Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOKIMIA

“AIR”

Disusun oleh
1. Galuh Ramadhanti (NIM H1041161028)
2. Lena Dian Saputri (NIM H1041161038)
3. Evi Nurmeiti (NIM H1041161082)
4. Sinta Anggreani (NIM H1041161002)
5. Raudhatul Jannah (NIM H10411610
6. Vivi Oktavia (NIM H1041161066)
7. Yogi Wirya Kencana (NIM H1041161012)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi kehidupan manusiadan
makhluk hidup lainnya.Dapat dikatakan air merupakan sumber daya yang terbatas.
Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar. Jika kita melihat dari segi
penggunaan, maka air tidak pernah lepas dari segala aspek
kehidupan manusia.Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas dahaga
hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energy listrik.Dari segi
keberadaannya pun ada bermacam-macam jenis air.Di bumi ini hampir 71 persen
permukaanya merupakan wilayah perairan. Termasuk negara Indonesia yang
merupakan Negara kepulauan. Yang berarti ketersediaan air untuk manusia sangat
berlimpah, akan tetapi konsumsi air meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 50
tahun terakhir. Persediaannya pun sudah sampai pada tahap yang kritis, bukan hanya
di Indonesia tetapi masyarakat dunia pun sedang menghadapi persoalan yang sama.
Penurunan kualitas dan persediaan air akibat tercemar limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah lain. Disamping disebabkan oleh perubahan musim darimusim
hujan ke musim kemarau dan efek global warming atau pemanasan global,
ketidaktahuan sebagian besar manusia akan hakikat keberadaan air, cara pemakaian
air yang benar, dan berbagai manfaat air menyebabkan masyarakat sering membuang-
buang air dan menggunakannya secara tidak bertanggung jawab. Dari latar belakang
diatas, maka kami mengangkat judul makalah ini yaitu “AIR”.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian air?


2. Bagaimana karakteristik molekul air ?
3. Bagimana Struktur Molekul Air ?
4. Bagaimana Ikatan Hidrogen Pada Air ?
5. Mengapa Air Disebut Sebagai Pelarut Universal ?
6. Bagaimana Peran Air dalam Kehidupan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian air.
2. Untuk mengetahui karakteristik molekul air.
3. Untuk mengetahui struktur molekul air.
4. Untuk mengetahui ikatan hidrogen pada air.
5. Untuk mengetahui alasan air disebut sebagai pelarut universal.
6. Untuk mengetahui peran air dalam kehidupan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³)
tersedia di bumi.Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam
sekitar. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet
Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es),
cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami
terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

Air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu atom oksigen terikat
pada dua atom hidrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi dari
atom oksigen, ikatan tersebut adalah kovalen polar (ikatan polar). Atom oksigen
menarik elektron bersama dari ikatan kovalen sampai batas jauh lebih besar
dibandingkan atom hidrogen. Akibatnya, atom oksigen memperoleh muatan negatif
parsial (δ -), sedangkan atom hidrogen masing-masing memperoleh muatan positif
parsial (δ+). Molekul mengadopsi struktur bengkok karena dua pasangan elektron
mandiri pada atom oksigen. Sudut ikatan H-O-H adalah sekitar 105 °, sedikit lebih
kecil dari yang ideal 109,5 ° dari sp3 hibridisasi orbital atom (Fessenden, 1990).

Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap
air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di
setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin
tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan
air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah
kebutuhan air. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapatdiminum apabila dimasak.

Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat
pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73%
dari bagian tubuh. Air di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan
pelarut bahan-bahan makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang
cukup bagi dirinya. Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat
tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan
peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit
tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin
maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin
meningkat.Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum.
Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa
makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum.

