Anda di halaman 1dari 1

KEBESARAN ALLAH TENTANG ANGIN

Keberadaan angin dikenal melalui adanya pergerakan udara

Waktu dan kecepatan angin berbeda-beda di setiap tempat dan waktu, tergantung faktor-faktor yang
memengaruhinya. Jika terjadi pemanasan, otomatis udara akan mengembang. Udara yang telah
mengembang menjadi lebih ringan sehingga naik.

Alquran menyebutkan, kata angin tidak kurang dari 29 kali. Sebanyak 19 kali dalam bentuk mufrad (rih)
dan 10 kali dalam bentuk jamak (riyah). Penyebutan angin dalam bentuk mufrad (rih) umumnya
menyatakan dampak negatif dan destruktif angin itu terhadap kehidupan manusia.

Misalnya, perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini adalah seperti
perumpamaan angin (rih) yang mengandung hawa sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang
menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya.

Allah tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS Ali
'Imran/3:117). Sedangkan, penyebutan angin dalam bentuk jamak (riyah) umumnya menyatakan
dampak positif dan konstruktif bagi manusia, misalnya: "Dan, berilah perumpamaan kepada mereka
(manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, menjadi subur
karena tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang
diterbangkan angin (riyah). Dan, adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS al-Kahfi/18: 45).

tiga jenis angin, yaitu angin yang berkisar di permu ka an laut atau di dataran rendah ( al-riyah al-
sathahiyyah) yang ketinggiannya 1 km, angin yang menengah (al-riyah al-mutawassithah) yang
ketinggiannya sekitar 35 km, angin yang berada di ketinggian 35-65 km, dan angin di atas ketinggian 65
km Tiap-tiap angin sesuai dengan ketinggiannya memberikan fungsi dan manfaat dalam kehidupan
makhluk biologis

Anda mungkin juga menyukai