Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SITI HALIMAH LUKMAN

NIM : A31115313

PENGAUDITAN I D

AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

AZAS-AZAS YANG MENDASARI AUDIT LAPORAN KEUANGAN

 Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami bisnis dan industri klien
serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan
manajemen, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan
keuangan tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas
secara wajar seusai dengan GAAP. Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk
menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen.
 Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk
pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiable) apabila ada dua
atau lebih orang yang memiliki kualifikasi dapat memberikan kesimpulan yang serupa
dari data yang diperiksa. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-
bukti untuk meyakinkan validitas (validity) dan ketepatan perlakuan akuntansi atas
transaksi dan saldo.
 Perlunya diadakan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada
empat kondisi berikut ini :
 Pertentangan kepentingan. Banyak pengguna pelaporan keuangan yang memberikan
perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan aktual ataupun potensial antara
mereka sendiri dan manajemen entitas.
 Konsekuensi. Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang
penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta
keputusan lainnya. Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan
tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan.
 Kompleksitas. Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah
menjadi demikian kompleks, standar akuntansi dan pelaporan untuk sewa guna usaha
(leasing), pension, pajak penghasilan, dan laba per lembar saham merupakan contoh-
contoh dari fakta kompleksitas yang ada dewasa ini.
 Keterpencilan. Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling
pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada
catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan
keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya.
 Manfaat ekonomis suatu audit laporan keuangan adalah :
 Akses ke pasar modal. Undang-undang Pasar Modal mewajibkan perusahaan publik
untuk diaudit laporan keuangannya agar bisa didaftar dan bisa menjual sahamnya di
pasar modal.
 Biaya modal menjadi lebih rendah. Oleh karena laporan keuangan auditan dapat
menrurunkan risiko informasi, biasanya kreditor bersedia untuk menetapkan bunga
yang lebih rendah, dan para investor mungkin akan bersedia untuk menerima rate of
return yang lebih rendah atas investasinya.
 Pencegah terjadinya kekeliruan dan kecurangan. Penelitian telah membuktikan bahwa
apabila para karyawan mengetahui akan dilakukannya audit oleh auditor independen,
mereka cenderung untuk berhati-hati agar dapat memperkecil terjadinya kekeliruan
dalam pelaksanaan fungsi akuntansi dan memperkecil kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan aset perusahaan.
 Perbaikan dalam pengendalian operasional. Auditor seringkali dapat memberi
berbagai saran untuk memperbaiki pengendalian dan mencapai efisiensi operasi yang
lebih besar dalam organisasi klien.
 Keterbatasan audit yang timbul karena proses audit itu sendiri, bisa terjadi karena
berbagai hal. Idealnya auditor harus bisa memperoleh bukti tangan pertama untuk
mendukung setiap asersi yang melekat dalam laporan keuangan, tetapi hal seperti itu
kadang-kadang tidak praktis atau tidak mungkin. Bahkan apabila tujuan itu bisa dicapai,
biaya untuk memperolehnya mungkin bisa mahal sekali sehingga memberatkan penyusun
maupun pengguna laporan keuangan.
HUBUNGAN AUDITOR INDEPENDEN

 Manajemen adalah individu atau kelompok individu dengan tanggungjawab eksekutif


untuk melaksanakan operasi entitias. Selama audit berlangsung, auditor sangat sering
berhubungan atau berinteraksi dengan manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang
diperlukan dalam suatu audit, auditor seringkali meminta data perusahaan yang bersifat
rahasia.
 Dewan direksi suatu perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan para pemegang saham.
Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan
itu sendiri.
 Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan
auditor internal yang ada pada perusahaan klien. Pekerjaan auditor internal tidak dapat
digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor independen. Namun demikian, pekerjaan
auditor intern dapat menjadi pelengkap yang penting bagi auditor independen.
 Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk
mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan
dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang
penting kepada para pemegang saham sebagai pengguna utama laporan auditor.

STANDAR AUDITING YANG BERLAKU

Standar Umum

 Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang meiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
 Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatanm auditor harus senantiasa menjaga
sikap mental independen.
 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
Standar Pekerjaan Lapangan

 Pekerjaan harus direncanakan dengan matang, dan apabila digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
 Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh agar dapat
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan
 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, observasi,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit

Standar Pelaporan

 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
 Laporan auditor harus menunjukkan keadaan di mana prinsip akuntansi tidak diterapkan
secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya
 Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor
 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

LAPORAN AUDITOR

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengomunikasikan
kepda pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Suatu
laporan audit wajar tanpa pengecualian berisi sembilan bagian sebagai berikut :

 Judul laporan. Standar audit mewajibkan bahwa laporan auditor harus memiliki sebuah
judul yang mengindikasikan secara jelas bahwa laporan tersebut adalah laporan
 Pihak yang dituju. Laporan audit harus ditujukan kepada pihak sebagaimana yang
diharuskan menurut ketentuan perikatan.
 Paragraf pendahuluan. Paragraf pendahuluan dalam laporan auditor harus :
 Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit
 Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit
 Mengidentifikasi judul setiap laporan keuangan yang menjadi bagian dari laporan
keuangan
 Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan. Bagian dari laporan auditor ini
menjelaskan tanggungjawab pihak-pihak dalam organisasi yang bertanggungjawab atas
penyusunan berubah
 Tanggung jawab auditor. Laporan auditor menyatakan bahwa tanggung jawab
auditoradalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan audit
untuk mengontraskannya dengan tanggung jawab manajemen atas penyusunan laporan
keuangan
 Opini auditor. Ketika menyatakan suatu opini tanpa modikiasian atas laporan keuangan
yang disusun berdasarkan suatu kerangka penyajianwajar, laporan audit harus, kecuali
jika diharuskan lain.
 Tanggung jawab pelaporan lainnya. Jika auditor menyatakan tanggung jawab pelaporan
lainnya dalam laporan auditor atas laporan keuangan yang merupakan tambahan terhadap
tanggung jawab auditor berdasarkan SA untuk melaporkan laporan keuangan.
 Tanda tangan auditor. Tnada tangan auditor dilakukan dalam nama kantor akuntan publik
(KAP) dan nama rekan.
 Tanggal laporan audit. Laporan auditor hrus diberi tanggal tidak lebih awal dari tanggal
ketika auditor telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini
auditor atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai