑ = Jumlah frekuensi / banyak siswa
∑
Mean ( ̅ ) = ∑
197
Md = ( )
Keterangan :
Md = Median / Nilai tengah
l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas median)
n = Jumlah frekuensi / banyak siswa
= Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median
= Frekuensi kelas median
= Interval kelas
Md = ( ) = 64,5 + ( )
3. Modus (Mo)
Mo = ( )
Keterangan :
Mo = Modus / Nilai yang paling banyak muncul
l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas modus)
= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
= Interval kelas
Mo = ( ) = 54,5 + ( )
∑ (∑ ) ( )( ) ( )
4. Varians (s2) = ( )
= ( )( )
= 197,80
∑ (∑ )
5. Simpangan Baku (s) = √ ( )
=√ = 14,06
( ) ( )
6. Kemiringan (sk) = = 0,22
Karena nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau miring
ke kanan, kurva menceng ke kiri
198
∑ ( ̆) ( )
7. Ketajaman / kurtosis (α4) = = ( )
= 2,15
LJLAMPIRAN 16
1. Distribusi frekuensi
33 35 40 40 45 45 45 47 47
47 54 55 55 55 56 56 58 58
58 63 65 65 65 65 67 67 67
69 69 73 73 73 73 75 75 77
77 77 78 80 81
LJLAMPIRAN 17
Frekuensi Titik
Batas Batas
No Interval Tengah Xi2 fi Xi fi Xi2
Bawah Atas (fi) f(%)
(Xi)
1 33 – 41 32,5 41,5 4 9,76% 37 1369 148 5476
Mean 61,29
Median 61,1875
Modus 57,25
Varians 202,56
Simpangan Baku 14,23
Keterangan :
Me = Mean / Nilai Rata – rata
∑ = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing –
masing interval dengan frekuensinya.
∑ = Jumlah frekuensi / banyak siswa
∑
Mean ( ̅ ) = ∑
201
Md = ( )
Keterangan :
Md = Median / Nilai tengah
l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas median)
n = Jumlah frekuensi / banyak siswa
= Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median
= Frekuensi kelas median
= Interval kelas
Md = ( ) = 59,5 + ( )
3. Modus (Mo)
Mo = ( )
Keterangan :
Mo = Modus / Nilai yang paling banyak muncul
l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas modus)
= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
= Interval kelas
Mo = ( ) = 50,5 + ( )
∑ (∑ ) ( )( ) ( )
4. Varians (s2) = ( )
= ( )( )
= 202,56
∑ (∑ )
5. Simpangan Baku (s) = √ ( )
=√ = 14,23
( ) ( )
6. Kemiringan (sk) = = 0,02
Karena nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau miring
ke kanan, kurva menceng ke kiri
202
∑ ( ̆) ( )
7. Ketajaman / kurtosis (α4) = = ( )
= 1,91
Page 1
Sheet1
skor total y2
y
e 11
1 1 49 2401
1 1 34 1156
4 4 65 4225
4 1 44 1936
4 2 51 2601
4 1 56 3136
1 1 32 1024
1 2 42 1764
4 4 64 4096
1 2 46 2116
4 1 52 2704
4 2 60 3600
4 2 63 3969
4 2 67 4489
4 2 62 3844
4 4 61 3721
4 2 51 2601
4 4 57 3249
4 4 64 4096
4 2 36 1296
1 2 24 576
1 2 60 3600
1 2 44 1936
1 2 46 2116
1 2 36 1296
4 2 38 1444
4 2 53 2809
4 2 45 2025
4 2 38 1444
4 2 42 1764
4 2 43 1849
94 66 1525 78883
0.49 0.5
0.39 0.39
valid valid
Page 2
Sheet3
Soal
8 9
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 a b a
1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4
2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4
3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4
4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4
5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4
6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4
7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2
8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2
9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4
11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4
12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4
13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4
14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4
16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4
17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4
18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4
19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4
20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4
21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1
22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4
23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4
24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1
25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4
26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4
27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2
28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1
29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2
30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4
31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1
B 77 74 72 89 102 113 99 76 68 104
JS 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124
P 0.62097 0.59677 0.580645 0.71774 0.8226 0.91129 0.79839 0.612903 0.54839 0.83871
KETERANGANSEDANG SEDANGSEDANG MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH
Page 1
Sheet3
skor totaly2
9 10 y
b c a b c d e 11
3 4 2 2 2 4 1 1 49 2401
1 1 1 1 1 4 1 1 34 1156
4 4 4 4 4 4 4 4 65 4225
1 2 4 1 1 4 4 1 44 1936
2 0 4 1 1 4 4 2 51 2601
2 2 3 4 4 4 4 1 56 3136
2 1 2 1 1 1 1 1 32 1024
2 1 3 4 1 4 1 2 42 1764
4 4 4 1 1 4 4 4 64 4096
2 4 2 1 1 1 1 2 46 2116
2 1 1 4 4 4 4 1 52 2704
2 1 4 4 4 4 4 2 60 3600
4 4 2 4 4 4 4 2 63 3969
4 4 4 4 4 4 4 2 67 4489
4 4 4 4 4 4 4 2 62 3844
2 4 2 4 4 4 4 4 61 3721
2 1 4 4 4 4 4 2 51 2601
2 1 4 4 4 4 4 4 57 3249
4 4 4 4 1 4 4 4 64 4096
1 1 2 1 1 4 4 2 36 1296
1 1 2 1 1 1 1 2 24 576
4 4 4 4 4 4 1 2 60 3600
1 1 2 4 4 4 1 2 44 1936
2 1 4 4 4 4 1 2 46 2116
1 1 2 1 1 4 1 2 36 1296
2 4 1 1 1 4 4 2 38 1444
4 4 4 1 1 4 4 2 53 2809
2 4 1 1 1 4 4 2 45 2025
2 1 1 1 1 4 4 2 38 1444
1 1 3 1 1 4 4 2 42 1764
1 1 2 1 1 4 4 2 43 1849
71 71 86 77 71 115 94 66 1525 78883
124 124 124 124 124 124 124 124
0.57258 0.57258 0.693548 0.62097 0.57258 0.92742 0.7581 0.53226
SEDANG SEDANGSEDANG SEDANG SEDANGMUDAH MUDAH SEDANG
Page 2
Sheet4
Soa
8
NO Siswa 1 2 3 4 5 6 7 a b a
1 14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4
3 9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4
5 13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4
6 15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4
7 16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4
8 12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4
9 22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4
10 18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4
11 6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4
12 27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2
13 11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4
14 5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4
15 17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4
16 1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4
17 10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4
18 24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1
19 28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1
20 4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4
21 23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4
22 31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1
23 8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2
24 30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4
25 26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4
26 29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2
27 20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4
28 25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4
29 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4
30 7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2
31 21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1
BA 41 40 41 49 56 60 53 47 47 58
BB 36 34 31 40 46 53 46 29 21 46
DAYA BEDA 0.32258 0.3871 0.645 0.5806 0.6452 0.4516 0.4516 1.16129032 1.67741935 0.7742
KATEGORI CUKUP CUKUP BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK SEKALIBAIK SEKALIBAIK SEKALI
Page 1
Sheet4
Soal
9 10
b c a b c d e 11
4 4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 1 1 4 4 4
4 4 4 4 1 4 4 4
4 4 2 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 2
2 4 2 4 4 4 4 4
2 1 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 1 2
2 1 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 4 4 4 1
4 4 4 1 1 4 4 2
2 1 1 4 4 4 4 1
2 0 4 1 1 4 4 2
2 1 4 4 4 4 4 2
3 4 2 2 2 4 1 1
2 4 2 1 1 1 1 2
2 1 4 4 4 4 1 2
2 4 1 1 1 4 4 2
1 2 4 1 1 4 4 1
1 1 2 4 4 4 1 2
1 1 2 1 1 4 4 2
2 1 3 4 1 4 1 2
1 1 3 1 1 4 4 2
2 4 1 1 1 4 4 2
2 1 1 1 1 4 4 2
1 1 2 1 1 4 4 2
1 1 2 1 1 4 1 2
1 1 1 1 1 4 1 1
2 1 2 1 1 1 1 1
1 1 2 1 1 1 1 2
46 42 52 51 48 60 57 38
25 29 34 26 23 55 37 28
1.35483871 0.83870968 1.16129032 1.61290323 1.61290323 0.32258 1.29032258 0.645161
BAIK SEKALI BAIK SEKALIBAIK SEKALIBAIK SEKALI BAIK SEKALICUKUP BAIK SEKALIBAIK
Page 2
Sheet5
Soal
8 9
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 a b a b c
1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 4
2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 1 1
3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4
4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4 1 2
5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 0
6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2
7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 2 1
8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2 2 1
9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4
11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4 2 1
12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 1
13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4
17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4 2 1
18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4 2 1
19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4
20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 1 1
21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4 1 1
24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1 2 1
25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4 1 1
26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4 2 4
27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4
28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1 2 4
29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2 2 1
30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4 1 1
31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1 1 1
B 77 74 72 89 102 113 99 76 68 104 71 71
Varian item 0.5247 0.5118 0.692 0.5828 1.1462 0.9032 1.495 1.056 1.695 1.3032 1.2796 2.2796
jumlah var item 23.015
var total 128.761
reliabilitas 0.870
kategori REABILITAS SANGAT TINGGI
Page 1
Sheet5
skor totaly2
10 y
a b c d e 11
2 2 2 4 1 1 49 2401
1 1 1 4 1 1 34 1156
4 4 4 4 4 4 65 4225
4 1 1 4 4 1 44 1936
4 1 1 4 4 2 51 2601
3 4 4 4 4 1 56 3136
2 1 1 1 1 1 32 1024
3 4 1 4 1 2 42 1764
4 1 1 4 4 4 64 4096
2 1 1 1 1 2 46 2116
1 4 4 4 4 1 52 2704
4 4 4 4 4 2 60 3600
2 4 4 4 4 2 63 3969
4 4 4 4 4 2 67 4489
4 4 4 4 4 2 62 3844
2 4 4 4 4 4 61 3721
4 4 4 4 4 2 51 2601
4 4 4 4 4 4 57 3249
4 4 1 4 4 4 64 4096
2 1 1 4 4 2 36 1296
2 1 1 1 1 2 24 576
4 4 4 4 1 2 60 3600
2 4 4 4 1 2 44 1936
4 4 4 4 1 2 46 2116
2 1 1 4 1 2 36 1296
1 1 1 4 4 2 38 1444
4 1 1 4 4 2 53 2809
1 1 1 4 4 2 45 2025
1 1 1 4 4 2 38 1444
3 1 1 4 4 2 42 1764
2 1 1 4 4 2 43 1849
86 77 71 115 94 66 1525 78883
1.38065 2.2581 2.2129 0.8129 2.0323 0.849
Page 2