Anda di halaman 1dari 5

BENTUK-BENTUK PEMERINTAH DAN BENTUK-BENTUK NEGARA

 Pokok bahasan :

 Perbedaan bentuk pemerintah dan bentuk negara

 Bentuk pemerintah (Tri Bagian) menurut Plato

 Bentuk pemerintah (Tri Bagian) menurut Aristoteles

 Pendapat John Locke (Tri Bagian)

 Pendapat Montesquei (Tri Bagian)

 Pendapat Bentuk Pemerintahan Dwi Bagian

 Pendapat lainnya

 Perbedaan bentuk pemerintah dan bentuk negara

 Dalam kepustakaan ilmu politik dibedakan antara bentuk pemerintah dan bentuk negara, tetapi perbedaan ini
merupakan masalah dalam ilmu politik yang belum selesai

 Kranenburg dan Grabowsky lebih mengutamakan bentuk negara daripada bentuk pemerintah

 Garner dan Gilchrist mengutamakan bentuk pemerintah daripada bentuk negara dan menganggap apa yang
dinamakan kegaduhan didalam peristilahan tentang bentuk negara sesungguhnya dimaksudkan sebagai
bentuk-bentuk pemerintahan, karena semua negara semuanya sama

 Mac Iver mendukung pendapat Garner dan Gilchrist, bahwa sudah merupakan kebiasaan sejak dahulu kala
untuk mengadakan klasifikasi negara-negara yang didasarkan atas perbedaan dalam bentuk-bentuk
pemerintahan negara

 Karenanya pembahasan akan lebih difokuskan pada bentuk-bentuk pemerintahan

 Perbedaan bentuk negara dan bentuk pemerintahan

 Bentuk negara adalah terkait dengan peninjauan secara sosiologis artinya negara adalah sebagai bagian dari
masyarakat negara-negara

 Bentuk pemerintahan adalah peninjauan secara yuridis yaitu suatu sistem yang berlaku yang menentukan
bagaimana hubungan antara alat perlengkapan negara yang diatur dengan konstitusi

Bentuk pemerintah menurut Plato

 Dalam kepustakaan ilmu politik dikenal adanya dua klasifikasi tradisonal dari bentuk-bentuk pemerintahan,
yakni klasifiksai tri bagian dan klasifikasi dwi bagian

 Plato adalah sarjana yang pertama-tama mengadakan pembahasan yang mendalam dan sistematis tentang
bentuk pemerintahan.

 Klasifikasi Plato tentang bentuk pemerintahan sebagai berikut :

1. Bentuk pemerintah yang terbaik adalah Kerajaan dan bentuk merosot dari kerajaan adalah Tirani

2. Selanjutnya bentuk aristokrasi dengan bentuk merosotnya Oligarchi

3. Dan kemudian bentuk Demokrasi dengan bentuk merosotnya Mobokrasi


Bentuk pemerintah menurut Aristoteles

 Aristoteles umum diakui sebagai peletak dasar ajaran bentuk-bentuk pemerintah

 Aristoteles mengadakan klasifikasi bentuk pemerintah atas dasar 2 kriteria :

1. Secara kuantitatif, yaitu berdasarkan jumlah orang-orang yang memegang kekuasaan di dalam suatu
negara

2. Secara kualitatif, yaitu berdasarkan pelaksanaan kesejahteraan umum oleh penguasa negara-negara
itu

 Berdasarkan kedua kriteria tersebut, Aristoteles mengklasifisir bentuk-bentuk pemerintah ke dalam tiga
bentuk pemerintah yang baik dan tiga bentuk pemerintah yang buruk, yaitu :

1. Bentuk pemerintah yang baik berupa Monarchi, sedang bentuk yang buruk atau merosotnya ialah
Tirani

2. Bentuk pemerintah yang baik berupa Aristokrasi, dan yang beruruk dengan bentuk Oligarchi

3. Bentuk pemerintah yang baik berupa Polity, bentuk yang buruk/merosotnya adalah Demokrasi.

 Pengertian beberapa istilah

 Monarchi : berasal dari kata Yunani, ‘monos’ yang berarti satu, dan ‘archin’ yang berarti menguasai,
memerintah, atau kerajaan. Yakni bentuk pemerintah dalam mana seluruh kekuasaan dipegang seorang yang
berusaha mewujudkan kesejahteraan umum

 Tirani : ialah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan juga berpusat pada satu orang, tetapi yang berusaha
mewujudkan kepentingannya sendiri tidak mengindahkan kesejahteraan umum

 Aristokrasi : berasal dari kata Yunani yaitu aristoi:kaum bangsawan atau cendekiawandan kratein : kekuasaan.
Yaitu bentuk pemerintah dalam mana kekuasaan negara berpusat pada beberapa orang yang berihtiar
mewujudkan kesejahteraan umum

 Polity : ialah bentuk pemerintah dalam mana seluruh warga turut serta mengatur negara dengan maksud
mewujudkan kesejahteraan umum

 Demokrasi berasal dari kata demos: rakyat dan kratein: kekuasaan. Demokrasi adalah bentuk merosot dari
Polity.

 Aristoteles menganggap demokrasi sebagai bentuk merosot karena berdasarkan pengalamannya sendiri,
penguasa-penguasa di negara-negara kota yang demokratis dari jamannya, seperti Athena, adalah teramat
korupnya.

 Karenanya dalam hal ini Aristoteles berbeda dengan Plato (gurunya). Kalau Plato menganggap Demokrasi
sebagai bentuk pemerintah yang paling baik dari bentuk-bentuk pemrintahan yang baik, Aristoteles justru
sebaliknya. Karena menurut Aristoteles, dalam negara yang berbentuk demokratis yang berkuasa adalah
orang-orang miskin, serakah dan tidak beradab. Mereka ini pertama-tama berusaha memenuhi kebutuhannya
sendiri dengan tidak mengindahkan kesejahteraan umum

 Teori lingkaran strukturil bentuk pemerintah ala Aristoteles

 Menurut Aristoteles, semua negara semula berbentuk Kerajaan, dimana satu orang yang berkuasa dan
menyelenggarakan kesejahteraan umum, lambat laun tampil beberapa orang yang merasa sama dan sederajat
dengan raja itu, orang ini menentang kekuasaan raja tersebut dan dengan jalan revolusi berhasil
menumbangkan kerajaan itu. Mereka kemudian membentuk pemerintahan yang aristokrasi. Orang ini
kemudian ternyata tidak bekerja demi kesejahteraan umum dan bentuk pemerintah yang semula aristokrasi
kemudian berubah menjadi suatu oligarchi. Dari oligarchi kemudian berubah menjadi demokrasi. Dengan
demokrasi, lingkaran strukturil diakhiri yang kemudian dimulai lagi dengan kerajaan, demikian seterusnya

Pendapat John Locke

 John Locke mengemukakan teori bentuk-bentuk pemerintah yang berpangkal pada Tri bagian dari Aristoteles

 Locke membedakan bentuk-bentuk pemerintah atas kriterium “wewenang membuat hukum”, jadi perbedaan
didasarkan atas letak kekuasaan legislatif.

 Berdasarkan kriterium tersebut locke membedakan tiga jenis bentuk pemerintah/negara, yaitu demokrasi,
Oligarchi, dan Monarchi

Pendapat Montesquei

 Montesquei juga mengacu pada klasifikasi aristoteles.

 Dalam bukunya tentang “Jiwa Undang-undang” ia mendalilkan adanya tiga macam bentuk-bentuk pemerintah
yaitu :

1. Republik dengan dua bentukan tambahan demokrasi

2. Aristokrasi, Kerajaan dan Despotisme

 Dengan bentuk pemerintah republik dimaksudkan pemerintahan dimana seluruh rakyat (demokrasi) atau
sebagian dari rakyat (aristokrasi) memegang kekuasaan tertinggi.

 Kerajaan adalah bentuk pemerintahan dimana satu orang memerintah, tetapi memerintah menurut undang-
undang.

Despotisme adalah bentuk pemerintahan dengan satu penguasa, baik individual maupun oligarki, yang
berkuasa dengan kekuatan politik absolut. Despotisme dapat berarti tiran (dominasi melalui ancaman hukuman dan
kekerasan), atau absolutisme; atau diktatorisme.[1] Menurut Montesquieu, perbedaan antara monarki dan
despotisme adalah bahwa dalam monarki, penguasa memerintah dengan hukum yang ada dan tetap, sementara
dalam despotisme penguasa memerintah berdasarkan keinginannya sendiri.

 Despotisme adalah bentuk pemerintahan dimana satu orang memerintah tanpa undang-undang, menurut
kehendak dan kesukaannya.

 Ketiga bentuk pemerintahan ini masing-masing didasarkan atas asas khusus :

1. Republik didasarkan atas asas kebaikan warga negara

2. Demokrasi berdasarkan cinta tanah air dan persamaan

3. Aristokrasi didasarkan atas asas moderasi

4. Kerajaan berdasarkan asas kehormatan

5. Despotisme didasarkan atas ketakutan

Pendapat Jellinek

 George Jellinek menolak klasifikasi Tri Bagian Aristoteles. Menurutnya hal itu sebagai klasifikasi yang tidak
bersifat ilmiah, mengacaukan dan tidak bermanfaat.
Pendapat Machiavelli tentang Bentuk Pemerintahan Dwi Bagian

 Klasifikasi bentuk pemerintahan secara Dwi Bagian yaitu:

1. Bentuk Kerajaan

2. Bentuk Republik

 Pembagian dalam dua jenis ini dimulai oleh Machiavelli. Bagi dia tidak ada bentuk-bentuk pemerintahan selain
Kerajaan dan Republik. Machiavelli menganggap bentuk Kerajaan sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik.
Kedudukan raja dapat turun temurun atau didasarkan atas pemilihan.

 Klasifilsai Dwi-Bagian yang membagi atas Kerajaan dan republik, seringkali disebut juga dengan istilah seperti
negara Raja dan Negara Rakyat.

Pendapat Jellinek tentang Dwi-Bagian

 Menurut Jellinek hanya ada dua jenis bentuk-bentuk negara yakni negara Kerajaan dan Republik.

 Aristokrasi dan Demokrasi bukanlah bentuk-bentuk negara yang terpisah dan berdiri sendiri, tetapi adalah
bentukan khusus dari bentukan utama republik. Apabila kekuasaan itu ditetapkan berdasarkan kemauan
seorang, maka bentuk negara itu adalah kerajaan. Dan apabila kekuasaan negara dibentuk berdasarkan suatu
peristiwa Juridis yang ditimbulkan oleh kemauan-kemauan sejumlah orang atau dewan, maka bentuk negara
itu adalah republik.

Pendapat Leon Deguit tentang Dwi-Bagian

 Deguit juga menerima klasifikasi dua-bagian bentu pemerintahan, tetapi menolak kriterium Jellinek.

 Bagi Duguit, kriterium yang menentukan ada tiadanya kerajaan atau republik ialah cara menunjuk kepala
negara.

 Apabila kepala negara ditunjuk berdasarkan asas turun temurun, maka bentuk pemerintahan itu ialah
kerajaan. Dan apabila dengan cara lain, maka bentuk pemerintahan itu adalah Republik.

 Beberapa Penggolongan lain

Menurut Mac Iver, hanya ada dua kemungkinan bentuk-bentuk pemerintahan, yaitu bentuk pemerintahan
Oligarchi dan demokrasi.

 Mac Iver mengatakan jumlah orang yang banyak atau seluruh rakyat dalam kenyataanya tidak pernah
memerintah, pemerintah senantiasa berada dalam tangan golongan kecil

 Apabila dalam suatu negara golongan kecil itu tidak bertanggung jawab terhadap rakyat, maka bentuk
pemerintahan negara itu adalah oligarchi dan apabila golongan kecil yang memerintah bertanggung jawab
terhadap rakyat maka bentuk pemerintahan negara itu ialah demokrasi

Sistem pemerintahan

 Adalah suatu susunan atau tatanan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dan apabila salah satu komponen tidak dapat berfungsi
maka akan mempengaruhi komponen lainnya.

Jenis sistem pemerintahan

 Sistem pemerintahan Parlementer ( parli amentary executive )


 Sistem pemerintahan presidensiil ( fixed executive )

 Sistem pemerintahan dengan pengawasan langsung oleh rakyat terhadap badan legislatif

 Sistem pemerintahan parlementer

 Hubungan antara exekutif dan legislatif kuat

 Eksekutif dan legislatif saling tergantung

 Eksekutif dipimpin oleh Perdana Menteri

 Perdana Menteri dibentuk oleh legislatif

 Eksekutif bentanggung jawab kepada legislatif

 Sistem pemerintahan Presidensiil

 Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif dan legislatif

 Presiden bertindak sebagai kepala negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan

 Eksekutif tidak bertanggung jawab kepada legislatif

 Eksekutif tidak dapat dibubarkan oleh legislatif

Anda mungkin juga menyukai