Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MARINA DJAELANI

STAMBUK : B1C1 15 171


KELAS :D

BAB 1
SELAYANG PANDANG AUDIT

1. Definisi Audit

Menurut Sukrisno Agoes (2016), auditing adalah : “suatu pemeriksaan yang


dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.”
Ada beberapa hal penting dari pengertian tersebut, yang akan dibahas lebih jelas
sebagai berikut :
 Pertama, yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.
Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri atas Laporan Posisi Keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas. Catatan-catatan pembukuan terdiri atas buku harian (buku kas/bank, buku
penjualan, buku pembelian, buku serba serbi), buku besar dan sub buku besar
(piutang, liabilitas, asset tetap, kartu persediaan). Dan untuk bukti-bukti
pendukungnya terdiri atas bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank, faktur
penjualan, journal voucher dan lain-lain.
 Kedua, pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis. Agar pemeriksaan
dapat dilakukan secara sistematis, akuntan public harus merencanakan
pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan dimulai, dengan membuat apa
yang disebut rencana pemeriksaan (Audit Plan), yang didalamnya dicantumkan
kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama jangka waktu pemeriksaan
diperkirakan, kapan laporan harus selesai, berapa orang audit staff yang
ditugaskan, masalah-masalah yang diperlukan akan dihadapi dibidang auditing,
akuntansi, perpajakan dan lain-lain. Dan agar pemeriksaan dapat dilakukan
secara kritis, pemeriksaan tersebut harus dipimpin oleh seorang yang
mempunyai gelar akuntan (registered acoountant),sertifikasi CPA dan
mempunyai izin praktik sebagai akuntan public dari Menteri Keuangan.
 Ketiga, pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan
publik, dengan arti sebagai pihak diluar perusahaan yang diperiksa, tidak boleh
mempunyai kepentingan tertentu didalam perusahaan tersebut (missal, sebagai
pemegang saham, direksi atau dewan komisaris), atau mempunyai hubungan
khusus (missal, keluarga dari pemegang saham, direksi atau dewan komisaris).
 Keempat, tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Laporan
keuangan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang
berlaku umum (di Indonesia: Standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
yang dikodifikasi dalam standar Akuntansi Keuangan, di USA : Generally
Acepted Accounting Principles), diterapkan secara konsisten dan tidak
mengandung kesalahan yang material (besar atau signifikan).

Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting


Association” (Accounting Review, vol. 47) memberikan definisi auditing sebagai : “suatu
proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.”

Menurut Mulyadi dan Kanaka Puradiredja (1998) memberi definisi bahwa auditing
adalah : “suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan”

Dari definisi diatas memiliki unsure-unsur yang dapat diuraikan, sebagai berikut :
 Suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang
logis, berangka dan terorganisasi.
 Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif. Auditor melakukan
proses sistematik untuk memperoleh bukti-bukti yang menjadi dasar pernyataan
yang disajikan oleh badan usaha dalam laporan keuangannya, dan mengevaluasi
secara objektif, tidak memihak, baik kepada pemberi kerja, maupun kepada pihak
ketiga atau pemakaian hasil audit.
 Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, yaitu hasil proses
akuntansi yang merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran dan
penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Sehingga
menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan.
 Menetapkan tingkat kesesuaian. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan
evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkann untuk
menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan.
 Criteria yang telah ditetapkan, yaitu dapat berupa: peraturan yang ditetapkan oleh
suatu badan legislative, anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh
manajemen dan prinsip akuntansi umum.
 Penyampaian hasil, yang sering disebut atestasi, yang dilakukan secara tertulis
dalam bentuk laporan audit.
 Pemakai yang berkepentingan, yaitu para informasi keuangan seperti pemegang
saham, manajemen, kreditur, calon investor dan kreditur, organisasi buruh, dan
kantor pelayanan pajak.

2. Alasan pemeriksaan

Alasan utama untuk melakukan pemeriksaan keuangan (auditing) ialah bahwa


banyak golongan orang yang membaca laporan keuangan dari suatu perusahaan tidak
dapat mengambil suatu keputusan, oleh karena tidak mengetahui apakah informasi-
informasi keuangan yang disampaikan kepadanya wajar dan dapat dipercaya atau tidak.
Golongan-golongan tersebut adalah :
 Para penanam modal yang sekarang
 Para calon penanam modal
 Para pimpinan perusahaan
 Instansi-instansi pemerintah
 Para kreditur
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2016. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik,.
Jakarta : Salemba Empat.
Adikoesoema, Soemita, 1983. Auditing Norma-norma dan Prosedur Pemeriksaan. Bandung :
Tarsito.
Boytnton, William C., Raymond N. Johnson, dan Walter G. Kell, 2003. Modern Auditing, Edisi
ketujuh, Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 1998. Auditing. Jakarta : Salemba Empat.
Sunyoto, Danang, 2014. Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Yogyakarta : CAPS.

Anda mungkin juga menyukai