Anda di halaman 1dari 2

Kaum muslimin, rahimakumullah !

Allah berwasiat “agar kita bertakwa kepada Allah”, bahkan nabi juga berwasiat “agar umat nya
bertakwa kepada Allah”, para pewaris nabi terus berwasiat lewat mimbar-mimbar jumat yang
senantiasa disampaikan adalah “bertakwa lah kepada Allah” dan Allah memanggil kita “wahai orang-
orang yang beriman”, ingat yang dipanggil hanya orang yang beriman, yang tidak beriman silahkan
tutup telinga kalian. Allah cinta kepada orang-orang beriman, tapi sebagai manusia mengaku
beriman tapi tidak mau mendengarkan wasiat-wasiat Allah, “bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa”, takwa bukan hanya ucapan dilisan, bukan hanya status yang diganti, tapi
hakikat takwa adalah mengingat Allah dan tidak merubahnya. Taat dan patuh terhadap perintah
Allah yang tidak durhaka kepada Nya, bersyukur. Bersyukur atas nikmat yang Allah diberikan dan
tidak kufur kepadaNya. Dan Kalian jangan mati, kecuali dalam kondisi islam.

Ikhwahdi fillah (menurut bahasa..saudara karena Allah..atau saudara di jalan Allah..)

Kita hidup didunia ikhwan, tidak sedikit yang terkesimak, yang terpandang, yang terkagum-kagum
dengan indah nya dunia ini sehingga dia lupa bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah,
sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal buat kita, kita sedang dalam
pengasingan, tempat sejati manusia adalah disurga Allah, tapi karna ayahanda kita bermaksiat, karna
nabi Adam Alaihi salam tidak mendapati satu perintah Allah, semua anak keturunannya harus
merasakannya di dunia ini.

Ikhwahdi fillah

Sebagian orang dengan harta yang dimiliki ia jadi lupa dengan Allah, sebagian dengan ia kerjakan
dengan jabatan kedudukan yang dia dapatkan dia lupa kepada Allah aza wajalla. Allah mengatakan :
“janji Allah itu benar, dunia ini akan hancur, rumah-rumah yang ada disekitar mesjid ini akan rata
dengan tanah, mesjid ini pun rata dengan tanah,, janji Allah itu benar, Allah mengatakan :
“sesungguhnya kami menjadikan apa saja di muka bumi ini sebagai perhiasan diatasnya, untuk
menguji siapa yang paling baik amalnya”, bukan yang paling kaya, bukan yang paling tinggi
jabatannya, bukan.. tapi yang paling baik amalannya, kenapa??? karna dunia ini akan hancur, yang
ada di muka ini semua akan rata semuanya, akan menjadi debu yang beterbangan, kemudian kita
masih tergoda untuk mengumpulkan kekayaan didunia ini, berlomba-lomba, bersaing untuk meraih
jabatan dan kedudukan lupa dengan tujuan kita diciptakan.

