الحمد هلل لذي خلق اال نسا ن خليفة في اال رض اشهد ان ال ا له ا ال هلل لملك قها ر و ا شهد ا ن محمد عبد ه و ر سو له لمختا ر
Yang seolah-olah menjadi kebanggaan para pelajar masa kini, yang puncaknya pada
tanggal 24 September 2012 yang lalu, tawuran antar SMA N 06 dan SMA N 70 Jakarta, yang
mengakibatkan gugurnya salah satu putra bangsa yang bernama Alawy Yusianto Putra, soswa
kelas x SMA N 06 Jakarta. Disusul pula dengan kejadian pada tanggal 26 September 2012,
tawuran antar siswa SMA Yayasan karya 66 Jakarta Selatan, yang mengakibatkan tewasnya
Denny Januar siswa kelas XI (sumber : liputan dari liputan Metro TV 24 s/d 26 September
2012)
Subhanallah….
Kejadian tragis ini hadirin, ternyata belum juga berakhir, 11 Oktober 2012 tawuran
kembali lagi terjadi, tawuran antar “Mahasiswa Universitas Negeri Makassar” yang lagi-lagi
menelan korban jiwa yang mengakibatkan tewasnya Rezky Munandar dan Harianto. (sumber
dari Antara News,11 Oktober 2012)
Saudaraku….
Saudaraku….
Apakah kita rela… melihat bangsa yang besar, yang dibangun dengan deraian air
mata, cucuran keringat, dan genangan darah para syuhada, kita biarkann porak-poranda hanya
dengan segenggam kepentingan ? tentu tidak hadirin, oleh karnanya untuk mengurangi rasa
hormat kami, izinkan kami menyampaikan syarahan :
“ Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan
karunianya, kamu menjadi bersaudara”.
Pada ayat tersebut terdapat kalimat واعتصموyang berarti ”Dan berpegang teguhlah”
dan kalimat وال تفر قوyang berarti “Dan janganlah bercerai berai” kedua lafadz tersebut
mengandung sighat amar bermakna perintah. Dalam kaidah usul fiqih karangan Ahmad
Hanafi, MA, pada halaman 31 di jelaskan العصلو فيل امر يل لو جو ب
“ persatuan dan kesatuan adalah tiang penyangga daya suatu Negara , kemajuan dan
kemunduran suatu negara di tentukan oleh persatuan dan kesatuan bangsanya . bangsa yang
makmur dan maju adalah bangsa yang bersatu , sedangkan bangsa yang hancur adalah bangsa
yang selalu berseteru.
Majlis hakim yang terhormat,hadirin sebangsa dan setanah air yang berbahagia….
Demikianlah jika kita menginginkan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, bangsa
yang maju, bangsa yang mampu membangun dan mensejahterakan rakyatnya. Maka
ukhuwah persatuan dan kesatuan harus benar-benar menjadi milik semua lapisan masyarakat.
Seiring firman Allah SWT Q.S Al-Hujurat 10 :
“sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepadaa Allah agar kamu mendapat rahmat.”
Secara etimologis, kata ikhwatun adalah bentuk jama’ dari akhun yang artinya
saudara atau sahabat, sedangkan secara terminologis kata ikhwatun artinya”persaudaraan itu
tidak hanya dalam konteks keturunan atau kekeluargaan saja, akan tetapi lebih direkat oleh
persaudaraan sebangsa,sebahasa,senasip dan sepenanggungan”
“Tegaknya rumah karna sendi, runtuh sendi rumah binasa, sendi bangsa adalah budi,
runtuhlah budi runtuhlah bangsa”
Dalam mewujudkan ketentraman dan kedamaian kita bukan saja di tuntut untuk
melestarikan ukhuwah islamiah , akan tetapi sejalan pula dengan ikhuwah wathoniah dalam
kehidupan umat . mari kita dan dengarkan firman Allah SWT QS.Al-hujarat ayat 13:
” wahai manusia , sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan , kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku –suku,
agar kamu saling mengenal . sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertaqwa . sesungguhya Allah maha melihat lagi maha
mengetahui”
Dari uraian demi urain diatas dapatlah kita simpulkan, bahwa persatuan dan kesatuan
dan kesatuan bangsa merupakan modal dasar dalam membangun bangsa dan Negara . serta
mari kita hindari budaya SMA ( senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang
).