Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka
kematian cukup tinggi pada wanita. Setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker
payudara dan 5 juta orang meninggal. Kasus kematian kanker payudara di dunia pada
tahun 2011 menunjukkan terdapat sekitar 508.000 kasus (WHO, 2013). Menurut
American Cancer Society (2015), terdapat 231.840 kasus baru kanker payudara (29%)
dan 40.290 kasus kematian (15%). Kasus kanker payudara di negara berkembang telah
mencapai lebih dari 580.000 kasus setiap tahun dan kurang lebih 372.000 pasien atau
64% dari jumlah kasus tersebut meninggal karena kanker payudara (Suryaningsih &
Sukosa, 2009). Menurut data dari Globocan, International Agency for Research on
Cancer (IARC) tahun 2012, kanker payudara merupakan kanker dengan persentase
kasus baru tertinggi di dunia, yakni sebesar 43,3% atau sebesar 40 per 100.000
perempuan sedangkan persentase kasus kematian akibat kanker payudara sebesar
12,9% (Kemenkes, 2014). Kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua
setelah kanker serviks. Hasil penelitian 2 membuktikan bahwa terdapat 26 kasus per
100.000 penduduk wanita setiap tahun yang mengalami kanker payudara (Ibrahim,
2008). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2004- 2008,
kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi pada pasien kanker rawat
inap di semua RS di Indonesia dengan proporsi sebesar 18,3% (Kemenkes, 2013).
Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem
pertumbuhan sel didalam jaringan payudara. Sel abnormal bisa tumbuh di bagian-
bagian jaringan payudara dan mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi pasti.
Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),
saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara
tidak menyerang kulit payudara yang berfungsi sebagai pembungkus (Mardiana, 2009).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kanker payudara yaitu gaya hidup, makanan
siap saji, polusi lingkungan, penggunaan insektisida, zat pengawet, zat pewarna, zat
penyedap, stress yang berkepanjangan, perkembangan zaman, keadaan hormonal
(estrogen dominan) dan genetik (Ranggiasanka, 2010; Kusminarto, 2005).
Kelainan payudara dapat dideteksi dini melalui beberapa pemeriksaan antara
lain adalah thermography, mammography, ductography, biopsi, dan USG payudara.
Selain itu, cara yang lebih mudah dan efisien untuk mendeteksi kelainan payudara oleh
diri sendiri adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Suryaningsih & Sukosa,
2009).
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan upaya deteksi
dini atau pencegahan kanker payudara yaitu dengan melakukan SADARI (Periksa
Payudara Sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala
kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan
tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka
semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita usia subur karena sangat
berisiko terkena penyakit kanker payudara, sehingga wanita harus selalu sadar akan
kesehatan payudaranya yaitu dengan cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya
awal pencegahan penyakit kanker payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling
mudah dan sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan
setelah selesai masa menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri). Para wanita akan mampu melakukan deteksi dini apabila terjadi perubahan
pada payudaranya (Brunner & Sudarth, 2001). Pemeriksaan SADARI sangat penting
dilakukan karena 85% benjolan di payudara ditemukan oleh wanita sendiri (Manuaba,
2010). Namun jika seseorang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai perilaku
SADARI maka akan menyebabkan wanita usia subur tidak mengetahui pentingnya
perilaku SADARI dalam upaya pencegahan kanker payudara. Sikap dan perilaku yang
kurang terhadap kebiasaan melakukan SADARI akan mengakibatkan angka kesakitan
dan kematian akibat kanker payudara tetap tinggi.
Berdasarkan pada alasan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswi SMA “X” mengenai kebiasaan melakukan
SADARI sebagai upaya pencegahan kanker payudara. Sekolah tersebut dipilih karena
berada dalam cakupan lingkungan kerja Puskesmas Kecamatan Bojong Rawalumbu
tempat peneliti bekerja. Sekolah tersebut juga terletak tidak jauh dari pusat kota Bekasi
sehingga mudah dijangkau.

1.2 Masalah Penelitian


Bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku siswi di SMA “X” mengenai
kebiasaan melakukan SADARI sebagai upaya pencegahan kanker payudara.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan, sikap, dan
perilaku siswi di SMA “X” mengenai kebiasaan melakukan SADARI sebagai upaya
pencegahan kanker payudara.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan SADARI sebagai upaya pencegahan kanker
payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur
b. Mengidentifikasi sikap remaja terhadap kebiasaan melakukan SADARI sebagai
upaya pencegahan kanker payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur
c. Mengidentifikasi perilaku remaja terhadap kebiasaan melakukan SADARI sebagai
upaya pencegahan kanker payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur
d. Mengidentifikasi pengaruh umur terhadap tindakan SADARI sebagai upaya
pencegahan kanker payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur
e. Mengidentifikasi pengaruh riwayat penyakit keluarga terhadap Tindakan SADARI
sebagai upaya pencegahan kanker payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur
f. Mengidentifikasi pengaruh sumber informasi terhadap tindakan SADARI sebagai
upaya pencegahan kanker payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur
g. Mengidentifikasi pengaruh orang terdekat terhadap tindakan SADARI sebagai upaya
pencegahan kanker payudara pada siswa SMA “X” di Bekasi Timur

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi banyak pihak seperti pemberi pelayanan kesehatan, keluarga, dan masyarakat.
Bagi pemberi pelayanan kesehatan, penelitian ini dapat menjadi acuan dalam menyusun
strategi promosi kesehatan mengenai tindakan SADARI sebagai upaya pencegahan
kanker payudara, khususnya pada remaja. Hasil penelitian ini juga memberi wacana
bagi keluarga dan masyarakat tentang hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku SADARI sebagai upaya pencegahan kanker payudara sehingga keluarga dan
masyarakat diharapkan mampu menjadi panutan dalam membentuk pengetahuan, sikap,
dan perilaku SADARI sebagai upaya pencegahan kanker payudara.

1.4.2 Manfaat Teoritis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data atau masukan bagi institusi
pendidikan untuk lebih memperhatikan pengetahuan, sikap, dan perilaku SADARI
sebagai upaya pencegahan kanker payudara dan meningkatkan bimbingan serta
konseling dari guru mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku SADARI sebagai upaya
pencegahan kanker payudara. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mengarahkan
institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum kesehatan termasuk materi
tentang SADARI dan pencegahan kanker payudara.

1.4.3 Manfaat Metodologis


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan data dasar bagi penelitian
selanjutnya tentang hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku SADARI dan
pencegahan kanker payudara.

Daftar Pustaka:
1. Tanjung M, Syarifah, Syahrial E. 2012. Gambaran Perilaku Siswi dalam Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2012.
Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Sumatera Utara.
2. Sari YP, Lubis NL, Syahrial E. 2014. Determinan Perilaku SADARI Remaja Putri
dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014.
Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Sumatera Utara.
3. Kementrian Kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
(InfoDATIN). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi.
4.

Anda mungkin juga menyukai