Anda di halaman 1dari 13

Nomor : C/VII/PDM.

/2017

Revisi Ke :

Berlaku Tgl : 7 Februari 2017

PANDUAN INTERNAL
PANDUAN PENYULUHAN
Ditetapkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Pucanganak

dr. WIWIT KHASANAH ARTHAMIN


Penata Tk.1
NIP. 19730102 200604 2 027

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA


BERENCANA
KABUPATEN TRENGGALEK
UPT PUSKESMAS PUCANGANAK
Jln Raya Trenggalek-Ponorogo KM 12 Kec. Tugu – Trenggalek
Email : pucanganak@gmail.com Telp. 03557690341 Kode pos 66352
TRENGGALEK
BAB I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Penyuluhan Pasien Puskesmas Pucanganak.
Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan
dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh pendamping maupun pelaksana
akreditasi Puskesmas Pucanganak
Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan seluruh kegiatan
pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi, seluruh
kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai. Buku ini
berisi acuan yang dapat digunakan sebagai Pedoman Penyuluhan Pasien di Puskesmas
Pucanganak. Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikanucapan
terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam proses
penyusunan Pedoman Penyuluhan Pasien Puskesmas Pucanganak
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan dalam
melaksanakan Penyuluhan pasiendi Puskesmas Pucanganak

Pucanganak, 7 Februari 2017


Kepala Puskesmas Pucanganak

Dr.WIWIT KHASANAH ARTHAMIN


Penata Tk.1
NIP : 19730102 200604 2 027

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan Pedoman 4
C. Ruang Lingkup Pedoman 5
D. Batasan Operasional 5
E. Landasan Hukum 6
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia 7
B. Distribusi Ketenagaan 7
C. Jadwal Kegiatan 7
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang 9
B. Standar Fasilitas 9
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 10
BAB V LOGISTIK 11
BAB VI KESELAMATAN PASIEN 12
BAB VII KESELAMATAN KERJA 13
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 14
BAB IX PENUTUP 15

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Penyuluhan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik
dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
tentang asuhannya.Berbagai staf yang berbeda di puskesmas memberikan
Penyuluhan kepada pasien dan keluarganya.Penyuluhan diberikan ketika pasien
berinteraksi dengan dokter atau perawatnya.Demikian juga petugas kesehatan
lainnya memberikan Penyuluhan secara spesifik, diantaranya terapi diet, rehabilitasi
atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien berkelanjutan.Mengingat banyak
staf terlibat dalam Penyuluhan pasien dan keluarganya, hal ini penting diperhatikan
bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada kebutuhan
pembelajaran pasien.
Penyuluhantermasuk kebutuhan pengetahuan pasien selama proses
pemberian pelayanan maupun kebutuhan pengetahuan pasien setelah pulang untuk
dirujuk ke pelayanan kesehatan lain atau pulang ke rumah. Sehingga, Penyuluhan
dapat mencakup informasi sumber–sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan
dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan
emergensi bila dibutuhkan.Penyuluhan yang efektif dalam suatu Puskesmas
hendaknya disediakan format visual dan elektronik, serta berbagai pembelajaran
jarak jauh dan teknik lainnya.

B. Tujuan Pedoman
1. Panduan bagi pusat kesehatan masyarakat dalam mendidik pasien dan
keluarganya sehingga mereka mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk
berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien.
2. Panduan dalam memberikan Penyuluhan yang berfokus pada pengetahuan dan
ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan keluarga dalam pengambilan
keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan berkelanjutan di rumah
3. Menjadi acuan bagi pusat kesehatan masyarakat yang secara rutin memberikan
Penyuluhan pada area yang berisiko tinggi bagi pasien.
4. Mendorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan
dengan memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan
pertanyaan kepada staf untuk meyakinkan pemahaman yang benar.
5. Memberikan panduan kepada seluruh tenaga kesehatan profesional yang
memberi asuhan Penyuluhan kepada pasien agar mampu memahami
kontribusinya satu sama lain, sehingga tercipta kolaborasi antar tenaga
professional yang baik.

C. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup Penyuluhan pasien meliputi seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas,
pasien dan keluarga pasien yang menjadi klien puskesmas.

4
D. Batasan Operasional
Penyuluhan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh
pasien dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan
setelah pasien dipulangkan ke pelayanan kesehatan lain atau kerumah. Penyuluhan
pasien dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan
pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke
pelayanan emergensi bila dibutuhkan.
Penyuluhan yang efektif dalam suatu pusat kesehatan masyarakat hendaknya
menggunakan audiovisual serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan berbagai
teknik Penyuluhan yang lain.
Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat
pengetahuan dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan
keputusan asuhan pasien. Setiap puskesmas mengembangkan Penyuluhan ke dalam
proses pelayanan berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan populasi pasien.
Penyuluhan direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien diberikan
Penyuluhan sesuai kebutuhannya.Puskesmas menetapkan bagaimana
mengorganisasikan sumber daya Penyuluhan secara efektif dan efisien.Oleh karena
itu, puskesmas perlu menetapkan koordinator Penyuluhan atau komite Penyuluhan,
menciptakan pelayanan Penyuluhan, mengatur penugasan seluruh staf yang
memberikan Penyuluhan secara terkoordinasi.

E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Puskesmas membentuk Tim Penyuluhan Pasien dan keluarga (Tim PPK)
yang bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas. Tim PPK terdiri dari semua
unsur profesi yang ada di puskesmas. Tim PPK terdiri dari dokter, dokter gigi,
perawat, perawat gigi, bidan, ahli gizi dan farmasi/apoteker,
Sanitarian.Pengorganisasian Tim PPK dipimpin oleh satu orang ketua, satu orang
wakil ketua dan seorang sekretaris.
Ketentuan Tim PPK:
1. Tim PPK membuat program kerja.
2. Dalam memberikan Penyuluhan, tim bekerja secara kolaboratif
3. Anggota PPK memiliki pengetahuan yang cukup tentang materi Penyuluhan
yang diberikan.
4. Tim PPK menyediakan waktu yang adekuat dalam memberikan Penyuluhan
kepada pasien dan keluarga.
5. Anggota tim PPK memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (07.30 – 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb:
 Pendaftaran : 2 petugas
 Ruangan Pemeriksaan Umum : 1 dokter umum, 1 perawat,
 BP Gigi : 1 dokter gigi, 1 perawat gigi
 KIA : 2 bidan
 Farmasi : 2 petugas
 Gizi : 2 petugas
 Laboratorium : 2 petugas

C. Jadual Kegiatan
1. Tim membuat jadwal kegiatan, dan berkoordinasi pada kurun waktu tertentu
yang disepakati bersama, untuk menyusun panduan Penyuluhan pasien, sesuai
dengan kompetensi petugas.
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu tertentu dan dikomunikasikan kepada
seluruh petugas sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Untuk Penyuluhan pasien di puskesmas diberikan pada saat pelayanan
berlangsung, dan petugas mencatat di rekam medis, tentang materi yang
diberikan.

6
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Meja computer

Meja Konsultasi

Meja konsultasi

Pintu

B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi gedung rawat jalan
puskesmas Pucanganak sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses
pelayanan.Puskesmas menyediakan alat dan kelengkapan untuk memberikan
Penyuluhan kepada pasien dan keluarga, termasuk ruang konsultasi yang
memadai dan terjaga privasinya.

2. Peralatan
 Alat peraga penyuluhan
 Leaflet
 Food model
 Panduan diet sesuai jenis penyakit (DM, HT, Anemia)
 Buku saku tentang informasi singkat berbagai jenis penyakit
 Lembar balik/Flip chart

7
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Tatalaksana/urutan pelayanan Penyuluhan pasien:


1. Semua pasien yang datang ke puskesmas dilakukan assessment tentang
kebutuhan Penyuluhan
2. Hasil pengkajian Penyuluhan pasien dicatat di rekam medis
3. Pasien dan keluarga mendapatkan Penyuluhan tentang kondisi kesehatan
dan diagnosa penyakit
4. Pasien dan keluarga mendapatkan Penyuluhan tentang keamanan dan
efektifitas penggunaan peralatan medis
5. Pasien dan keluarga mendapatkan Penyuluhan tentang manajemen nyeri
6. Pasien dan keluarga mendapatkan Penyuluhan tentang diet dan nutrisi
yang memadai
7. Pasien dan keluarga mendapatkan Penyuluhan tentang tehnik rehabilitasi
8. Setelah mendapatkan Penyuluhan pasien dilakukan verifikasi bahwa
pasien telah menerima dan memahami Penyuluhan yang diberikan.

Penyuluhan Pasien dan Keluarga meliputi 4 (empat) area fokus yaitu:


1. Penyuluhan untuk mendukung keputusan pasien
2. Penyuluhan disesuaikan dengan kondisi setiap pasien
3. Penyuluhan untuk mendukung perawatan berkesinambungan
4. Bekerjasama dalam memberikan Penyuluhan

8
BAB V
LOGISTIK

Tidak kalah penting dalam pedoman keselamatan pasien ini adalah tentang
ketersediaan logistik, yang antara lain berupa sarana dan prasarana penunjang kegiatan
Penyuluhan pasien, form-form pelaporan maupun sarana yang dibutuhkan untuk
pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan perlu di dukung oleh perencanaan anggaran,
supaya logistic yang dibutuhkan dapat tersedia pada saat dibutuhkan.

9
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Langkah-langkah kegiatan dalam keselamatan pasien adalah sebagai berikut:


1. Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien, dengan
susunan organisasi sebagai berikut : Ketua dokter, Anggota : dokter, dokter gigi,
perawat, tenaga kefarmasian dantenaga kesehatan lainnya
2. Puskesmas mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal
tentang insiden
3. Puskesmas melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien dinas
kesehatan kabupaten/kotasecara rahasia
4. Puskesmas memenuhi standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh
langkahmenuju keselamatan pasien

Tujuh langkah keselamatan pasien Puskesmas merupakan panduan yang


komprehensif untuk menujukeselamatan pasien, sehingga tujuh langkah tersebut secara
menyeluruh harus dilaksanakan oleh setiap puskesmas.
Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf
3. Integrasikan aktivitas
4. Kembangkan system pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan Pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien.

Dalam pelaksanaan, tujuh langkah tersebut tidak harus berurutan dan tidak harus
serentak.Pilih langkah-langkahyang paling strategis dan paling mudah dilaksanakan di
Puskesmas.Bila langkah-langkah ini berhasilmaka kembangkan langkah-langkah yang
belum dilaksanakan.Bila tujuh langkah ini telah dilaksanakan dengan baik Puskesmas
dapat menambah penggunaan metode metode lainnya.

10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait


dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek.Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan
orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.Praktek K3
(keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi,
juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan
kesehatan dan cuti sakit.

11
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Untuk menjamin pengendalian mutu Penyuluhanpasien, maka yang harus dilakukan


adalah:
1. Setiap petugas di puskesmas membuat perencanaan kegiatan dan menyiapkan
materi yang akan diberikan dalam Penyuluhan pasien pada formulir yang sudah
disediakan oleh puskesmas.
2. Setiap petugas yang melakukan assessment pada pasien yang membutuhkan
Penyuluhan pasien sesuai dengan kondisi pasien, latar belakang budaya,
Penyuluhan dan kognitif pasien
3. Tim Penyuluhan Pasien menganalisis hasil kegiatan pada kurun waktu tertentu.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Penyuluhan Pasien
merekomendasikansolusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan
masalah kepada Pimpinan puskesmas.
5. Pimpinan puskesmasmelakukan evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan
kegiatan Penyuluhan pasien.

12
BAB IX
PENUTUP

Penyuluhan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik


dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
tentang asuhan yang diterimanya. Dengan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga
dalam proses pelayanan kesehatan diharapkan hasil yang optimal dari setiap upaya
kuratif dan rehabilitatif pasien.

13

Anda mungkin juga menyukai