Acara 1 Nadia
Acara 1 Nadia
PENDAHULUAN
Dalam ilmu geologi terdapat beberapa cabang ilmu salah satu ilmu yang penting
Petrologi merupakan salah satu ilmu geologi yang berfokus pada batuan
baik proses pembentukan, sejarah, asal dan sejarah dari batuan itu sendiri. Di
bumi terdapat tiga jenis batuan yaitu batuan beku yang terbentuk akibat proses
penurunan suhu pada magma, batuan sedimen terbentuk dari kumpulan sedimen –
sedimen hasil pelapukan batuan sebelumnya dan batuan metamorf yang terbentuk
akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi. Batuan sendiri merupakan benda
terbentuknya, komposisi kimia dan juga pada batuan dimana ia terbentuk. Maka
pengenalan kepada mahasiswa mengenai jenis – jenis mineral yang yang terdapat
pada batuan sebagai penciri dari batuan agar mahasiswa dapat menerapkannya di
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa mengenali serta
mineral pada batuan mengetahui. Sedangkan tujuan dari praktikum ini yaitu:
1.3.1 Alat
1. ATM
3. Pensil warna
4. Komparator
5. Hcl
8. Magnet
1.3.2 Bahan
1. Sampel batuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
batuan sebagai penyusun kerak bumi. Bumi yang kita tempati ini disusun oleh
mempelajari geologi serta untuk mengetahui sifat dan sejarah bumi kita. Batuan
adalah agregat padat yang terdiri dari mineral-mineral, gelas, ubahan material
berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan
Melalui daur batuan ini, juga dapat diruntut proses-proses geologi yang
bekerja dan mengubah kelompok batuan yang satu ke lainnya. Konsep daur
batuan ini merupakan landasan utama dari Geologi Fisik yang diutarakan oleh
JAMES HUTTON. Dalam daur tersebut, batuan beku terbentuk sebagai akibat
lelehan silikat, akan diikuti oleh proses penghabluran yang dapat berlangsung
dibawah atau diatas permukaan Bumi melalui erupsi gunung berapi. Kelompok
tempatnya terkumpul oleh gayaberat, air yang mengalir diatas dan dibawah
pegunungan yang tinggi. Media pengangkut tersebut juga dikenal sebagai alat
Bahan-bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen-fragmen atau bahan yang
Proses berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat lepas,
menjadi batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh senyawa
mineral dalam larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen. Apabila terhadap
batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai akibat dari
lingkungan yang baru, dan terbentuk batuan malihan atau batuan metamorfis.
Apabila batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan suhu,
maka ia akan kembali leleh dan berubah menjadi magma. Panah-panah dalam
gambar, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat terganggu dengan adanya jalan-
jalan pintas yang dapat ditempuh, seperti dari batuan beku menjadi batuan
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah
jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil
Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida
dan dipindahkan oleh air (proses fluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es
(glacier). Endapan pasir pantai dan endapan pada saluran sungai adalah contoh-
contoh dari pengangkutan dan pengendapan fluvial, meskipun sedimen dapat juga
mengendap pada aliran yang sangat lambat atau pada air yang relatif diam seperti
di danau atau di lautan. Endapan “sand dunes” dan endapan “loess” yang terdapat
oleh proses angin, sedangkan endapan “moraine” yang terdapat di daerah yang
gletser.
(transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Sedimen ini apabila
terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada
dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air,
angin, dan juga gaya gravitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan
sangatlah berbeda. Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air
maka angin sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar.
Besar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin
umumnya sebesar ukuran pasir. Kedua, karena sistem yang ada pada angin
bukanlah sistem yang terbatasi (confined) seperti layaknya channel atau sungai
maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai
menuju atmosfer.
karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena
bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka
susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan
disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang
dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.
suspensi. Sedimen sedimen ini seringkali berasal dari proses pelapukan dan erosi
sedimen yang terangkut kesuatu tempat tergantung pada kondisi geologi yang ada
tersusun dari material yang berasal dimana sedimen diendapkan. Batuan sedimen
secara alami tidak hanya tergantung pada pasokan sedimen, tetapi juga pada
dimana “meta” yang artinya “berubah” dan “morph” yang artinya “bentuk”.
perubahan dari kelompok mineral dan tekstur batuan yang terjadi dalam suatu
batuan yang mengalami tekanan dan temperatur yang berbeda dengan tekanan dan
temperatur saat batuan tersebut pertama kalinya terbentuk. Sebagai catatan bahwa
istilah “diagenesa” juga mengandung arti perubahan yang terjadi pada batuan
sedimen. Hanya saja proses diagenesa terjadi pada temperatur dibawah 200° C
dan tekanan dibawah 300 MPa (MPa = Mega Pascal) atau setara dengan tekanan
tekanan diatas “diagenesa”. Batuan yang dapat mengalami tekanan dan temperatur
diatas 300 Mpa dan 200° C umumnya berada pada kedalaman tertentu dan
lempeng atau zona subduksi. Batas atas antara proses metamorfosa dan pelelehan
batuan masih menjadi pertanyaan hingga saat ini. Sekali batuan mulai mencair,
metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku, sedimen,
Temperatur (T) dan Tekanan (P) secara bersamaan yang berakibat pada
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sampel 1
Gambar 3.1 Mineral Piroksin
mineral Inosilikat.Ketika lapuk akan bewarna cokelat dan ketika segar bewarna
hitam, cerat putih, kilap non logam, belahan tidak ada, pecahan Uneven Sampel
ini memiliki tingkat kekerasan 6 – 6,5 dan tergores pada tegel. Berat jenis sampel
ini adalah 2,9 – 3,4 gr/cm 3 dengan sifat kemagnetan diamagnetic, derajat
kejernihan opaq, tenacity Britte, sistem kristal Hexagonal, dan komposisi kimia
mineral (Ca, Na)(Mg, Fe, Al)(Si,Al). Dari sifat fisik mineral pada gambar di atas
Genesa atau proses pembentukan mineral ini yaitu terdapat dalam batuan
plutonik (gabro dan peridotit), batuan vulkanik (basal, tufa) dan batuan
metamorfik yang terbentuk pada suhu tinggi melalui proses metamorfisme kontak
ataupun regional. Mineral ini mudah diubah oleh larutan hidrotermal menjadi
pertumbuhan hornblende atau amphibole yang dikenal sebagai uralit, klorit dan
jarang menjadi epidot dan kalsit. Mineral ini berasosiasi dengan olivine, biotit,
piroksinit.
Kegunaan mineral ini secara umum adalah cukup menarik dikalangan para
3.2 Sampel 2
Sampel dengan nomor urut 02 dan nomor peraga 29B memiliki golongan
mineral Silikat.Ketika lapuk akan bewarna cokelat dan ketika segar bewarna hijau
gelap, cerat putih, kilap kaca, belahan ada, pecahan Uneven Sampel ini memiliki
tingkat kekerasan 6 dan tergores pada tegel. Berat jenis sampel ini adalah 2,9 –
3,4 gr/cm3 dengan sifat kemagnetan diamagnetic, derajat kejernihan opaq, tenacity
Britte, sistem kristal monoklin. dan komposisi kimia mineral Ca2(Mg, Fe, Al)5
(Al, Si)8O22(OH)2. Dari sifat fisik di atas di ketahui nama mineralnya adalah
Hornblende.
ini juga terdapat di batuan beku mafik dan ultra basa karena terbentuk akibat
penuruan suhu magma, dan juga di temukan di batuan plutonik (diorite, gabro,
hornblendit, dll) dan jarang di temukan di batuan vulkanik (basalt). Mineral ini
berasosiasi dengan mineral – mineral seperti mikroklin, apatit, kuarsa, epidot, dll.
oleh kolektor.
3.3 Sampel 3
Sampel dengan nomor urut 03 dan nomor peraga 29B memiliki golongan
mineral Nesoilikat.Ketika lapuk akan bewarna cokelat dan ketika segar bewarna
hijau gelap, cerat putih, kilap kaca, belahan tidak ada, pecahan Uneven Sampel
ini memiliki tingkat kekerasan 6,5 – 7,5 dan tergores pada tegel. Berat jenis
sampel ini adalah 3,5 – 4,3 gr/cm3 dengan sifat kemagnetan diamagnetik, derajat
kimia mineral X3Y2(SiO4)3. Dari sifat fisik di atas di ketahui nama mineralnya
adalah Garnet.
Garnet merupakan mineral yang merupakan ubahan hidro batuan ultrabasa
yang kaya akan sulfida nikel (tingkat metamorfisme sedang hingga rendah).
3.4 Sampel 4
Sampel dengan nomor urut 05 dan nomor peraga 24 memiliki golongan mineral
silikat.Ketika lapuk akan bewarna hitam dan ketika segar bewarna cokelat, cerat
putih, kilap kaca, belahan ada, pecahan Concoidal Sampel ini memiliki tingkat
kekerasan 5,3 dan tergores pada kaca. Berat jenis sampel ini adalah 3,5 – 4,3
tenacity Britte, sistem isometrik . dan komposisi kimia mineral . Dari sifat fisik
plutonik yang kaya akan silica dan aluminium (pegmatit dan granit) karena
mineral ini terbentuk akibat pendingan magma pada suhu 600o dan juga terdapat
di batuan metamorf tingkat rendah – sedang – hingga tinggi (skies hijau dan fasies
lingkungan kimia tertentu. Muskovit juga termasuk mineral yang umum terdapat
lembaran tipis atau dalam bentuk kertas buatan yang terbuat dari muskovit bubuk
yang terikat oleh semen, plasti, dll. Dalam pembuatan, kertas, karet dan cat tahan
api serta digunakan juga dalam produk porselen sebagai pelumas kering.
3.5 Sampel 5
Gambar 3.5 Mineral Plagioklas
Sampel dengan nomor urut 04 dan nomor peraga 29B memiliki golongan mineral
silikat.Ketika lapuk akan bewarna kuning dan ketika segar bewarna putih, cerat
putih, kilap kaca, belahan ada, pecahan Uneven Sampel ini memiliki tingkat
kekerasan 6 – 6,5 dan tergores pada tegel. Berat jenis sampel ini adalah 2,55 –
K(AISi3O8). Dari sifat fisik di atas di ketahui nama mineralnya adalah Plagioklas.
intrusive, batuan plutonik terbentuk pada suhu sedang hingga tinggi dan terjadi
porselen.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita Tarik dalam praktikum ini yaitu :
3. Manfaat dari belajar petrologi yaitu petrologi merupakan cabang ilmu geologi
komposisi kimianya, dan juga bumi yang tersusun oleh batuan, itulah alasan
DAFTAR PUSTAKA