Anda di halaman 1dari 18

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 1


Proposal Karya Tulis Ilmiah ....................................................................................2
A. Pengertian...................................................................................................2
B. Sistematika dan Langkah Menyusun Laporan ..........................................2
1. Sistematika Proposal Penelitian ............................................................2
2. Menulis Proposal Penelitian .................................................................4
a. Pendahuluan......................................................................................5
b. Tinjauan Pustaka ..............................................................................8
c. Prosedur Penelitian ...........................................................................9
C. Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah ......................................................12
D. Daftar Pustaka ..........................................................................................17
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Proposal Karya
Tulisan Ilmiah (KTI) dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengetai cara membuat suatu proposal karya tulis
ilmiah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

1
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

A. PENGERTIAN
Proposal atau rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-
langkah yang akan diikuti oleh penelitian dalam melakukan penelitian. Proposal
penelitian harus dibuat secara baik dan jelas sehingga mampu menjadi pegangan selama
penelitian berlansung.
Perbedaan karya tulis ilmiah proposal, karya tulis ilmiah makalah dan karya tulis ilmiah
laporan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Proposal, yaitu rencana yg dituangkan dlm bentuk rancangan kerja.
Makalah, yaitu tulisan resmi suatu pokok yg dimaksudkan untuk dibacakan di
muka umum dlm suatu persidangan dan yg sering disusun untuk diterbitkan.
Laporan, yaitu laporan tertulis dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan
oleh seorang atau sekelompok.

B. SISTEMATIKA DAN LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN LAPORAN


1. Sistematika proposal penelitian
Proposal atau rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-
langkah yang akan diikuti oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Proposal penelitian
harus dibuat secara baik dan jelas sehingga mampu menjadi pegangan selama penelitian
berlangsung.
Secara umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis
dalam menyusun proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun
untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga-lembaga tertentu. Tidak semua proposal penelitian mempunyai format atau
komponen yang sama. Para ahli mengajukan format dan komponen berbeda antara yang
satu dengan lainnya. Namun begitu, secara umum proposal penelitian antara lain
meliputi:

2
 Pendahuluan
Bagian ini antara lain berisi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
 Tinjauan pustaka
Bagian ini antara lain berisi: kajian teori, kerangka berpikir penelitian, dan
hipotesis penelitian
 Prosedur penelitian.
Bagian ini antara lain berisi: jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan
teknis analisis data.
Selain ketiga komponen di atas, proposal penelitian kadang dilengkapi dengan
rancangan jadwal pelaksanaan penelitian, dan rancangan pembiayaan penelitian.
Sistematika proposal penelitian terkadang tidak sama antara penelitian satu dengan
penelitian lainnya. Hal ini bergantung pada pemikiran si peneliti, atau kadang telah
ditentukan oleh institusi yang menaungi dan atau membiayai penelitian tersebut. Salah
satu alternatif sistematika proposal penelitian adalah sebagai berikut:

3
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Identifikasi Masalah
c. Batasan Masalah
d. Rumusan Masalah
e. Tujuan Penelitian
f. Manfaat Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Kajian Teori
b. Kerangka Berfikir
c. Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian
b. Waktu dan Tempat Penelitian
c. Populasi dan Sampel
d. Teknik Pengumpulan Data
e. Instrumen Penelitian
f. Teknis Analisis Data

4
2. Menulis proposal penelitian
Berdasarkan format penulisan di atas, maka penyusunan masing-masing bagian
dari proposal dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi hal-hal yang mendorong penelitian
akandilaksanakan. Pada bagian latar belakang masalah perlu dijelaskan mengapa
masalah penting untk diteliti. Ada baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian
apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan
keuntungan-keuntungan apa yang kiranya akan diperoleh apabila masalah tersebut
diteliti. Peneliti juga perlu menjelaskan apa yang membuat peneliti merasa gelisah
dan resah sekiranya masalah (topik) tersebut tidak diteliti. Suatu masalah timbul
karena adanya tantangan, kesangsian atau kebingungan terhadap suatu hal atau
fenomena, adanya kemenduaan (ambiguitas), adanya halangan dan rintangan,
adanya kesenjangan antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada atau
yang akan ada. Dalam latar belakang masalah sebaliknya dijelaskan dengan baik
masalah apa yang akan dipecahkan melalui penelitian, sehingga dapat dipahami
dengan jelas permasalahan yang akan diteliti. Untuk mendukung penjelasan pada
latar belakang, peneliti dapat menyajikan data-data pendukung, identifikasi
kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal,
serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu, kaitan antara
fakta dan pengetahuan yang ada dengan penelitian yang akan dilaksanakan serta
kesenjangan baik teoritik maupun praktis, atau fakta-fakta yang menggambarkan
kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal,
serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu. Melalui
analisis ini peneliti kemudian menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang
ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal tersebut perlu diteliti.

