Anda di halaman 1dari 4

WOC KEJANG

DEFINISI PATOFISIOLOGII KOMPLIKASI


Kejang adalah suatu kejadian proksimal yang 1. Cedera/ terjatuh
disebabkan oleh lepas muatan hipersinkron 2. Tersedak
Etiologi
3. Menggingit lidah/ bibir
ETIOLOGI 4. Kurang dari 5% anak yang pernah mengalami kejang
1. riwayat kejang dalam keluarag Kejang demam berkembang menjadi epilepsi
2. Usia kurang dari 18 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang, Infeksi bakteri virus
makin tinggi suhu sebelum kejang dan parasit Rangsang mekanik dan
biokimia. Gangguan PENATALAKSANAAN
demam, semakin kecil kemungkinan
kejang demam akan berkurang keseimbangan cairan
dan elektrolit 1. Bila setelah pemberian
4. Lamanya demam sebelum kejang
diazepam rektal kejang belum
semakin pedek jarak antara mulainya
berhenti, dapat diulang lagi
demam dengan kejang, maka semakin
dengan cara dan dosis yang
besar resiko kejang demam berulang
sama dengan interval waktu 5
menit.
2. Bila setelah 2 kali pemberian
diazepam rektal masih tetap
kejang, dianjurkan ke rumah
sakit. Di rumah sakit dapat
diberikan diazepam intravena
dengan dosis 0,3 – 0,5 mg/kg.
3. Bila kejang tetap belum
berhenti, berikan fenitoin
secara intravena dengan dosis
awal 1020 mg/kg/kali dengan
kecepatan 1 mg/kg/menit atau
kurang dari 50 mg/menit. Bila
kejang berhenti dosis
selanjutnya adalah 48
mg/kg/hari, dimulai 12 jam
setelah dosis awal.
4. Bila dengan fenitoin kejang
belum berhenti, maka pasien
harus dirawat di ruang rawat
intensif. Bila kejang telah
berhenti, pemberian obat
selanjutnya tergantung dari
jenis kejang demam, apakah
Reaksi inflamasi
kejang demam sederhana atau
kompleks dan faktor
Proses demam
Perubahan konsentrasi Kelainan neurologis resikonya
Hipertermia ion diruang ekstraseluler perinatal/pranatal

MANIFESTASI KLINIS
Resiko kejang berulang Ketidakseimbangan Perubahan difusi Na+ dan K+
1. Kejang umum biasanya diawali kejang potensial membrane
tonik kemudian klonik berlangsung 10- Resiko ATP ASE Perubahan beda potensial
15 menit bisa juga lebih keterlambatan membrane sel neuron
Pelepasan muatan listirk
2. Takikardia : pada bayi frekuensi sering perkembangan semakin meluas
diatas 150 – 200 permenit keseluruh sel sekitarnya Resiko cidera
3. Pulsasi arteri melemah dan tekanan
dengan bantuan
nadi mengecil yang terjadi sebagai Kejang
neurotransmiter
akibat menurunnya curah jantung Resiko cidera
4. Gejala bendungan system vena :
- Hepatomegali Kesadaran menurun Kurang dari 15 menit (KDS) Lebih dari 15 menit (KDK)
- Peningkatan tekanan vena jugularis
Reflek menelan Perubahan suplay darah
menurun Kontraksi otot meningkat keotak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium Metabolisme meningkat Resiko kerusakan neuron
Resiko aspirasi
2. Indikasi lumbal pungsi pada kejang otak
demam Suhu tubuh makin meningkat
Kebutuhan O2
3. Pemeriksaan EEG Resiko ketidakefektifan
meningkat
4. Pemeriksaan foto kepala, CT scan, dan Ketidakefektifan perfusi jaringan otak
MRI termoregulasi
Resiko asfiksia