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk
hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang
digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun.
Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya
makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja
maupun tidak disengaja.Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat
mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan.
2.2 Karakteristik Molekul Air

Air memiliki beberapa sifat kimia dan fisika yang tidak dimiliki molekul
lain. Air memiliki karakteristik khas karena sifat kimia dan fisika yang dimiliki.
Beberapa karakteristik molekul air adalah sebagai berikut:

a.Berbentuk cair pada suhu ruang. Semakin besar ukuran molekul suatu senyawa,
maka senyawa tersebut akan memiliki kecenderungan untuk berbentuk cair atau
padat pada suhu ruang. Jika senyawa memiliki ukuran molekul yang kecil, senyawa
tersebut cenderung berbentuk gas atau cair. Air sebenarnya memiliki berat molekul
yang kecil, hanya sekitar 18 gram/mol. Tetapi air berbentuk cair pada suhu ruang.
Hal ini karena dalam molekul-mlekul air terdapat ikatan-ikatan hidrogen yang
menyebabkan molekul-molekulnya tidak mudah terlepas dan berubah bentuk
menjadi gas. Penting untuk diperhatikan bahwa senyawa lain yang memiliki berat
molekul kecil dan berbentuk cair pada suhu kamar adalah molekul yang bersifat
polar.
b.Panas spesifik tinggi. Panas spesifik adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram air murni sebesar 1°C. panas spesifik air lebih tinggi dari
dari semua senyawa lain kecuali amonia cair. Panas spesifik tinggi pada air
disebabkan oleh susunan molekul air yang memungkinkan atom-atom O dan H
bergerak secara bebas sehingga dapat menyerap banyak energi tanpa diikuti oleh
kenaikan suhu. Dalam kaitannya dengan tumbuhan, panas spesifik yang tinggi
berguna untuk menstabilkan suhu tumbuhan walaupun menerima atau kehilangan
sejumlah energi.
c.Panas laten vaporasi dan fusi yang tinggi. Panas laten vaporasi adalah energi yang
dibutuhkan untuk menguapkan 1 gram air murni pada suhu 20⁰C. Panas laten fusi
adalah energi yang digunakan untuk mencairkan 1 gram es pada suhu 0°C.
Tingginya energi yang dibutuhkan disebabkan oleh ikatan hidrogen pada molekul
air. Pada tumbuhan panas vaporasi yang tingg penting untuk menjaga stabilitas
suhu daun melalui proses transpirasi. Viskositas rendah Ikatan-ikatan hidrogen
yang harus diputus agar air dapat mengalir memunculkan anggapan bahwa air
memiliki viskositas (hambatan pengaliran) yang tinggi. Namun, pada kenyataannya,
air memiliki viskositas yang rendah. Pada keadaan cair, ikatan hidrogen dimiliki
bersama oleh 2 molekul air yang lainnya yang menyebabkan ikatan hidrogen
tersebut lemah dan mudah putus. Air dapat dengan mudah mengalir pada jaringan
tumbuhan. Viskositas air akan menurun pada suhu yang lebih tinggi.
d. Adanya gaya kohesi dan adhesi. Adanya gaya kohesi menjadikan air dapat
diangkut dalam pembuluh xilem dari akar ke daun. Karena berifat polar maka akan
mudah terjadi tarik-menarik antara molekul air dengan berbagai molekul lainnya,
misalnya dengan protein dan polisakarida penyusun dinding sel. Daya tarik-menatik
antar molekul yang tidak sejenis disebut adhesi. Daya tarik-menatik antara molekul
yang sejenis disebut kohesi. Kohesi antar molekul air menyebabkan tegangan
permukaan di mana molekul air pada bagian permukaan ditari oleh molekul air di
bagian bawah. Dari peristiwa ini, butiran tetasan air akan tampak seolah-olah dilapisi
oleh kulit ang bersifat elastis dan butiran air akan cenderung berbentuk bulat.

2.3 Struktur Molekul Air

Air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu atom oksigen terikat pada
dua atom hidrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi dari atom
oksigen, ikatan tersebut adalah kovalen polar (ikatan polar). Atom oksigen menarik
elektron bersama dari ikatan kovalen sampai batas jauh lebih besar dibandingkan
atom hidrogen.Akibatnya, atom oksigen memperoleh muatan negatif parsial (δ -),
sedangkan atom hidrogen masing-masing memperoleh muatan positif parsial (δ+).
Molekul mengadopsi struktur bengkok karena dua pasangan elektron mandiri pada
atom oksigen. Sudut ikatan H-O-H adalah sekitar 105 °, sedikit lebih kecil dari yang
ideal 109,5 ° dari sp3 hibridisasi orbital atom (Poedjiadi,1994)

Bentuk bengkok dari molekul air sangat penting karena ikatan kutub OH tidak
meniadakan satu sama lain dan molekul secara keseluruhan adalah polar. Gambar di
bawah ini menggambarkan polaritas bersih dari molekul air. Oksigen merupakan
ujung negatif dari molekul, sedangkan daerah antara atom hidrogen merupakan ujung
positif dari molekul.

Gambar 2.1

Molekul air, divisualisasikan tiga cara yang berbeda: Model bola-dan-tongkat , model
ruang-isi, dan rumus struktur dengan muatan parsial.

Molekul polar menarik satu sama lain oleh kekuatan dipol-dipol setelah ujung
yang positif dari satu molekul tertarik ke ujung negatif dari molekul di dekatnya.
Dalam kasus air, ikatan OH tersebut sangat polar menghasilkan sangat sedikit
kerapatan elektron di sekitar atom hidrogen. Setiap atom hidrogen sangat tertarik
dengan pasangan elektron tunggal pada atom oksigen yang berdekatan. Ini disebut
ikatan hidrogen dan lebih kuat dari kekuatan dipol-dipol konvensional (Petrucci,
1982).

Gambar 2.2

Air adalah molekul polar, sebagaimana kerapatan elektron yang lebih besar
ditemukan di sekitar atom oksigen lebih elektronegatif.Karena setiap atom oksigen
memiliki dua pasangan elektron mandiri, dapat membuat ikatan hidrogen dengan
atom hidrogen dari dua molekul lain yang terpisah. Gambar di bawah ini
menunjukkan hasil geometri tetrahedral sekitar masing-masing atom oksigen yang
terdiri dari dua ikatan kovalen dan dua ikatan hidrogen.

Gambar 2.3

Sebagai hasil dari dua ikatan kovalen dan dua ikatan hidrogen, geometri sekitar
masing-masing atom oksigen kurang lebih tetrahedral.

2.4 Ikatan Hidrogen Pada Air

Pada air, satu molekul air dapat berikatan hidrogen dengan empat molekul air
lain di sekitarnya dalam susunan tetrahedral seperti terlihat dalam gambar (a) di
bawah. Pada es, molekul-molekul air berikatan hidrogen dalam struktur susunan yang
kaku namun lebih terbuka. Struktur yang lebih terbuka (berongga) pada es seperti
terlihat pada gambar (b) mengakibatkan es memiliki densitas (massa jenis) yang lebih
kecil. Ketika es melebur, sebagian ikatan hidrogen putus. Hal ini menyebabkan
molekul-molekul air dapat tersusun lebih rapat sehingga densitasnya meningkat
seperti terlihat pada gambar (c). Dengan kata lain, jumlah molekul H2O per satuan
volum dalam wujud cair lebih banyak dibanding dalam wujud padat.
Gambar 2.4

Seiring air es dipanaskan di atas titik lebur, pemutusan ikatan hidrogen terus berlanjut
sehingga molekul-molekul air menjadi semakin tersusun rapat dan densitas air
semakin meningkat. Air dalam wujud cair akan mencapai densitas maksimum pada
suhu 3,98°C. Di atas suhu tersebut, air berperilaku “normal” seperti zat-zat lain pada
umumnya sebagaimana densitas menurun seiring dengan kenaikan suhu.Sifat anomali
air ini berperan dalam beberapa fenomena-fenomena yang terjadi di bumi, seperti
misalnya gunung es yang mengapung di atas perairan dan meledaknya pipa air pada
musim salju. Ledakan pipa air dapat terjadi jika pendinginan terjadi secara mendadak
sebagaimana air yang membeku menjadi es mengalami pemuaian. Dalam peristiwa es
yang mengapung pada perairan yang membeku di musim salju, mengapungnya
bongkahan es akan menghambat terjadinya pembekuan air lebih lanjut sehingga
makhluk hidup yang berada di dalam perairan dapat bertahan hidup. Tanpa adanya
sifat anomali air oleh karena keberadaan ikatan hidrogen ini, perairan akan membeku
dari dasar hingga ke permukaan. Hal ini tentunya akan mengakibatkan makhluk
hidup di perairan tersebut terancam tidak dapat bertahan hidup selama musim salju.
2.5 Air Sebagai Pelarut Universal

Air adalah pelarut yang luar biasa umumnya diambil sebagai pelarut
universal, karena ditandai polaritas dari molekul air dan kecenderungan untuk
membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain. Satu molekul air, yang dinyatakan
dengan simbol kimia H2O, terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Berdiri
sendirian, atom hidrogen mengandung satu proton positif pada intinya dengan satu
elektron negatif berputar di sekitar itu di shell tiga-dimensi. Oksigen, di sisi lain,
mengandung 8 proton dalam inti dengan 8 elektron bergulir di sekitarnya. Hal ini
sering ditampilkan dalam notasi kimia sebagai huruf O dikelilingi oleh delapan titik
mewakili 4 set elektron pasangan.

Gambar 2.5

Elektron hidrogen tunggal dan 8 elektron oksigen adalah kunci untuk sifat kimia dari
kehidupan karena ini adalah di mana hidrogen dan atom oksigen bergabung untuk
membentuk molekul air, atau terpecah menjadi ion. Hidrogen cenderung
mengionisasi oleh kehilangan elektron tunggal dan bentuk tunggal H + ion yang
cukup terisolasi proton sejak atom hidrogen tidak mengandung neutron. Ikatan
hidrogen terjadi ketika elektron dari atom hidrogen tunggal dibagi dengan atom
elektronegatif seperti oksigen yang kekurangan elektron.Dalam molekul air, dua atom
hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen. Tetapi karena atom oksigen lebih besar
dari hidrogen, daya tarik untuk elektron hidrogen adalah lebih besar. Sehingga
elektron tertarik lebih dekat ke dalam kulit atom oksigen yang lebih besar dan jauh
dari cangkang hidrogen. Ini berarti bahwa walaupun molekul air secara keseluruhan
stabil, massa yang lebih besar dari inti oksigen cenderung untuk menarik semua
elektron dalam molekul termasuk hidrogen berbagi elektron memberikan bagian
oksigen molekul muatan elektronegatif sedikit.

Gambar 2.6

Untuk menggambarkan kemampuan air untuk memecah zat-zat lainnya, dapat


mempertimbangkan contoh sederhana menempatkan sejumlah kecil garam dapur
dalam segelas air keran. Pada garam (NaCl) antara daya tarik elektropositif natrium
(Na +) dan klorin elektronegatif (Cl –) atom garam sangat kuat sampai ditempatkan di
dalam air. Setelah garam ditempatkan dalam air, daya tarik oksigen yang
elektronegatif dari molekul air untuk ion natrium bermuatan positif, dan kejadian
serupa dari hidrogen elektropositif ujung molekul air untuk ion klorida bermuatan
negatif, lebih besar daripada ketertarikan antara jumlah ion Na + dan Cl –. Dalam air
ikatan ion molekul natrium klorida mudah rusak karena tindakan kompetitif dari
molekul air yang banyak. Seperti yang bisa dilihat dari contoh sederhana, bahkan
konfigurasi kecil dari molekul air memungkinkan untuk memutus ikatan yang relatif
lebih kuat oleh konvergensi pada NaCl. Hal ini menyebabkan air sebagai pelarut
universal.

