Askep SC
Askep SC
Disusun Oleh :
I. DATA UMUM
A. Data Demografi
1. Data Pasien
Inisial Pasien : Ny. S
Usia : 39 tahun
Status Perkawinan : menikah
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Pilangsari
2. Data Suami
Inisial Pasien : Tn. A
Usia : 43 tahun
Status Perkawinan : menikah
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SD
B. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Tipe BB Keadaan
Tahu Penolon Jenis Komplika
No. persalina Lahi bayi saat
n g kelamin si Nifas
n r lahir
perempua 3000
1. 1996 spontan dukun sehat -
n g
2001 spontan dukun perempua 2800 sehat -
2.
n g
2008 spontan dukun Laki-laki 3000 sehat -
3.
g
2018 SC dokter Laki-laki 2500 sehat -
4.
g
E. Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi
a. Mulai menstruasi:
- Pasien mengatakan mulai menstruasi umur 13 tahun
- Pasien mengatakan keluhan yang sering dirasakan adalah nyeri haid
- Pasien mengatakan lama menstruasi selama 1 minggu dalam 1 bulan
b. Perdarahan diluar masa haid :
- Pasien mengatakan tisak pernah terjadi perdarahan saat kehamilan
c. Infeksi atau peradangan daerah genetal :
- Pasien mengatakan pernah mengalami keputihan kadang-kadang
sebelum maupun sesudah menstruasi
d. Riwayat Ca mulut Rahim (-), Ca ovarium (-), Ca Mamae (-)
e. Lama kehamilan setelah menikah:
- Pasien mengatakan kehamilan pertama terjadi setelah 2 tahun
menikah dan kehamilan saat ini yang kedua terjadi setelah 25 tahun
menikah
2. Penggunaan alat kontrasepsi:
- Pasien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik, pil sudah 9 tahun.
- Tidak ada keluhan selama menggunakan alat kontrasepsi
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan leher
Kepala : simetris, bersih, rambut warna hitam, rontok (+)
Mata : bentuk simetris, sklera tidak ikterik, kunjungtiva anemis,
terdapat gangguan penglihatan
Hidung : bentuk simetris antara kanan dan kiri, bersih, tidak
terdapat sekret
Mulut : gigi masih utuh, lidah masih bersih, nafas tidak bau, bibir
tidak kering, mukosa lembab
Telinga: simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen, tidak
terdapat gangguan pendengaran
Leher : gangguan menelan (-), pembasaran vena jugularis (-) dan
thyroid(-).
2. Dada
Jantung: I = bentuk simetris, ictus cordis tidak tampak
P = terdengar bunyi pekak
P = tidak terdapat nyeri tekan, ictus cordis teraba pada ICS ke 5
A = BJ I & II reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
Paru : I = pergerakan dada kanan dan kiri seimbang, lesi (-)
P = tidak ada benjolan, tidak ada nyeri dada
P = tak adaa nyeri tekan, fokal fremitus seimbang kanan dan kiri
A = vesikuler, tidak terdengar suara nafas tambahan
3. Payudara
Payudara : bersih, tidak ada lesi dan benjolan, kemerahan (-),
bengkak (-)
Puting susu : menonjol, aerola bersih
Pengeluaran ASI : sudah keluar ASI
4. Abdomen
Involusi uterus : TFU 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih : penuh
Diastasis rektus abdominalis : terdapat luka insisi post operasi
section caesaria sepanjang ± 10 cm melintang, letaknya dibawah umbilicus
diatas simphisis pubis, luka terbalut kassa steril.
6. Ekstremitas
Ekstremitas atas : edema (-), lesi (-), terpasang infus RL
ditangan kanan
Ekstremitas bawah : edema (-), varises (-), lesi (-)
7. Eliminasi
Kebiasaan BAK : normal (5-6 x/hari)
BAK saat ini : klien terpasang DC
Kebiasaan BAB : ± 1-2 x/hari. Konsistensi semi lembek.
BAB saat ini : belum BAB hari ini
D. Obat-obatan
Infus RL+oksitosin 20 tpm
Injeksi
Cefazolin 2 gram
Ketorolac 30 mg/8 jam
Ranitidine 25 mg/8 jam
Per Oral
NILAI APGAR
Nilai Waktu
Tanda 1 5 10
0 1 2
menit menit menit
Tidak 2 2 2
Denyut Jantung <100 >100
Ada
Tidak 2 2 2
Usaha Napas Lambat Menangis
Ada
Ekstremit Gerakan 2 2 2
Tonus Otot Lumpuh
as Aktif
Tidak Gerakan Reaksi 1 2 2
Reflek
Bereaksi Sedikit Melawan
Tubuh 1 1 2
Biru/Puc
Warna Kemeraha Kemerahan
at
n
Total Nilai 8 9 10
V. PENGKAJIAN ASKEP
A. Analisa Data
Waktu
Symtom/signs Etiologi Problem
Tgl/jam
Senin, 10 DS: Agen cidera Nyeri akut
September 2018 - pasien mengatakan nyeri fisik
10.00 WIB pada area perutnya yang
dioperasi
- P : pasien mengatakan
nyeri bertambah jika
bergerak dan berkurang
jika istirahat
- Q : nyeri seperti di iris-
iris
- R : nyeri di area luka
operasinya
- S : skala nyeri 5
- T : hilang timbul
DO :
- keadaan umum pasien
tampak sakit
- pasien post operasi SC
- TD: 110/70 mmHg, nadi :
90 x/menit, pernapasan:
20 x/menit, suhu: 36,8oC
- terdapat luka insisi post
operasi section caesaria
sepanjang ± 10 cm
melintang, letaknya
dibawah umbilicus diatas
simphisis pubis, luka
terbalut kassa steril.
Senin, 10 DS: Keengganan Hambatan
September 2018 - pasien mengatakan memulai mobilitas
10.00 WIB badannya masih lemas pergerakan fisik
- pasien mengatakan
nyeri pada area perutnya
yang dioperasi
- klien mengatakan baru
pertama kali SC
DO:
- bedrest dan hanya
dapat bergerak sangat
terbatas
- pasien dibantu
keluarga dan perawat
dalam pemenuhan ADL
- Klien dengan
gangguan penglihatan
Senin, 10 DS : - Prosedur Risiko
September 2018 invasif infeksi
10.00 WIB DO :
- terdapat luka sayatan
post op SC hari ke-1
- luka tertutup rapat
oleh balutan
- Leukosit : 11.3
(10^3/uL)
DO :
-Klien bertanya-tanya
tentang penyembuhan
lukanya dan belum
mengetahui tanda
bahaya setelah
melahirkan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik (Dx. 1)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d keengganan memulai pergerakan (Dx. 2)
3. Risiko infeksi b.d prosedur invasive (Dx. 3)
4. Defisien pengetahuan b.d kurang informasi (Dx.4)
C. Tujuan/Rencana Tindakan
Tanggal/Jam Diagnosa Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan Paraf
(NOC) (NIC)
Senin, 10 Nyeri Setelah dilakukan 1. Lakukan
September akut b.d tindakan keperawatan pengkajian nyeri
2018 agen selama 2x24 jam klien secara
10.00 WIB cidera mengatakan nyeri komprehensif
fisik berkurang. (P,Q,R,S,T)
Kriteria hasil : 2. Observasi
- Klien dapat tanda-tanda vital
mengungkapkan nyeri 3. Manajemen
berkurang lingkungan :
- Menggunakan kenyamanan
tindakan pengurangan 4. Terapi relaksasi
nyeri tanpa analgetik 5. Kolaborasi
- Tanda-tanda vital dalam pemberian
dalam batas normal analgetik :
ketorolac 30 mg/8
jam
Senin, 10 Hambata Setelah dilakukan 1. Kaji respon
September n tindakan keperawatan klien terhadap
2018 mobilitas selama 2x24 jam klien aktivitas
10.00 WIB fisik b.d dapat meningkatkan dan 2. Bantu dalam
keenggan melakukan aktifitas pemenuhan
an dengan kriteria hasil : aktivitas sehari-hari
memulai - Klien dapat sesuai kebutuhan
pergeraka mengidentifikasikan 3. Tingkatkan
n faktor-faktor yang aktivitas secara
menurunkan toleransi bertahap
aktivitas
Senin, 10 Risiko Setelah di lakukan 1. Monitor tanda-
September infeksi tindakan keperawatan tanda vital
2018 b.d selama 2x24 jam 2. Kaji luka pada
10.00 WIB prosedur diharapkan risiko infeksi abdomen dan
invasive tidak terjadi dengan balutan
kriteria hasil: 3. Jaga kebersihan
- Luka tetap kering sekitar luka dan
dan tidak bengkak lingkungan klien
- Tidak muncul serta rawat luka
tanda-tanda infeksi dengan teknik
seperti aseptik.
(color,dolor,rubor,tumo 4. Kolaborasi
r) dengan dokter
- Tanda-tanda vital dalam pemberian
dalam batas normal antibiotik.
Senin, 10 Defisien Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
September pengetah tindakan keperawatan pengetahuan klien
2018 uan b.d selama 2x24 jam 2. Pendidikan
10.00 WIB kurang diharapkan pengetahuan kesehatan
informasi klien akan meningkat
dengan kriteria hasil :
- Mampu
menjelaskan tentang
perawatan ibu nifas
dan tanda bahaya ibu
nifas
DO :
- Terdapat luka
sayatan post
operasi SC
- Klien tampak
meringis
menahan nyeri
- TD: 110/80
mmHg, nadi :
x/menit,
pernapasan: 20
x/menit, suhu:
36,8oC
Senin, 10 Dx. 2 1. Mengkaji respon DS :
September klien terhadap aktivitas - Klien
2018 2. Motivasi keluarga mengatakan
11.30 WIB untuk membantu ADL lemas
DO :
- Klien tampak
lemas
- ADL dibantu
oleh keluarga
Senin, 10 Dx. 3 1. Mengkaji luka pada DS : -
September abdomen
2018 2. Pemberian obat DO :
12.00 WIB antibiotic cefazolin 2 gr - Balutan masih
tampak rapat
Senin, 10 Dx. 4 1. Mengkaji tingkat DS :
September pengetahuan klien - Klien dan
2018 2. Menjelaskan keluarga
13.00 WIB mengenai perawatan ibu mengatakan
nifas dan tanda bahaya sudah paham
pada ibu nifas tentang
perawatan ibu
nifas dan tanda
bahaya pada ibu
nifas
DO :
- Klien dan
keluarga mampu
menjelaskan
tentang
perawatan dan
tanda bahaya ibu
nifas
6. Evaluasi
Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi Paraf
Selasa, 11 Nyeri akut b.d agen S:
September 2018 cidera fisik (Dx. 1) - Klien mengatakan nyeri
14.00 WIB berkurang
P : pasien mengatakan nyeri
bertambah jika bergerak dan
berkurang jika istirahat
Q : nyeri seperti di iris-iris
R : nyeri di area luka operasinya
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul
O:
- TD: 110/70 mmHg, nadi
: 90 x/menit, pernapasan: 20
x/menit, suhu: 36,8oC
A:
- Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi :
- Lakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
(P,Q,R,S,T)
- Observasi tanda-tanda
vital
- Terapi relaksasi
Selasa, 11 Hambatan mobilitas S:
September 2018 fisik b.d keengganan - Klien mengatakan sudah bisa
14.00 WIB memulai pergerakan berdiri dan berjalan
(Dx. 2)
O:
- ADL dibantu keluarga
- Klien dengan gangguan
penglihatan
A:
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan intervensi
(bantu ADL klien)
Selasa, 11 Risiko infeksi b.d S:-
September 2018 prosedur invasive
14.00 WIB (Dx. 3) O:
- Balutan masih tampak
rapat
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi
- Suhu tubuh : 36,8oC
A:
- Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji luka pada abdomen dan
balutan
- Jaga kebersihan sekitar luka dan
lingkungan klien serta rawat luka
dengan teknik aseptik.
Selasa, 11 Defisien S:
September 2018 pengetahuan b.d - Klien dan keluarga mengatakan
14.00 WIB kurang informasi sudah paham tentang perawatan
(Dx.4) ibu nifas dan tanda bahaya pada
ibu nifas
O:
- Klien dan keluarga mampu
menjelaskan tentang perawatan
dan tanda bahaya ibu nifas
A:
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan intervensi