Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN PANWAS TERKAIT PILKADA MAKASSAR

Senin, 21 Mei 2018 11:27 WITA


Ketua KPU RI Arief Budiman Terkini.id, Makassar – KPU Makassar
menolak putusan Panwaslu Makassar yang memerintahkan pembatalan SK
KPU Makassar nomor 64 dan menerbitkan SK baru yang menerima dua pasang
calon sebagai peserta Pilkada Makassar. Mantan Ketua Perhimpunan Bantuan
Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Sulawesi Selatan Wahidin Kamase,
menilai sikap KPU Makassar menolak putusan Panwaslu adalah kekeliruan.
“Putusan Panwaslu itu putusan hukum,” kata Wahidin kepada wartawan,
Minggu 21 Mei 2018. Sesuai Undang Undang Pilkada Pasal 144 ayat 2, KPU
wajib melaksanakan putusan Panwaslu. Sehingga Panwaslu berhak
mempertahankan keputusannya. “Sangat disayangkan jika ada pihak yang
mengatakan Panwaslu Makassar bagian dari tim sukses karena mempertahankan
putusannya,” ujarnya. Panwaslu tidak bisa dituding sebagai tim sukses karena
mempertahankan produk yang sudah diputuskan. “Tidak benar kalau Panwaslu
dianggap seperti itu,” ungkap Wahidin. Wahidin mengatakan, memperhadapkan
putusan Panwaslu Makassar dengan putusan Mahkamah Agung dalam Pilkada
Makassar adalah kekeliruan besar. Karena dua putusan ini berbeda perkaranya.
Perbedaannya adalah substansi antara putusan MA dan Panwaslu. Pertama
putusan MA sudah dieksekusi, artinya sudah selesai. Sekarang ada putusan
Panwaslu yang mengikat, tapi tidak mau dilaksanakan KPU. Baca :Ini jumlah
dukungan IYL-Cakka yang memenuhi syarat, tinggal diverifikasi administrasi
“Putusan Panwaslu Makassar mau dikemanakan dan untuk diapakan?
Sementara putusan ini wajib dijalankan KPU Makassar,” ujar Wahidin. Ketua
KPU RI Arief Budiman dalam diskusi yang direkam Rumah Pemilu
menjelaskan, jika Bawaslu mengeluarkan putusan, KPU wajib melaksanakan.
Apapun isi keputusan tersebut. “Kalau keluarnya surat (Bawaslu) dalam bentuk
putusan, KPU tidak boleh menafsir, mengkaji, atau memverifikasi. Apapun
bunyi dan isi putusan, KPU harus jalankan dalam waktu yang sudah
ditentukan,” kata Arief. Arief mengatakan, Bawaslu sudah diberikan
kewenangan untuk memutuskan sebuah perkara. KPU pun sudah membuat
pedoman untuk menindaklanjuti semua keputusan Bawaslu. “Mudah-mudahan
Bawaslu sebagaimana kewenangannya, keluarnya surat itu sudah dalam bentuk
putusan, sehingga tidak memberikan kegaduhan, persepsi lain, publik menebak-
nebak, dan menduga-duga,” ungkapnya. Jika surat Bawaslu sifatnya
rekomendasi, kata Arif, kemungkinan disalahgunakan oleh oknum tertentu bisa
saja terjadi. Sehingga merugikan penyelenggara pemilu, peserta Pilkada, dan
masyarakat yang ingin Pemilu berjalan transparan, jujur, dan adil. “Kita tidak
mau, proses pemilu diguncang digaduhkan dengan hal semacam ini,” jelas
Arief. PenulisMuhammad Yunus TAGKPUPanwaslu Makassar Komentar
Kontak Informasi Makassarterkini Redaksi: redaksi@makassarterkini.com
Iklan: iklan@makassarterkini.com Berita Terkait Mantan koruptor jadi caleg, ini
kata Jokowi Netralitas diragukan, Aktivis nilai KPU Parepare boros anggaran
Semakin optimis, Tim TP bakal helat safari Ramadan Debat KPU hampir bubar
karena kaos 2019GANTIPRESIDEN dibentangkan Rahmat Syam : KPU
Parepare harus bercermin Panwaslu Makassar Tim TP: Panwaslu harus dengar
BPKP dan Kemendagri KPU Jeneponto dianggap rampas hak wajib pilih, ini
penyebabnya Wakil ketua KNPI minta KPU Parepare transparan dalam
pengelolaan anggaran Berita Lainnya Kecewa dengan KPU, Ketua RT ingin
kembalikan HP android Karyawan PDAM Makassar belajar K3 untuk
mengurangi risiko kecelakaan kerja Mantan koruptor jadi caleg, ini kata Jokowi
Megawati bergaji ratusan juta rupiah, ini jawaban Presiden Jokowi Ini 6 ujaran
kebencian berkategori pelanggaran disiplin ASN Benci kampanye SARA, warga
Makassar akan menangkan kolom kosong Panwaslu: surat suara KPU Makassar
tidak sah Warga Sinrijala bersatu pilih kolom kosong di Pilkada Makassar
Terpopuler Hak paslon TP bakal kembali di Sunat KPU, kenapa bisa Rapat
Pleno KPU diulur, Tim Pemenangan TP : kesabaran manusia ada batasnya
Astaga ribuan simpatisan TP siap gedor KPU, Ketua Tim : jangan terpropokasi
Bayar THR ASN, Pemkot Parepare siapkan Rp 12,6 M Netralitas diragukan,
Aktivis nilai KPU Parepare boros anggaran Kenyamanan dan keamanan di
Parepare sontak tercederai, ada apa? Sebelum wafat, ini pesan terakhir Ibu
angkat Taufan Pawe Terkini Fisik dan Keumatan, Ciri Khas TP Dalam
Membangun Parepare 31 Mei 2018 3:56 WITA Parepare jadi tuan rumah Rapat
Pemutakhiran Hasil Temuan Inspektorat 31 Mei 2018 0:38 WITA Antisipasi
lonjakan harga jelang Lebaran, Pemkot Parepare lakukan Ini 31 Mei 2018 0:27
WITA Warga ini curhat jika TP tak maju, Dia lebih pilih coblos... 31 Mei 2018
0:09 WITA Rindukan TP, warga Tionghoa ini datang lebih awal ke lokasi
kampanye 30 Mei 2018 20:32 WITA Populer, Ayo 27 Juni ke TPS, Taufan-
Pangerang semua 30 Mei 2018 16:44 WITA Pelajar Parepare terima Beasiswa
Lazismu, Erna Taufan: Teruslah belajar 29 Mei 2018 19:31 WITA KH Ma’ruf
Amin: Pemimpin yang baik adalah yang memelihara guru mengaji 29 Mei 2018
14:49 WITA Bersama hafidz cilik, Lazismu berbagi sajadah di Masjid 28 Mei
2018 15:08 WITA Terkait serangkaian teror posko TP, ini himbauan mantan
anggota DPRD Parepare 27 Mei 2018 11:02 WITA © Hak Cipta 2018 -
Makassar TerkiniPowered by Dewaweb Cloud Hosting RedaksiPedomanInfo
IklanPrivacy Policy BACA JUGA UU Pemilu, KPU Takalar harap tak
multitafsir 19 Okt 2016 8:10 WITA Satu calon independen Sidrap tidak lolos
berkas 2 Des 2017 18:40 WITA
Sumber Artikel : https://makassar.terkini.id/putusan-panwaslu-makassar-dan-
penjelasan-ketua-kpu-ri/

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Anggota Badan Pengawas Pemilihan


Umum (Bawaslu) RI, Fritz Edward Siregar mengakui institusinya sering
berbeda pendapat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyikapi
berbagai hal.
Tidak terkecuali menyangkut syarat pencalonan orang yang menjadi calon
peserta pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Khusus
sengketa Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar (Pilwalkot), Fritz
mengatakan, sudah ada putusan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu)
Kota Makassar yang mengabulkan gugatan yang diajukan pasangan calon Moh
Ramdhan 'Danny' Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti.
Menurut Fritz, putusan Panwaslu memerintahkan agar KPU Kota Makassar
mencabut Surat Keputusan (SK) Nomor 64 dan menetapkan kembali Danny-
Indira sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar.
"Kalau menurut Pasal 144 KPU Kota Makassar wajib melaksanakannya
(putusan panwaslu)," ujar Fritz dikutip saat diskusi MNC Trijaya bertajuk
Kisruh Pilkada Makassar, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Dalam perkara ini, kata Fritz. Bawaslu pusat masih menunggu respons dari
KPU Pusat. Sebab, putusan ini sudah dikonsultasikan KPU Kota Makassar
kepada KPU.
Harapannya, KPU patuh terhadap perintah undang-undang. Dalam perkara ini,
Fritz menegaskan lembaganya sekarang memiliki kewenangan untuk
menyelesaikan sengketa sampai tuntas.
Menurut dia, hal ini sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Fungsi
dan Kewenangan Bawaslu yang memuat tiga aspek, yakni mahar politik, dana
kampanye, politik uang, dan pengaruh jabatan.
"Di situ empat hal kenapa seseorang bisa didiskualifikasi. Dan didiskualifikasi
oleh Bawaslu ataupun Panwaslu. Itu dasar-dasar kenapa seseorang
didiskualifikasi, itu kenapa dasar mereka meminta pembatalan. Kami akan
selalu berkordinasi untuk segera menindaklanjuti proses ini," tuturnya.

Anda mungkin juga menyukai