Dilaporkan satu pasien laki-laki umur 50 tahun dengan keluhan hidung
tersumbat yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan dirasakan semakin memberat, sering pilek ini terutama dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, dan adanya rasa mengganjal bila menelan disertai suara berubah seperti bergumam sejak 2 bulan. Pasien pada kasus ini didiagnosis dengan polip antrokoana dextra yang ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan keluhan hidung tersumbat serta riwayat pilek berulang sejak satu tahun yang lalu. Pilek disertai pengeluaran sekret kental berwarna putih. Keluhan hidung tersumbat ini juga disertai keluhan pusing yang sering dirasakan oleh pasien. Selain itu, pasien juga mngeluhkan ada benjolan di rongga kedua hidung, namun keluhan mimisan disangkal pasien. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada polip nasi memberikan gejala berupa hidung terasa tersumbat dari yang ringan sampai berat, rinore mulai yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia. Di teori dijelaskan bahwa polip tumbuh dari meatus nasi medius yang kadang-kadang dapat tumbuh ke belakang (polip antro-koana). Pada pasien ini didapatkan adanya massa putih bertangkai seperti tetesan air (tear drop) pada rongga hidung kanan tumbuh dari meatus nasi medius yang tumbuh ke belakang (polip antro-koana) tanpa keluhan mimisan, sehingga menunjang ke arah diagnosis polip antrokoana. Pasien datang dengan ukuran polip yang cukup besar sehingga dipertimbangkan untuk tatalaksana operatif. Hal ini sesuai dengan teori bahwa bila polipektomi medikamentosa tidak berhasil atau sudah masuk ke grade 3 maka dilakukan tindakan polipektomi operatif.