Anda di halaman 1dari 2

Nama : Evi Sundari

NIM : 1001181520090
Kelas : K3KL (B)
SMK3L

Di Indonesia dikenal ada 2 Standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yaitu SMK3 versi Regulasi Pemerintah yaitu PP 50 Th. 2012 dan OHSAS 18001:2001
standar SMK3 yang dikeluarkan oleh BSI (British Standard Institution)

Dalam artikel ini saya hanya batasi untuk membahas tentang "SERTIFIKASI" nya saja. Dan
sebelum membahas perbedaan nya saya coba bahas kesamaan nya dahulu yaitu masa berlaku
Sertifikat baik untuk SMK3 PP50/2012 maupun OHSAS 18001:2007 sama-sama berlaku 3
tahun.

Perbedaannya :

1. Sertifikasi SMK3 PP50/2012 bersifat WAJIB dan Tidak dilakukan Surveillance Audit
(audit pengawasan) setelah audit sertifikasi sedangkan OHSAS sifatnya
VOLUNTARY/SUKARELA dan dalam masa berlaku sertifikat 3 Tahun wajib ada
suveillance audit minimal 1 tahun sekali

wajib artinya pada Regulasi PP 50/2012 Pasal 16 penilaian audit "wajib dilakukan"
untuk perusahaan yang berpotensi bahaya tinggi, seperti Perusaaan pertambangan
Minyak Gas Bumi serta berdasarkan Permenaker 26/2014 Wajib dilakukan
penilaian/audit untuk perusahaan yang dinyatakan sebagai potensi bahaya tinggi
berdasarkan hasil pemeriksaan & pengujian dari Pengawas Dinas Tenaga Kerja
Setempat

2. SMK3 PP 50/2012 Penilaian sistem menggunakan kuantitatif sedangkan OHSAS


Kualitatif.

Kuantitatif artiya ada Nilai Prosentase penerapan berdasarkan hasil audit Tingkat
Penerapan = (Kriteria yang di audit - Temuan) / Kriteria yang diaudit.

Kriteria yang diaudit bisa 166 (Lanjut), 122 (Menengah) atau 64 (Awal) dikurangi
pasal yang tidak berlaku pada organisasi yang diaudit, misal pada perusahaan
Manpower Supply yang ruang lingkup auditnya hanya di Office ternyata tidak
memiliki Bahan Kimia Berbahaya, maka pasal 9.3 dapat dinyatakan tidak berlaku
namun harus dengan persetujuan Auditor SMK3.

3. SMK3 PP50/2012 Sertifikatnya diterbitkan Kemenaker RI sedangkan OHSAS oleh


Badan Sertifikasi.

 Untuk SMK3 Pemberian Sertifikat hanya dilakukan 1 Tahun Sekali yaitu pada
saat penyerahan Penghargaan Zero Accident dari KEMENAKER RI. sehingga
Perusahaan setelah proses audit hanya mendapatkan Surat Keterangan Lulus.
Dan Khusus bagi penerapan 166 Kriteria selain mendapat Sertifikat
perusahaan juga mendapatkan Bendera SMK3 sesuai aturan Permenaker
No.26 Tahun 2014
 Untuk OHSAS 18001 setelah dilakukan Audit maka Laporan diajukan ke
Head Office dimana Badan sertifikasi berada serta ke Badan Akreditasi dan
tidak lama kemusian dikeluarkan Sertifikat kepada Klien.

4. Dalam SMK3 PP50/2012 Audit pemenuhan regulasi lebih detail sedangkan OHSAS
Audit pemenuhan regulasi tergantung dari penilaian Auditor.

Yang dimaksud lebih detail adalah pada PP 50/2012 lampiran 3 ada ketentuan
kategori Temuan Mayor yang salah 1nya adalah Tidak memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Misal : perusahaan dengan jumlah karyawan diatas 500 orang ternyata tidak memiliki
klinik perusahaan maka di SMK3 PP50/ 2012 bisa dinyatakan Temuan MAYOR
karena tidak memenuhi Permenaker 3/1980 sedangkan di OHSAS 18001:2007 bisa
jadi hanya minor.

SMK3 PP50/2012 Auditornya nya ditunjuk oleh Kemenaker RI melalui SKP


sedangkan OHSAS ditunjuk oleh Badan Sertifikasi

6. SMK3 PP 50/2012 Auditor wajib terdaftar sebagau karyawan lembaga penilaian tidak
bisa outsourching sedangkan OHSAS bisa karyawan maupun outourcing

7. SMK3 PP 50/2012 Audit dilakukan oleh Lembaga Penilaian Audit yang ditunjuk oleh
Kemenaker RI dan pedoman audit menggunakan Permenaker 26 2014 sedangkan
Audit OHSAS oleh Badan sertifikasi yang pedoman auditnya mengacu ke ISO 19011
(Pedoman Audit)

Daftar Pustaka

Iskandar LS.2016. “perbedaan smk3 pp50/2012 vs ohsas 18001”.

https://id.linkedin.com/pulse/perbedaan-smk3-pp502012-vs-ohsas-18001-linda-saraswati-
iskandar (Diakses pada tanggal 29 januari 2018).

Anda mungkin juga menyukai