5
Identifikasi masalah
Bagian identifikasi masalah berisi poin-poin masalah yang terdapat dalam
latar belakang masalah.Pada bagian ini, peneliti mengemukakan berbagai masalah
yang telah dikemukakan dalam latar belakang dan dituliskan dalam bahasa yang
lebih singkat dan sistematis. Dari bagian ini akan tampak berbagai masalah yang
menjadi kontek dan latarbelakang dilakukannya penelitian.
Batasan masalah
Bagian ini disajikan untuk membatasi ruang lingkup penelitian sehingga
penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam dan tajam. Pada bagian ini
peneliti memilih diantara berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi pada
bagian identifikasi masalah yang akan menjadi fokus utama dan dipecahkan
melalui penelitian.
Rumusan Masalah
Sebagaipenegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar
belakangmasalahpada bagian ini perlu dikemukakan rumusan spesifik dari
masalah yang hendak dipecahkan. Rumusan masalah dikemukakan secara singkat,
padat, jelas, dan biasanya dinyatakan dengan menggunakan kalimat Tanya.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berisi tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Pada
suatu penelitian, peneliti kadang menuliskan tujuan langsung yang secara spesifik
diharapkan dapat dicapai dari kegiatan penelitian.Namun terkadang tujuan
penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Pada tujuan umum, dijelaskan secara garis besar mengenai pengetahuan
yang akan diperoleh bila penelitian telah dilakukan, sedangkan tujuan khusus
diuraikan masing-masing hal yang berkaitan dengan tujuan umum atau
menjelaskan apasaja yang harus diperoleh terlebih dahulu agar tujuan umum
dapat dicapai.
Manfaat penelitian
Manfaat penelitian memuat kegunaan atau faedah yang dapat diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Pada bagian ini perlu dikemukan

6
manfaat penelitian yang dilaksanakan bagi siapa dan untuk keperluan apa serta
seberapa besar manfaat yang dapat diperoleh.

7
b. Tinjauan Pustaka
Kajian Teori
Kajian teori dimaksudkan untuk memberi gambaran atau batasan-batasan
tentang teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian. Kajian teori
dijabarkan dari mengkaji berbagai sumber pustaka dan kemudian diformulasikan
manjadi kerangka teori oleh peneliti sendiri sebagai pendekatan dan tuntunan
untuk memecahkan masalah penelitian, menyusun kerangka pikir penelitian,
perumusan hipotesis, dan pengembangan prosedur penelitiannya. Teori-teori yang
dikaji adalah teori yang berkaitan dengan variabel-variabel permasalahan
penelitian. Tujuannya, untuk menunjukkan sejumlah konsep, teori, data, temuan-
temuan yang bersangkut-paut dengan masalah penelitian (dan hipotesis penelitian,
kalau ada), sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas dimana “tempat
duduknya” di dalam kerangka khasanah pengetahuan/kepustakaan yang ada.
Kajian teori ini juga diorientasikan sebagai pijakan untuk membangun kerangka
berpikir penelitian, sehingga kerangka penelitian tidak hadir secara tiba-tiba tanpa
dukungan teori yang memadai sehingga menjadi bangunan pemikiran yang
bersifat spekulatif.Kajian teori terkadang juga didukung dengan hasil temuan-
temuan empirik yang telah dihasilkan peneliti sebelumnya.Peneliti perlu
melakukan kajian berbagai hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang
sedang diteliti, yang diharapkan menjadi pijakan empirik dalam membangun
kerangka berpikir penelitian.
Kerangka Berfikir
Setelah mengemukakan berbagai teori yang berkaitan dengan variabel dan
masalah yang diteliti, dan juga telah melakukan kajian terhadap berbagai hasil
penelitian yang relevan, peneliti dapat membangun kerangka berpikir yang
meyakinkan mengenai hubungan antar variabel penelitian dan masalah yang akan
diteliti. Kerangka berpikir merupakan bangun pemikiran peneliti yang
menunjukan dengan jelas hubungan antar variabel dan dugaan peneliti dalam
hubungan antar variabel tersebut.

