Anda di halaman 1dari 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sejarah PT. ENERGI AGRO NUSANTARA

Dalam rangka memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sehingga dapat


mengurangi ketergantungan pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dengan biaya
yang lebih murah dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup di Indonesia, maka
pada tanggal 2 Agustus 2010 Kementerian Perindustrian RI dan The New Energy and
Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang menandatangani
perjanjian Government to Government (G to G) yang dituangkan dalam Memorandum of
Understanding (MoU).

Dalam MoU diatur tentang Kerjasama Proyek Pembangunan Pabrik Bioethanol


dengan Bahan baku dari tetes tebu yang berlokasi di kawasan Pabrik Gula (PG)
Gempolkrep PT Perkebunan Nusantara X (Persero), di Mojokerto. Jangka waktu MoU
adalah sejak 2 Agustus 2010 sampai dengan 31 Maret 2013 dan telah diperpanjang sampai
dengan 31 Oktober 2013.

Dalam MoU ditetapkan mengenai ruang lingkup pekerjaan beserta pembagian


tanggung jawab dan pembiayaan proyek antara kedua pihak. NEDO Jepang memberikan
bantuan dana hibah berupa peralatan utama (main equipment) proyek sedangkan
Kementerian Perindustrian RI menyediakan dana local portion untuk membiayai pekerjaan
persiapan proyek, pekerjaan civil, utility, dan waste water treatment plant (WWTP).

Selanjutnya, Kementerian Perindustrian RI menerushibahkan proyek tersebut


beserta ruang lingkup pekerjaan dan biaya-biaya yang timbul atas pelaksanaan proyek
kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melalui perjanjian penerushibahan yang
ditandatangani oleh kedua pihak pada 4 Oktober 2010.

Dalam rangka mengimplementasikan proyek, PT Perkebunan Nusantara X


(Persero) telah menandatangani perjanjian Implementation Document (ID) dengan
entrusted parties yang ditunjuk oleh NEDO Jepang yakni Tsukishima Kikai dan Sapporo
Engineering Ltd (TSK dan Sapporo). Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 26 Maret 2011.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adapun tujuan proyek tersebut adalah:

1. Mendukung program mandatory pemerintah di bidang renewable energy


Indonesia, dalam hal ini PT Perkebunan Nusantara X (Persero) akan memiliki
pabrik bioethanol dengan teknologi fermentasi terbaru (repeated) batch
process) yang efisien dan mudah dioperasikan dengan menanggung biaya
investasi tidak 100%, serta dapat diseminasikan

2. Menciptakan lapangan kerja dan pekerjaan bagi industri mesin dan logam
dalam negeri
3. Memperoleh nilai tambah dari tetes yang merupakan hasil samping dari
pembuatan gula dari tebu.
4. Meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi perusahaan, sekaligus pajak dan
deviden bagi negara
5. Meningkatkan aset perusahaan sekaligus memiliki diversifikasi produk
(pengembangan industri hilir)
6. Memperbaiki daya tahan terhadap gejolak harga gula
Berikut ini adalah sejarah singkat berdirinya PT. Energi Agro Nusantara:

Tabel II.2.1 Sejarah singkat PT. Energi Agro Nusantara

TAHUN SEJARAH PENDIRIAN PT ENERGI AGRO NUSANTARA

2 Agustus 2010 Ditandatangani Perjanjian G to G yang dituangkan dalam MoU


antara Kementerian Perindustrian RI dan NEDO tentang Kerjasama
Pembangunan Pabrik Bioethanol dengan bahan baku molasses
yang berlokasi di Pabrik Gula Gempolkrep PT Perkebunan
Nusantara X (Persero).

4 Oktober 2010 Kementerian Perindustrian RI menerushibahkan proyek


tersebut beserta kewajiban pembiayaan local portion kepada PT
Perkebunan Nusantara X (Persero) melalui perjanjian
penerushibahan yang ditandatangani oleh kedua pihak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Juli 2012 Kajian oleh konsultan independen tentang penentuan entitas


bisnis proyek pembangunan pabrik bioetanol sebagai unit bisnis
atau sebagai anak perusahaan dipresentasikan kepada Direksi PT
Perkebunan Nusantara X (Persero)

November 2012 Berdasarkan hasil kajian dan pertimbangan strategis bisnis,


Direksi PTP Nusantara X (Persero) telah menetapkan entitas bisnis
proyek pembangunan pabrik bioetanol sebagai anak perusahaan PT
Perkebunan Nusantara X (Persero).

5 Juni 2013 Berdasarkan Akte Notaris Sri Eliana Tjahjoharto SH No 3,


yang disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No AHU-33493.AH.01.01 Tahun
2013 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan, status entitas
bisnis proyek pembangunan pabrik bioetanol secara resmi berubah
menjadi anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
dengan nama PT Energi Agro Nusantara

Sumber: PT. Energi Agro Nusantara

Dibawah ini adalah gambar pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara di


Mojokerto yang secara langsung diresmikan sebagai anak perusahaan PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) X pada tanggal 5 Juni 2013.

Gambar II.1.1 Pabrik bioetanol PT. Energi Agro Nusantara


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembangunan pabrik bioetanol itu merupakan salah satu langkah diversifikasi yang
dilakukan PTPN X untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki agar mampu memberikan
tambahan pendapatan usaha lebih besar. Selain bentuk diversifikasi usaha, pembangunan
pabrik etanol ini juga untuk mengantisipasi penyediaan energi alternatif di masa depan,
seiring semakin mahalnya bahan bakar minyak akhir-akhir ini.

PT Energi Agro Nusantara (Enero) merupakan anak perusahaan dari PT


Perkebunan Nusantara X (PTPN X) yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur tepatnya di
Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Dalam pembangunannya pabrik Enero
mengahabiskan dana investasi sebesar Rp. 300 miliar dan ditarget mampu menghasilkan
100 kiloliter perhari. Bantuan dana investasi ini selain dari Jepang, dana juga diperoleh
dari internal perseroan. Sedangkan mesin-mesin produksi pabrik juga termasuk investasi
dari Jepang.

PT. Energi Agro Nusantara (Enero) menjadi sebuah perusahaan penghasil bioetanol
fuel grade dengan kadar kemurnian 99,5% dan angka oktan 120. Kebutuhan bahan baku
tetes tebu (mollases) pabrik ini sebesar 400 ton/hari (120.000 ton/tahun) yang diperoleh
dari 11 pabrik gula di wilayah PTPN X. Sedangkan kapasitas produksi bioethanol PT.
Energi Agro Nusantara (Enero) mencapai 30.000 kiloliter per tahun. PT Energi Agro
Nusantara (Enero) juga menghasilkan produk samping yang berupa spentwash (vinnase)
yang dapat diolah dengan proses anaerobik sehingga menghasilkan biogas. Biogas yang
dihasilkan pabrik ini mencapai 2 mW dan digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik
pada proses produksi.

II.2 Logo Perusahaan dan Arti


PT. Energi Agro Nusantara (Enero) memiliki logo perusahaan:

Gambar II. 2.2 Logo pabrik bioetanol PT. Energi Agro Nusantara

Logo pabrik ini didominasi warna hijau, merah dan biru, secara umum masing-masing
melambangkan harmoni, semangat dan inovasi. Sedangkan, filosofi logo baru yaitu

| JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS

I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bentukan besar warna hijau menggambarkan daun yang memvisualisasikan bahwa Enero
bergerak di bidang energi terbarukan (bioethanol) dengan bahan baku tetes tebu dan
berkontribusi menjaga lingkungan.

Bentukan kecil warna hijau menggambarkan tetesan air yang memiliki makna
bahwa bioethanol itu berbentuk cair hasil dari penyulingan hasil fermentasi tetes tebu
dengan mutu fuel grade yang mampu menjadi produsen biofuel terkemuka baik nasional
maupun internasional. Bentukan warna merah menggambarkan kobaran api memiliki
makna bahwa Enero memiliki cita - cita besar yang akan diraih dengan kerja keras dan
semangat. Lingkaran adalah simbol dari keutuhan, kerja sama hal ini tercermin pada
perusahaan yang memiliki semangat gotong royong untuk mencapai kesuksesan.

Lingkaran merah menggambarkan bahwa Enero memiliki keberanian, semangat,


kekuatan, ketangguhan, dan pantang menyerah dalam mencapai kejayaannya. Lingkaran
biru menggambarkan perusahaan yang profesional serta mengedepankan mutu demi
kepuasan konsumen, serta inovatif dan mampu berkompetisi dengan baik. Font logo Enero
berbentuk dasar bundar, menyiratkan keterbukaan dan kesederhanaan, juga berarti efisiensi
dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik.

II.2 Produk PT Energi Agro Nusantara

PT. Energi Agro Nusantara merupakan anak perusahaan PTPN X yang


menghasilkan ethanol fuel grade dengan konsentrasi 99,5%

Gambar II. 2.3 Produk bioethanol

| JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS

I-5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel II.2.2 Spesifikasi produk bioethanol

| JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS

I-6

Anda mungkin juga menyukai