Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI ALEXA

KOMPUTER

Oleh :

NAMA : ANDI AHMAD RAFI


NOMOR INDUK SISWA :
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
PAKET KEAHLIAN :

SMK NEGERI 9 MALANG


Jalan Sampurna No 1 RT 3 RW 1, Cemorokandang Malang
Telp/Fax 0341-727998, Kode Pos 65138
Email: surat@smkn9malang.sch.id website: http://smkn9malang.sch.id
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : ANDI AHMAD RAFI


NOMOR INDUK SISWA :
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
PAKET KEAHLIAN :

LAPORAN KEGIATAN PKL


DISETUJUI DAN DITERIMA
TANGGAL :

Pembimbing YUSUF,

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 9 Malang Ketua Kompetensi Keahlian

Dra. TRI ENDARWATI, MM


NIP. 19620515 198703 2 010
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas capur tangannya
sehingga penyusunan praktektek kerja industry (PRAKERIN) ini dapat terselesaikan dengan
baik. Laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan praktek kerja industri
(PRAKERIN) di kantor PLASA TELKOM JENEPONTO dengan baik.
Selain itu penyusunan laporan praktek kerja industi (PRAKERIN) ini juga adalah salah
satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN).
Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada instansi yang selama kurang lebih 3
bulan telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Laporan ini dapat di selesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak seperti para
pembimbing, guru – guru, maupun pihak instansi. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak
terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu.
Saya juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau atau siapa saja yang membutuhkan.
Amin

Jeneponto
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………. 1
Lembar pengesahan……………………………………………………………………. 2
Kata pengantar…………………………………………………………………………… 3
Daftar isi……………………………………………………………………………………. 4

BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………… 5

1.1 Latar belakang……..……………………………………………………………… 6


1.2 Pengertian prakerin……………………………………………………………… 6
1.3 Waktu pelaksanaan……………………………………………………………… 6
1.4 Tujuan prakeri…………………………………………………………………… 7
1.5 Manfaat prakerin…………………………………………………………………. 8

BAB II
TINJAUAN UMUM PLASA TELKOM JENEPONTO………………………….. 9

2.1 Sejarah singkat plasa telkom ……………..……………………. 9


2.2 Visi dan Misi plasa Telkom……………………………………… 11

BABA III
TINJAUAN KHUSUS…………………………………………………………………. 12

A. Kegiatan prakerin…………………………………………………….. 12

BAB IV
PENUTUP……………………………………………………………………………….. 14

Kesimpulan……………………………………………………………………………… 14
Saran …………………………………………………………………………………….. 15
Identitas Siswa……………………………………………………………………….. 16
Identitas Perusahaan……………………………………………………………….. 17

BAB I
PENDAHULUAN

SMKN 4 JENEPONTO adalah suatu lembaga pendidikan kejuruan yang mempunyai


tugas untuk dapat menciptakan siswa – siswi yang terampil dalam bidang penguasaan Teknologi
Komputer dan Jaringan (TKJ) dalam dunia kerja.
Di dalam mencapai tujuan terebut , maka setiap siswa/iswi harus menguasai berbagai
kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas
dalam ilmu computer dan jaringan.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka salah satu cara adalah dengan menerjunkan
siswa/siswi langsung pada duniakerja yang sebenarnya. Praktek kerja industry ini di laksanakan
untuk menambah keterampilan dan pengetahuan siswa/siswi dalam setiap praktek dan
menetapkan teori pada objek secara langsung.
Dengan di adakan praktek kerja industry (PRAKERIN) saat ini sangatlah baik dan
berguna bagi setiap siswa/siswi SMKN 4 JENEPONTO mendapatkan suatu gambaran yang
nyata di dalam menjajaki dunia kerja dan menerapkan apa – apa yang telah di dapat dari akademi
pada pekerjaan yang akan di dilakukan, sehingga bila terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan
kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan keahlian profesi
yang dimiliki.

