BLOK 15 REHABILITATIF 2
Kelompok 1
UNIVERSITAS ANDALAS
2014/2015
MODUL 1
SKENARIO 1:
Eko membawa ayahnya, Pak Akri (65 tahun), ke RSGM untuk dibuatkan gigi palsu,
karena gigi palsunya yang dulu buatan tukang gigi sekarang sudah tidak bisa dipakai lagi.
Ternyata gigi tiruan tersebut hanya menggantikan gigi anterior rahang atas saja. Dari
pemeriksaan yang dilakukan drg. Dena terlihat bahwa Pak Akri telah missing teeth di kedua
rahang yaitu 16, 15, 11, 21, 22, 26, 38, 37, 36, 35, 46, dan 48. Disamping itu terdapat radiks
pada gigi 45 dan 47; gigi 25 ekstrusi; serta karies profunda pada gigi 23 tempat cangkolan
gigi tiruannya. Gingiva pada semua regio terlihat oedematus, kalkulus supragingiva dan
subgingiva, serta oral hygiene pasien yang buruk.
Pak Akri menanyakan apakah bisa gigi tiruannya dibuatkan hanya pada bagian depan
rahang atas saja, karena dia tidak peduli dengan kehilangan gigi belakang. Drg. Dena
menjelaskan permasalahan pada kasus kehilangan gigi seperti yang dialami Pak Akri, dan
akibat yang akan terjadi jika penggantian gigi tidak dilakukan secara keseluruhan, dan jika
tidak didesain secara tepat. Oleh karena itu, dia menganjurkan gigi tiruan yang akan dibuat
untuk Pak Akri adalah gigi tiruan sebagian lepasan dari akrilik atau gigi tiruan kerangka
logam.
1. Cangkolan: bagian dari GTSL yang berfungsi melimgkari atau memegang gigi
sandaran, dapat terbuat dari stainless steel ataupun logam tuang yang berbentuk pipih
atau gepeng.
1. Apa saja jenis gigi tiruan yang lainnya berdasarkan bahan? Dan apakah indikasi dan
kontra indikasi dari masing-masing gigi tiruan tersebut?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan dari GTSL akrilik dan GTSL kerangka logam?
3. Apa sajakah komponen dari GTSL?
4. Apa sajakah hal yang termasuk faktor penentu design GTSL?
5. Bagaimanakah design GTSL yang tepat?
6. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi pembuatan gigi tiruan?
7. Apa akibat jika gigi tidak diganti secara keseluruhan tepat?
8. Apakah ada hubungan gingiva oedematus dan kalkulus dengan gigi tiruan yang
dipakai Pak Akri sebelumnya?
9. Apakah ada hubungan antara karies dengan cangkolan pada gigi 23?
10. Bagaimana penatalaksanaan radiks dan karies profunda pada kasus Pak Akri?
11. Apa dampak pembuatan gigi tiruan di tukang gigi dan bagaimana cara edukasi ke
pasien untuk pergi ke dokter gigi?
12. Berdasarkan skenario, apakah tipe sikap mental/psikologis dari pasien (Pak Akri)?
1. Apa saja jenis gigi tiruan yang lainnya berdasarkan bahan? Dan apakah indikasi dan
kontra indikasi dari masing-masing gigi tiruan tersebut?
Berdasarkan oklusinya: GTSL simpel (apabila masih ada 3 kontak oklusi didalam
rongga mulut pasien dan belum ada perubahan pada dimensi vertikalnya) dan GTSL
kompleks (sudah ada perubahan dimensi vertikal dan relasi sentrik pasien, serta titik
kontak oklusi pasien kurang dari 3).
Berdasarkan bahan: GTSL basis akrilik dan GTSL dengan basis kerangka logam, serta
GTSL fleksibel.
Berdasarkan waktu pencabutan: GTSL konvensional dan GTSL immediate (GTSL
yang segera dipasang setelah pencabutan gigi)
2. Apakah kelebihan dan kekurangan dari GTSL akrilik dan GTSL kerangka logam?
8. Apakah ada hubungan gingiva oedematus dan kalkulus dengan gigi tiruan yang
dipakai Pak Akri sebelumnya?
Dijelaskan bahwa memang dengan pemakaian gigi tiruan merupakan suatu faktor
predisposisi terhadap munculnya kalkulus dengan disertai tanda inflamasi pada
jaringan pendukung yaitu gingiva oedematus, apabila pasien tidak menjaga OH nya
dengan baik.
Dianalisis berdasarkan skenario bahwa Pak Akri tidak peduli dengan kesehatan dan
kebersihan rongga mulutnya. Disimpulkan bahwa Pak Akri memiliki sifat mental
indifferent mind. Sehingga diindikasikan bahwa Pak Akri kurang menjaga kebersihan
mulutnya sendiri ditambah dengan pemakaian gigi tiruan berbahan akrilik yang
mudah sekali terjadi retensi makanan dan lama kelamaan dapat menyebabkan
kalkulus dan berlanjut dengan terjadinya inflamasi. Dilain sisi usia Pak Akri yang
sudah 65 tahun juga dapat di cirugai bahwa pasien ini menderita suatu penyakit
sistemik ataupun suatu penyakit degeneratif serta terjadinya atrofi jaringan dan
penurunan dari fungsi jaringan serta kelenjar didalam mulut; contohnya kelenjar
saliva. Yang dapat memperparah resiko terjadinya inflamasi.
9. Apakah ada hubungan antara karies dengan cangkolan pada gigi 23?
Dianalisis bahwa kemungkinan besar terdapat hubungan antara cangkolan dengan
karies pada gigi 23. Hal ini berhubungan dengan kemungkinan dari penempatan
cangkolan tidak tepat sehingga memudahkan resiko terjadinya impaksi makanan
ditambah OH pasien yang buruk sehingga terjadilah karies profunda pada gigi 23.
10. Bagaimana penatalaksanaan radiks dan karies profunda pada kasus Pak Akri?
Radiks pada gigi 45 dan 47 penatalaksaan selanjutnya adalah dilakukan ekstraksi.
Sedangkan karies profunda pada gigi 23 dirawat, sebelumnya dilakukan pemeriksaan
terlebih dahulu kevitalan dari gigi 23 serta pemeriksaan lainnya mengenai keadaan
gigi tersebut, dapat dilakukan pengambilan rontgen periapikal untuk selanjutnya
dilakukan perawatan endodonti pada gigi tersebut apabila sesuai dengan indikasi nya.
11. Apa dampak pembuatan gigi tiruan di tukang gigi dan bagaimana cara edukasi ke
pasien untuk pergi ke dokter gigi?
Adanya kemungkinan bahwa design dari gigi tiruan yang dibuatkan kurang tepat,
sehingga dapat mengganggu kesehatan dan intergritas serta fungsi dari jaringan lain
yang tersisa di rongga mulut.
Bahan yang dipergunakan belum tentu biokampatibel dan tepat bagi pasien tersebut.
Kebanyakan bahan yang digunakan untuk gigi tiruan adalah self cure akrilik,
sedangkan bahan self cure tersebut berbahaya dan bersifat karsionegenik apabila
digunakan untuk jangka waktu yang lama di rongga mulut.
Selain itu, terdapat beberapa tindakan pra perawatan prostodonti yang kebanyakan
tidak dapat dilakukan oleh profesi non-dokter gigi.
12. Berdasarkan skenario, apakah tipe sikap mental/psikologis dari pasien (Pak Akri)?
Sikap mental dari Pak Akri adalah indifferent mind. Hal ini dapat dianalis dari
skenario diatas bahwa yang membawa Pak Akri adalah Eko, keluarganya. Disini
mencermikan bahwa motivasi untuk memakai gigi tiruan bukan dari diri nya sendiri.
Dan juga pada skenario di ceritakan bahwa “Pak Akri ingin penggantian gigi anterio
saja, karena ia tidak peduli dengan kehilangan gigi belakangnya”, serta melalui
pemeriksaan intra oral ditemukan kalkulus semua regio, gingiva yang odematus dan
banyak gigi yang missing, terdapat gigi yang radiks serta karies profunda. Hal ini
menggambarkan bahwa Pak Akri kurang peduli terhadap kebersihan rongga
mulutnya.
membawa
Pak Akri (65 tahun)
Eko
ke
RSGMP
Dibuatkan:
GTSL
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis, indikasi dan kontra indikasi
GTSL
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan GTSL
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan design dan komponen GTSL
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi GTSL
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis, indikasi dan kontra indikasi
GTSL
GTSL: Suatu protesis yang menggantikan sejumlah gigi pada lengkung gigi dan dapat
dilepas pasang kedalam mulut berdasarkan keinginan pasien.
1) Apabila tidak memenuhi syarat untuk pemakaian dari gigi tiruan cekat (GTC)
Usia pasien lebih kecil dari 17 tahun atau lebih tua dari 55 tahun dengan
kondisi kesehatan yang buruk
Panjang daerah edentolous tidak memenuhi hukum Ante: luas membran
periodontal gigi abutment tidak sama atau tidak lebih dari luas membran
periodontal gigi yang akan diganti
Kehilangan tulang alveolar yang besar dari daerah edentolous sehingga
memerlukan dukuyngan dari sayap basis GTSL
Ruang intermaksilaris yang kecil, sehingga perlu dilakukan penyesuaian
inklinasi. Yang dapat dilakukan pada anasir GTSL.
