Anda di halaman 1dari 4

JUDUL BUKU :: BUDI DAYA TANAMAN

PANGAN

PENGARANG :: NURULI KHOTIMAH

NAMA :: MELDIANI YANET BATTI

KELAS :: VIII2
“JERUK BALI”

A.DESKRIPSI
Sesuai dengan namanya, jeruk ini berasal dari Bali. Buahnya berbentuk bulat
dengan bagian atas agak meruncing dan bagian bawah mendatar. Ukuran buahnya tidak
begitu besar dibanding jeruk besar lainnya.

Kulit buah bagian luarnya berwarna hijau saat muda dan setelah tua berubah
menjadi kekuning-kuningan. Daging buahnya berwarna merah muda dengan rasa
manis,tekstur halus,dan berair banyak. Jumlah bijinya sedikit,bahkan ada yang tak
berbiji.

Kulit batangnya agak tebal dan berwarna cokelat kekuningan. Keadaan


batangnya ada yang berduri dan ada yang tak berduri. Setelah dewasa, duri-duri
tersebut biasanya hilang. Daun tanaman ini berwarna hijau kuning agak suram dan
berbulu.

B.MANFAAT
Dagingnya dapat dimakan langsung setelah dikupas atau dicampur dalam rujak.
Bagian kulitnya yang berwarna dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit
luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak.

Di Vietnam, bunganya digunakan untuk membuat parfum. Kayunya


dimanfaatkan untuk gagang perkakas. Pohon jeruk bali yang kualitas buahnya rendah
pun masih tetap dipelihara untuk dimanfaatkan daun,bunga,buah,dan bijinya untuk
obat-obatan.

C.SYARAT TUMBUH
Jeruk dapat tumbuh di sembarang tempat. Ketinggian tempat yang sesuai dengan
tanaman ini yaitu dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan air laut. Suhu
optimum yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya berkisar antara 25-30o C. Tanah
yang disukai tanaman jeruk yaitu tanah gembur,Porous, dan subur. Tanah tidakboleh
tergenang air, karena akar akanmudah terserang penyakit.
D.PEMELIHARAAN
Pohon jeruk memerlukan pemangkasan lagi pada tahun-tahun berikutnya agar
bagian dalam pohon dapat terbuka, untuk meyakinkan agar buah yang berada di
cabang-cabang yang menjuntai tidak akan menyentuh permukaan tanah.

Pemberian mulsa di bawah pohon jeruk dianjurkan sekali untuk


mempertahankan pertumbuhan akar yang berada di tanah lapisan atas. Pengairan
penting sejak sebelum pohon berbunga sampai setelah buah dipanen. Selama periode
kering berikutnya pengairan diberhentikan sampai pohon itu memperlihatkan tanda-
tanda layu.

E.HAMA DAN PENYAKIT


Jeruk Bali rentan terhadap kanker bakteri, juga pada buah setelah ditusuk oleh
lalat buah. Semua hama jeruk tampaknya menyerang jeruk bali,termasuk penggerek
daun yang berbahaya, Phillocnistis citrella,ulat pemakan daun,ulat penggerek buah
(Citripestis sp.),kutu perisai merah,lalat buah,dan tikus.

F.PANEN DAN PASCA PANEN


Pada buah yang terlampau matang kantung airnya (daging buah) akan menjadi
kasardan kering (seperti nasi mentah). Buah yang dipetik pada saat awal pematangan
sedikit memperbaiki keadaan selama penyimpanan (1=2 bulan), dancocok untuk dikirm
ke pasar yang jauh.
RANGKUMAN :: “Jeruk Bali”
Sesuai dengan namanya jeruk ini berasal dari Bali. Buahnya yang berbentuk
bulat dengan kulit bagian luar yang berwarna hijau saat muda dan setelah tua berubah
menjadi kekuning-kuningan. Kulitnya lebih tipis dibanding jeruk lainnya. Daging
buahnya berwarna merah muda dengan rasa yang manis.Daging buah jeruk bali yang
segar dapat dimakan langsung setelah dikupas atau dicampur dalam rujak, sedangkan
bagian dalam kulit buah yang berwarna putihdapat dijadikan manisan setelah dibuang
kuli bagian luarnya. Bahkan di Vietnam, bunganya dijadikan sebagai bahan pembuat
parfum. Jeruk bali dapat tumbuh disembarangan tempat. Namun, tanaman ini akan
memberikan hasil optimal bila ditanam di Lokasi yang sesuai. Ketinggian tempat yang
sesuai yaitu, dataran rendah sampai 700 m dapl. Sedangkan suhu optimum yang
dibutuhkan yaitu antara 25-30o C. Pohon jeruk memerlukan pemangkasan lagi pada
tahun-tahun berikutnya agar bagian dalam pohon dapat terbuka, untuk meyakinkan
agar buah yang berada di cabang-cabang yang menjuntai tidak akan menyentuh
permukaan tanah. Pemberian mulsa di bawah pohon jeruk dianjurkan sekali untuk
mempertahankan pertumbuhan akar yang berada di tanah lapisan atas. Jeruk Bali
rentan terhadap kanker bakteri, juga pada buah setelah ditusuk oleh lalat buah. Semua
hama jeruk tampaknya menyerang jeruk bali,termasuk penggerek daun yang
berbahaya, Phillocnistis citrella,ulat pemakan daun,ulat penggerek buah (Citripestis
sp.),kutu perisai merah,lalat buah,dan tikus. Pada buah yang terlampau matang kantung
airnya (daging buah) akan menjadi kasardan kering (seperti nasi mentah). Buah yang
dipetik pada saat awal pematangan sedikit memperbaiki keadaan selama penyimpanan
(1=2 bulan), dancocok untuk dikirim ke pasar yang jauh.

Anda mungkin juga menyukai