1.1 LATAR BELAKANG


Pada saat ini sekolah kami di tuntut untuk dapat lebih memahami teori yang di dapat
selama proses belajar mengajar di sekolah dengan mengenal dunia luar atau dunia kerja.
Oleh karena itu, dengan kurikulum yang di terapkan di sekalah sekolah dengan kurikulum
yang di tetapkan di sekolah – sekolah pada umumnya dan terutama di SMKN 4 JENEPONTO.
Pada awal semester 4 siswa/siswi SMKN 4 JENEPONTO di wajibkan untuk mengikuti
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri).
Dimana dengan adanya PKL siswa dapat memperoleh pengalaman tentang dunia kerja dan
siswa/siswi dapat menuliskan hasil prakerin tersebut dalam bentuk laporan.
Kegiatan PKL ini juga merupakan salah satu persyaratan di SMK dan begitu juga di
SMKN 4 JENEPONTO, agar siswa dapat membandingkan antara materi di sekolah dengan
dunia kerja.
1.2 PENGERTIAN PRAKERIN/PKL
Prakerin adalah singkatan dari praktek kerja industri, merupakan kegiatan yang harus di
lakukan oleh siswa/siswi yang menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimana
sebagian bekal untuk terjun langsung kedalam dunia kerja sesuai dengan program studi.
Pelaksanaan prakerin di tentukan oleh pihak sekolah dan instansi perusasahaan yang akan
menerima siswa/siswi SMK yang melakukan prakerin tersebut.

1.3 WAKTU PELAKSANAAN PRAKERIN


Pelaksanaan prakerin di lakasanakan pada tanggal 19 Januari 2015 - april 2015, di
PLASA TELKOM JENEPONTO, lamanya waktu prakerin kurang lebih 3 bulan.

1.4 TUJUAN PRAKERIN/PKL

Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda pada SMK bertujuan untuk:

· Agar Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang


didapatkan di Sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.
· Memantapkan, meningkatkan dan memperluas keterampilan yang di miliki oleh siswa dalam
dunia kerja.
· Sebagai sarana komunikasi antara Siswa SMK dengan Instansi atau kantor tempat
pelaksanaan praktek kerja.
· Memberikan kesempatan kepada Siswa SMK untuk beradaptasi dengan suasana atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenan dengan
di siplin kerja.
· Memberikan masukan dan umpan balik guna perbaikan dan pengembangan pendidikan.
· Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa praktek kerja industri yang di laksanakan
pada instansi – instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu
meningkat dan memperluas pengetahuan bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja.
· Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki profesi denhan tingkat pengetahuan, dan
memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya.
· Membekali siswa dengan pengalaman – pengalaman yang sebenarnya di dalam dunia kerja,
sebagai persiapan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya
· Siswa/siswi dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan bergagai masalah
atau kesulitan yang di temui.

1.4 MANFAAT PRAKERIN

Adapun manfaat dari praktek kerja industry (PRAKERIN) adalah sebagai berikut:

Ø Dapat mengenali suatu pekerjaan industry di lapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dapat mandiri dan terjun ke lapangan kerja industry dapat
memandang suaru pekerjaan yang tdak asing lagi baginya.
Ø Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan handal.
Ø Untuk mengasah keterampilan yang telah di berikan di sesekolah dan juga sesuai dengan visi dan
misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Ø Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
BAB II
TINJAUAN UMUM PLASA TELKOM JENEPONTO