2) Tidak adanya abutment pada daerah posterior (kasus free end saddle/ Klas 1
Klasifikasi Kennedy)
3) Bila dukungan dari gigi asli kurang sehat, sehingga membutuhkan dukungan dari
mukosa (mucosa support) dukungan dari jarigan penyangga; tulang alveolar
dibawah daerah yang edentolous, yang bisa didapatkan melalui pemakaiakan gigi
tiruan sebagian lepasan dengan perluasan basis gigi tiruan
4) Bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang bersebrangan/kontralateral.
Contohnya pada kasus free end saddle/Klas 1 Kennedy dengan keadaan daerah
edentolous yang panjang/ long span
5) Bila membutuhkan suatu keadaan estetik tertentu. Contohnya gigi anterior yang
protursi dan pasien tidak ingin atau tidak diindikasikan lagi untuk melakukan
perawatan orthodonti
6) Bila membutuhkan gigi tiruan segera setelah dicabut
7) Faktor keinginan pasien; tidak meninginkan apabila dilakukan preparasi pada gigi
abutment dan faktor ekonomi.
Komponen GTSL terbuat dari logam tuang, kecuali sayap labial dan gigi anasir.
Indikasi: Pasien hipersensitivitas terhadap resin, pasien dengan gaya kunyah yang
abnormal, ruang intermaksilaris yang kecil, kasus basis dukungan gigi dengan
design unilateral, pasien dengan bad habit menykikat gigi secara berlebihan, kasis
dengan tulang pendukung yang stabil, apabila tidak terlalu dibutuhkan dukungan
estetis pada daerah yang terlihat, membutuhkan GTSL dengan kekuatan mekanis
yang baik, keinginan dari pasien, memerlukan suatu gigi tiruan dengan basis yang
tipis untuk memudahkan fungsi fonetik, dsb.
Kontra indikasi: terjadi resorbsi yang progresif dan kontinu pada rongga mulut
pasien sehingga memerlukan relining.
c. GTSL Valplast
Suatu basis gigi tiruan resin fleksibel dari nilon termoplastik yang lebih tipis, lebih
translusen daripada jenis bahan gigi tiruan yang lainnya/
Indikasi: Restorasi cekat terlalu mahal bagi pasien, pasien tidak menginginkan
prosedur pengurangan struktur gigi yang tersisa, pasien mementingkan estetis, pasien
tidak memiliki waktu untuk perawatan rutin, dapat digunakan pada veneer kosmetik
untuk menutupi resesi gingiva, pasien alergi akrilik, material yang idelaa untuk gigi
tiruan sebagian lepasan pada kasus pasien yang rentan terhadap patahnya gigi tiruan.
Kontra indikasi: pasien dengan OH yang buruk, gigi yang mengalami kelainan
jaringan periodontal, kurangnya dukungan dari abutment, dan tejadi resorpsi pada
jaringan pendukung secara progresif dan kontinu.
GTSL Valplast
Kelebihan (+) Kekurangan (-)
Estetika lebih baik karena lebih translusen;
menunjukan jaringan dibawahnya, tidak
Distribusi tekanan kurang dapat dikontrol
terdapat cangkolan yang terlihat pada
permukaan gigi
Kekuatan cukup baik sehingga dapat dibuat Mengalami perubahan warna basis gigi tiruan
sangat tipis dan lebih nyaman untuk dipakai secara bertahap selama 12-24 bulan
Akurasi cukup baik, karena gigi tiruan ini
dibuat dengan teknik injeksi, sehingga
Pasien dengan dimensi vertikal yang kurang
menunjukan akurasi yang lebih baik
dan panjang mahkota klinis yang pendek
dibandingkan dengan teknik konvensional.
tidak sesuai dengan kasus gigi tiruan fleksibel
Beradaptasi dengan baik pada daerah
undercut.
Biokompatibilitas cukup baik karena bahan
Tidak dapat dilakukan perbaikan ulang dan
tersebut bebas dari monomer dan logam yang
relining
merupakan suatu pemicu reaksi alergi
Kenyamanan lebih baik pada pasien karena Tidak digunakan untuk restorasi jangka
bahan lembut dan kuat dapat dibuat lebih panjang dan hanya untuk aplikasi sementara
tipis dibandingkan dengan gigi tiruan lain. atau temporer
Prinsip dasar desain GTSL adalah untuk memlihara dan mempertahankan jaringan
pendukung GTSL dengan memperhatikan
1) Anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam penempatan GTSL dalam
rongga mulut (gigi, mukosa, dan tulang)
2) Letak gigi yang hilang dan akan diganti (Klasifikasi edentolous)
3) Besarnya beban kunyah
4) Pertimbangan biomekanika; beban kunyah yang diterima jaringan pendukung
harus seimbang dan tidak melebihi batas toleransi
5) Letak garis fulktrum
6) Estetika
7) Kenyamanan
8) Penyakit sistemik pasien
1) Penentuan dukungan/support
Dukungan gigi titruan terdiri dari tooth support, mucosa support, atau
tooth mucosa support.
