Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan PROKLIM DLHK Prop,Banten

Belajar Bertanam Hidroponik

Kesuksesan menanam tanaman menggunakan sistem hidroponik tak lepas dari perlakuan dan
perawatan anda terhadap tanaman yang telah anda tanam dengan menggunakan sistem hidroponik,
salah satunya adalah anda dapat dengan tepat memberikan nutrisi hidroponik pada tanaman yang anda
tanam.
Dalam menentukan takaran yang tepat untuk nutrisi hidroponik anda bisa menyesuaikan dengan jenis
tanaman yang anda tanam dan fase pertumbuhan tanaman, sebelum anda mencoba menanam tanaman
dengan menggunakan sistem hidroponik anda harus mengetahui jenis tanaman yang umum di budidayakan,
untuk hidroponik anda harus mengetahui jenis tanaman seperti tanaman sayur, tanaman buah, tanaman
bunga dll, untuk tanaman sayur juga anda bisa mengetahui macam-macamnya diantaranya sayuran daun,
sayuran buah, sayuran umbi, dll.
Sedangkan untuk fase pertumbuhan tanaman terbagi menjadi 2 fase pertumbuhan, diantaranya fase vegetatif
dan fase generatif. Fase vegetatif adalah dimana tanaman akan lebih fokus dalam membentuk pertumbuhan
akar, batang, dan daun atau tunas baru, sedangkan untuk fase generatif adalah dimana tanaman akan fokus
dalam membentuk bunga, buah, dan pembesaran buah. Dengan mengetahui informasi ini diharapkan anda
bisa merumuskan kebutuhan nutrisi hidroponik yang tepat.

Nutrisi hidroponik juga membutuhkan nutrisi seperti tanaman yang ditanam secara umum, Pada
budidaya tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik secara umum bisa kita gunakan nutrisi yang
penggunaannya khusus untuk tanaman hidroponik, nutrisi tersebut biasa dikenal dengan sebutan
paketan nutrisi A dan nutrisi B, untuk nutrisi pada paket A terdiri dari berbagai unsur nutrisi seperti N,
Ca, Dan Fe sedangkan untuk paket B terdiri dari unsur nutrisi seperti P, K, Mg, AL, Mn, Zn, Cu, B, dan
Mo, nutrisi inilah yang nantinya dibutuhkan oleh tanaman yang anda tanam, sama seperti tanaman pada
umumnya yang di tanam secara umum. Dari jenisnya anda bisa mengetahui nutrisi atau pupuk
hidroponik yang padat (powder/serbuk) ataupun cair.

Pada pemberian nutrisi tanaman dengan sistem hidroponik mungkin anda pernah mendengar nutrisi
AB mix atau pembelian nutrisi yang satu paket terdiri dari nutri A dan B kemudian anda harus bisa
meramu nutrisi hidroponik sendiri, bagi yang baru mengenal sistem hidroponik mungkin terlihat begitu
rumit dalam meramu nutrisi hidroponik untuk tanamannya, akan tetapi sebelum anda mencoba meramu
nutrisi sendiri, anda juga harus bisa mengetahui besaran nutrisi yang diinginkan oleh tanaman, karena
setiap tanaman membutuhkan nutrisi yang bebeda-beda, jadi jika anda salah memberikan besaran dosis
nutrisi hidroponik pada tanaman anda, maka bisa mengakibatkan tanaman lambat dalam
pertumbuhannya ketika kekurangan nutrisi dan keracunan jika tanaman mendapatkan kelebihan nutrisi,
jadi intinya anda harus mengetahui aturan pakai nutrisi hidroponik, untuk lebih jelasnya tentang
kebutuhan nutrisi tanaman anda bisa membaca tabel PPM dan pH untuk tanaman hidroponik, dari
tulisan tersebut anda bisa merencanakan nutrisi untuk tanaman yang anda tanam dengan tepat.
Sedangkan untuk mengukur besaran nutrisi yang terlarut maka anda membutuhkan sebuah alat ukur
seperti TDS atau EC meter, anda bisa memilih salah satu saja, alat ini digunakan untuk mengukur
kepekatan larutan nutrisi yang nantinya anda berikan kepada media air atau disemprotkan, selain alat
untuk mengukur kepekatan nutrisi anda juga membutuhkan pH meter untuk mengukur asam atau basa
(pH) pada larutan.

Dengan pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik bisa dilakukan denga cara yang tepat dan baik,
maka dapat menghasilkan sayuran segar, tegap, berpenampilan menarik, berkadar gizi tinggi, beraroma
harum, bercita rasa tinggi, serta mempunyai harga jual yang relatif mahal.
1
Kebutuhan nutrisi untuk sayuran daun dan sayuran buah berbeda tingkat kebutuhannya.
contoh meramu nutrisi hidroponik untuk tanaman sayuran daun, sbb

1. Siapkan alat ukur TDS meter.


2. Nutrisi AB mix padat atau berbentuk serbuk (walaupun ada juga yang berbentuk cair) biasanya
terdiri dari nutrisi paket A dan paket B, maka anda bisa melihat keterangan yang ada pada
kemasan nutrisi hidroponik, jika anda membeli 1 paket yang memiliki nilai PPM sebesar 750 untuk
1000 liter, maka nutrisi tersebut digunakan untuk berkebun hidroponik dengan volume air yang
digunakan sebesar 1000 liter, jika anda menggunakan nutrisi tersebut untuk volume air yang
sedikit, saya ambil contoh untuk 10 liter air maka anda bisa meramu takaran nutrisi hidroponik
sendiri berikut ini cara yang bisa anda lakukan ketika melarutkan nutrisi hidroponik yang padat
(serbuk) :
- Siapkan 2 wadah atau ember dengan kapasitas 5 liter sebagai tempat untuk melarutkan
nutrisi yang sudah anda beli, dan jangan lupa untuk menandai ember agar nantinya anda
tidak bingung, misalnya pada ember ditulis nutrisi A dan ember satunya ditulis nutrisi B.

- Anda bisa mengambil air sumur, jika anda menggunakan air PAM maka anda harus
mengendapkan terlebih dahulu selama 1 hari 1 malam, lalu ukur dengan menggunakan alat
ukur TDS, apabila air baku yang akan anda gunakan di bawah 100 PPM maka anda bisa
menggunakannya, akan tetapi jika air baku yang anda gunakan nilai PPM nya lebih dari 100
PPM maka di sarankan untuk mengganti air baku, hal ini dilakukan agar simpangan ±100
ppm tidak terlalu jauh dari target kebutuhan.
- Setelah air baku siap maka anda bisa memberikannya kepada ember yang sudah
dipersiapkan tadi, isi 4 liter dulu untuk setiap ember. Masukan paket nutrisi A dan B pada
ember yang sudah anda tandai kemudian aduk sampai merata, setelah merata anda bisa
menambahkan air lagi sampai mencapai 5 liter, jadi kalau kita total ada 10 liter, 5 liter larutan
pekat nutrisi A dan 5 liter larutan pekat nutrisi B. Larutan 10 liter ini bisa anda gunakan untuk
kebutuhan volume air sebanyak 1000 liter dengan nilai 750 PPM, dan anda bisa
menyimpannya pada derigen untuk persediaan kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik anda
(jangan lupa anda menandai derigen agar tidak bingung penggunaannya), tutup yang rapat
dan simpan pada tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari.

Untuk penggunaannya, jika kebutuhan air yang anda gunakan tidak sampai 1000 liter maka anda bisa
meramu larutan nutrisi hidroponik yang masih pekat tadi dan disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Sebagai contoh jika ada hanya membutuhkan air baku sebanyak 10 liter maka anda bisa meramunya
seperti berikut :

- 10 liter untuk 1000 liter berarti untuk setiap 1 liter air baku membutuhkan nutrisi sebanyak 10 ml (5
ml larutan A dan 5 ml larutan B).
- Dari hitungan di atas berarti untuk kebutuhan 5 liter air baku membutuhkan larutan pekat A sebesar
5 ml x 5 liter air = 25 ml larutan nutrisi A dan B juga sama, dan perlu di ingat dalam melarutkan
nutrisi harus dengan tempat yang berbeda.
- Setelah nutrisi A dan B sudah dilarutkan maka anda bisa mencampur keduanya, dan jadinya 5 liter
nutrisi terlarut A + 5 liter nutrisi terlarut B = 10 liter nutrisi terlarut AB mix dengan nilai 750 PPM.

Itulah perhitungan singkat untuk meramu nutrisi hidroponik yang bisa anda terapkan, dan tentu saja
nilai PPM disesuaikan dengan tanaman yang anda tanam dan fase pertumbuhan tanaman. Cara
perhitungan di atas juga bisa anda terapkan pada nutrisi hidroponik yang cair, yang terpenting anda
bisa mengetahui atau membaca nilai yang tertera pada kemasan nutrisi hidroponik yang anda beli, dari

2
nilai yang ada maka anda akan lebih mudah meramu takaran nutrisi hidroponik, anda bisa langsung
mencobanya untuk menanam sayuran hidroponik.

Ayo Bertanam Sayuran di


Rumah

Kampung Hijau Kemuning


Perum Binong Permai Blok BB
Nov 2017

Anda mungkin juga menyukai