NOC
 Growth and development delayd
 Family coping
 Breastfeeding ineffective
 Nutritional status nutrient intake
parenting performance
Kriteria hasil :
a. Recovery adanya kekerasan
b. Recovery : kekerasan emosional
c. Recovery neglect
d. Performance orang tua : pola asuh NOC
prenatal NOC
 Respiratory status : ventilation
e. Pengetahuan orang tua terhadap  Hidration
 Aspiration prevention
perkembangan anak meningkat  Adherence behavior
 Seizure control
f. Berat badan sama dengan indeks  Immune status
Kriteria Hasil :
masa tubuh  Risk control
Respiratory status :
g. Perkembangan anak 1 bulan :  Risk detection
a. Klien dapat bernafas dengan mudah,
penanda perkembangan fisik, Kriteria Hasil :
frekuensi, kedalaman, irama normal NOC
kognitif, dan psikososial pada usia 1 a. Keseimbangan antara produksi panas,
b. Tidak ada suara nafas abnormalvolume  Circulation status
bulan panas yang diterima dan kehilangan
tidal dan kapasitas vital paru-paru  Tissue prefusion : cerebral
h. Perkembangan anak 2 bulan : panas
dalam batas normal Kriteria hasil :
penanda perkembangan fisik, b. Keseimbangan asam basa bayi baru
Aspiration prevention : a. Mendemonstrasikan satatus
kognitif, dan psikososial pada usia 2 lahir
a. Mengidentifikasi dan menghindari sirkulasi yang ditandai dengan :
bulan c. Temperature 36,6 - 370C
faktor resiko aspirasi - Tekanan systole dan diastole
i. Perkembangan anak 4 bulan : d. Tidakn ada kejang
b. Memilih makanan sesuai kemampuan dalam rentang yang diharapkan
penanda perkembangan fisik, e. Tidak ada perubahan warna kulit
menelan - Tidak ada ortostatikhipertensi
kognitif, dan psikososial pada usia 4 f. Pengendalian resiko : hipertermia
c. Mampu melakukan oral hygine - Tidak ada tanda-tanda
bulan g. Pengendalian resiko : hyphotermia
Seizure control : peningkatan tekanan intracranial
j. Penuaan fisik : perubahan normal h. Pengendalian resiko : proses menular
a. Mampu menjelaskan penyebab kejang b. Mendemonstrasikan kemampuan
fisik yang biasanya sering terjadi i. Pengendalian resiko : paparan sinar
b. Mampu menghindari penyebab kejang kognitif yang ditandai dengan :
seiring penuaan usia matahari
c. Mendapatkan pelayanan medis dengan - Berkomunikasi dengan jelas dan
k. Kematangan fisik wanita dan pria : mudah ketika timbul kejang
perubahan fisik normal pada wanita NIC sesuai dengan kemampuan
yang terjadi dengan transisi dari Temperature regulation (pengaturan - Menunjukkan perhatian,
masa kanak-kanak ke dewasa
NIC suhu) konsentrasi dan orientasi
 Monitor tingkat kesadaran, reflek - Memproses informasi
l. Fungsi gastrointestinal anak adekuat  Monitor suhu minimal tiap 2 jam
batuk dan kemampuan menelan - Membuat keputusan dengan
m. Makanan dan cairan asupan bergizi
 Monitor status psru peliharaan jalan
 Rencanakan monitoring suhu secara benar
n. Kondisi gizi adekuat kontinyu
nafas - Menunjukkan fungsi sensori
 Lakukan suction bila perlu  Monitor TD, nadi, dan RR monitor cranial yang utuh
 Cek nasogastric sebelum makan  Monitor warna dan suhu kulit
 Potong makanan kecil-kecil  Monitor tanda-tanda hipertermi dan NIC
 Haluskan obat sebelum pemberian hipotermi Peripheral sensation management
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi (manajemen sensasi perifer)
 Ajarkan pada pasien cara mencegah  Monitor adanya daerah tertentu yang
keletihan akibat panas hanya peka terhadap
 Ajarkan indikasi dari hipotermi dan panas/dingin/tajam/tumpul
penanganan yang diperlukan  Monitor adanya peretase
 Berikan anti piretik bila perlu  Batasi gerakan pada kepala, leher dan
punggung
 Monitor kemampuan BAB
 Kolaborasi pemberian analgetik
 Monitor adanya tromboplebitis
 Diskusikan mengenai penyebab
perubahan sensasi

NIC
Pendidikan orang tua : masa bayi
 Ajarkan kepada orang tua tentang
penanda perkembangan normal
 Demonstrasikan aktifitas yang
menunjang perkembangan
 Tekankan pentingnyaperawatan
prenatal sejak dini
 Ajarkan ibu mengenai pentingnya
berhenti mengkonsumsi alcohol,
merokok, dan obat-obatan selama
kehamilan
 Ajarkan cara-cara memberikan
rangsangan yang berarti untuk ibu dan
bayi
 Ajarkan tentang perilaku yang sesuai
dengan usia anak
 Ajarkan tentang mainan dan benda-
benda yang sesuai dengan usia anak
 Berikan model peran intervensi
perawatan perkembangan untuk bayi
kurang bulan atau premature
 Diskusiakan hal-hal terkait kerjasama
antara orang tua dan anak

Anda mungkin juga menyukai