Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

PEMBAHASAN

Dilaporkan satu pasien laki-laki umur 50 tahun dengan keluhan hidung


tersumbat yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan dirasakan semakin
memberat, sering pilek ini terutama dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, dan adanya
rasa mengganjal bila menelan disertai suara berubah seperti bergumam sejak 2
bulan. Pasien pada kasus ini didiagnosis dengan polip antrokoana dextra yang
ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan
keluhan hidung tersumbat serta riwayat pilek berulang sejak satu tahun yang lalu.
Pilek disertai pengeluaran sekret kental berwarna putih. Keluhan hidung
tersumbat ini juga disertai keluhan pusing yang sering dirasakan oleh pasien.
Selain itu, pasien juga mngeluhkan ada benjolan di rongga kedua hidung, namun
keluhan mimisan disangkal pasien. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada polip
nasi memberikan gejala berupa hidung terasa tersumbat dari yang ringan sampai
berat, rinore mulai yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia.
Di teori dijelaskan bahwa polip tumbuh dari meatus nasi medius yang
kadang-kadang dapat tumbuh ke belakang (polip antro-koana). Pada pasien ini
didapatkan adanya massa putih bertangkai seperti tetesan air (tear drop) pada
rongga hidung kanan tumbuh dari meatus nasi medius yang tumbuh ke belakang
(polip antro-koana) tanpa keluhan mimisan, sehingga menunjang ke arah
diagnosis polip antrokoana.
Pasien datang dengan ukuran polip yang cukup besar sehingga
dipertimbangkan untuk tatalaksana operatif. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
bila polipektomi medikamentosa tidak berhasil atau sudah masuk ke grade 3 maka
dilakukan tindakan polipektomi operatif.

Anda mungkin juga menyukai