Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
keratopathy, dengan kejadian hasil yang merugikan mengikuti prosedur ini
menjadi sangat rendah.10
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Mengetahui tentang band keratophaty
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Epitel
Epitel kornea merupakan lapisan pipih berlapis tanpa tanduk yang terdiri dari
lima atau enam lapis sel. Sel ini bersifat fat soluble substance. Sel-sel basal
berikatan erat dengan sel basal di sekitarnya dan sel poligonal melalui desmosom
3
dan makula okluden. Ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa
melalui barrier. Daerah regenerasi epitel cukup besar.2
4
Gambar 2.1. Anatomi kornea3
5
2.2 BAND KERATOPATHY
2.2.1 DEFINISI
Band keratopathy adalah pengendapan kalsium pada kornea, terutama
lapisan bowman, dengan gambaran mirip seperti pita. Band keratopathy
merupakan gangguan umum relatif yang ditandai dengan pengendapan garam
kalsium pada bagian subepitel lapisan membran bowman terutama di ruang
anterior.4 Band keratopathy juga didefinisikan sebagai deposisi lemak dan mineral
terutama pada kornea lapisan membran basemen bagian anterior yang
berhubungan dengan keratitis, dengan letak lesi pada fissura interpalpebra bagian
horizontal band.5
2.2.2 ETIOLOGI
2.2.2.1 Umum
Berikut merupakan penyebab umum dari band-keratopathy.
1. Uveitis kronik
2. Keratitis interstitial
3. Edema kornea
4. Phtisis bulbi
5. Glukoma kronis
6. Riwayat operasi mata4
2.2.2.2 Khusus
Berikut merupakan penyebab khusus dari band-keratopathy.
1. Hiperkalsemia, akibat dari Hiperkalsemia, akibat dari
hiperparatiroidisme, toksisitas vitamin D, dan gangguan sistemik
lainnya.
2. Penyakit gout
3. Distropi kornea
4. Terpajan zat iritasi dalam jangka waktu yang lama
5. Gagal ginjal4
6
2.2.3. FAKTOR RISIKO
2.2.3.1 Sistemik
Berikut merupakan faktor risiko yang terjadi secara sistemik pada band-
keratopathy.
1. Hiperparatiroidisme
2. Hypophosphatasia
3. Diskoid lupus eritematosus
4. Tuberous sclerosis
5. Keratitis sicca4
2.2.3.2 Lokal
Berikut merupakan faktor risiko yang terjadi secara lokal pada band-
keratopathy.
1. Juvenile idiopathic arthritis dengan uveitis
2. Glaukoma
3. Anterior mosaik distrofi4
2.2.4. PATOFISIOLOGI
Band keratopathy merupakan deposisi kalsium fosfat pada kornea
terutama bagian subepitel. Penyakit ini terjadi pada mata dengan uveitis, keratitis
intertitial, dan glaukoma kronis maupun tubuh dengan penyakit sistemik yang ada
seperti penyakit gout, hiperparatiroidisme, hipophosphatasia, dan diskoid lupus
eritematosus. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh penyebaran infeksi sekitar
seperti etmoiditis kronik, sinusitis maksilaris kronik, dan pulpitis kronik.4
Pada uveitis anterior, terjadi perlekatan pada cornea saat eksudat dan fibrin
berpindah dari camera oculi posterior menuju ke camera oculi anterior. Pada saat
melewati iris yang kaya akan pembuluh darah, suhu meningkat dan berat jenis
menurun sehingga cairan bergerak ke atas. Sedangkan saat mendekati kornea,
7
suhu menurun dan berat jenis meningkat sehingga cairan bergerak ke bawah dan
eksudat bergerak ke atas kemudian melekat di endotel cornea sehingga timbul
keratik presipitat. Selain itu, eksudat dan fibrin yang menempel pada endotel
cornea bersifat endotelitis toksik sehingga timbul sebagai edema kornea.5
Edema kornea ini akan mengubah tekanan hidrostatik dan menyebabkan
pengendapan mineral pada kornea. Pengendapan ini akan terjadi secara konstan
sehingga menghambat media refrakta dan menyebabkan hilangnya penglihatan
atau rasa tidak nyaman seperti adanya sensasi benda asing yang sangat
mengganggu penderitanya.5
8
Gambar 2.2. Pita kornea pada band keratopathy5
2. Histopatologi
Temuan histopatologis pada band keratopathy ditandai dengan deposisi
kalsium yang melibatkan lapisan Bowman dan stroma superfisial kornea.
Perubahan awal meliputi pewarnaan basofilik dari lapisan Bowman. Amorf,
jaringan ikat eosinophilic dan pannus berserat sering hadir antara deposisi
kalsium dan bagian atas epitel.6
9
Gambar 2.3. Gambaran Histopatologi Band-Keratopathy6
2.2.7 PENATALAKSANAAN
2.2.7.1 Terapi Farmakologi
Tujuan dari terapi farmakoterapi pada penatalaksanaan band keratopathy
adalah mengatasi penyebab dari band keratopathy seperti menurunkan kadar
kalsium, magnesium, dan potasium dalam plasma serta mengurangi morbiditas.
