Anda di halaman 1dari 5

AL-QUR’AN DAN KERUKUNAN DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

‫بسمم هللا الر ححمن الر حيم‬

‫اسال م عليكم و ر حمة هللا وبا ر كا ته‬

‫الحمد هلل لذي خلق اال نسا ن خليفة في اال رض اشهد ان ال ا له ا ال هلل لملك قها ر و ا شهد ا ن محمد عبد ه و ر سو له لمختا ر‬

‫اللهم صلى و سلم على سيد نامحمد و على ا له و صحبه ك و اال ر ض‬

Majlis hakim yang terhormat , hadirin walhadirat yang berbahagia…

Dr.Karrel Stenbrik seorang sejarawan ternama berkebangsaan belanda, dalam


bukunya “beberapa aspek tentang islam abad ke-19” beliau mengungkapkan :

“Indonesia, meskipun terdiri dari berbagaisuku,bahasa,adat-istiadat dan agama,


namun bangsa Indonesia hidup dalam keramah tamahan, yang dibingkai dalam wadah
Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu tujuan yakni untuk persatuan dan
kesatuan”.

Namun saudaraku… kekaguman Stenbrik tersebut seakan pudar tinggal kenangan.


Lihat-lihatlah tawuran demi tawuran selalu menghiasi media pemberitaan, bahkan menjadi
headline di berbagai media massa, baik itu bentrok antar kampong, seperti yang terjadi di
kabupaten Sigi Sulawesi Selatan kecamatan Way Panji Lampung Selatan, dan didaerah lain
yang tidak sedikit memakan korban jiwa maupun harta.

Yang seolah-olah menjadi kebanggaan para pelajar masa kini, yang puncaknya pada
tanggal 24 September 2012 yang lalu, tawuran antar SMA N 06 dan SMA N 70 Jakarta, yang
mengakibatkan gugurnya salah satu putra bangsa yang bernama Alawy Yusianto Putra, soswa
kelas x SMA N 06 Jakarta. Disusul pula dengan kejadian pada tanggal 26 September 2012,
tawuran antar siswa SMA Yayasan karya 66 Jakarta Selatan, yang mengakibatkan tewasnya
Denny Januar siswa kelas XI (sumber : liputan dari liputan Metro TV 24 s/d 26 September
2012)

Subhanallah….

Kejadian tragis ini hadirin, ternyata belum juga berakhir, 11 Oktober 2012 tawuran
kembali lagi terjadi, tawuran antar “Mahasiswa Universitas Negeri Makassar” yang lagi-lagi
menelan korban jiwa yang mengakibatkan tewasnya Rezky Munandar dan Harianto. (sumber
dari Antara News,11 Oktober 2012)

Saudaraku….

Ternyata permusuhan, perselisihan,dan perpecahanlah yang telah menghancurkan


nilai-nilai persatuan bangsa yang selama ini telah susah payah kita bina.

Saudaraku….
Apakah kita rela… melihat bangsa yang besar, yang dibangun dengan deraian air
mata, cucuran keringat, dan genangan darah para syuhada, kita biarkann porak-poranda hanya
dengan segenggam kepentingan ? tentu tidak hadirin, oleh karnanya untuk mengurangi rasa
hormat kami, izinkan kami menyampaikan syarahan :

Amalkan Hidup Baca Al-Qur’an

Hatikan Damai Jiwapun Tentram

Izinkan Kami Menyampaikan Syarahan

Semoga Hadirin,Hadirin Semua Jadi Terkesan

Dengan Judul “AL-QUR’AN DAN KERUKUNAN DALAM MASYARAKAT


MULTIKULTURAL”

Sebagaimana yang telah dijelaskan Allah SWT Q.S Ali-Imran 103 :

  


   
  
   
  
 
   
   
    
  
 
Artinya :

“ Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan
karunianya, kamu menjadi bersaudara”.

Dewan hakim yang terhormat , hadirin walhadirat yang berbahagia.

Pada ayat tersebut terdapat kalimat ‫واعتصمو‬yang berarti ”Dan berpegang teguhlah”
dan kalimat ‫وال تفر قو‬yang berarti “Dan janganlah bercerai berai” kedua lafadz tersebut
mengandung sighat amar bermakna perintah. Dalam kaidah usul fiqih karangan Ahmad
Hanafi, MA, pada halaman 31 di jelaskan ‫العصلو فيل امر يل لو جو ب‬

Pada dasarnya perintah itu menunjukkan suatu tanda kewajiban .


