Kombis 11 Rks
Kombis 11 Rks
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan
apresiasi. Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan
suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang
menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat
actual, cepat, dan dapat dipercaya, yang mana nta semua permasalahan tersebut hanya
nta diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi ( suara, data, dan
informasi ) yang lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan bahkan
dalam menghadapi persaingan.
1. Menemukan Informasi
Pertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi
adalah dimanakah saya dapat menemukan informasi yang dibutuhkan?
Bagaimana saya mengetahuinya? Maka pengetahuan dalam mengidentifikasi
berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk
mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali.
Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topik atau subjek
maka akan mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dalam kegiatan
menempatkan sumber, yang penting adalah pengetahuan apa saja sumber –
sumber informasi tersebut, sarananya untuk dapat menemukan informasi
tersebut, dan memahami bagaimana cara menggunakan informasi tersebut
oleh pencari informasi.
2. Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi
Mengidentifikasikan informasi adalah bagaimana mencari informasi dapat
benar – benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang
dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau
keperluan akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan
kemampuan untuk benar – benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi
pencari informasi sehingga informasi yang didapatkan tidak sia – sia, dan
informasi itu akan bermanfaat bagi pencari informasi. Oleh karena itu perlu
dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan
informasi tersebut sehingga dapat menghasilkan alasan yang tepat dalam
mencari informasi. Mendefinisikan informasi dalam model informasi lain
juga dapat dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana
dalam proses ini pencari informasi harus mampu memberi definisi dan
mengidentifikasikan topik atau subjek, menentukan dan memahami sasara
penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan,
mengetahui atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan demikian dapat
menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber – sumber yang tersedia.
3. Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara memilih informasi yang
relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan dengan
baik. Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak
sesuai, dan terlalu mudah atau terlalu sulit, serta informasi yang didapat
apakah dapat dipercaya. Dan pencari informasi dapat mencatat informasi yang
relevan dengan cara membuat catatan atau atau membuat rekaman dan
pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain – lain yang sesuai
dengan kebutuhan.
4. Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam – macam perlu dipilah – pilah
sehingga dapat dibedakan antara fakta, pendapat, gossip atau informasi
sampah sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari
informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan,
apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau tidak. Informasi
dapat digabungkan dari berbagai sumber yang berbeda. Dengan cara
mengecek ada tidaknya bias dalam sumber, mengatur informasi yang
diperoleh dalam urutan yang logis, dan menggunakan pengorganisasian visual
untuk membandingkan atau membuat kontras informasi – informasi yang
diperoleh.
5. Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu
informasi yang dibutuhkan, dan setelah informasi disunting, maka dapat
terbentuk informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang
berbeda dari aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara bagaimana
memberikan informasi itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian dengan
berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai.
Mempresentasikan disini berarti pula memaparkan informasi dalam format
yang tepat dan menyusun informasi dengan menggunakan peralatan yang
sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan sehingga menarik perhatian.
Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah dan jelas kepada
penerimanya berarti presentasi informasi tersebut dikatakan berhasil. Untuk
itu diperlukan pula keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi yang
berhubungan dengan orang dan mempromosikan akan sesuatu informasi.
6. Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari
informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima
masukan dari orang lain atau audiens dimana informasi ini disampaikan
sehingga kita mendapatkan tanggapan dari suatu karya yang dihasilkan. Untuk
merefleksikan seberapa jauh keberhasilan yang telah dilakukan, dapat
ditelusuri dengan apakah masih diperlukan keterampilan baru dan dapat
mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan
berikutnya.
Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kemanapun kita pergi maka akan dapat dijumpai informasi-informasi
yang dikomunikasikan secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas,
poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan sebagainya, semua dapat
memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia
dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan
desain komunikasi visual dari seni murni, di mana desain komunikasi visual harus
bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni
lebih bersifat emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan
dan dibaca oleh orang lain.