Pemilihan support dipengaruhi oleh keadaan jaringan pendukung,
panjang edentolous, jumlah edentolous, keaadaan rahang.
2) Penentuan retensi
Retensi ialah kemampuan suatu gigi tiruan untuk dapat
mempertahankan kedudukannya dari gaya yang melepaskan ke arah
oklusal
Didapatkan melalui direct retainer, ataupun indirect retainer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi; faktor fisik, mekanis, dan
fisiologis.
3) Penentuan stabilisasi
Didapat melalui:
Penentuan letak garis fulktrum, garis yang ditarik dari satu gigi
sandaran ke gigi sandaran yang laun
Penentuan tiga titik sandaran
Indirect retainer
Adaptasi landasan
Perluasan landasan
Penyusunan anasir diatas linggir
Penyusunan anasir berdasarkan konsep oklusi berimbang
Penyusunan anasir membentuk curve of spee dan manson curve
Mengurangi jumlah anasir
Menguarangi lebar buko lingual anasir
Mengunyah pada kedua sisi
Semua bagian gigi tiruan dihubungkan oleh landasan
Bracing: efek pemeluk dari cangkolan
Penentuan dimensi vertikal dan relasi sentrik
4) Penentuan arah pemasangan
Ditentukan berdasarkan hasil surveying, tidak interference, bidang
kunyah, daerah undercut yang cukup, estetika cangkolan, kemudahan
bagi pasien.
5) Estetik
Sesuai dan harmonis dengan kepribadian pasien = natural = alami. Gigi
Faktor yang mempengaruhi estetiika:
Surveying; retainer, landasan
Pemilihan gigi anasir; bentuk, ukuran, warna
Penyusunan anasir
Dimensi vertikal
Kontur gusi
Komponen-komponen desain GT
Komponen gigi tiruan terdiri dari; penahan, elemen (anasir), sandaran, konektor, dan
basis.
a) Penahan/retainer
Fungsi: untuk memberi retensi, sehingga protesa tepat pada tempatnya.
Terdiri dari direct retainer dan indirect retainer. Indirect retainer memberikan
retensi untuk melawan gaya yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal.
Bekerja pada basis. Cara mendapatkan indirect retainer adalah dengan
memberikan retensi berlawanan dari garis fulktrum dimana gaya berada.
Klasifikasi cangkolan:
1) Menurut konstruksi
Cangkolan tuang/cor
Cangkolan kawat
Kombinasi
2) Menurut desain
Cangkolan cirkumferensial
Cangkolan batang
3) Menurut arah datang
Oclusally approaching
Gingivally approaching
Cangkolan meacock
Cangkolan arrow
Ball retainer clasp
Cangkolan C
b) Sandaran/rest
Bagian dari gigi tiruan yang bersandar dari permukaan gigi penyangga untuk
dukungan vertikal pada protesa
Sandaran tediri dari sandaran posterior; sandaran oklusal, sandaran internal,
sandaran onlay. Dan sandaran anterior; sandaran singulum, sandaran insisal,
sandaran restorasi, sandaran bahu lingual sirkumferensial.
c) Konektor
Fungsi:
e) Basis
Adalah komponen gigi tiruan yang menggantikan tulang alveolar yang hilang
dan untuk mendukung anasir.
Fungsi:
Mendukung anasir
Menyalurkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung gigi, penyangga,
atau linggir sisa
Faktor estetik
Stimulasi jaringan dibawah dasar gigi tiruan pada saat berfungsi,
pergeseran vertikal, gerakan fisiologik gigi penyangga dan jaringan
pendukung untuk respon berupa massage ke jaringan dibawahnya
Fungsi retensi dan stabilisasi.
Gunadi, Haryanto A. dkk. 1991. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid 1.
Jakarta: Hipokrates.
Gunadi, Haryanto A. dkk. 1994. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid 2.
Jakarta: Hipokrates.
Prabowo, Tutwuri. 2003. Desain Cangkolan pada Gigi Tiruan Kerangka Logam dalam
Usaha Mendapatkan Retensi Gigi Tiruan. USU e-Repository.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8087/1/910600082.pdf (Diakses
tanggal 18 November 2014)
Syahdinda, Meralda R. 2013 Kegoyangan Gigi Penyangga. Skripsi: Perpustakaan Universtas
Airlangga. http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam
26613-11.bab-2.pdf (Diakses tanggal 18 November 2014)