Ikhwahdi fillah

Rasulullah shallahu wa alai wassalam mengatakan : “demi Allah aku tidak takut kalian ditimpa
kefakiran, aku tidak akan takut, kata Rasulullah shallahu wa alai wassalam, yang aku khawatirkan
tatkala dunia ini dibentangkan buat kalian, lalu kalian bersaing mengumpulkan, berlomba-lomba
untuk menimbunnya, kemudian dunia ini akan menghancurkan kalian, sebagaimana pernah
menghancurkan umat-umat sebelumnya”. Mana fir’aun, mana ‘ad, mana samud, mana kaumnya
nabi nuh, mana qarun,, Mereka tinggal cerita, mereka hilang dari muka bumi ini membawa amalan
mereka, maka ingat tugas kita adalah mengabdi kepada Allah dimuka bumi ini. Jangankan tipu
dengan bumi, jangankan tipu dengan syetan, ketika sadar bahwa hidup akan berakhir, rumah akan
ditinggalkan, jabatan akan ditinggalkan, cepat atau lambat yang hari ini menjabat akan turun dari
jabatannya, yang hari ini kaya dia akan jatuh miskin, fakir, tidak memiliki apa-apa mati ditinggalkan
sendirian di alam kubur sana. Allah mengabarkan kepada kita tentang peristiwa orang-orang kaya,
peristiwa pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan, bagaimana kelak di hari akhir, Allah mengatakan
: “adapun orang yang mendapatkan kitab dengan tangan kirinya”, ia mengatakan “andai kata aku
tidak mendapatkan catatan ku, andai kata aku tidak tahu dengan isi yang di dalamnya, apa katanya :
harta ku tidak berguna, ditinggal, ga bermanfaat, tak ada gunanya, berapa pun yang engkau simpan,
1M, 5M, 50M, 500M, 5 Triliun ga ada gunanya, ketika datang kediaman ga ada manfaatnya,
kedudukan ku, jabatan ku ketika didunia harta berguna, aku bisa sogok sana, sogok sini, anak
ketinggalan bisa disogok bisa keluar, kedudukannya bisa membuat mungkin yang pernah salah, kini
salah menjadi benar tapi itu semua ga ada guna semuanya, lalu kemana dia pergi, ambil dia, tangkap
dia masukan ke neraka”. Wahai jamaah kita harus sadar bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk
mengabdi kepada Allah. Dunia ini tidak lebih dari bangkai kambing yang cacat. Rasulullah shallahu
wa alai wassalam suatu hari berjalan melewati pasar di kota Madinah, kemudian beliau mendapati
ada seekor anak kambing yang sudah menjadi bangkai di jalan, cacat telinga nya kecil, Rasulullah
shallahu wa alai wassalam memegang telinga kambing itu ditengah orang-orang sedang dipasar
berjual beli, beliau mengatakan : “siapa yang mau membeli kambing ini 1 dirham?? siapa yang
mau??” semua sahabat, semua orang yang ada di pasar terdiam, lalu Rasulullah shallahu wa alai
wassalam mengatakan “siapa yang mau gratis??” Akhirnya para sahabat mengatakan “Ya Rasulullah
siapa yang mau”, klo dia masih hidup dia cacat, bagaimana dia sudah menjadi bangkai, ga ada yang
mau, dunia ini di sisi Alllah lebih hina dari pada kambing itu di hadapan Allah, tapi kita tergoda, kita
lupa. Maka sadarlah jamaah, bahwa Allah menciptakan dunia ini untuk kita, ujian buat kita dan Allah
menciptakan kita untuk Allah, untuk diriNya. Tidak lah aku ciptakan bangsa jin dan manusia, kecuali
untuk beribadah kepada Ku,, kata Allah “Aku ga perduli rizki dari mereka, Aku ga peduli mereka cari
makan buat Aku.. Allah lah maha pemberi rizki, Allah yang maha kuat, yang maha perkasa”. Ingat
kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah.

Alhamdulilla.... Ikhwahdi fillah

Kita sering meminta limpahan rizki, kita sering meminta tambahan, meningkat-ningkat jabatan, tapi
pernah kah kita meminta tambahan ilmu kepada Allah?? Rasulullah shallahu wa alai wassalam
diperintahkan untuk meminta tambahan dari kehidupan ini, tambahan ilmu. Mimbar jumat adalah
salah satu sarana untuk menuntut ilmu, apa yang disampaikan khatib dengarkan, di jaga, di amalkan
tapi sayangnya masih datang ke masjid tatkala khatib sudah naik mimbar, terkadang kedatangan ia
ke masjid untuk shalat jumat hanya untuk melaksanakan ritual belaka, bukan untuk mendengarkan
nasihat sehingga buat dia mau datang sebelum khatib naik, mau datang ketika khutbah kedua ga
peduli, tapi Allah katakan : “wahai orang-orang beriman apabila dipanggil, disebut untuk jumatan
pada hari jumat tinggalkan jual beli”, waktunya jual beli sama Allah aza wa jalla, waktunya transaksi
sama Allah aza wa jalla yang datang diawal waktu pada hari jumat seakan-akan dia berkurban satu
ekor unta, bukankah transaksi yang besar, pulang bawa unta yang di cap kedua seakan-akan
berkurban seekor sapi lebih baik mana seekor sapi yang kau dapat daripada untung hari ini yang kau
dapat, terusssss seperti kambing, ayam, dan telur dan tatkala khatib sudah naik mimbar mereka
tutup bukunya, kita ga peduli, kita lebih terbebani klo telat masuk kerja, klo telat dikantor tapi ga
terbebani klo telat datang jumatan, jamaah hayoo amal, hari ini hari beramal, besok isa, dan besok
hari isa, ga ada. Klo selesai salat, silahkan betebaran, silahkan cari rizki, silahkan bekerja, tapi ingat
Allah selalu, banyak-banyak ingat Allah, di jalan, dikantor, dipasar. Boleh tubuh mu berada dipasar,
boleh badan mu berada dikantor, boleh tubuh mu ada di lautan tapi hati mu ada di muka Alllah aza
wa jalla.. “Insya Allah kita akan selamat” jamaah

Ikhwahdi fillah

Allah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi kita shallahu wa alai wassalam,
hari jumat hari nya bershalawat banyak-banyak bershalawat.

Anda mungkin juga menyukai