8
Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang dikemukan peneliti sebagai
jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.Rumusan hipotesis disusun
berdasarkan landasan teori dan atau penelitian relevan yang telah dikaji
sebelumnya. Hipotesis bukan sekedar penyataan yang bersifat spekulatif dari
peneliti, melainkan suatu pernyataan yang dibuat setelah peneliti melakukan
kajian berbagai teori dan penelitian-penelitian yang mengingat hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti, maka
hipotesis hendaknya dapat diuji, maksudnya tersedia data yang akan dikumpulkan
untuk mengujinya melalui penelitian yang akan dilakukan. Apabila hipotesis yang
telah diuji dan terbukti kebenarannya, hipotesis berubah menjadi kesimpulan, dan
dapat pula merupakan teori baru yang telah dilakukan pengujiannya.Hipotesis
hendaknya dikemukakan dalam pernyataan, bukan dalam bentuk pertanyaan serta
dirumuskan secara jelas dan padat, sehingga dapat dipahami maknanya. Rumusan
hipotesis yang bertele-tele, atau disertai dengan berbagai penjelasan, bukan saja
tidak diperlukan, akan tetapi justru mengaburkan esensi dari hipotesis itu sendiri.
Tidak semua penelitin perlu mengemukakan hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian hanya perlu dituliskan apabila penelitian yang dilakukan menyangkut
hubungan antar variabel, dan peneliti akan merumuskan dugaan tentang hubungan
antar variabel yang akan diteliti. Apabila penelitian hanya dilakukan untuk suatu
variabel tertentu, hipotesis penelitian yang tidak diperlukan.Hipotesis hendaknya
menyatakan hubungan atau perbedaan dua atau lebih variabel.

c. Prosedur Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Bagian ini merupakan salah satu bagian penting dari penelitian karena
akan mempengaruhi bagaimana dan seperti apa penelitian tersebut nantinya akan
dilaksanakan. Pada bagian ini dipaparkan tentang jenis penelitian yang akan
dilaksanakan, misal: penelitian eksperimen, penelitian tindakan kelas, atau yang
lain. Pendekatan penelitian yang akan digunakan juga dijelaskan disini, apakah
penelitian akan menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau keduanya.

9
Pemilihan jenis penelitian yang akan dilaksanakan harus memperhatikan tujuan
penelitian yang akan dicapai dan permasalahan apa yang akan diselesaikan. Suatu
masalah tertentu membutuhkan jenis penelitian tertentu untuk menyelesaiannya.
Misalkan, penelitian yang ingin memperbaiki kondisi pembelajaran suatu kelas
tepat jika menggunakan penelitian tindakan kelas dan akan tidak tepat
mengggunakan penelitian eksperimen atau pengembangan. Penelitian yang
bertujuan untuk memverifikasi kebenaran suatu teori secara empirik lebih tepat
menggunakan penelitian eksperimen, bukan yang lain. Ketidaktepan pemilihan
jenis penelitian ini akan berdampak serius, tidak hanya pada prosesnya, tetapi
juga berpotensi akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang salah.
Pendekatan penelitian juga harus ditentukan secara hati-hati oleh peneliti.ada
beberapa perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang harus
diperhatikan dengan seksama oleh peneliti sebelum menentukan pendekatan mana
yang akan digunakan. Namun begitu, tidak tertutup kemungkinan peneliti dapat
menggunakan gabungan kedua pendekatan tersebut agar memperoleh temuan
hasil penelitian yang komprehensif.

Waktu dan tempat penelitian


Pada bagian ini peneliti menjelaskan kapan waktu penelitian dan dimana
tempat penelitian akan dilakukan. Penjelaskan ini diperlukan untuk memberikan
gambaran konteks waktu dan tempat penelitian.

Populasi dan Sampel


Pada bagian ini peneliti menjelaskan siapa populasi dan sampel dari
penelitian yang dilaksanakan.Populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi
wilayah generalisasi hasil penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian anggota
populasi yang dikenai tindakan penelitian. Populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. Pada bagian ini peneliti
perlu juga mengemukakan bagaimana teknik pemelihan sampel yang dilakukan
dan berapa sampel yang digunakan dalam penelitian.Hal ini penting

10
dikomunikasikan agar kredibilitas hasil penelitian bisa diketahui dilihat dari
representasi dan kecukupan sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data penelitiannya. Peneliti dapat memilih berbagai teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan data penelitiannya. Pada bagian
ini, peneliti menjelaskan tentang bagaimana saja cara yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data-data penelitiannya. Tentunya, penentuan teknik
pengumpulan data ini harus disesuiakan dengan jenis data yang akan
dikumpulkan. Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan antara
lain: pengamatan, angket, tes, wawancara, dan lain-lain. Selain menjelaskan
macam teknik pengumpulan data yang akan digunakan, pada bagian ini juga perlu
dijelaskan untuk mengumpulkan data apasaja masing-masing teknik pengumpulan
data yang digunakan. Misal, pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data
tentang proses pembelajaran, angket digunakan untuk mengumpulkan data sikap
atau motivasi belajar, tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil
belajar kognitif siswa, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang
pendapat siswa, dan lain sebagainya.
Instrumen Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan instrumen apa saja yang digunakan,
serta untuk mengumpulkan data apasaja masing-masing instrument tersebut dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang dimaksudkan disini adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian
dapat berupa angket (questionnaire), daftar cocok (checklist) atau pedoman
wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau
panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal tes
(yang kadang-kadang hanya disebut dengan tes saja), skala (scale), dan lain
sebagainya.Pada penelitian kualitatif, peneliti sendiri juga berfungsi sebagai
instrumen penelitian (human instrumenti). Bahkan, dalam penelitian kualitatif,
penelitilah instrumen utamanya, sehingga apabila ada instrumen lain yang

11
digunakan maka instrument itu hanyalah pendukung dari instrument yang
diperankan oleh si peneliti.
Teknis Analisis Data
Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan bagaimana data penelitiannya
dianalisis. Dengen demikian, bagian ini menyajikan penjelasan bagaimana teknik
analisis data yang akan digunakan peneliti untuk menganalisis datanya. Apabila
menggunakan statistik, semua teknik dan prosedur statistik yang digunakan untuk
menganalisis data harus dipaparkan. Di samping itu, perlu disampaikan juga
bahwa semua teknik statistik yang digunakan memang secara langsung mengacu
pada hipotesis yang akan diuji. Namun disini tidak harus dijelaskan panjang lebar
tentang teori statistiknya, apalagi yang sudah banyak dikenal, misal penentuan
mean, standar deviasi, uji t, dan lain-lain uji yang sering dipakai dan dikenal
umum tidak perlu ditulis rumusnya. Uji statistik yang dibuat sendiri harus
dijelaskan rumus serta penggunaannya.Apabila peneliti menggunakan teknik
analisis kualitatif, peneliti juga perlu menjelaskan bagaimana langkah dan
prosedur analisis yang dilakukan.

C. FORMAT PENULISAN KARYA ILMIAH


1. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr,
dengan ukuran A4.
2. Pengetikan
Proposal dan laporan diketik memakai computer dengan memakai program
mengolah kata dengan pilihan huruf “Times New Roman” dengan ukuran (Font) :
 Naskah 12
 Judul Bab 14
 Judul 14-16 (tergantung panjang pendeknya judul). Judul bab dan judul
karya tulis ilmiah diketik tebal (Bold).
Pengetikan naskah dilakukan dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak boleh
bolakbalik).

12
Jarak ketikan adalah 2 spasi (kecuali untuk abstrak jarak ketikan adalah 1 spasi),
dengan batas pengetikan (Page setup margin): batas atas (top) 4 cm, batas bawah
(bottom) 3cm, batas kanan (right) 3 cm dan batas kiri (left) 4 cm.
Setiap bab dimulai pada halaman baru, judul bab diketik pada batas atas bidang
pengetikan, disusun simetris dengan menggunakan huruf besar (capital), tanpa
garis bawah atau pembumbuhan titik di akhir kalimat.
Judul sub-sub bab didahului dengan 1 huruf atau angka latin (sebagaimana
pemberian tansa pada uraian berikutnya). Awal alinea di ketik 1 “tab” dari batas
kiri bidang pengetikan. Pada sub judul atau anak sub judul, awal alenea dimulai 1
“tab”dari batas huruf pertama sub judul ataupun anak sub judul.

13
3. Jarak Baris
Jarak antara judul dan naskah awal adalah 2 spasi. Jarak antara akhir naskah
dengan sub judul maupun antara sub-sub judul dan anak judul adalah 4 spasi.
Sedangkan jarak antara sub judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak antar
alenia sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi.
4. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan karya tulis ilmiah diberika nomor halaman dengan
angka romawi kecil. Sedangkan naskah/isi dan bagian akhir karya tulis ilmiah
dengan angka latin.
Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali halaman bab baru di
bagian tengah bawah.
5. Penulisan table dan gambar
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penulisan table dan gambar :
 Tabel atau gambar diberi nomor urut angka arab (menunjukkan bab
tempat table) dan diikuti dengan nomor urut table dengan angka arab.
Contoh: Tabel 4.2 (table ini berada di bab 4 merupakan table yang ke dua)
 Tabel di berikan judul di atas table dengan jarak 1 spasi. Jarak antara judul
table dengan table 2 spasi.
 Gambar di beri judul di bawah gambar dengan jarak 1 spasi
 Bila table atau gambar disajikan diambil atau dikutib dari suatu sumber
tertentu, maka sumber dituliskan di bawah table atau gambar dengan jarak
1 spasi dengan huruf yang lebih kecil.
 Tidak dibenarkan melakukan pemutusan table, kecuali untuk lampiran.
 Judul tabel dan gambar memberikan keterangan yang mandiri tentang
"apa/siapa", dimana dan kapan dilakukan.

14
 Contoh penulisan Tabel
Tabel 5.1 Distribusi Umur Responden di Puskesmas Singojuruh
tanggal 01 sampai dengan 27 Februari 2010
No UMUR FREKUENSI PROSENTASE
1 Umur < 20 th 11 37
2 Umur 20 th – 35 th 11 37
3 Umur > 35 th 8 26
Jumlah 30 100.00

6. Pemberian tanda bagian karya tulis ilmiah


Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-sub bab
harus tetap konsisten mulai dari awal sampi dengan akhir.
7. Kutipan Dalam Naskah KTI
Dalam naskah KTI pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan
bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu serta serta tahun
sumber informasi tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh: Kutipan yang
pengarangnya ditulis dibelakang kalimat:
Seperti halnya dengan penyakit kronis lainya, asma memerlukan penanganan
jangka panjang.Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti
asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan pencegahan timbulnya serangan asma. “Salah satu syarat keberhasilan
pengobatan asma adalah kerjasama yang baik antara penderita, keluarga, dengan
dokter yang mengobati” (Sundaru, 2002 : 152).
Kutipan yang pengaranya dituliskan didepan kalimat: Dalam hal dukungan
keluarga, Friedman (1998: 34) mengatakan, bahwa dukungan keluarga sebagai
suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial yang bersifat
timbal balik; umpan balik dan keterlibatan emosional. Dukungan sosial keluarga
membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Dan
apa bila tidak ada nama pengarangnya dituliskan………. (Anonim, 2010).

15
8. Penulisan daftar pustaka:
a. Penulisan daftar pustaka dari buku
Atmoseputro, K. (2001). Produktivitas aktualisasi budaya perusahaan,
Jakarta: PT Gramedia
Arikunto, Suharsimi, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek ; Cet. 12, Jakarta: Rineka Cipta
Davis, K. & Newstran, J.W., (1990). Human Behaviour Of Work
Organizations Behaviour, terjemahan, Jakarta : Erlangga
b. Penulisan daftar pustaka dari jurnal:
Alford, Juechter, (1998). Five Condition For High Performance Culture,
Journal Of Training and Development
c. Penulisan daftar pustaka dari Skripsi/tesis/desertasi
Sukamto, Edi, (2005). analisis beban kerja dan factor-faktor yang
berhubungan dengan disiplin kerja. Program Pasca Sarjana Keperawatan
Universitas Indonesia: Thesis tidak dipublikasikan
d. Penulisan daftar pustaka dari majalah
Nindy..(2005). Femina.Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. Edisi
Januari 2005. Jakarta : Praktika Corporations.
e. Penulisan daftar pustaka dari internet
Massofa, (2008).Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja, http://www.wordpress.com.diunduh tanggal 18
desember 2008, jam12.00 WIB).
f. Jumlah buku dalam proposal minimal 10 dan usia buku maksimal 10
tahun kebelakang.

16
D. DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/url?q=https://samoke2012.files.wordpress.com/2012/10/
ketentuan.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwiysouMy_nOAhVM5mMKHXcZD5QQFggVMA
U&usg=AFQjCNFQtKd8Io6DvVRTqTr3DCXkD6DNoQ

http://www.google.co.id/url?q=http://aakmanggala.ac.id/images/File/Panduan%25
20Karya%2520Tulis%2520Ilmiah%2520edisi%25201.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwiysou
My_nOAhVM5mMKHXcZD5QQFggXMAY&usg=AFQjCNFOYufXepcGW1ZPXmBs
qPlEKsZicg

http://karyatulisilmiah.com/format-dan-konsep-dasar-menyusun-proposal-
penelitian/

17

Anda mungkin juga menyukai