Xylometazolin HCl
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Xylometazoline_hydrochloride#section=Top)
Pemerian Serbuk hablur, putih hingga hampir putih, tidak berbau.
(Farmakope Indonesia IV, hal. 833)
Kelarutan Larut dalam air, mudah larut dalam etanol. (Farmakope Indonesia IV,
hal. 833)
Stabilita
Panas Melebur diatas suhu 300oC disertai peruraian. (Farmakope Indonesia
IV, hal. 833)
Hidrolisis Mudah terhidrolisis (Florey’s Formulation Factors in
AdverseReactions, hal. 146)
Cahaya Tidak stabil terhadap cahaya. (Martindale : The Complete Drug
Reference 36th edition,hal. 1575)
pH pH sediaan berada pada interval5-7.5 (USP29-NF24, hal. 2275)
Fungsi Simpatomimetik intranasal untuk pengobatan rinitis alergi dan
meredakan hidung tersumbat.(Martindale : The Complete Drug
Reference 36th edition,hal. 565)
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester): garam.
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : larutan.
(krim/salep) : -
Cara sterilisasi sediaan : sterilisasi akhir dengan metode filtrasi membran (0,45 µm dan 0,22 µm).
Kemasan : botol obat tetes hidung 10 mL amber.
2. Tetes hidung xylometazoline hidroklorida 2) Sediaan yang dibuat sudah berada pada
merupakan larutan isotonis (USP 32, hal. rentang tonisitasnya.
3881)
4. Sediaan stabil pada pH 5,0 hingga 7,5 4) Digunakan dapar fosfat untuk
(USP 32, hal. 3882) mempertahankan pH sediaan
Povidone
1 gr Povidone ~ 0,01 gr NaCl
1,4 gr Povidone ~ y gr NaCl
0,01 𝑔𝑟
Y = 1 x 1,4 gr = 0,014 gr NaCl
Na2HPO4
1 gr Na2HPO4 ~ 0,44 gr NaCl
0,08645 gr Na2HPO4 ~ y gr NaCl
0,44 𝑔𝑟
Y = 1 x 0,08645 gr = 0,038 gr NaCl
NaH2PO4 . 2H2O
1 gr NaH2PO4 . 2H2O ~ 0,48 gr NaCl
0,0803 gr NaH2PO4 . 2H2O ~ y gr NaCl
0,48 𝑔𝑟
Y= x 0,0803 gr = 0,039 gr NaCl
1
𝐾𝑎.[𝐻+]
β = 2,303 x C x [(𝐾𝑎+[𝐻+])2]
(6,309𝑥10−8 )(10−7,2 )
0,01= 2,303 x C x[(6,309𝑥10−8 )+(10−7,2 )]2
4,342 x 10-3 = C x 0,25
C = 0,0174 m
C = [Na2HPO4] + [NaH2PO4]
0,0174 = 2X
X = 8,7 x 10-3 M
[Na2HPO4] = 8,7 x 10-3 M
[NaH2PO4] = 8,7 x 10-3 M
V. Preformulasi eksipien
1. Benzalkonium klorida
Pemerian Serbuk amorf berwarna putih atau putih kekuningan, gel tebal atau butiran
gelatin,higroskopis, berbusa saat disentuh, berbau aromatik tajam, dan
rasanya sangat pahit. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition
,hal. 56)
Kelarutan Sangat larut dalam aseton, etanol (95%), metanol, propanol, dan air.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition, hal. 57)
Stabilita Stabil terhadap panas, higroskopis, tidak tahan cahaya, dan pH efektif
berada pada interval 4-10. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition, hal. 56-57)
Inkompatibilitas Aluminium, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluorescein, hidrogen
peroksida, HPMC, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan nonionik pada
konsentrasi tinggi, permanganat, protein, salisilat, garam silver, sabun,
sulfonamida, zink oksida, tartrat, zink sulfat, karet dan plastik. (Handbook
of Pharmaceutical Excipients 6th Edition,hal. 57)
Cara sterilisasi Sterilisasi akhir dengan metode filtrasi membran (0,45 µm dan 0,22 µm).
Fungsi Pengawet antimikroba.
2. Na2HPO4
Pemerian Serbuk kristal putih. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal
656)
Kelarutan Sangat larut dalam air, dan praktis tidak larut dalam etanol (95%).
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 656)
Stabilita Bentuk anhidrat bersifat higroskopis. Bentuk larutan akan stabil terhadap
panas dan cahaya. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal
657)
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan alkaloid, antipyrine, kloral hidrat, timbal asetat,
pirogalol, resorsinol,kalsium glukonat, dan ciprofloxasin. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 657)
Cara sterilisasi Sterilisasi akhir dengan metode filtrasi membran (0,45 µm dan 0,22 µm).
Fungsi Agen dapar.
3. NaH2PO4
Pemerian Kristal tidak berbau, tidak berwarna atau putih, sedikit deliquescent (bentuk
hidrat). Berbentuk granul atau serbuk kristal putih (bentuk anhidrat).
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 659)
Kelarutan Larut dalam 1 bagian air, sukar larut dalam etanol 95%. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 659)
Stabilita Secara kimia, NaH2PO4 stabil,meskipun cukup deliquescent. Bentuk
dihidrat tidak tahan panas dan akan terdekomposisi pada suhu 205oC.
4. Povidone
Pemerian Serbuk halus, putih hingga krem-putih, tidak berbau, dan higroskopis.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 582)
Kelarutan Mudah larut dalam air, asam, kloroform, etanol 95%, keton, dan metanol.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 582)
Stabilita Sangat higroskopis. Pada suhu 150oC, warna menggelap dan kelarutan
dalam air berkurang. Stabil pada pemanasan 110-130oC dalam waktu
singkat. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 582)
Inkompatibilitas -
Povidone kompatibel dalam larutan dengan berbagai garam anorganik,
resin alami dan sintetis, dan bahan kimia lainnya. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Ed, hal 583)
Cara sterilisasi Sterilisasi akhir dengan metode filtrasi membran (0,45 µm dan 0,22 µm).
Fungsi Agen peningkat viskositas.
5. Natrium Klorida
Pemerian Hablur bentuk kubus, tidak berwarna, atau serbuk hablur putih; rasa
asin. (Farmakope Indonesia IV, hal. 584)
Kelarutan Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut dalam air mendidih,
sukar larut dalam etanol. (Farmakope Indonesia IV, hal. 584)
Stabilita Stabil terhadap panas dan cahaya. Bersifat higroskopis pada kelembaban
relatif > 75%. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition, hal.
638)
Inkompatibilitas Larutan korosif terhadap besi. Dapat mengendap bila dicampur dengan
garam perak, timah, dan merkuri. Membebaskan klorin apabila diberi
oksidator kuat. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition,
hal. 639)
Cara sterilisasi Sterilisasi akhir dengan metode filtrasi membran (0,45 µm dan 0,22
µm).
Fungsi Agen pengisotonis.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau. (Farmakope Indonesia IV,
hal. 112)
Kelarutan Bercampur dengan pelarut polar. (Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th Edition, hal. 766)
Stabilita Secara kimia, stabil dalam berbagai bentuk fisiknya. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Edition, hal. 766)
Inkompatibilitas Air dapat bereaksi dengan obat dan eksipien lain yang mudah
terhidrolisis pada suhu kamar dan peningkatan suhu; dapat bereaksi
cepat dengan logam alkali dan oksidanya, seperti kalsium oksida dan
magnesium oksida; bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk
hidrat pada berbagai komposisi, dengan bahan organik tertentu, dan
kalsium karbida. (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition,
hal. 768)
Cara sterilisasi Sterilisasi akhir dengan metode filtrasi membran (0,45 µm dan 0,22
µm).
Fungsi Pelarut
a. Wadah
No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1 Botol kaca coklat 5 buah Oven pada 170oC selama 1 jam.
Evaluasi sediaan
menunjukkan
potensial dari
pasangan elektrode.
2 Uji Volume Melihat volume 1 Volume
Terpindahkan sediaan jika dipindah rata-rata
(Farmakope dari wadah asli larutan yang
Indonesia IV, hal. dengan volume yang diperoleh
1089) tertera pada etiket dari 3 wadah
dengan cara volume tidak kurang
larutan dalam wadah dari 100%
asli dipindahkan ke dan tidak
gelas ukur yang telah ada satupun
dikalibrasi. Volume wadah yang
larutan yang diukur kurang dari
saat tidak ada 95% dari
gelembung udara, volume yang
akan memberikan dinyatakan
volume sediaan yang pada etiket.
tertera pada etiket.
3 Uji Efektivitas Pengujian dilakukan 1 Jumlah
Pengawet dengan cara koloni
(Farmakope menusuk wadah bakteri tidak
Indonesia V, hal. sediaan melalui tutup kurang dari
1354) karet elastomerik 1,0 log
secara aseptik lalu reduksi dari
dilakukan inokulasi jumlah
pada tiap wadah hitungan
dengan satu inokula awal pada
yang telah disiapkan hari ke-7,
lalu diaduk. tidak kurang
Kemudian wadah dari 3,0 log
diinkubasi pada reduksi dari
22,5º±2,5ºC. hitungan
Kemudian diambil awal pada
sampel dari setiap hari ke-14
wadah dengan dan tidak
interval tertentu dan meningkat
dicatat perubahan sampai hari
yang terjadi. ke-28.
Digunakan prosedur Jumlah
angka lempeng total koloni
untuk menghitung kapang dan
jumlah koloni , dan khamir tidak
dicari log meningkat
reduksinya. dari jumlah
hitungan
awal sampai
hari ke-7,14
dan 28.
4 Uji Sterilitas Uji ini dapat 1 Tidak terjadi
(Farmakope dilakukan dengan kekeruhan
Indonesia IV, hal. filtrasi membran atau
855-861) (porositas 0.45 µm). pertumbuhan
Filtrat dari larutan mikroba
sediaan injeksi pada media.
diinokulasikan pada
media tertentu, lalu
diinkubasi pada suhu
37oC untuk bakteri
dan 20oC untuk
fungi selama tidak
kurang dari 14 hari.
5 Uji Kebocoran Pada uji ini, apabila 1 Syarat
(Goeswin Agoes, cairan bening tidak terpenuhi
Larutan berwarna wadah apabila
Parenteral, hal. takaran tunggal yang kertas atau
92) masih panas setelah kapas tidak
selesai proses basah akibat
sterilisasi cairan
ditempatkan pada sediaan.
posisi terbalik
dengan cara
menempatkan wadah
takaran tunggal
diatas kertas saring
atau kapas selama 30
menit. Jika terjadi
kebocoran maka
kertas saring atau
kapas akan basah.
6. Kejernihan Uji kejernihan dari 1 Tidak
larutan sediaan dengan ditemukan
(Farmakope melihat larutan yang adanya
Indonesia IV, hal. dimasukkan ke pengotor
998) dalam tabung reaksi
dengan cahaya
tampak dan berlatar
belakang hitam dan
putih.
Kesimpulan :
Sediaan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat
X. Pembahasan
XI. Daftar Pustaka