Fenomena Kuantum (Efekfotolistrikdancompton)
Fenomena Kuantum (Efekfotolistrikdancompton)
PENDAHULUAN
1
fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya tampak atau radiasi UV jatuh ke permukaan
benda tertentu. Cahaya tersebut mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang
jumlahnya dapat diukur dengan meteran listrik. Konsep yang sederhana ini tidak ditemukan
kemudian dimanfaatkan begitu saja, namun terdapat serangkain proses yang diwarnai dengan
perdebatan para ilmuan hingga ditemukanlah definisi cahaya yang mewakili pemikiran para
ilmuan tersebut, yakni cahaya dapat berprilaku sebagai gelombang dapat pula sebagai
pertikel. Sifat dari cahaya ini disebut dualisme gelombang cahaya.
Meskipun sifat gelombang cahaya telah berhasil diaplikasikan sekitar akhir abad ke-19,
ada beberapa percobaan dengan cahaya dan listrik yang sukar dapat diterangkan dengan sifat
gelombang cahaya itu. Pada tahun 1888 Hallwachs mengamati bahwa suatu keping itu mula-
mula positif, maka tidak terjadi kehilangan muatan. Diamatinya pula bahwa suatu keping
yang netral akan memperoleh muatan positif apabila disinari. Kesimpulan yang dapat ditarik
dari pengamatan-pengamatan di atas adalah bahwa chaya ultraviolet mendesak keluar
muatan litrik negatif dari permukaan keping logam yang netral. Gejala ini dikenal sebagai
efek fotolistrik.
Pada makalah ini akan dijelaskan materi mengenai sejarah perkembangan Efek
Fotolistrik. Efek fotolistrik merupakan pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya
logam) ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan
radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan.
Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan lagi). Efek
fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana sistem fisika (seperti
foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti-gelombang dan
seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh pencipta mekanika kuantum.
Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert Einstein yang memperluas kuanta
yang dikembangkan oleh Max Planck.
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, pembahasan materi dari makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui efek fotolistrik
2. Mengetahui hamburan Compton
3. Mengetahui konsep foton
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
gelombang dan seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh pencipta
mekanika kuantum. Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert Einstein yang
memperluas kuanta yang dikembangkan oleh Max Planck.
5
3. Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak
bergantung pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.
4. Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari
10-9 detik.
6
memecah cahaya dari besar percikan ke dalam komponen-komponennya, dan menemukan
bahwa panjang gelombang yang membuat percikan sedikit lebih kuat berada di luar terlihat,
di ultraviolet.
Pada tahun 1887 Heinrich Rudolf Hertz menemukan fenomena efek Fotolistrik yang
membingungkan para Fisikawan waktu itu.
7
diberikan lebih kecil dari intensitas sebelumnya. Berarti, energi yang dibutuhkan oleh plat
logam untuk melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang. Fenomena ini
tidak dapat dijelaskan oleh para Fisikawan pada waktu itu. Kalau cahaya itu memang benar-
benar gelombang, yang memiliki sifat kontinyu, bukankah seharusnya energi yang bisa
diserap darinya bisa bernilai berapa saja? Tapi ternyata hanya jumlah energi tertentu saja
yang bisa diserap untuk melepaskan elektron bebas.
8
lampu busur entah bagaimana menyebabkan keluarnya muatan? Meskipun percobaan
Hallwach sudah dapat dipastikan kebenarannya, ia tidak mengerti teori apa yang sedang
terjadi.
9
tidak tergantung sama sekali pada intensitas cahaya. Menggandakan intensitas cahaya,
menghasilkan dua kali lipat jumlah elektron yang dipancarkan, tetapi tidak mempengaruhi
energi dari elektron yang dipancarkan. Tapi Lenard melakukan sesuatu yang lain dengan
menggunakan lampu busur yang sangat kuat, ada intensitas yang cukup untuk memisahkan
warna dan memeriksa efek fotolistrik menggunakan lampu warna yang berbeda. Dia
menemukan bahwa energi maksimum dari elektron dikeluarkan tidak bergantung pada warna
namun panjang gelombang pendek, cahaya dengan frekuensi yang lebih tinggi menyebabkan
elektron akan dikeluarkan dengan lebih banyak energi.
10
dikeluarkan oleh sinar biru yang sampai ke plat kolektor, jelas potensi yang disediakan oleh
baterai kurang dari Vstop untuk cahaya biru.
11
seperti radiasi benda hitam, fotoluminesens, dan produksi sinar katode, hanya dapat
dijelaskan jika energi cahaya tersebut tidak terdistribusi secara kontinyu.
Ide Einstein memicu Louis de Broglie menelurkan konsep gelombang materi. Konsep
ini menyatakan benda yang bergerak dapat dianggap sebagai suatu gelombang dengan
panjang gelombang berbanding terbalik terhadap momentumnya. Sederhananya, ide de
Broglie ini merupakan kebalikan dari ide Einstein. Kedua ide ini selanjutnya membantu
melahirkan mekanika kuantum melalui persamaan Schroedinger yang menandai berakhirnya
masa fisika klasik.
12
2.3 Aplikasi Efek Foto Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Sangat mengherankan jika kita mendengar bahwa aplikasi pertama efek fotolistrik berada
dalam dunia hiburan. Dengan bantuan peralatan elektronika saat itu suara dubbing film
direkam dalam bentuk sinyal optik disepanjang pinggiran keping film. Pada saat film diputar,
sinyal ini dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik dan sinyal listriknya diperkuat
dengan menggunakan amplifier tabung sehingga menghasilkan film bersuara.
Aplikasi paling populer dikalangan akademis adalah tabung foto-pengganda
(photomultiplier tube). Dengan menggunakan tabung ini hampir semua spektrum radiasi
elektromagnetik dapat diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi, bahkan ia
sanggup mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan menggunakan tabung ini, kelompok
peneliti Superkamiokande di Jepang berhasil menyelidiki massa neutrino yang akhirnya
dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 2002. Di samping itu efek fotolistrik eksternal juga dapat
dimanfaatkan untuk tujuan spektroskopi melalui peralatan yang bernama photoelectron
spectroscopy atau PES.
Efek fotolistrik internal memiliki aplikasi yang lebih menyentuh masyarakat. Contohny
foto-diode atau foto-transistor yang bermanfaat sebagai sensor cahaya berkecepatan tinggi.
Bahkan, dalam komunikasi serat optik transmisi sebesar 40 Gigabit perdetik yang setara
dengan pulsa cahaya sepanjang 10 pikodetik (10-11 detik) masih dapat dibaca oleh sebuah
foto-diode.
Foto-transistor yang sangat kita kenal manfaatnya dapat mengubah energi matahari
menjadi energi listrik melalui efek fotolistrik internal. Sebuah semikonduktor yang disinari
dengan cahaya tampak akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron di satu sisi
yang disertai dengan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda potensial yang jika
dialirkan menuju beban akan menghasilkan arus listrik.
Akhir-akhir ini kita dibanjiri oleh produk-produk elektronik yang dilengkapi dengan
kamera CCD (charge coupled device). Sebut saja kamera pada ponsel, kamera digital dengan
resolusi hingga 12 Megapiksel, atau pemindai kode-batang (barcode) yang dipakai diseluruh
supermarket, kesemuanya memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam mengubah citra yang
dikehendaki menjadi data-data elektronik yang selanjutnya dapat diproses oleh komputer.
Jadi, tanpa kita sadari kita telah memanfaatkan efek fotolistrik baik internal mau pun
eksternal dalam kehidupan sehari-hari.
13
2.4 Efek Compton
2.4.1 Efek Compton
Gejala Compton merupakan gejala hamburan (efek) dari penembakan suatu materi
dengan sinar-X. Efek ini ditemukan oleh Arthur Holly Compton pada tahun 1923. Jika
sejumlah elektron yang dipancarkan ditembak dengan sinar-X, maka sinar-X ini akan
terhambur. Hamburan sinar-X ini memiliki frekuensiyang lebih kecil daripada frekuensi
semula. Menurut teori klasik, energi dan momentum gelombang elektromagnetik
dihubungkan oleh:
E = p.c
E 2 = p2 .c 2 +(m.c 2 )2 ............................................... (1)
Jika massa foton (m) dianggap nol menunjukkan geometri tumbukan antara foton
dengan panjang gelombang λ, dan elektron yang mula-mula berada dalam keadaan diam.
14
2.4.2 Sejarah
Arthur Compton fisikawan Amerika yang memenangkan hadiah Nobel dalam Fisika
pada tahun 1927 atas sumbangannya dalam penemuan sebuah efek yang dinamai menurut
namanya (efek Compton). Ia juga dikenal karena kepemimpinannya di Manhattan Project 's
Metallurgical Laboratory. Ia menjabat sebagai Kanselir dari Washington University di St
Louis 1945-1953. Pada tahun 1919, Compton mendapat beasiswa untuk belajar di luar negeri
dari Dewan Riset Nasional Beasiswa. Dia memilih untuk mengenyam pendidikan di
Cambridge University 's Cavendish Laboratory di Inggris, di sana ia mempelajari hamburan
dan penyerapan dari sinar gamma.
Penelitian lebih lanjut di sepanjang garis-garis ini menyebabkan penemuan efek
Compton, yang menunjukkan partikel sifat radiasi elektromagnetik . Itu adalah penemuan
sensasional pada waktu itu, untuk sifat gelombang cahaya telah baik ditunjukkan, tetapi
gagasan bahwa cahaya dapat memiliki sifat ganda tidak mudah diterima. Selama Perang
Dunia II , Compton merupakan tokoh kunci dalam Proyek Manhattan yang mengembangkan
senjata Nuklir pertama. Pada tahun 1942 ia menjadi kepala Laboratorium Metalurgi, yang
bertanggung jawab untuk memproduksi reaktor nuklir untuk mengubah uranium menjadi
plutonium, mencari cara untuk memisahkan plutonium dari uranium dan untuk merancang
bom atom.
Compton mengawasi Enrico Fermi dari Chicago Pile-1, reaktor nuklir pertama, yang
sempat kritis pada 2 Desember 1942. The Metallurgical Laboratory juga bertanggung jawab
untuk desain dan operasi dari X-10 Graphite Reactor di Oak Ridge, Tennessee .Plutonium
mulai diproduksi di Hanford Site reaktor pada tahun 1945. Setelah perang, Compton menjadi
Kanselir Washington University di St Louis.
15
3. Osilasi elektron-elektron ini kemudian akan meradiasikan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi yang sama dan arah berbeda, padahal menurut teori Compton osilasi
elektron-elektron meradiasikan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang
berbeda.
Dengan menggunakan teori Planck-Einstein, Compton membuat rumusan teori yang
didasarkan pada postulat-postulat berikut :
1. Radiasi sinar monokromatik dengan frekuensi f terdiri dari aliran foton-foton yang
masingmasing energinya hf dan momentumnya hf/c.
2. Hamburan sinar-X datang oleh atom sebuah unsur adalah hasil tumbukan elastis antara
foton dan elektron, sehingga terdapat kekekalan energi dan momentum
16
Nuklir Compton Telescope (NCT) adalah eksperimen balloon-borne untuk mendeteksi
sinar gamma dari sumber astrofisika seperti supernova, pulsar, AGN, dan lain-lain. Teleskop
ini diluncurkan dengan balon ketinggian tinggi ke ketinggian mengambang sekitar 40km.
Teleskop Compton menggunakan sebuah array-12-3D kadar tinggi Germanium Detektor
spektral resolusi untuk mendeteksi sinar gamma. Pada bagian bawahnya setengah detector
dikelilingi oleh Bismuth germanate sintilator untuk melindungi dari sinar gamma atmosfer.
Teleskop memiliki medan pandang (FOV) dari 25% dari langit. Dua prototipe detektor
berhasil diuji dan diterbangkan pada tanggal 1 Juni 2005 dari Scientific Balloon Flight
Facility, Fort Sumner, New Mexico. Pada tanggal 19 Mei 2009, instrumen penuh berhasil
diluncurkan dari Fort Sumner di New Mexico dan mampu mengamati kepiting pulsar.
Sayangnya itu gagal untuk memulai pada bulan April 2010 di Alice Springs, Australia, ketika
balon pecah menambatkan untuk derek di angin tinggi.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya.
Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek fotolistrik merupakan salah satu
tonggak sejarah kelahiran fisika kuantum.
Tokoh-tokoh yang berperan penting pada kelahiran efek fotolistrik adalah, Hertz,
Lenard,Eintein,Max Planck ,Wilhelm Hallwachs serta JJ Thomson.
Dalam perkembangannya efek fotolistrik diaplikasikan pada kamera digital dan
berbagai alat-alat elektronik lainnya yang menggunakan sensor cahaya.
Panjang gelombang (λ) radiasi yang dihamburkan pada setiap sudut (θ ) selalu lebih
besar dari (λ) radiasi sinar datang.
Selisih panjang gelombang (∆λ ) tidak tergantung (λ) sinar-X datang dan pada sudut
tetap, hamburan adalah sama untuk semua unsur yang mengandung elektron tidak
terikat (bebas) pada keadaan lain.
Selisih panjang gelombang ( ∆λ ) meningkat terhadap sudut hamburan (θ) dan
mempunyai nilai maksimal pada θ =180 derajat.
Peristiwa pelepasan elektron dari logam oleh radiasi disebut efek fotolistrik, diamati
pertama kali oleh Heinrich Hertz (1887). Elektron yang terlepas dari logam
disebut foto-elektron.
Hamburan Compton adalah suatu efek yang merupakan bagian interaksi sebuah
penyinaran terhadapsuatu materi. Efek Compton adalah salah satu dari tiga proses yang
melemahkan energi suatu sinar ionisasi. Bila suatu sinar jatuh pada permukaan suatu
materi sebagian daripada energinya akan diberikan kepadamateri tersebut, sedangkan
sinar itu sendiri akan disebarkan.
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Sebagai gelombang,
satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena gelombang
sepertipembiasan oleh lensa dan interferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan
saling memusnahkan satu sama lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.
19