Preparat yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kalsium serum adalah
edetat kalsium dinatrium yang diberikan secara intravena. Mekanisme kerja dari
edetat kalsium dinatrium adalah menyebabkan mobilisasi simpanan kalsium di
pembuluh darah. Edetat kalsium dinatrium juga berhubungan dengan logam
polivalen lainnya, sehingga meningkatkan ekskresi magnesium, seng, dan
potasium. Preparat ini dikontraindikasikan pada penderita toksisitas timbal.7
Terapi lain yang dapat diberikan pada pasien dengan band keratopathy
adalah analgesik. Analgesik diberikan untuk mengurangi gejala berupa sensasi
benda asing, nyeri tumpul pada mata, dan nyeri kepala. Analgesik dapat diberikan
baik secara oral maupun topikal. Selain itu, dapat diberikan air mata buatan untuk
mengurangi gejala mata kering yang dialami oleh penderita. Pada pasien dengan
band keratopathy dikontraindikasikan dalam penggunaan preparat pilokarpin,
karena dapat merangsang pembentukan pita kornea yang lebih banyak.8
11
Keratektomi dapat dilakukan secara mekanik maupun laser excimer
phototherapeutic keratectomy.9
1. Ethylenediaminetetra-Acetic acid (EDTA)
Terapi EDTA dilakukan dengan cara meneteskan 0,5 mol larutan netral
disodium EDTA 1,5% pada permukaan kornea untuk membantu tindakan
debridement pada band keratopathy. Setelah tindakan debridement
menggunakan larutan netral disodium EDTA, dilakukan irigasi dengan
menggunakan larutan NaCl untuk menghilangkan larutan EDTA dari
permukaan konjungtiva dan forniks. Teknik ini dilakukan dibawah prosedur
anestesi. Namun pembedahan dengan larutan EDTA dapat mengakibatkan
permukaan yang tidak teratur.8,9
12
keratopathy sampai bersih (mungkin memakan waktu 10 sampai 20
menit)
5) Membersihkan dengan larutan NaCl 0,9%, kemudian berikan antibiotik
salep misalnya eritromicin, tetes sikloplegia misalnya cyclopentolate
1%
6) Tutup mata dengan kasa selama 24 jam
7) Dapat dipertimbangkan pemberian obat analgesik pada pasien misalnya
acetaminophen dengan codein8,9
13
Gambar 2.6. Laser excimer phototherapeutic keratectomy9
2.2.8 PROGNOSIS
Pasien yang menderita band keratopathy mengalami penurunan visus
karena adanya penumpukan material di sumbu penglihatan dan penampakan pita
kornea yang mengganggu secara estetika dapat menurunkan kualitas hidup
penderitanya. Seperti disebutkan sebelumnya, kecuali kondisi yang mendasarinya
telah ditangani, menghilangkan deposit kalsium dalam band keratopathy akan
dikaitkan dengan tingginya insiden kekambuhan. Maka dari itu, tindakan
debridement dapat mengembalikan visus dan kenyamanan bagi sebagian besar
pasien dengan band keratopathy, dengan kejadian hasil yang merugikan
mengikuti prosedur ini menjadi sangat rendah.10
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S. Kornea. In: Ilmu Penyakit Mata ed 5. 2015. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
2. Biswell D. Kornea. Dalam: Riordan-Eva P, Witcher JP, editor. Vaughan &
Ausbury oftalmologi Umum ed 17. 2015. Jakarta: EGC; p125-49.
3. Anatomi kornea. [homepage on internet]. Diakses pada 10 maret 2017. Dapat
diakses di: http://www.researchgate.net/figure/262608568_fig1_Figure-1-
anatomical-structure-of-the-retina-and-cornea-the-retina-upper-blowout-
panel.
4. Robert Hoffman. Diagnosis and Treatment of Band Keratopathy. American
College of Ophthalmologoist 2016.
5. Ortueta Schreyger. Band Keratopathy : Diagnosis and Treatment. European
Journal of Ophthalmology 2016 (16)4: 618-620.
6. Heloisa Nascimento. Uveitic Band Keratopathy : child and adult. Journal of
Ophthalmic Inflammation and infection (2015) 5 : 35.
7. Berryhill, E. Comparison of corneal degeneration and calcific band
keratopathy from 2000 to 2013. American College of Ophthalmologoist 2016.
16
8. Brart Gartry. Treatment of Band Keratopathy by Excimer Laser
Phototherapeutic Keratectomy : Surgical Techniques and Long Terms Follow
Up. British Journal of Ophtahlmology 2013; 77: 702-708.
9. Young Sam Kwon. New Treatment for Band Keratopathy : Superficial
Lamellar Keratectomy, EDTA Chelation, and Amniotic Membrane
Transplantation. Korean Journal Medical Sciences 2014; 19 : 6111-615.
10. Seong-Kyu Im. Combined Ethylenediaminetetraacetic Acid Chelation,
Phototherapeutic Keratectomy and Amniotic Membrane Transplantation for
Treatment of Band Keratopathy. Korean Journal of Ophthalmology
2010;24(2): 73-77.
11. Jasna Pasivic. Eye Drops Preservative as the Cause of Corneal Band
Keratopathy in Long-term Pilocarpine Hydrochloride Treatment. ACta
Clinical Croat 2012; 51:107-111.
17