2.6 Peran Air dalam Kehidupan

 Air mengatur suhu pada mamalia dan tanaman. Pada mamalia kelenjar keringat
menghasilkan keringat yang mendinginkan tubuh seperti menguapkan panas dari
permukaan tubuh. Tanaman kehilangan uap air dari daun mereka dengan proses
transpirasi. Proses ini membantu untuk mendinginkan tanaman.
 Air adalah unsur tubuh yang penting. Oleh karena itu air memainkan peran penting
dalam bentuk dan dukungan dari banyak mamalia dan tumbuhan. Hewan, seperti
cacing dan ubur-ubur, menggunakan air dalam sel-sel tubuh mereka untuk
memberikan dukungan tubuh mereka. Tanaman tumbuh tegak dan menjaga bentuk
tubuh mereka karena tekanan air di dalam sel. Tekanan air ini mendorong dinding sel
tanaman.
 Air adalah media transportasi. Air mengangkut zat ke seluruh tubuh. Misalnya air
memungkinkan makanan bergerak sepanjang saluran pencernaan. Selain itu, darah
terdiri dari sekitar 50% air dan bertanggung jawab untuk mengangkut zat terlarut ke
seluruh tubuh. Pada tumbuhan, garam mineral diserap dilarutkan dalam air dan
diangkut ke berbagai bagian tanaman.
 Air bertindak sebagai agen pelumas. Air adalah komponen utama dari cairan air mata
di mata, air liur dalam mulut dan cairan vagina.
 Air adalah pelarut untuk bahan kimia biologis. Cairan di mana zat terlarut disebut
pelarut. Air dikenal sebagai pelarut universal sebagai zat yang lebih larut dalam air
dibandingkan cairan lain. Pada tumbuhan, garam mineral dari tanah dilarutkan dalam
air, sehingga memungkinkan garam mineral ini akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam tanaman dan mamalia karbon dioksida dan oksigen juga terlarut dalam air
sebelum mereka dapat masuk ke dalam sel.
 Air bertindak sebagai media di mana reaksi kimia terjadi. Semua reaksi kimia dalam
organisme hidup berlangsung di air. Air juga mengambil bagian dalam beberapa
reaksi kimia seperti fotosintesis.
 Air sangat penting dalam reaksi hidrolisis. Selama hidrolisis air ditambahkan ke
reaksi untuk memecah molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom hidrogen
(H) dan 1 atom Oksigen (O) dan mempunyai ikatan Hidrogen.

2. Air berbentuk cair pada suhu ruang. Semakin besar ukuran molekul suatu senyawa,
maka senyawa tersebut akan memiliki kecenderungan untuk berbentuk cair atau padat
pada suhu ruang.

3. Air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu atom oksigen terikat pada dua
atom hidrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi dari atom
oksigen, ikatan tersebut adalah kovalen polar (ikatan polar).

4. Pada air, satu molekul air dapat berikatan hidrogen dengan empat molekul air lain
di sekitarnya dalam susunan tetrahedral.

5. Air adalah pelarut yang universal, karena ditandai polaritas dari molekul air dan
kecenderungan untuk membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain.

6. Salah satu peran air dalam kehidupan adalah mengatur suhu pada mamalia dan
tanaman.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar kiranya dapat
meningkatkan pengetahuannya tentang air, baik dari pengertian hingga peran air
dalam kehidupan. Memahami secara umun maupun secara khusus tentang air yang
merupakan kebutuhan esensial bagi makhluk hidup yang ada di alam, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan utamanya dalam penggunaan air dikehidupan sehari-
hari.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp J, 1990, Kimia Organik Edisi Ketiga,Erlangga, Jakarta


Petrucci, R.H, 1982, General Chemistry : Principles and modern application,

Macmillan publishing, New york

Poedjiadi, Anna, 1994, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai