09E01744 Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor PDF
09E01744 Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor PDF
TESIS
Oleh
ABNER TARIGAN
067004001/PSL
K O L A
E
H
S
PA
C
A S A R JA
N
S
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
ESTIMASI EMISI KENDARAAN BERMOTOR
DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
ABNER TARIGAN
067004001/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Judul Tesis : ESTIMASI EMISI KENDARAAN BERMOTOR
DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : Abner Tarigan
Nomor Pokok : 067004001
Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS) (Prof. Dr. T. Chairun Nisa B, MSc)
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Telah diuji pada
Tanggal : 21 April 2009
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
ABSTRAK
Kata Kunci: Emisi Kendaraan Bermotor, Polusi Udara, Transportasi, Kota Medan.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
ABSTRACT
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati
penulis dalam penulisan tesis dengan judul Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor
Pembimbing, yakni Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar, Sp.FK, sebagai Ketua Komisi
Pembimbing, Dr. Irvan, MS dan Drs. Chairuddin, MSc sebagai Anggota Komisi
mengarahkan penulis hingga selesainya penulisan tesis ini. Penulis menyadari bahwa
berkat bantuan Bapak dari Komisi Pembimbinglah tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik.
USU Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc Ketua Program Studi PSL, Prof. Dr. Alvi
Syahrin, SH, MS serta seluruh staf pegawai PSL USU, Kepala Bapedalda Provinsi
Sumatera Utara, Bapak Prof. Syamsul Arifin, SH, MS yang telah memberikan izin
Pascasarjana USU dan juga semua rekan-rekan mahasiswa PSL 2006, buat istri dan
kedua putriku tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat kepada penulis
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Akhirnya penulis berharap kiranya tesis ini ada manfaatnya bagi
Penulis
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.......……………………………………………..................................... i
ABSTRACT...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………........... iii
RIWAYAT HIDUP………………………………………............................... v
DAFTAR ISI……………………………….................................................... vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………......... viii
DAFTAR GAMBAR……………………………............................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………................................................ x
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………............................. 1
1.1. Latar Belakang...........………………...……………………………… 1
1.2. Perumusan Masalah............…………………………………………... 5
1.3. Tujuan Penelitian.........……………………………………………….. 5
1.4. Manfaat Penelitian………………………………….............................. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………… 7
2.1. Polutan Udara.......…………………………………………………….. 7
2.2. Akibat Pencemaran Udara...........……………………………………... 10
2.3. Emisi Kendaraan Bermotor.........…………........................................... 12
BAB III. METODOLOGI………………………................................................. 18
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………..... 18
3.2. Metode Penelitian............……………………………………………... 19
3.2.1. Survey Lapangan…….…………………………………………. 19
3.2.2. Bahan dan Alat….……………………………………………… 20
3.2.3. Persamaan yang Digunakan…………………………………….. 21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………..………………………… 22
4.1. Total Jumlah Kendaraan Bermotor............................................................ 22
4.2. Total Polutan Karbon Monoksida............................................................. 25
4.3. Total Polutan Nitrogen Oksida................................................................... 29
4.4. Total Polutan Sulfur Dioksida................................................................... 31
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN......……….............................................. 35
5.1. Kesimpulan............................................................................................... 35
5.2. Saran.......................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA……………………………............................................... 37
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
2.3. Estimasi Emisi (dalam Ribu Tons) dari 7 (Tujuh) Kota Besar
di India pada Tahun 1997 – 1998......................................................... 15
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan bagian yang sangat bernilai dan diperlukan saat ini
sisi lain peningkatan ini juga sekaligus akan membawa efek negatif yang tidak
diinginkan.
peningkatan jumlah emisi yang dihasilkan yang merupakan ancaman bagi kesehatan
manusia (Hickman, 1999). Kondisi ini dapat juga terjadi di Kota Medan.
Kota Medan terletak di bagian Utara Provinsi Sumatera Utara, pada 2 27'-2
47' Lintang Utara dan 98 35'-98 44' Bujur Timur dan berada pada ketinggian tempat
2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2
secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan dengan jumlah
penduduk 2.067.288 jiwa (Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Energi dan Sumber
2007, tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Medan dalam kurun waktu 6 tahun
(Tahun 2000 – 2005) adalah sebesar 1,43 % pertahun. Pertumbuhan penduduk yang
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Peningkatan penduduk juga diikuti dengan peningkatan jumlah kendaraan
bermotor. Berdasarkan Laporan dari Basis Data Lingkungan Hidup Kota Medan
Tahun 2007 peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Medan dalam 7 (tujuh)
tahun (tahun 2000 – 2006) adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.
Setiap liter bahan bakar yang dibakar akan mengemisikan sekitar 100 gram Karbon
Karbon monoksida (CO) merupakan suatu gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu -1920C.
Keberadaan gas ini sebagian besar merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil
dengan udara, berupa gas buangan. Buangan asap kendaraan bermotor juga
(Wardhana, 2001).
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Terhisapnya gas CO ke paru-paru akan menghalangi masuknya oksigen yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini terjadi karena CO mudah bereaksi dengan
darah. Keracunan gas Karbon Monoksida dapat ditandai dari keadaan mula-mula
terasa pusing, sakit kepala dan mual, kondisi lebih berat berupa menurunnya
terganggunya saluran pernapasan dan iritasi mata. Pada konsentrasi yang sangat
tinggi dapat menimbulkan kematian. Konsentrasi SO2 sampai 38 ppm pernah terjadi
di Belgia mengakibatkan 60 orang tewas serta ratusan sapi dan ternak lainnya mati
(Manik, 2007).
perkotaan dan menyumbang 70% emisi NOx, 52% emisi VOC dan 23% partikulat
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 1.2. Sumber Pencemaran NOx di Udara
Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Transportasi 39,3
- Mobil bensin 32,0
- Mobil diesel 2,9
- Pesawat terbang (dapat 0,0
diabaikan)
- Kereta api 1,9
- Kapal laut 1,0
- Sepeda motor, dll 1,5
Pembakaran stasioner 48,5
- Batubara 19,4
- Minyak 4,8
- Gas alam (termasuk LPG & 23,3
kerosin)
- Kayu 1,0
Proses industri 1,0
Pembuangan limbah padat 2,9
Lain – lain: 8,3
- Kebakaran hutan 5,8
- Pembakaran batubara sisa 1,0
- Pembakaran limbah pertanian 1,5
- Pembakaran lain-lain 0,0
Total 100,0 100,0
Sumber: Wardhana, 2001
semakin meningkatnya polusi udara dan gangguan penyakit pada warga. Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Kota Medan, penyakit ISPA menempati peringkat 1 (satu)
dari 10 (sepuluh) penyakit terbesar yang ada di Puskesmas Kota Medan pada 5 (lima)
jumlah kendaraan bermotor yang sangat pesat, penurunan kualitas udara yang
diakibatkan emisi kendaraan bermotor merupakan suatu masalah yang perlu ditangani
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
dengan melahirkan kebijakan-kebijakan untuk pengendalian kualitas udara namun
pada sisi yang lain adalah suatu hal yang sulit untuk melakukan pengukuran langsung
emisi kendaraan bermotor melalui pendekatan faktor emisi sangat membantu untuk
memprediksi besarnya beban pencemar udara ambien yang bersumber dari kendaraan
dirumuskan adalah:
bermotor?
Kota Medan.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan: sebagai bahan masukan dalam melakukan kajian
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umum penyebab pencemaran udara ada dua macam, yaitu yang terjadi secara
alamiah, seperti debu yang diterbangkan oleh angin, debu akibat letusan gunung
berapi, pembusukan sampah dan lain-lain. Faktor akibat perbuatan manusia yang
pada umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu yang berasal dari sumber
bergerak (kendaraan bermotor, kapal terbang, dll) dan sumber tidak bergerak yaitu
sebagai akibat pencemaran udara terjadi pada saluran pernafasan dan organ
penglihatan. Salah satu dampak kronis dari pencemaran udara adalah bronchitis dan
emphysema.
kesehatan manusia atau hewan, menyebabkan kerusakan tanaman, atau material, serta
gangguan lainnya seperti berkurangnya jarak pandang dan bau konsentrasi zat
pencemar; karakteristik zat; iklim (terutama curah hujan, arah dan kecepatan angin)
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan dengan bahan bakar
solar dan tidak terlihat pada kendaraan berbahan bakar bensin. Emisi kendaraan
bermotor berupa nitrogen, karbon dioksida dan uap air bukan merupakan gas yang
berbahaya namun selain dari gas-gas tersebut ternyata emisi kendaraan bermotor
nitrogen (NOx), oksida sulfur (SOx) dan partikulat debu termasuk timbal (Pb)
(Hickman, 1999).
Senyawa karbon monoksida (CO) yang terbentuk dari emisi gas buang adalah
akibat dari tidak sempurnanya sistem pembakaran pada mesin kendaraan bermotor.
Untuk menurunkan kadar karbon monoksida pada gas buang biasanya dilakukan
turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak
(Sudrajad, 2005).
benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama dari
nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K).
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO
(NOx NO + NO2).
2. Prompt NOx
3. Fuel NOx
Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat
membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian
terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang
tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon
rendah atau smog kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti beberapa kota
Udara yang telah tercemar oleh gas Nitrogen Oksida tidak hanya berbahaya
bagi manusia dan hewan tetapi juga bagi tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik
pada permukaan daun, dan bila konsentrasi tinggi menyebabkan nekrosis atau
kerusakan jaringan daun sehingga tidak dapat berfungsi sebagai tempat terbentuknya
kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan sulfur dalam pelumas,
juga menjadi penyebab terbentuknya emisi sulfur oksida. Struktur sulfur terbentuk
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
pada ikatan aromatic dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur
S + O2 SO2
SO2 + ½ O2 SO3
Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%. Gas yang
berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma, gas ini pun
Menurut Whardana (2001) pencemaran udara ini berdampak sangat luas bagi
jenis penyakit seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Untuk jangka waktu
kanker yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan dan
Akibat pencemaran udara dari kendaraan bermotor, saat ini tercatat, penyakit
infeksi saluran pernafasan akut dan gangguan penafasan lain selalu menduduki
peringkat atas dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun
Standar Pencemar Udara yang merupakan angka yang tidak mempunyai satuan untuk
menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang
didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
2.3. Emisi Kendaraan Bermotor
kecenderungan pola emisi tahunan; perbandingan emisi saat ini dengan baseline;
(Frey, 1997).
Kebanyakan dari kendaraan bermotor mengubah fosil menjadi energi mekanik dan
40% energi fosil diubah menjadi energi panas yang pada akhirnya memanaskan
Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara yang utama
mengemudi dan kondisi lingkungan. Emisi kendaraan bermotor akan berbeda dari
satu daerah dengan daerah lainnya dikarenakan adanya perbedaan atau variasi disain
Polusi yang diakibatkan dari buangan kendaraan bermotor adalah exhaust gas
dan hidrokarbon yang diakibatkan oleh penguapan bahan bakar. Kendaraan bermotor
yang dijalankan di bawah temperatur normal akan boros pada pemakaian bahan bakar
dan akan lebih banyak emisi yang dihasilkan dibandingkan bila mesin telah panas
(Hickman, 1999).
Emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dapat terbagi dalam tiga
kategori yaitu hot emission, start emission, dan evaporation emission (Hickman,
1999).
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Hot Emission adalah emisi yang dihasilkan selama kendaraan beroperasi pada
kondisi normal; Start Emission merupakan emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan
hanya pada saat kendaraan mulai berjalan, sedangkan Evaporation Emission dapat
terjadi dalam berbagai cara misalnya saat pengisian bahan bakar, peningkatan
Hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau
tidak berfungsi sesuai peruntukannya, maka dapat dipastikan bahwa jika sesuatu zat,
benda atau energi yang masuk ke dalam wahana lingkungan yang berakibat turunnya
didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen
yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun solar sebenarnya
memiliki kandungan gas buang yang tidak jauh berbeda komposisinya. Komposisi
dari gas buang ini bergantung kepada kondisi mengemudi, jenis mesin, alat
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan faktor lain yang membuat pola emisi
semua aktivitas kendaraan bermotor adalah sama terlepas dari adanya variasi lalu
lintas dan cara mengemudi. Faktor emisi didasarkan kepada kecepatan rata-rata dan
Ini merupakan metode dasar atau suatu metode yang umum menghitung emisi yang
Faktor emisi adalah massa polutan (gram) yang dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor setiap kilometer yang dijalani (Department for Environment, Food, Rural
Affairs, 2007).
udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di beberapa kota besar penelitian
yang dilakukan di India oleh Sharma, et.al (2004) telah mengestimasi emisi sektor
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 2.3. Estimasi Emisi (dalam Ribu Tons) dari 7 (Tujuh) Kota Besar
di India pada Tahun 1997-1998
pola berkendara yang sama serta semua kendaraan bermotor adalah baru dan
bahwa Kota Delhi paling banyak diemisikan polutan Karbon Monoksida dan ini
merupakan kota dengan populasi total kendaraan bermotor yang paling besar diantara
7 (tujuh) kota yang dilakukan estimasi emisi yang bersumber dari kendaraan
bermotor.
hasil yang didapatkan pada suatu lokasi tertentu adalah sulit untuk
bentuk jalan maupun simpangan jalan berbeda dikarenakan intensitas yang berbeda
sepanjang waktu.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Penelitian yang dilakukan oleh Liu, et.al (2007) telah berhasil
kedua kota berbeda dalam hal kebijakan transportasi dan didapat hasil sebagaimana
Menurut Liu, et.al (2007) perbedaan emisi yang dihasilkan oleh kendaraan
bermotor di kedua kota besar di China terjadi karena perbedaan kebijakan dalam
Emisi kendaraan bermotor berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya
disebabkan oleh perbedaan disain jalan maupun kondisi lalu lintas (Hung, et.al,
2006).
Emisi kendaraan bermotor di jalan disebabkan oleh tiga faktor yaitu volume
total kendaraan bermotor; karakteristik kendaraan bermotor; kondisi umum lalu lintas
Untuk ruas jalan arteri dengan panjang L, karakteristik lalu lintas dianggap tetap,
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
E p L * Ni * Fpi
n
i 1
Di mana:
Penelitian yang dilakukan oleh Zongan, et.al (2005) di enam ruas jalan di kota
Tabel 2.5. Emisi Kendaraan Bermotor di Enam Ruas Jalan Kota Xi ‘an
konsentrasi NOx akan meningkat sejalan dengan peningkatan emisi NOx dan polutan
NOx merupakan polutan yang menjadi perhatian utama polusi udara di Xi’an.
Emisi kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber utama polusi di Kota
Xi’an dan didapatkan dari estimasi emisi yang dilakukan bahwa sumbangan polusi
NOx dan CO dari lalu lintas kota adalah 46,43% dan 51,64% (Zhongan, et.al, 2005).
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB III
METODOLOGI
Data lapangan didapatkan secara langsung di tiga ruas jalan yang menjadi
objek penelitian, yaitu: Jalan Medan-Binjai di Km 7,5 sepanjang 200 meter; Jalan
di Jalan Letda Sudjono sekitar 150 meter dari akses masuk pintu toll Bandar Selamat
Langkat maupun Binjai; ruas Jalan Medan-Tg Morawa mengantisipasi kendaraan dari
arah Tg Morawa yang masuk Kota Medan demikian pula di Medan-Tembung untuk
kendaraan bermotor yang datang dari Tg Morawa melalui toll dan dari kawasan
Tembung.
menjadi lokasi penelitian adalah sebagaimana pada Gambar 3.1 berikut ini.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 3.1. Peta Lokasi Pengamatan Lapangan
menghitung jumlah dan jenis kendaraan bermotor yang melalui jalanan yang menjadi
Pengambilan data berupa jenis dan jumlah kendaraan yang melintas di ruas
jalan yang menjadi target penelitian dilaksanakan secara langsung di lapangan dengan
Pemilihan panjang jalan yang menjadi target kajian adalah merupakan suatu
ruas jalan dengan kondisi bagus dan lurus yang tidak ada belokan. Hal ini diambil
untuk mendapatkan kecepatan rata-rata kendaraan yang konstan dan kendaraan tidak
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Data jumlah dan jenis kendaraan yang melalui ruas jalan di ketiga lokasi yang
menjadi objek penelitian dilakukan secara langsung selama 3 hari (Senin, Selasa, dan
Sabtu) dengan asumsi bahwa Senin dan Selasa mewakili hari sibuk sementara Sabtu
Pengambilan data primer berupa jumlah dan jenis kendaraan bermotor yang
melintas di ketiga ruas jalan yang menjadi objek penelitian adalah dengan
menempatkan posisi pengamat pada inlet dan outlet dengan jarak 200 m dengan
rentang waktu selama 12 jam yang dimulai pada pukul 06.00 hingga pukul 18.00
WIB. Kebutuhan waktu ini dibagi setiap 15 menit, hal ini diperlukan agar data lalu
menggunakan stop watch dan dilakukan secara acak terhadap setiap kendaraan yang
penelitian.
Dalam pelaksanaan penelitian ini alat dan bahan yang dipergunakan adalah
sebagai berikut:
a. Stop watch.
b. Counter.
c. Kain berwarna.
d. Alat Tulis.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
3.2.3. Persamaan yang digunakan
E p L * Ni * Fpi
n
i 1
Di mana:
L = Panjang jalan yang diteliti
Ni = Jumlah kendaraan bermotor tipe i yang melintas ruas jalan (kendaraan/jam)
Fpi= Faktor emisi kendaraan bermotor tipe i (g/Km)
i = Tipe kendaraan bermotor (1 –n)
Ep = Intensitas emisi dari suatu ruas (g/jam/km)
P = Jenis polutan yang diestimasi
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB IV
meter didapat data kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas berkisar antara 30-40
Km/jam, serta jenis dan jumlah kendaraan yang melintas sebagaimana tersaji pada
Lampiran 1.
Tg Morawa didapat rata-rata kecepatan kendaraan berkisar 35-45 Km/jam, dan jenis
meter, rata-rata kecepatan kendaraan bermotor 30-40 Km/jam dengan jenis dan
pada tanggal 5, 6 dan 17 Mei 2008 adalah sama seperti pada pengamatan tanggal 19,
20 dan 24 Mei 2008 maka data total jumlah kendaraan di ketiga lokasi penelitian
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
100000
Jumlah Kendaraan 80000
(Unit)
60000
40000
20000
0
Medan - Binjai 5 Mei 6 Mei 17 Mei
Medan - Tg. Morawa Tanggal Pengamatan
Medan - Tembung
Dari gambar di atas terlihat bahwa total jumlah kendaraan yang paling banyak
melintas pada saat dilakukan pengamatan lapangan adalah di ruas Jalan Medan-
Binjai yaitu sebanyak 55089 unit. Hal ini disebabkan ruas Jalan Medan-Binjai
merupakan jalan masuk kendaraan yang datang dari Provinsi Aceh, Kabupaten
Langkat maupun Kota Binjai yang akan masuk Kota Medan maupun akses kendaraan
melintas di ruas Jalan Medan-Binjai dan Medan-Tembung adalah pada hari Selasa.
Hal ini disebabkan pada hari Selasa kondisi lalu lintas sudah berjalan normal
sementara hari Senin angkutan barang dan masyarakat yang bepergian masih belum
banyak. Ruas Jalan Medan-Tg Morawa disebabkan akses jalan yang dilakukan
sepeda motor maupun angkutan penumpang, sementara pada hari Sabtu kembali
terjadi lonjakan volume kendaraan sebanyak 43041 unit dikarenakan hari libur bagi
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
sebagian besar pegawai Pemerintah dan banyak masyarakat yang bepergian baik
Tembung paling banyak pada hari Selasa yaitu sebanyak 43931 unit. Hal ini juga
dikarenakan pada hari Selasa situasi lalu lintas telah berjalan normal, dan pada hari
Sabtu kembali arus lalu lintas dari Tembung menuju Medan maupun keluar kota
melalui jalur tol melintas di ruas jalan yang menjadi pengamatan penulis sehingga
hari Sabtu arus lalu lintas sebanyak 42031 unit lebih padat daripada hari Senin yaitu
Persentase jenis kendaraan yang melalui ketiga ruas jalan adalah sebagaimana
Jenis Kendaraan
Sepeda Motor Mobil Bus/Truk
Tanggal
Lokasi Premiu Mini
Pengamatan 4 tak 2 tak Diesel Bus Truk
m bus
(%) (%) (%) (%) (%)
(%) (%)
A* 5 Mei 2008 52,51 2,28 6,41 11,77 16,58 0,4 10,05
6 Mei 2008 54,36 1,87 6,08 11,79 17,49 0,26 8,14
17 Mei 2008 50,76 1,62 17,89 1,42 17,56 0,48 10,27
B** 5 Mei 2008 60,74 6,72 7,61 4,86 13,01 1,07 5,99
6 Mei 2008 60,75 7,02 6,28 6,66 13,3 0,74 5,25
17 Mei 2008 62,83 5,74 3,78 7,91 14,2 0,55 4,99
C*** 19 Mei 2008 70,43 2,87 5,26 0,60 14,46 0,07 6,31
20 Mei 2008 70,41 2,96 4,52 0,77 13,82 0,08 7,44
24 Mei 2008 72,12 2,81 5,09 0,37 13,54 0,09 5,98
Keterangan:
* : Ruas Jalan Medan Binjai
** : Ruas Jalan Medan-Tg Morawa
*** : Ruas Jalan Medan-Tembung
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Dari tabel persentase jenis kendaraan di atas dapat dilihat bahwa di ruas Jalan
Medan-Binjai total sepeda motor mencapai 52,38% pada hari Sabtu, dan terbesar
pada hari Selasa yaitu sekitar 56% dari total kendaraan yang melintas, demikian pula
untuk ruas Jalan Medan-Tg Morawa sekitar 67% sementara di ruas Jalan Medan-
Tembung 74% pada hari Sabtu. Hal ini bisa dijelaskan karena hari Sabtu merupakan
hari libur sehingga banyak keluarga yang menggunakan sepeda motor untuk
bepergian.
Bila kita melihat persentase jenis kendaraan bermotor yang melintas di ketiga
ruas jalan tersebut, perlu dilakukan pembatasan jumlah kendaraan roda dua yang
melintas dengan menganjurkan warga untuk memakai angkutan publik yang dapat
memuat penumpang lebih banyak namun disisi lain juga harus disikapi Pemerintah
dengan memperbanyak jalur kendaraan angkutan umum serta ongkos angkot yang
lebih murah sehingga masyarakat akan beralih memakai angkutan kota yang dapat
pengamatan sepanjang 200 meter di ruas Jalan Medan-Binjai; Medan-Tg Morawa dan
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
0.15
Emisi CO (Ton)
0.1
0.05
0
5 Mei 6 Mei 17 Mei
Medan - Binjai
Medan - Tg. Morawa Tanggal Pengamatan
Medan - Tembung
Dari gambar di atas terlihat bahwa emisi CO terbesar adalah di ruas Jalan
Medan-Binjai pada hari Sabtu sebesar 0,146 ton lalu hari Selasa sebanyak 0,12 ton
Berdasarkan total kendaraan bermotor yang melewati ruas jalan yang diteliti
hari Sabtu merupakan yang terkecil secara kuantitas namun bila dilihat dari jenis
kendaraan mobil penumpang berbahan bakar premium lebih banyak dari hari Selasa
Faktor emisi untuk mobil berbahan bakar premium adalah 19,3 gram/Km jauh
di atas faktor emisi untuk sepeda motor yang hanya 9,4 gram/Km. Pada hari Sabtu
jumlah mobil penumpang berbahan bakar premium adalah sebanyak 16893, hari
Senin sebanyak 12319 dan hari Selasa sebanyak 12986 sehingga polutan Karbon
Monoksida yang diemisikan juga jauh lebih besar bila dibandingkan dengan hari
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Ruas Jalan Medan-Tg Morawa terlihat bahwa kuantitas terbesar kendaraan
yang melintas pada hari Sabtu sebanyak 43041 kendaraan diikuti hari Senin 41801
Emisi Karbon Monoksida yang kuantitas terbesar pada hari Senin yaitu 0,105
ton CO diikuti hari Selasa sebesar 0,096 ton serta hari Sabtu 0,094 ton. Hal ini terjadi
karena kuantitas kendaraan mobil penumpang berbahan bakar premium lebih banyak
melintas pada hari Senin yaitu sebesar 8622 kendaraan sementara pada hari Selasa
pukul 06.00-12.00 Wib diruas Jalan Medan-Binjai dan nilai ini sedikit lebih besar
dibanding pada pukul 12.00-18.00 Wib sebesar 0,053 ton. Hal ini disebabkan karena
jumlah mobil penumpang di pagi hari lebih banyak daripada di sore hari.
pada pagi hari sebesar 0,045 ton dan 0,042 ton di sore hari, dan diruas Jalan Medan-
Dari Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa prosentase jenis kendaraan penumpang
berbahan bakar premium di ruas Jalan Medan-Tg Morawa pada hari Senin sebesar
20,62%; hari Selasa 19,58% dan hari Sabtu 17,98% sehingga kuantitas emisi Karbon
adalah hari Selasa sebanyak 43931 kendaraan diikuti hari Sabtu 42031 dan hari Senin
sebanyak 41786. Prosentase jenis mobil penumpang berbahan bakar premium pada
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
hari Senin 19,72 %, hari Selasa 18,34 % dan hari Sabtu 18,63 %. Prosentase mobil
penumpang berbahan bakar premium tidak begitu berbeda jauh di ketiga hari
mengalami perbedaan yang cukup signifikan yaitu hari senin 73,30 %, lalu hari
Selasa sebesar 73,37 % dan hari Sabtu 74,93 % sehingga emisi Karbon Monoksida
terbesar diemisikan pada hari Selasa sebesar 0,092 ton, lalu hari Sabtu sebesar 0,091
Dari tabel di bawah ini didapat persentase emisi berdasarkan jenis kendaraan
yang melintas diperoleh bahwa yang paling besar persentase emisi diketiga ruas jalan
adalah untuk jenis sepeda motor 4 tak, diikuti oleh kendaraan mini bus serta mobil
Jenis Kendaraan
Sepeda Motor Mobil Bus/Truk
Tanggal
Lokasi Diese Mini
Pengamatan 4 tak 2 tak Premium Bus Truk
l bus
(%) (%) (%) (%) (%)
(%) (%)
A* 5 Mei 2008 47,83 2,07 12,45 0,76 32,24 0,18 4,47
6 Mei 2008 48,76 1,68 11,64 0,75 33,49 0,11 3,57
17 Mei 2008 38,13 1,17 28,63 0,07 28,09 0,16 3,75
B** 5 Mei 2008 52,69 5,83 14,10 0,30 24,10 0,45 2,54
6 Mei 2008 54,6 5,99 11,81 0,42 24,60 0,35 2,23
17 Mei 2008 57,01 5,21 7,31 0,51 27,50 0,24 2,22
C*** 19 Mei 2008 59,40 2,42 9,48 0,04 26,04 0,03 2,60
20 Mei 2008 60,57 2,55 8,31 0,05 25,37 0,03 3,13
24 Mei 2008 61,28 2,39 9,23 0,02 24,56 0,04 2,48
Keterangan:
* : Ruas Jalan Medan Binjai
** : Ruas Jalan Medan-Tg Morawa
*** : Ruas Jalan Medan-Tembung
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
4.3. Total Polutan Nitrogen Oksida
Berdasarkan estimasi emisi yang telah dilakukan didapat data total emisi
0.015
Emisi NOx (Ton)
0.01
0.005
0
5 Mei 6 Mei 17 Mei
Medan - Binjai
Medan - Tg. Morawa Tanggal Pengamatan
Medan - Tembung
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa emisi Nitrogen Oksida di ruas Jalan
Medan-Binjai adalah 0,014 ton sementara di ruas Jalan Medan-Tg Morawa 0,009 ton
pada hari Senin dan Selasa serta di ruas Jalan Medan-Tembung 0,01 ton.
di bawah ini.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.3. Prosentase Emisi NOx Berdasarkan Jenis Kendaraan Bermotor
di Ruas Jalan Medan-Binjai; Medan-Tg Morawa dan Medan-
Tembung
Jenis Kendaraan
Tanggal Sepeda Motor Mobil Bus/Truk
Lokasi
Pengamatan 4 tak 2 tak Premium Diesel Mini bus Bus Truk
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
A* 5 Mei 2008 16,19 0,70 7,29 6,66 18,87 1,90 48,41
6 Mei 2008 18,36 0,63 7,58 7,30 21,81 1,36 42,96
17 Mei 2008 14,44 0,44 18,74 0,71 18,38 1,88 45,41
B** 5 Mei 2008 23,11 2,56 10,69 3,39 18,28 6,33 35,64
6 Mei 2008 25,15 2,76 9,40 5,01 19,60 5,18 32,90
17 Mei 2008 26,62 2,44 5,90 6,14 22,20 3,63 33,07
C*** 19 Mei 2008 28,51 1,16 7,87 0,45 21,61 0,47 39,93
20 Mei 2008 27,08 1,14 6,42 0,54 19,62 0,48 44,72
24 Mei 2008 30,14 1,18 7,85 0,28 20,89 0,61 39,05
Keterangan :
* : Ruas Jalan Medan Binjai
** : Ruas Jalan Medan-Tg Morawa
*** : Ruas Jalan Medan-Tembung
Jenis kendaraan truk sebagai sumber utama emisi polutan NOx di ketiga ruas
jalan yang dilakukan penelitian. Bila kita hubungkan prosentase jumlah kendaraan
di ruas Jalan Medan-Binjai, kendaraan truk hanya 9% dari total kendaraan yang
melintas dari jalan ruas Jalan Medan-Binjai namun prosentase emisi mencapai 45%
Kondisi di atas dapat dijelaskan karena faktor emisi untuk kendaraan truk
adalah 6,69 gram/Km jauh di atas faktor emisi untuk mobil penumpang yang hanya
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
4.4. Total Polutan Sulfur Dioksida
Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan didapat besaran polutan SO2 yang
0.001
0.0008
Emisi SO 2
(Ton)
0.0006
0.0004
0.0002
0
Medan - Binjai 5 Mei 6 Mei 17 Mei
Medan - Tg. Morawa Tanggal Pengamatan
Medan - Tembung
Dari gambar di atas didapat besar polutan SO2 di ruas Jalan Medan-Binjai
rata-rata 0,001 ton, di ruas Jalan Medan-Tg.Morawa rata-rata 0,0007 ton dan di ruas
Ruas Jalan Medan-Binjai relatif lebih banyak dilalui truk yaitu rata-rata
Medan-Tg Morawa sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap polutan SO2 yang
Ruas Jalan Medan-Tg Morawa merupakan ruas jalan yang paling sedikit
dilintasi oleh truk dibandingkan dengan dua ruas jalan lainnya. Hal ini dikarenakan
kebanyakan truk melintasi jalur tol menuju Tg Morawa sehingga tidak melintas
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Ruas Jalan Medan-Tembung relatif lebih banyak dilintasi oleh truk yaitu rata-
rata sebanyak 2806 unit dibandingkan di ruas Jalan Medan-Tg Morawa rata-rata
sebanyak 2277 unit. Hal ini mempengaruhi besar polutan SO2 yang diemisikan di ruas
Morawa.
Jenis Kendaraan
Tanggal Sepeda Motor Mobil Bus/Truk
Lokasi
Pengamatan 4 tak 2 tak Premium Diesel Mini bus Bus Truk
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
A* 5 Mei 2008 7,21 0,31 1,81 26,18 4,68 2,26 57,55
6 Mei 2008 8,42 0,29 1,94 29,56 5,57 1,66 52,56
17 Mei 2008 8,59 0,26 6,22 3,71 6,10 2,99 72,13
B** 5 Mei 2008 12,58 1,38 3,24 16,30 5,54 9,20 51,76
6 Mei 2008 13,25 1,44 2,75 23,30 5,74 7,28 46,24
17 Mei 2008 13,52 1,24 1,67 27,54 6,29 4,92 44,82
C*** 19 Mei 2008 18,07 0,73 2,76 2,50 7,61 0,78 67,55
20 Mei 2008 16,11 0,68 2,14 2,83 6,51 0,76 70,97
24 Mei 2008 19,37 0,76 2,81 1,59 7,48 1,04 66,95
Keterangan:
* : Ruas Jalan Medan Binjai
** : Ruas Jalan Medan-Tg Morawa
*** : Ruas Jalan Medan-Tembung
Tembung bersumber dari truk yaitu rata-rata 61% di ruas Jalan Medan-Binjai; 48%
di ruas Jalan Medan-Tg Morawa; serta 69% di ruas Jalan Medan-Tembung dari total
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
polutan SO2 yang diemisikan dari kendaraan bermotor di masing-masing ruas jalan
tersebut.
kondisi bahan bakar yang dipergunakan. Minyak diesel sebagai bahan bakar truk dan
mobil penumpang berbahan bakar diesel sebagai penyumbang emisi terbesar di ketiga
Bila diasumsikan bahwa total jumlah kendaraan yang melintas di ketiga lokasi
di ketiga hari pengamatan, maka didapat data total polutan yang diemisikan dalam
setahun di lokasi penelitian sepanjang 200 meter sebagaimana tersaji pada Gambar
4.5.
50
Estimasi Emisi (Ton)
40
30
20
10
0
Medan - Binjai CO Nox SO2
Medan - Tg. Morawa Polutan Udara
Medan - Tembung
Dari gambar di atas terlihat bahwa emisi yang bersumber dari kendaraan
bermotor secara kuantitas paling besar di ruas Jalan Medan-Binjai yaitu 41 ton untuk
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Karbon Monoksida; 5,3 ton Nitrogen Oksida serta 0,44 ton Sulfur Dioksida pertahun.
Ruas Jalan Medan-Tembung besaran polutan yang diemisikan sebesar 32 ton untuk
Karbon Monoksida; 3,3 ton Nitrogen Oksida, 0,3 ton polutan Sulfur Dioksida
pertahun. Medan-Tembung untuk Karbon Monoksida 33 ton; 3,3 ton Nitrogen Oksida
Dari gambar terlihat besar polutan Sulfur Dioksida yang diemisikan di ruas
Morawa sebanyak 41837 unit, Medan-Tembung sebanyak 42584 unit namun di ruas
Jalan Medan-Tembung kuantitas mobil diesel sebanyak 247 unit dan ini lebih sedikit
dibandingkan di ruas Medan-Tg Morawa sebanyak 2722 unit sehingga hal ini
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB V
5.1. Kesimpulan
sepanjang 200 meter sebesar 41 ton, Nitrogen Oksida 5,3 ton serta Sulfur
Dioksida 0,4 ton, dan merupakan ruas jalan yang paling besar emisinya
Monoksida sebesar 32 ton, Nitrogen Oksida 3,3 ton, Sulfur Dioksida 0,3 ton dan
Medan-Tembung di Jalan Letda Sudjono sekitar 150 meter akses masuk jalan Toll
Bandar Selamat untuk Karbon Monoksida 33 ton, Nitrogen Oksida 3,3 ton, Sulfur
2. Prosentase estimasi emisi CO yang terbesar dari sepeda motor sedangkan untuk
polutan SO2 dan NOx dari kendaraan truk di ruas Jalan Medan-Binjai; Medan-Tg
5.2. Saran
Jalan Kota Medan ini, Peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
1. Perlu dilakukan suatu upaya untuk mengurangi kuantitas sepeda motor dan
2. Perlu dilakukan pembedaan waktu jam masuk dan jam pulang bagi Pegawai
Pemerintah dengan Pegawai Swasta serta jam masuk dan keluar anak sekolah
sehingga kepadatan lalu lintas dapat dikurangi sekaligus polutan udara yang
5. Keterbatasan data faktor emisi merupakan suatu kelemahan dari penelitian ini
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Department of Environment & Conservation (NSW), 2005, Clean Car for NSW,
ISBN 1 74137 107 4.
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota
Medan – Sumatera Utara, Basis Data Lingkungan Hidup Daerah Kota
Medan Tahun 2007, Medan.
Dinas Kesehatan Kota Medan, Laporan SP2TP Puskesmas Kota Medan, 2007,
Subdis Pelayanan Kota Medan Dinas Kesehatan Kota Medan.
Huan Liu, He Kebin, Wang Qidong, Huo Hong, Lents James, Davis, Nikkila,
Chen, Osses and He Chunyu, 2007, Comparison of Vehicle Activity and
Emission Inventory between Beijing and Shanghai, Journal of Air & Waste
Management Association, Vol. 57.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Liu, H., He, K., Wang, G., Huo, H., Lents, J., Davis, N., Chen, Ch., Osses, M., and
He, Ch., 2007, Comparison of Vehicle Activity and Emission Inventory
Between Beijing and Shanghai, Journal of Air & Waste Management
Association, Vol 57 hal. 1176.
Nasamani, K.S., Chu, L., McNally, M.G., and Jayakrishnan, R,. 2006, Estimation of
Vehicular Emissions by Capturing Traffic Variations, TRB Annual Meeting,
Paper No.06-1629.
Torok, A., 2005, Estimation method for emission of road transport, Department of
Transport Economics, Budapest University of Technology and Economics
H-1111 Budapest, Bertalan L. u. 2., Hungary.
Zhongan, Slanina, Spaargaren and Yuanhang, 2005, Traffic and Urban Air Pollution,
the Case of Xi’an City, P.R.China.
Abner Tarigan : Estimasi Emisi Kendaraan Bermotor Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008