Dengan demikian, wajib hukumnya bagi kita semua untuk saling berpegang teguh
kepada tali agama Allah , saling bersatu padu dan tidak bercerai berai . selanjutnya hadirin ,
pengarang buku munazzil assairin menjelaskan bahwa ithisan kepada tali agama Allah SWT
artinya menjaga ketaan kepadanya, dengan menjalankan segala perintahnya dengan tulus
bukan diikat tradisi atau karna alasan lainnya

Sementara ‫ و ال تفر قو‬menurut tafsir ibnu katsir yang di susun oleh


Dr.abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin alu syaikh, pada halaman 104 menjelasakn
bahwa Allah memerintahkan kita untuk saling bersatu padu dalam jama’ah dan melarang kita
untuk berpecah belah .

Pantas jikalau Ir.soekarno mantan pertama republic Indonesia beliau mengungkapkan :

“ persatuan dan kesatuan adalah tiang penyangga daya suatu Negara , kemajuan dan
kemunduran suatu negara di tentukan oleh persatuan dan kesatuan bangsanya . bangsa yang
makmur dan maju adalah bangsa yang bersatu , sedangkan bangsa yang hancur adalah bangsa
yang selalu berseteru.

Majlis hakim yang terhormat,hadirin sebangsa dan setanah air yang berbahagia….

Demikianlah jika kita menginginkan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, bangsa
yang maju, bangsa yang mampu membangun dan mensejahterakan rakyatnya. Maka
ukhuwah persatuan dan kesatuan harus benar-benar menjadi milik semua lapisan masyarakat.
Seiring firman Allah SWT Q.S Al-Hujurat 10 :

  


   
  
 
Artinya :

“sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepadaa Allah agar kamu mendapat rahmat.”

Secara etimologis, kata ikhwatun adalah bentuk jama’ dari akhun yang artinya
saudara atau sahabat, sedangkan secara terminologis kata ikhwatun artinya”persaudaraan itu
tidak hanya dalam konteks keturunan atau kekeluargaan saja, akan tetapi lebih direkat oleh
persaudaraan sebangsa,sebahasa,senasip dan sepenanggungan”

Demikian penafsiran prof. Dr.Quraisy Shihab dalam tafsirnya Al-Misbahh jilid 12


halaman 600. Oleh karenanya, ukhuwah islamiyah dan wathaniyah merupakan konsep islam
yang harus benar-benar diwujudkan,dipupuk dan dibina dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Meskipun pertiwi ini terdiri dari berbagai suku,bahasa,adat-istiadat dan agama,
namun dikarenakan kita berada dalam satu palsafah “Bhineka Tunggal Ika” kita tidak boleh
salig menghina, tidak boleh saling mencaci, tidak boleh salung melecehkan apalagi berpecah
belah sampai bertumpah darah. Seiring petuah ulama bijak Asyaubib dengan syairnya :

“Tegaknya rumah karna sendi, runtuh sendi rumah binasa, sendi bangsa adalah budi,
runtuhlah budi runtuhlah bangsa”

Majelis hakim yang terhormat…

Dalam mewujudkan ketentraman dan kedamaian kita bukan saja di tuntut untuk
melestarikan ukhuwah islamiah , akan tetapi sejalan pula dengan ikhuwah wathoniah dalam
kehidupan umat . mari kita dan dengarkan firman Allah SWT QS.Al-hujarat ayat 13:

  


   
  
   
     
  
Arttinya :

” wahai manusia , sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan , kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku –suku,
agar kamu saling mengenal . sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertaqwa . sesungguhya Allah maha melihat lagi maha
mengetahui”

Berdasarkan ayat tersebut,prof.Dr. Quraisy Shihab dalam tafsirnya almisbah pada


halamn dan jilid yang sama mengungkapkan “ semakin kuat , pengenalan suatu pihak kepada
yang lainnya , maka akan semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat”.
Berdasarkn hal tersebut, dengan konsep ukhuwah isalamiyah dan wathoniah justru untuk
saling mengisi dan melengkapi ke arah terwujudnya titik persamaan dan kesataraan agar
negeri ini lebih baik dan cemerlang esok hari dan akan datang

Dari uraian demi urain diatas dapatlah kita simpulkan, bahwa persatuan dan kesatuan
dan kesatuan bangsa merupakan modal dasar dalam membangun bangsa dan Negara . serta
mari kita hindari budaya SMA ( senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang
).

Anda mungkin juga menyukai