Disusun oleh:
Faizurrahman Andi Kusuma
NIM: 22010116210178
Pengesahan:
dr. Tinon Martanita, Sp.KJ dr. Nur Setyaningsih dr. Muflihatunnaimah, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
DATA PRIBADI
Nama : Tn. EP
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SMP
Suku / Warganegara : Jawa
Alamat : Pemalang
Status perkawinan : Duda
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal pemeriksaan : 20 Februari 2018
No. CM : 00127658
Diperiksa oleh : Faizurrahman Andi K
I. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis diperoleh dari :
Nama Ny. M
Alamat Pemalang
Pekerjaan Wiraswasta
Pendidikan SMP(tamat)
Umur 38 tahun
Agama Islam
Hubungan Kakak pasien
Lama kenal Sejak lahir
Sifat perkenalan Akrab
c. Riwayat Keagamaan
Pasien dididik dalam ajaran agama Islam di keluarganya. Pasien taat
terhadap ajaran agama. Saat sakit, pasien tidak mau melaksanakan
ibadah.
d. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah pernah menikah dengan wanita pilihannya sendiri pada
tahun 2013 dan mempunyai 1 anak laki-laki. Saat ini pasien sudah
bercerai dengan istrinya sejak ± 1 tahun yang lalu.anak pasien ikut
dengan ibunya.
e. Riwayat Militer
Pasien tidak punya mengikuti kegiatan militer.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah memiliki riwayat pelanggaran hukum
g. Riwayat Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga cukup harmonis. Pasien juga
dikenal ramah dengan lingkungan dan aktif dimasyarakat.
h. Situasi Hidup Sekarang
Saat ini pasien tinggal sendiri dirumah yang terpisah dari keluarganya,
Ayah dan ibu pasien sudah meninggal. Pasien tinggal bertetangga
dengan kakak pasien yang ke 2.
Pasien dulu bekerja sebagai pencuci motor dan nelayan dengan
penghasilan ± Rp 2.500.000/bulan, namun sekarang pasien sudah
tidak bekerja. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS PBI. Kesan
ekonomi kurang.
i. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak pernah memiliki riwayat psikoseksual yang menyimpang.
Pasien juga tidak pernah mengalami pelecehan seksual. Pasien
berpenampilan seperti perempuan sesuai usianya.
j. Riwayat Keluarga
Pasien anak ke 5 dari lima bersaudara. Ayah bekerja sebagai buruh
tani. Ayah merupakan sosok yang tegas dalam mendidik ank-anaknya.
Ibu merupakan sosok yang sabar dan penyayang. Kedua orang tua
pasien sudah meninggal. Tidak ada keluarga yang mengalami
gangguan jiwa dan mengkonsumsi alkohol maupun obat-obatan dan
NAPZA dalam keluarga.
Silsilah keluarga
Keterangan :
: gangguan jiwa : meninggal
: pasien : tinggal satu rumah
: laki-laki
: perempuan : cerai
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
a) Penampilan Umum
Tampak laki-laki berusia 35 tahun, perawakan sesuai dengan umur,
kulit sawo matang, rambut panjang tidak terurus, kebersihan dan
kerapihan kurang
b) Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Normoaktif
c) Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif
Kontak psikis : ada, wajar, dapat dipertahankan.
d) Mood dan Afek
Mood(pasien) : biasa
Afek : serasi
D. Pikiran
a. Bentuk pikir : non realistik
b. Arus pikir : lancar, koheren
Flight of Idea : tidak ada
Asosiasi longgar : tidak ada
Pikiran berpacu : tidak ada
Tangensialitas : tidak ada
Sirkumstansialitas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Asosiasi bunyi : tidak ada
Verbigerasi : tidak ada
Persevasi : tidak ada
Blocking : tidak ada
Neologisme : tidak ada
c. Isi Pikir
Waham : ada
Delusion of Control : ada (Pasien meyakini meyakini jika dirinya
dikendalikan oleh kekuatan dari luar)
E. Sensorium dan Kognitif
a. Kesadaran : Jernih
b. Orientasi
Personal : Baik Waktu : Baik
Tempat: Baik Situasional : Baik
c. Daya ingat
Segera : Baik Jangka Sedang : Baik
Jangka Pendek : Baik Jangka Panjang : Baik
d. Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi kurang dan perhatian baik
e. Kapasitas untuk Membaca dan Menulis
Baik
f. Kemampuan Visuospasial
Baik
g. Pikiran Abstrak
Baik
h. Pengendalian Impuls
Baik
G. Tilikan : 1
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit / gangguan.
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan
pertolongan dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkal
penyakitnya.
3. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau
penyebab eksternal, atau faktor organik sebagai penyebabnya.
4. Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai
bagian dari penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada
dalam diri pasien, namun tidak menerapkan pemahamannya ini untuk
melakukan sesuatu selanjutnya (misalnya perubahan gaya hidup)
6. Emotional insight : Pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya
seperti tilikan derajat 5 namun pasien juga memahami perasaan dan
tujuan yang ada pada diri pasien sendiri dan orang yang penting dalam
kehidupan pasien. Hal ini membuat perubahan perilaku pada pasien.
H. Pertimbangan
Tidak baik
I. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
Aksis III
Pada alloanamnesis, autoanamesis, pemeriksaan fisik, neurologis, dan
laboratorium dalam batas normal, maka aksis III tidak ada diagnosis
Aksis IV
Pada alloannamnesis dan autoanamnesis, stressor pada pasien ini yaitu
masalah ekonimi dan primary support group bercerai dengan istrinya
Aksis V
GAF 1 tahun terakhir (terbaik) = 75
GAF saat masuk = 30
GAF saat diperiksa = 30
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi (Resep, ECT) RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo
- Risperidone 2x2 mg dr. Yudha Adidarma Marhaendra
22010116210184
Semarang, 21-02-2018
R/ Risperidone mg 2 tab No X
S 2dd tab 1
2. Psikoedukasi
a. Terapi Keluarga
Edukasi tentang gangguan jiwa yang dialami pasien dan pandangan
Pro
keluarga tentang penyakit pasien. : Tn. EP
Usia : 35 tahun
Edukasi untuk selalu memantau pasien untuk minum obat secara
teratur dan memberikan motivasi kepada keluarga untuk terus
mendukung pasien agar cepat sembuh, tidak mendiskriminasi pasien,
dan bisa menjadi tempat cerita pasien. Edukasi kepada keluarga
pasien untuk memberikan tanggung jawab dan kepercayaan kepada
pasien untuk menjalani kehidupan berumah tangga dan tidak selalu
ikut campur urusan rumah tangga pasien.
b. Terapi Suportif
Mengajarkan pasien cara menghilangkan halusinasi bahwa yang
pasien alami tidak nyata dan cara mengendalikan diri.
Memberi motivasi pasien untuk rutin minum obat agar dapat
mengalami perbaikan gejala dan tidak takut kembali ke masyarakat.
c. Terapi Okupasional
Mengikuti rehabilitasi sesuai hasil seleksi.