Anda di halaman 1dari 6

Sap 11 kombis rks

2.1 Mengkomunikasikan Informasi Lewat Internet dan Teknologi Lain

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan
apresiasi. Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan
suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang
menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat
actual, cepat, dan dapat dipercaya, yang mana nta semua permasalahan tersebut hanya
nta diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).

Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi ( suara, data, dan
informasi ) yang lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan bahkan
dalam menghadapi persaingan.

1. Telepon Sebagai Media Komunikasi Bisnis


Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan
menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana
dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan
berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
2. Internet Sebagai Salah Satu Media Komunikasi Bisnis
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang
mendunia, yang dapat menghubungkan pemakai computer dari suatu Negara
ke Negara lain di seluruh dunia. Dalam internet terdapat berbagai sumber daya
informasi mulai dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang
mempunyai akses ke internet. Berikut ini beberapa dari apa yang tersedia di
internet :
a) Informasi untuk kehidupan pribadi berupa kesehatan, rekreasi, hobby,
pengembangan pribadi, rohani, social.
b) Informasi untuk kehidupan professional/pekerja berupa sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi
bisnis, dan berbagai forum komunikasi.
Satu hal paling menarik dari penggunaan internet adalah bahwa inyernet tidak
mengenal batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi, atau faktor-faktor lain
yang biasanya dapat menghambat pertukaran informasi. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik
yang dihormati segenap pemakainya. Manfaat internet terutama diperoleh
melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan
waktu.

Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah


waktunya para professional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi
bagian dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya,
menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs
web untuk mengiklankan produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik
pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untuk
berkomunikasi dengan kelompok terpilih ( pilihan ). Salah satu penggunaan internet
sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan e-mail, karena e-mail
adalah sarana internet yang dapat menyajikan tulisan untuk mengkomunikasikan
tujuan bisnis.

2.2 Menemukan, Mengevaluasi, dan Memproses Informasi

1. Menemukan Informasi
Pertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi
adalah dimanakah saya dapat menemukan informasi yang dibutuhkan?
Bagaimana saya mengetahuinya? Maka pengetahuan dalam mengidentifikasi
berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk
mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali.
Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topik atau subjek
maka akan mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dalam kegiatan
menempatkan sumber, yang penting adalah pengetahuan apa saja sumber –
sumber informasi tersebut, sarananya untuk dapat menemukan informasi
tersebut, dan memahami bagaimana cara menggunakan informasi tersebut
oleh pencari informasi.
2. Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi
Mengidentifikasikan informasi adalah bagaimana mencari informasi dapat
benar – benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang
dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau
keperluan akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan
kemampuan untuk benar – benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi
pencari informasi sehingga informasi yang didapatkan tidak sia – sia, dan
informasi itu akan bermanfaat bagi pencari informasi. Oleh karena itu perlu
dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan
informasi tersebut sehingga dapat menghasilkan alasan yang tepat dalam
mencari informasi. Mendefinisikan informasi dalam model informasi lain
juga dapat dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana
dalam proses ini pencari informasi harus mampu memberi definisi dan
mengidentifikasikan topik atau subjek, menentukan dan memahami sasara
penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan,
mengetahui atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan demikian dapat
menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber – sumber yang tersedia.
3. Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara memilih informasi yang
relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan dengan
baik. Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak
sesuai, dan terlalu mudah atau terlalu sulit, serta informasi yang didapat
apakah dapat dipercaya. Dan pencari informasi dapat mencatat informasi yang
relevan dengan cara membuat catatan atau atau membuat rekaman dan
pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain – lain yang sesuai
dengan kebutuhan.
4. Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam – macam perlu dipilah – pilah
sehingga dapat dibedakan antara fakta, pendapat, gossip atau informasi
sampah sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari
informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan,
apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau tidak. Informasi
dapat digabungkan dari berbagai sumber yang berbeda. Dengan cara
mengecek ada tidaknya bias dalam sumber, mengatur informasi yang
diperoleh dalam urutan yang logis, dan menggunakan pengorganisasian visual
untuk membandingkan atau membuat kontras informasi – informasi yang
diperoleh.
5. Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu
informasi yang dibutuhkan, dan setelah informasi disunting, maka dapat
terbentuk informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang
berbeda dari aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara bagaimana
memberikan informasi itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian dengan
berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai.
Mempresentasikan disini berarti pula memaparkan informasi dalam format
yang tepat dan menyusun informasi dengan menggunakan peralatan yang
sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan sehingga menarik perhatian.
Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah dan jelas kepada
penerimanya berarti presentasi informasi tersebut dikatakan berhasil. Untuk
itu diperlukan pula keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi yang
berhubungan dengan orang dan mempromosikan akan sesuatu informasi.
6. Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari
informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima
masukan dari orang lain atau audiens dimana informasi ini disampaikan
sehingga kita mendapatkan tanggapan dari suatu karya yang dihasilkan. Untuk
merefleksikan seberapa jauh keberhasilan yang telah dilakukan, dapat
ditelusuri dengan apakah masih diperlukan keterampilan baru dan dapat
mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

2.3 Mengkomunikasikan Informasi Lewat Grafik dan Alat Visual Lainnya

Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kemanapun kita pergi maka akan dapat dijumpai informasi-informasi
yang dikomunikasikan secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas,
poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan sebagainya, semua dapat
memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia
dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan
desain komunikasi visual dari seni murni, di mana desain komunikasi visual harus
bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni
lebih bersifat emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan
dan dibaca oleh orang lain.

Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual


Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informasi dan
pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk
mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang
dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual
tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal,
dibaca dan dimengerti oleh target tersebut.

Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki pengetahuan


dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat
yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan
untuk menganalisa suatu masalah, mencari solusi dari masalah tersebut dan
mempresentasikan secara visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan printer yang
up to date berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas. Dalam
perkembangannya selama beberapa abad ini, desain komunikasi visual mempunyai
tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan
instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.

1. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Identifikasi


Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Dalam identifikasi identitas seseorang adalah mendefinisikan
tentang siapa orang itu atau dari mana alasanya. Demikian juga suatu benda
atau produk, jika produk tersebut mempunyai identitas akan dapat
mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya
maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng
dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan
membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X
karena logonya berkesan bening, bersih dan sehat.
2. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan
menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam hal
petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol, dan
penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang
yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat
dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol
yang dapat dijumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-
simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran, dan
lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan
dimengerti oleh oraang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah
sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi harus bersifat
universal.
3. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Presentasi dan Promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi
adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari
banyak mata(secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat.
Contohnya dalam membuat poster dapat menggunaan gambar yang sesuai dan
menarik, dan kata-kata yang diperlukan sesingkat mungkin, mempunyai satu
makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar
dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan
akhirnya adalah untuk dapat menjual suatu produk atau jasa.

Anda mungkin juga menyukai