Anda di halaman 1dari 4

Kinerja Pembangunan Berdasarkan Rencana Pembangunan Secara Partisipatif

Melalui metode perencanaan oartisipatif diharapkan aka nada hubungan yang erat antara
masyarakat dengan kelembagaan masyarakat secara terus menerus. Masyarakat diarapka memberi
kesempatan untuk mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi dan masukan-masukan sesuai
dengan kebutuhan riil yang dihadapinya.

Musrenbang dalam rangka penyusunan RKPD diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara pemerintahan,
berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesempatan antara pelaku pembangunan tentang
rancangan RKPD yang menitikberatkanpada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja SKPD dan
antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
daerah. Pelaksanaan Musrenbang dalam rangka penyusunan RKPD diselenggarakan melalui tahapan,
Musrenbangdes, Musrenbangkec, musrenbang Kabupaten/ Kota.

Musrenbangdes adalah forum masyarakat tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh
pemangku kepentingan desa/kelurahan (pihak yang berkepentingan untuk mengatasipermasalahan
desa/kelurahan dan pihak yang akan terkenal dampak hasil musyawarah untuk menyepakati rencana
kegiatan tahunanggaran berikutnya. Musrenbangdes dilaksanakan dengan memperhatikan rencana
kerja desa/ kelurahan, kinerja implementasi rencana kegiatan satu tahun berjalan, serta masukan
dari mana sumber dan peserta yang menggambarkan permasalahan nyata yang sedang dihadapi.

Hali musrenbangdes berupa daftar kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan sendiri oleh
desa/kelurahan yang akan dibiayai dan APBDesa serta swadaya gotong royong ke kecamatan untuk
dibiayai oleh APBD Kabupaten dan APBD Privinsi.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

System Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah dan tahunan yang dilaksakana oleh unsur penyelenggara Negara dan masyarakat di
tingkat pusat dan daerah seperti yang termaktub dalam UU No 25-2004.

Pemangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan,


keadilan, keberlanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan nasional.
Pembangunan Pusat dan Daerah

Sebagaimana pada tingkat nasional di daerah provinsi dan kabupaten/ kota wajib menyusun RPJPD;
RPJMD; Rencana Strategis Lima Tahun SKPD; RKP Daerah dan RKP SKPD; RPJM desa/kelurahan dan
RKP Desa/ Kelurahan. Semua rencana pembangunan tersebut disusun melalui musrenbang.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Rencana Kerja Pemerintah yang ideal berisikan arahan RPJMD sinergi dengan Rencan Kerja
Pembangunan Nasional(RKPN), RKP Provinsi dan prioritas kebutuhan pembangunan yang dihasilkan
dari Musrenbang yang berkualitas dan memuat program kemitraan sebagai bentuk nyata dari upaya
kerjasama baik antar pemerintah, dengan dunia usaha/swasta lebih-lebih dengan masyarakat
sehingga RKP tersebut bias disebut uga RKP Partisipatif Gotong royong.

Hal yang paling mendasar yang harus dijaga adalah bagaimana RKPD menjadi acuan dalam
penyusunan APBD
Koordinasi Perencanaan Melalui Perencanaan Oprasional Tahunan

Perencanaan dapat terdiri dari rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, dan rencana
tahunan. Rencana jangka panjang menjadi pedoman menyusun rencana jangka menengah. Rencana
jangka menengah disususn dalam rangka perspektif jangka panjang tersebut. Rencana tahunan kini
diperkembangkan, sehingga merupakan bagian dan peralatan dalam melaksanakan rencana jangka
menengah dengan cara penyusunan kebijakan dan program kegiatan yang lebih konkrit, sehingga
perencanaan menjadi lebih operasional.

Dalam perencanaan tersebut rencana jangka menengah lebih merupakan pedoman pengarahan
kegiatan dan perkembangan yang harus ditempuh, dan perlu disesuaikan setiap tahun pelaksanaan,
sesuai dengan perkembangan kemajuan dan perubahan-perubahan di bidang ekonomi, social,
kapsitas administrasi, dunia swasta, tersedianya data statistic serta teknologi.

Suatu rencana yang bersifat operasioniil harus memberikan gambaran keadaan social ekonomi pada
tahun yang lampau, sumber-sumber ekonomi yang tersedia untuk tahun tertentu, gambaran
mengenai kegiatan social ekonomi, penetapan tujuan dan kebijakan-kebijakan untuk tahun yang
bersangkutan, penetapan rencana investasi yang tepat, penyusunan program-program sektoral, dan
penetapan proyek-proyek yang akan dilakukan.

Untuk memberikan gambaran mengenai hall-hal tersebut di atas maka dalam proses penyusunan
rencana operasional tahunan, perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengadakan tinjauan terhadap keadaan (riview) tahun yag lalu dalam pelaksanaan
pembangunan dan mngadakan perkiraan perkembangan tahunan yang akan datang
(forecast).
2. Suatu perkiraan mengenai perkembangan untuk tahun yang akan datang merupakan unsur
penting dlam penyusunan rencana operasional tahunan.
3. Mengadakan peneliian mengenai sumber-sumber yang dibutuhkan dan tersedia bagi
pembangunan.
4. Merumuska tujuan dan perkiraan hasil pelaksanaan untuk tahun yang bersangkutan dalam
rangka realisasi pembangunan jangka mnengan serta pertimbangankebijakan jangka pendek
lainnya.
5. Menyusun suatu rangka kebijaksanaan pembangunan yang konsisten
6. Menyusun rencana sektoral yang terdiri dari berbagai program yang konsisten sesuai dengan
kebijakan
7. Mengusahan adanya konsistensi antara perencanaan secara sektoral dan regional.
8. Mengadakan koordinasi antara rencana investasi pemerintah dan rencana yang akan
dilakukan oleh sector swasta

Dalam rangka pelaksanaan recana operasionil tahunan maka penyererasioan antara perencanaan
fisik dan pembiayaan, terutama tercemin dalam hbungan antara rencana tahunan dengan
penyusunan anggran belanja tahunan. Usaha menyerasikan rencana tahunan dnegan anggaran
belanja Negara ini membutuhkan beberapa hal yang perlu dipikirkan :

1. Penyusunan program-program dan proyek-proyek dalam rencana sektoral secara


menyeluruh
2. Penyusunan rencana tahunan dalam berbagai rencana sektoral tersebut perlu diperinci
dalam program-program dan proyek-proyek yang memungkinkan dipergunakan untuk
penelitian dan penilaian bagi keperluan penyusunan anggaran belanja Negara dan penydiaan
pembiayaan.
3. Perlunya terdapat program klasifikasi rencana yang sama antara rencana tahunan dengan
anggaran belanja Negara
4. Praktek dan prosedur pelaksanaan anggaran seringkali begitu rupa sehingga dapat
melambatkan fisik dari pada program-program dan proyek-proyek.

Program dan Proyek Pembangunan

Suatu rencana operasionil tahunan akan memuat program-program sektoral tertentu yang dimaksud
untuk mencapai tujuan rencana. Program- program tersebut kemudian diperinci dalam proyek-
proyek, dan selanjutnya setiap proyek dikaitkan dengan rencan pembiayaan.

Suatu program yang dianggap baik seringkali mempunyai unsur inovatif(pembaruan), adanya suatu
inisiatif baru, pendekatan eksperimental dan aplikasi gagasan-gagasan baru. Suatu program
pembangunan yang baik harus mempunyai paling sedikit ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tujuan yang dirumuskan jelas


2. Penentuan peralatan yang tebaik utntuk pencapaian tujuan tesebut.
3. Suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten dan atau proyek-proyek yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan program seefektif mungkin.
4. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dan keuntungan-keuntungan yang
diharapkan akan dihasilkan program tersebut.
5. Hubungan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam usaha pembangunan dan program
pembangunan lainnya. Suatu program pembangunan tidak berdiri sendiri.
6. Berbagai upaya dibidang manajemen, termasuk persediaan tenaga, pembiayaan dan lain-lain
untuk melaksanakan program tersebut.

Program-program pembangunan tersebut teragi atas proyek-proyek pembangunan sebagai bagian


dari program-program pembanguan. Beberapa ciri umum suatu proyek antara lain:

1. Proyek lebih menekankan kepada tujuan-tujuan yang lebih dekat.


2. Seharusnya kegiatan usaha untuk mencapai tujuan proyek tidak berlaku terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai