Risvan Kuswurj
Sugar Technology and Research
Home
About Me
Contact Me
Download ebook
Salah satu pos kehilangan gula dalam proses pembuatan GKP adalah inversi sukrosa. Inversi sukrosa dapat terjadi karena adanya
enzim invertase dan didukung dengan suasana asam dan suhu yang optimal. Inversi terjadi pada kondisi asam (pH dibawah 7)
dan juga tergantung pada kondisi temperatur :
1. Pada temperatur tinggi reaksi inversi dapat berlangsung lebih cepat
2. Dengan waktu reaksi yang lama, reaksi inversi dapat berlangsung lebih cepat
Untuk menghindari dan mengurangi terjadinya inversi maka pada proses pemurnian pH disetting pada 7.8 – 8.0, tetapi tidak
boleh lebih dari 8. apabila pH lebih dari 8 maka akan timbul kerusakan warna dari sukrosa. Selain itu waktu untuk proses juga
harus berlangsung dengan cepat. Untuk proses defekasi dalam reactor waktu tinggal diatur antara 1 – 3 menit.
Inversi sukrosa menghasilkan gula invert atau gula reduksi (glukosa dan fruktosa). Gula invert akan mengkatalis proses inversi,
sehingga kehilangan gula akan berjalan dengan cepat. Laju inversi sukrosa pada berbagai kondisi disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Laju inversi sukrosa (%) dalam nira pada berbagai kondisi
Dari tabel 1 diketahui bahwa laju inversi sukrosa semakin besar pada kondisi pH rendah dan temperatur tinggi dan berkurang
pada kondisi pH tinggi (pH 7) dan temperatur rendah. Dan yang paling cepat laju inversinya adalah pada kondisi pH asam (pH
5).
Selain inversi hal lain yang perlu dihindari adalah karamelisasi, yang dapat terjadi pada kondisi temperatur tinggi. Proses
karamelisasi merusak sukrosa (merusak warna gula), sehingga menimbulkan kerugian ganda, yaitu kehilangan gula dan
kehilangan biaya untuk menghilangkan warna yang terbentuk. Untuk menghindari karamelisasi suhu operasi di setting pada
temperature 80 – 82 0 C.
Ivo:
August 20, 2009 at 12:55 am
http://www.risvank.com/2009/04/inversi-sukrosa-pada-nira-tebu/ 01/10/2010
LAJU INVERSI SUKROSA PADA NIRA TEBU Page 2 of 4
Apa bisa optimal dalam menghilangkan bukan gula jika di proses pemurnian menggunakan pH max.8?
risvan:
August 26, 2009 at 5:14 am
@ Ivo :
terima kasih koreksinya. Untuk pengendepan optimal pH defekasi secara teoritis sekitar 10.5. tapi kebanyakan PG saat ini
sulit untuk mencapai angka tersebut, rata-rata pH max 9 - 9.5. Akan tetapi juga perlu diperhatikan apabila pada pH tinggi
dan reaksi berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan warna nira.
terima kasih
Bekti:
October 18, 2009 at 3:56 pm
Sastradi:
July 13, 2010 at 8:41 am
Tabel laju inversi satuannya apa ya? %/detik atau per jam?
Leave a Reply
Name (required)
Website
Security Code:
Submit Comment
Search
Archives
July 2010
March 2010
February 2010
December 2009
October 2009
May 2009
April 2009
March 2009
December 2008
November 2008
September 2008
July 2008
June 2008
May 2008
Categories
http://www.risvank.com/2009/04/inversi-sukrosa-pada-nira-tebu/ 01/10/2010
LAJU INVERSI SUKROSA PADA NIRA TEBU Page 3 of 4
Berita
Chemistry
dextran
Evaporation
Gula Reduksi
Heat Transfer
Korosi
Membrane Technology
Motivasi
Pemurnian
Poem
Produk
story
Sugar Analysis
Sugar Processing
Sugar Technology
Sugarcane
Sukrosa
Tebu
Uncategorized
Fesbuk
Risvan Kuswurj
Recent Comments
Tags
ampas asam bakteri basa Beton Blotong Brix CINTA Clarification dextran efisiensi Ekstraksi evaporator Flokulan Gilingan Gula Gula
Reduksi Hidrolisis HPB Ibu ICUMSA inversi kapang Kapur Korosi Lane eynon Membran mikroba Nira pabrik gula Pemurnian Pemurnian Nira Penguapan
pitting Pol PSHK rafinasi raw sugar Rendemen Sugar Technology Sukrosa Sulfitasi Tebu Tetes ultrafiltrasi
Most Viewed
http://www.risvank.com/2009/04/inversi-sukrosa-pada-nira-tebu/ 01/10/2010
LAJU INVERSI SUKROSA PADA NIRA TEBU Page 4 of 4
http://www.risvank.com/2009/04/inversi-sukrosa-pada-nira-tebu/ 01/10/2010