* Lenny Gannika *
ABSTRAK
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit yang mudah menular dari tahun ke tahun.
Penyakit ini memperlihatkan peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun pada angka
kematian.Pada tahun 2008, WHO mencanangkan kedaruratan Global Penyakit TBC Paru,
disebagian besar negara-negara di Dunia, Penyakit ini tidak terkendali dan tidak berhasil
disembuhkan.
WHO melaporkan adanya 3 juta orang tiap tahun meninggal dan di perkirakan 5.000
orang tiap harinya. Tiap tahun ada 9 juta penderita TBC paru dan 75 % kasus kematian dan
kesakitan di masyarakat diderita oleh orang-orang umur produktif dari 15-54 tahun (Anonym
2008). TBC Paru merupakan Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Microbacterium
Tuberkulosis Paru dengan gejala yang sangat bervariasi. (Arief Mansjoer dkk, 2008 ).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan pasien terhadap
terjadinya penyakit TBC Paru di Ruang perawatan I dan II RS Islam Faisal Makassar.
Jenis PenelitianDeskriptif dengan Pendekatan Wawancara, Observasi dan kuesioner atau
angket. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TBC Paru yang dirawat di
Perawatan I dan II RS Islam Faisal Makassar pada Bulan 17Juli – 20 Juli 2014 sebanyak 36
orang dengan Sampel 30 orang.
Hasil yang di peroleh dari penelitian ini menunjukan bahwa Pasien yang dirawat di Ruang
Rawat Inap sebagian besar yang berpengetuan tentang keteraturan berobat sebnyak 20 orang
( 66,6% ) yang tidak putus berobat dan yang putus berobat terdapat 10 orang (33%).
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan perlu ditingkatkan lagi penyuluhan yang
lebihin tensif dalam rangka menggerakkan masyarakat dalam upaya pencegahan
Tuberculosis.
Pendahuluan
Penyakit TBC Paru Merupakan penyakit meninggal dan diperkirakan 5.000 orang tiap
yang mudah menular dari tahun harinya.
ketahun.penyakit ini memperlihatkan Hampir 10 tahun lamanya Indonesia
peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal
pada angka kematian. Pada tahun 2008, WHO jumlah penderita tuberkulosis (TB).Baru pada
mencanangkan kedaruratan Global penyakit tahun ini turun ke peringkat ke-4 dan masuk
TBC Paru.karena disebagian besar di Negara- dalam milestone atau pencapaian kinerja 1
negara di dunia, penyakit ini tidak terkendali tahun Kementerian Kesehatan. Berdasarkan
dan tidak berhasil disembuhkan. WHO Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada
Melaporkan adanya 3 juta orang tiap tahun tahun 2008 menyatakan jumlah penderita
Tuberkulosis di Indonesia sekitar 528 ribu atau
jaringan paru melalui saluran napas atau mereka yang terkena penyakit
(droplet infection) sampai alveoli, maka HIV).
terjadilah infeksi primer (ghon) c. Penggunaan Obat IV ( Intra Vena) dan
selanjutnya menyebar kekelenjar getah Alkohol.
bening setempat dan terbentuklah primer d. Setiap Individu tanpa perawatan
kompleks (ranke).keduanya dinamakan kesehatan yang adekuat (Tunawisma,
tuberkulosis primer, yang dalam etnik dan ras minoritas)
perjalanannya. sebagian besar akan e. Setiap Individu dengan gangguan medis
mengalami penyembuhan. Tuberkulosis yang sudah ada sebelumnya (Misalnya
paru primer, peradangan terjadi sebelum diabetes melitus, gagal ginja kronis dan
tubuh mempunyai kekebalan spesifik silikosis penyimpanan gizi)
terhadap basil mykrobakterium f. Imigran dari Negara dengan insiden
Tuberkulosis yang kebanyakan didapatkan TBC Paru yang tinggi di Asia Tenggara,
pada usia 1-3 tahun. Sedangkan yang Afrika, Amerika latin, dan Karibia.
disebut tuberkulosis post primer g. Setiap individu yang tinggal di institusi
(reinfection) adalah peradangan jaringan (misalnya fasilitas perawatan jangka
paru karena terjadi penularan ulang yang panjang, institusi psikiatrik dan penjara)
mana didalam tubuh terbentuk kekebalan h. Individu yang tinggal di daerah
spesifik terhadap basil tersebut. perumahan substandar kumuh.
3. Proses Penularan i. Petugas Kesehatan.
Tuberkulosis tergolong airborne disease j. Resiko tertular Tuberkulosis Paru juga
yakni penularan melalui droplet nuclei tergantung banyaknya organisme yang
yang dikeluarkan ke udara oleh individu terdapat diudara. (Brunner dan Suddarth
terinfeksi dalam fase aktif.setiapkali 2002)
penderita ini batuk dapat mengeluarkan 1. Patofisiologi
3000 droplet nuclei. Penularan umumnya Kuman Mikrobacterium Tuberkulosis
terjadi didalam ruangan droplet nuclei Paru masuk kedalam tubuh melalui saluran
dapat tinggal diudara dalam waktu lebih pernafasan, saluran pencernaan, dan luka
lama.dibawah sinar matahari langsung terbuka pada kulit, kebanyakan infeksi
basil tuberkel mati dengan cepat tetapi Tuberkulosis Paru terjadi melalui udara (air
dalam ruang yang gelap, lembab dapat borne), yaitu melalui inhalasi droplet yang
bertahan sampai beberapa jam. mengandung kuman-kuman basil tuberkel
Dua faktor penentu keberhasilan yang berasal dari orang yang terinfeksi.
pemaparan Tuberkulosis pada individu (Bahar, 2008)
baru yakni konsentrasi droplet nuclei Basil Tuberkel yang mencapai
dalam udara dan panjang waktu individu permukaan alveolus biasanya diinhalasi
bernapas dalam udara yang terkontaminasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil
tersebut.disamping daya tahan tubuh yang yang lebih besar cenderung tertahan di
bersangkutan, Meskipun terdapat berbagai saluran hidung dan cabang besar bronkus
jenis basil,Namunbasil dan tidak menyebabkan penyakit.Setelah
Tuberkel(Mykrobakterium berada dalam ruang alveolus biasanya
Tuberkulosis)merupakan penyebab utama dibagian bawah lobus atau paru-paru, atau
dan Tuberkulosis Paru diseluruh Dunia. dibagian atas lobus bawah.Basil tuberkel ini
(John Crofton, 2007) membangkitkan reaksi peradangan.Leukosit
4. Penularan Dan Faktor-Faktor Resiko polimorfonuklear tampak pada tempat
Tuberkulosis Paru ditularkan secara tersebut dan memfagosit bakteria namun
langsung melalui kandungan kuman tidak membunuh organisme
Tuberkulosis di udara saat bercakap-cakap, tersebut.Sesudah hari-hari pertama maka
batuk dan bersin. (Andi Muhadir, 2010) leukosit diganti oleh makrofag.Alveoli yang
Individu yang beresiko tinggi untuk terserang akan mengalami konsolidasi dan
tertular Tuberkulosis Paru adalah: timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia
a. Mereka yang kontak langsung dengan seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya
seseorang yang menderita penyakit TBC sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau
Paru aktif. proses dapat juga berjalan terus, dan bakteri
b. Individu imunosupresif (termasuk terus difagosit atau berkembang biak
lansia, pasien dengan kangker dan didalam sel. Basil juga menyebar melalui
mereka yang dalam terapi kostikosteroid getah bening menuju ke kelenjar bening
regional. Makrofag yang mengadakan
Di Negara maju atau pengobatan secara saja maupun tertuju pada sekumpulan
individu, penderita dapat diberiakan obat obyek-obyek, dapat berlangsung lama
sesuai uji resisten atau obat lapis kedua atau sebentar, dan mengandung faktor
seperti quinolon,ethioamide, sikloserin, perasaan dan motivasi.
amikasin, kanamisin dan sebagainya. Selanjutnya Walgito (2010)
(Permatasari, 2008) mengemukakan tiga komponen yang
C. Tinjauan Umum Tentang Sikap membentuk struktur sikap yaitu :
1. Pengertian. 1. Komponen kognitif (komponen
Definisi sikap adalah derajat afek perseptual), yaitu komponen yang
positif atau afek negatif yang berkaitan dengan pengetahuan,
dikaitkan dengan suatu obyek pandangan, keyakinan, yaitu hal-
psikologis. Sikap adalah keadaan hal yang berhubungan dengan
mental dan syaraf dari kesiapan, yang bagaimana orang mempersepsi
diatur melalui pengalaman yang terhadap obyek sikap.
memberikan pengaruh dinamik atau 2. Komponen afektif (komponen
terarah terhadap respon individu pada emosional), yaitu komponen yang
semua obyek dan situasi yang berhubungan dengan rasa senang
berkaitan dengannya. Dari sini sikap atau tidak senang terhadap obyek
dapat digambarkan sebagai sikap. Rasa senang merupakan
kecenderungan subyek merespon suka hal yang positif, sedangkan rasa
atau tidak suka terhadap suatu obyek tidak senang adalah hal negatif.
(Wismato.B, 2009). 3. Komponen konatif (komponen
Sikap ini ditunjukkkan dalam perilaku, atau action component),
berbagai kualitas dan intensitas yang yaitu komponen yang
berbeda dan bergerak secara kontinyu berhubungan dengan
dari positif melalui areal netral ke arah kecenderungan bertindak atau
negatif. Kualitas sikap digambarkan berperilaku terhadap obyek sikap.
sebagai valensi positif menuju negatif, Perilaku yang nampak terhadap
sebagai hasil penilaian terhadap obyek suatu obyek tertentu setidaknya bisa
tertentu. Sedangkan intensitas sikap diramalkan melalui sikap yang
digambarkan dalam kedudukan diungkapkan oleh seseorang. Dalam
ekstrim positif atau negatif. Kualitas arti bahwa sikap seseorang bisa
dan intensitas sikap tersebut menentukan tindakan dan perilakunya.
menunjukkkan suatu prosedur Menurut Baltus, sikap kadang-kadang
pengukuran yang menempatkan sikap bisa diungkapkan secara terbuka
seseorang dalam sesuatu dimensi melalui berbagai wacana atau
evaluatif yang bipolar dari ekstrim percakapan, namun sering sikap
positif menuju ekstrim negatif ditunjukkan secara tidak langsung.
(Wismato.B, 2009). Sikap bisa muncul sebelum perilaku
Menyimak uraian sikap di atas tetapi bisa juga merupakan akibat dari
dapat dipahami bahwa sikap perilaku sebelumnya.
merupakan suatu bentuk evaluasi atau 2. Tingkatan Sikap
reaksi perasaan terhadap suatu obyek. a. Menerima (receiving)
Seseorang bersikap terhadap suatu Bahwa seseorang atau subyek mau
obyek dapat diketahui dari evaluasi dan memperhatikan stimulus yang
perasaannya terhadap obyek tersebut. diberikan (obyek)
Evaluasi perasaan ini dapat berupa b. Merespon (responding)
perasaan senang-tidak senang, Subyek memberikan jawaban apabila
memihak-tidak memihak, favorit– ditanya, mengerjakan dan
tidak favorit, positif–negatif. menyelesaikan tugas yang diberikan
Walgito (2010) mengemukakan yang berarti orang tersebut menerima
bahwa sikap adalah faktor yang ada ide sebagai stimulus.
dalam diri manusia yang dapat c. Menghargai (valuing)
mendorong atau menimbulkan Mengajak orang lain untuk
perilaku tertentu. Adapun ciri-ciri mengerjakan atau mendiskusikan
sikap yaitu: tidak dibawa sejak lahir, suatu masalah.
selalu berhubungan dengan obyek d. Bertanggung Jawab (responsible)
sikap, dapat tertuju pada satu obyek
DAFTAR PUSTAKA