2.1 SEJARAH SINGKAT PLASA TELKOM


Sejarah TELKOM berawal pada tahun 1856, tepatnya tanggal 23 Oktober 1856, yaitu
pada saat pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan
antara Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor) oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Selanjutnya pada tahun 1884, pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan swasta yang
menyediakan layanan pos dan telegrap domestik dan kemudian layanan telegrap internasional.
Layanan telepon mulai diperkenalkan tahun 1882. Sampai dengan 1906, layanan telepon
disediakan oleh perusahaan swasta dengan lisensi pemerintah selama 25 tahun. Pada 1906,
Pemerintah Kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan seluruh
layanan pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada 1961, sebagian besar dari layanan ini
dialihkan kepada perusahaan milik negara. Pada 1965 pemerintah memutuskan pemisahan
layanan pos dan telekomunikasi ke dalam dua perusahaan milik negara, yaitu PN Pos dan Giro
dan PN Telekomunikasi.
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua perusahaan milik negara, yaitu
Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang bergerak sebagai penyedia layanan
telekomunikasi domestik dan internasional serta PT Industri Telekomunikasi Indonesia (“PT
INTI”) yang bergerak sebagai pembuat perangkat telekomunikasi. Pada tahun 1980, bisnis
telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT Indonesian Satellite Corporation (“Indosat”)
yang baru saja dibentuk saat itu.
Selanjutnya pada 1991, Perumtel mengalami perubahan status, yaitu menjadi perseroan
terbatas milik negara dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia, atau TELKOM. Sebelum tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi ke dalam dua
belas wilayah operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Setiap witel
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai
dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti.
Pada tahun 1995, TELKOM merombak keduabelas witel menjadi tujuh divisi regional
(Divisi I Sumatera; Divisi II Jakarta dan sekitarnya; Divisi III Jawa Barat; Divisi IV Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta; Divisi V Jawa Timur; Divisi VI Kalimantan; dan Divisi VII
Indonesia bagian Timur) serta satu Divisi Network. Berdasarkan beberapa kesepakatan dengan
mitra Kerja Sama Operasi (“KSO”). TELKOM menyepakati pengalihan hak untuk
mengoperasikan lima dari tujuh divisi regional (Divisi Regional I, III, IV, VI dan VII) kepada
konsorsium swasta. Dengan kesepakatan tersebut, mitra KSO akan mengelola dan
mengoperasikan divisi regional untuk periode waktu tertentu, melaksanakan pembangunan
sambungan telepon tidak bergerak dalam jumlah yang telah ditetapkan dan pada akhir periode
kesepakatan, mengalihkan fasilitas telekomunikasi yang telah dibangun kepada TELKOM
dengan kompensasi yang besarnya telah disepakati. Pendapatan dari KSO akan dibagi antara
TELKOM dan mitra KSO.
Setelah krisis ekonomi Asia melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun
1997, beberapa mitra KSO mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya kepada
TELKOM. TELKOM dalam hal ini mengakuisisi mitra-mitra KSO di Divisi Regional I, III dan
VI serta menyesuaikan isi kesepakatan KSO dengan mitramitranya di Divisi Regional IV dan
VII untuk memperoleh hak pengawasan pengambilan keputusan-keputusan keuangan dan
operasional di regional yang bersangkutan.
Pada tanggal 14 Nopember 1995, Pemerintah melakukan penjualan saham TELKOM
melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya (keduanya telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia pada bulan Desember 2007).
Saham TELKOM juga tercatat di NYSE dan LSE dalam bentuk American Depositary
Shares (“ADS”) dan ditawarkan pada publik di Bursa Efek Tokyo dalam bentuk Public Offering
Without Listing. TELKOM saat ini merupakan salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar
terbesar di Indonesia, dengan nilai kapitalisasi diperkirakan mencapai sekitar Rp190.512,0 miliar
per 31 Desember 2009. Pemerintah memiliki hak 52,47% dari keseluruhan saham TELKOM
yang dikeluarkan dan beredar. Pemerintah juga memegang saham Dwiwarna TELKOM, yang
memiliki hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal tertentu.
Kemudian pada tahun 1999, industri telekomunikasi mengalami perubahan signifikan.
Undang-undang Telekomunikasi No. 36 (Undang Undang Telekomunikasi) yang berlaku efektif
pada bulan September 2000 merupakan pedoman yang mengatur reformasi industri
telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan
menumbuhkan persaingan usaha yang sehat. Reformasi yang dilakukan Pemerintah kemudian
menghapus kepemilikan bersama TELKOM dan Indosat di sebagian besar perusahaan
telekomunikasi di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang
kompetitif. Hasilnya, pada tahun 2001 TELKOM mengakuisisi 35,0% saham Indosat di
Telkomsel yang menjadikan total saham TELKOM di Telkomsel menjadi sebesar 77,7%.
sementara Indosat mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham
TELKOM di Lintasarta. Pada tahun 2002, TELKOM menjual 12,7% sahamnya di Telkomsel
kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”) sehingga kepemilikan saham
TELKOM di Telkomsel berkurang menjadi 65,0%.
Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, pada tanggal 1 Agustus 2001, Pemerintah
mengakhiri hak eksklusif TELKOM sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak
bergerak di Indonesia dan Indosat sebagai satu-satunya penyelenggara layanan Sambungan
Langsung Internasional (“SLI”). Hak eksklusif TELKOM sebagai penyedia jasa sambungan
telepon lokal maupun sambungan langsung jarak jauh internasional akhirnya dihapuskan pada
bulan Agustus 2002 dan Agustus 2003. Pada tanggal 7 Juni 2004, TELKOM mulai meluncurkan
layanan sambungan langsung international tidak bergerak. Pada 2005, TELKOM meluncurkan
satelit TELKOM-2 untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelitnya yang telah dilayani
oleh satelit TELKOM sebelumnya, yaitu Palapa B-4. Selain itu, untuk menjadi
transmisi backbone TELKOM, satelit TELKOM-2 akan mendukung jaringan telekomunikasi
nasional untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di pedesaan dan multimedia. Oleh
karenanya, TELKOM telah meluncurkan delapan satelit (termasuk Palapa-A1), yaitu Palapa-A2
(1997-1985), Palapa- B1 (1983-1992), Palapa B2P (1987- 1996), Palapa-B2R (1990-1999),
Palapa-B4 (1992-2004), TELKOM-1 (1999-2008). Seluruh satelit tersebut telah menjadi bagian
sejarah pertelekomunikasian Indonesia.
Untuk memelihara dan mempertahankan pertumbuhan kami di lingkungan industri yang
kompetitif, TELKOM bertransformasi dari perusahaan InfoComm menjadi perusahaan TIME
(Telekomunikasi, Informasi, Media,Edutainment) dengan mempertahankan bisnis legacy dan
mengembangkan bisnis new wave. New TELKOM telah diperkenalkan kepada publik pada
tanggal 23 Oktober 2009 bertepatan dengan ulang tahun TELKOM ke-153 yang
menghadirkan tagline baru ‘the world in your hand’ dan positioning baru ‘Life
Confident’. Dengan logo barunya, TELKOM berkomitmen untuk memberikan ke seluruh
pelanggan TELKOM kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang mereka pilih, sesuai
dengan cara dan waktu mereka.

2.2 VISI DAN MISI PLASA TELKOM

Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,


Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

Misi
· Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
· Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

A. KEGIATAN PRAKERIN

1. Validasi Data di MDF (main ditribution frame)

v Pengertian penjamperan dan MDF


Penjamperan adalah suatu proses penyambungan urat kabel antar blok terminal, misal di
RPU di lakukan penyambungan urat kabel antar blok terminal vertikal dan horizontal.
MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kaber dari sentral
dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju kejaringan.
MDF sebagai salah satu unit di unit PT.TELKOM STO (sentral telepon otomat) johar
mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu:
a. Tempat penyambungan antar kabel primer dan kabel sentral
b. Tempat pengetesan dalam melokasikan gangguan
c. Tempat melakukan mutasi primer
d. Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi

v Alat dan bahan yang digunakan pada saat Validasi


· Kabel jumper
Kabel yang ada pada ruang MDF untuk menghubungkan dari EQN port ke primer.
· Microtest
Microtest ialah alat yang berbentuk seperti gagang telepon yang digunakan untuk
mengecek tone dan nomor pelanggan.

· Tang potong
Tang potong digunakan untuk memotong dan mengupas kulit kabel jumper.

2. MELAYANI PEMBAYARAN TELFON DAN SPEEDY

Melayani pembayaran telfon dan speedy adalah kegiatan yang di lakukan untuk melayani
pelanggan yang ingin membayar telfon dan speedy. Hal ini di lakukan sebagai timbal balik dari
pemakaian speedy atau telfon yang di gunakan oleh pelanggan dalam berbagai hal. Pembayaran
telfon ini menggunakan aplikasi VVN Client dan zoc pembayaran, yang memiliki sistem online.

3. MENGIRIM DAN MENERIMA FAX


· Mengirim fax
Mengirim fax adalah kegiatan mengirim file dengan menggunakan alat fax. Namun, memiliki
fungsi lain untuk mengirim dan menerima fax. Secara umum nomor fax ini sama seperti nomor
telfon rumah namun memiliki fungsi lain.
· Menerima fax
Menerima fax adalah kegiatan menerima file dalam bentuk copian dari berbagai daerah.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil laporan Kerja Praktek (KP) antara lain :

1. Komunikasi dapat terjalin dengan baik antara SMKN 4 JENEPONTO DENGAN PLASA

TELKOM JENEPONTO karena adanya kegiatan prakerin.

2. Selama melakukan praktek kerja industri (PRAKERIN) penulis menemukan jati diri selama

berada dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat luas

3. Berinteraksi atau mengeluti dunia usaha tidak mudah, ada banyak hal yang perlu dilakukan, agar

orang yang akan kita melakukan hubungan kerja sama dapat terkesan akan apa yang kita lakukan

atau kerjakan.

SARAN

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun walaupun

demikian akan mencoba memberi saran yang mungkin akan dapat membangun. Adapun saran

tersebut antara lain :

1. Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan terjadi hubungan kerja sama yang

baik antara pihak SMKN 4 JENEPONTO dengan perusahaan atau instansi tempat pelaksanaan

kerja praktek (PLASA TELKOM JENEPONTO).


2. Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang melaksanakan Kerja Praktek, hendaknya

mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan siswa, sehingga siswa dapat

mengembangkan ilmu yang dimiliki juga dapat menambah pengetahuan.

3. Bagi pegawai, dapatmemperkenalkan program aplikasi apa saja yang digunakan pada

perusahaan, agar siswa yang melaksanakan Kerja Praktek dapat memahaminya.

4. Dan juga agar guru-guru selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa-

siswi SMKN 4 JENEPONTO

5. Tiap jurusan harus diaktifkan praktek saat jam praktek

6. Proses pembelajaran ditingkatkan dan Harapan penulis supaya kedisiplinan sekolah di

tegaskan

Anda mungkin juga menyukai