Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
Molekul
Merupakan kombinasi dua atau lebih unsur-
unsur
Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam
suatu Formula (Rumus Molekul).
dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa
Ionik
Rumus Molekul dan Model
Penamaan Senyawa Molekul Biner
non-Logam + non-Logam
Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur non-
Logam, maka unsur yang lebih bersifat logam
dituliskan terlebih dahulu.
Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk
molekul, maka digunakan angka Yunani.
Contoh,
mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4
penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8
Senyawa-Senyawa yang Umum
H2O SO3
Air (water) sulfur trioksida
NH3 CCl4
ammonia karbon tetraklorida
N2O PCl5
dinitrogen monoksida fosfor pentaklorida
CO SF6
karbon monoksida sulfur heksaflorida
CS2
karbon disulfida
Penamaan Senyawa Molekul Biner
Logam + non-Logam (Senyawa Ionik)
NaCl KI
natrium klorida kalium iodida
Fe2O3 Mg3N2
besi (III) oksida magnesium (II) nitrida
N2O4 SO3
dinitrogen tetraoksida sulfur trioksida
Tata Nama
NH4NO3
ammonium nitrat
KClO4
kalium perklorat
CaCO3
kalsium karbonat
NaOH
natrium hidroksida
Aturan Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA : +1
Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan II A : +2
Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VII A : -1,
kecuali jika berikatan dengan oksigen (Cl, Br, dan I)
Bilangan oksidasi unsur H : +1, kecuali jika berikat-
an dengan logam
Bilangan oksidasi unsur O : -2, kecuali jika berikat-
an dengan F atau membentuk senyawa peroksida
Bilangan oksidasi total untuk suatu senyawa = nol
Bilangan oksidasi total untuk ion poliatom =
muatannya
Muatan dari Beberapa Kation dan Anion
contoh:
NaCl O2F2
BO Na = +1 (golongan IA) BO F = -1
BO Cl = -1 (golongan VIIA) BO O = +1
MgO NaH
BO Mg = +2 (golongan IIA) BO Na = +1
BO O = -2 BO H = -1
HClO2
BO H = +1
BO O = -2
BO Cl = +3
Contoh;
Hitunglah bilangan oksidasi dari logam Cu dalam
senyawa CuCl dan CuO!
Cu di dalam CuCl dan CuO merupakan unsur
logam yang bukan golongan IA atau IIA, maka
untuk mencari bilangan oksidasi Cu digunakan
bilangan oksidasi total untuk senyawa.
CuCl CuO
BO Cu + BO Cl = 0 BO Cu + BO O = 0
BO Cu + (-1) = 0 BO Cu + (-2) = 0
BO Cu = +1 BO Cu = +2
Contoh; untuk ion poliatom.
Hitunglah bilangan oksidasi unsur N pada ion
NH4+.
Karena dalam bentuk ion maka bilangan oksidasi
total = muatannya.
NH4+
BO N + 4 BO H = +1 (muatan ionpoliatom)
BO N + 4 (+1) = +1
BO N = -3
PO43-
BO P + 4 BO O = -3
BO P + 4 (-2) = -3
BO P = + 5
Ion Poli atomik
2 H2O
koefisien angka indeks
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
KIMIA
Contoh ;
Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
(belum setara)
Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
(setara)
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
KIMIA
LANGKAH-LANGKAH PENYETARAAN:
SOAL LATIHAN :
C2H2(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(l)
MOL
X Ar atau Mr / NA
X NA
/ Ar atau Mr
/ NA X Ar (Mr)
Satu Mol dari Beberapa Molekul Ionik
K2Cr2O7
CrCl3 CoCl2
KI
CuSO4
Contoh
Berapa jumlah mol molekul karbon dioksida yang
terdapat dalam 10,00 g karbon dioksida?
Masa Molar CO2 = 1 (BA. C) + 2 (BA. O)
= 1 (12,011) + 2 (15,9997)
= 44,01 g/mol
BA.Cl
%Cl x100
MM
Contoh ;
CH2O
C 3H 8
H 2O
contoh;
Asetilena, C2H2, and benzena, C6H6,
memiliki rumus empiris yang sama,
yaitu :
Asetilena C2H2
Benzena C 6H 6
Rumus empiris CH
Contoh Rumus Empirik
H2O2 HO
2
C6H6 CH
6
S8 S
8
C2H6O C2H6O
1
Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran
Contoh.
Asam Askorbat (Vitamin-C) terdiri dari 40,92 % C,
4,58 % H dan 54,50 % O (persen berat). Hasil analisa
berat molekul vitamin C adalah 176 amu. Apa rumus
empirik dan rumus molekul vitamin C tersebut?
Jawab.
Jika diumpamakan berat vitamin C adalah 100 g maka
dalam vitamin C terdapat,
atom C = 40,92 % x 100 g = 40,92 g
atom H = 4,58 % x 100 g = 4,58 g
atom O = 54,50 % x 100 g = 54,50 g
Sehingga jumlah mol masing-masing unsur adalah,
atom C = 40,92 g x (1 mol/12,011 g) = 3,407 mol C
atom H = 4,58 g x (1 mol/1,008 g) = 4,544 mol H
atom O = 54,50 g x (1 mol/15,9997 g = 3,406 mol O
C3H4O3
Perhitungan Rumus Molekul Vitamin C,
Diketahui pada soal ; Berat Molekul asam askorbat
(vitamin C) adalah sebesar 176,0 sma.
Berdasarkan rumus empirik vitamin C yang didapat
yaitu, C3H4O3 maka Berat molekul nya adalah,
(3 x BA C) + (4 x BA H) + (3 x BA O) =
(3 x 12,011) + (4 x 1,008) + (3 x 15,9997) = 88,062 sma
Berat molekul rumus empirik terlihat lebih kecil diban-
dingkan berat molekul hasil analisa (diketahui 176
sma). Perbandingannya adalah,
176,0 sma/88,062 sma = 2,0
Berarti rumus empirik yang didapat adalah sete-
ngah dari berat molekul sebenarnya, sehingga
rumus empirik harus dikalikan 2 (dua) untuk
mendapatkan rumus molekul yang sebenarnya,
sehingga didapatkan,
2 x C3H4O3 = C6H8O6
Alur Perhitungan
Rumus Empirik dan Rumus Molekul
% Berat Unsur-Unsur
Umpamakan 100 gram
Hitung Berat Setiap Unsur (gram)
Gunakan Berat Atom
Hitung Jumlah mol Setiap Unsur
Hitung Perbandingan Setiap mol Unsur
Rumus Empirik
Samakan Berat Molekul Rumus Empirik dengan
Berat Molekul yang Diketahui
Rumus Molekul
Alat Analisa Pembakaran
Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi
Pembakaran
contoh
Asam askorbat (vitamin C) diketahui
mengandung unsur C, H, dan O. Sebanyak
6,49 mg sampel asam askorbat dibakar di
dalam analyzer C-H. Kenaikan masa dari
tiap tabung absorpsi menunjukan terbentuk-
nya 9,74 mg CO2 dan 2,64 mg H2O.
Tentukanlah rumus empiris senyawa asam
askorbat?
Reaksi persamaan pembakaran:
Sampel + O2 CO2 + H2O
Diketahui :
Sampel = 6,49 mg
CO2 = 9,74 mg
H2O = 2,64 mg
2,66-mg C
%C = x 100 = 41,0 % C
6,49 mg sampel
Unsur H dibakar akan membentuk H2O, maka massa
unsur H:
(2,64 mg H2O)(2,016 g/mol H)
mg H = = 0,295 mg H
(18,016 g/mol H2O)
0,295 mg H
%H= x 100 = 4,55% H
6,49 mg sampel
Maka diperoleh:
C3H4O3
CONTOH
Pada pembakaran 9 gram senyawa
karbon (CxHyOz) dihasilkan 13,2 gram
gas CO2 dan 5,4 gram H2O.
Tentukan rumus empiris senyawa
tersebut!
Tentukan rumus kimianya jika Mrnya
180!
Hubungan Stoikiometri dalam Reaksi Kimia
Reaksi Pembatas
Pada reaksi yang sempurna umumnya seluruh pere-
aksi akan habis bereaksi tanpa sisa dan semuanya
berubah menjadi produk.
Namun ada beberapa reaksi yang menggunakan
salah satu pereaksi berlebih. Sehingga pada akhir
reaksi akan dihasilkan suatu produk yang bercampur
dengan salah satu pereaksi yang sisa.
Reaksi ini disebut “Reaksi Pembatas” atau
“Limiting Reagent”
Reaksi atau produk yang terbentuk ditentukan oleh
pereaksi yang berjumlah sedikit.
Contoh Reaksi Pembatas
Untuk menghilangkan uap air di dalam pesawat ulang-
alik, maka digunakan LiO untuk menyerap uap air
tersebut.
Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s)
Hasil Sebenarnya
Persen Hasil x 100 %
Hasil Teoritis
Contoh Perhitungan Persen Hasil
Dari reaksi 6,02 g etana dengan khlorin, dihasilkan etil-
khlorida sebanyak 8,2 g. Hitung persen hasil etil khlorida.
massa zat
% Massa zat A X 100 %
massa campuran
volume zat A
% Volum Zat A X 100 %
volume campuran
Contoh :
Kandungan Oksigen di dalam udara adalah 20 %. Hitunglah
volume udara dalam liter yang mengandung 10 liter oksigen.
volume O 2
% Volume O 2 X 100 %
volume udara
10 L
20 % X 100 %
volume udara
Volume Udara = 50 L